Masyarakat Bandung Sudah Bersahabat dengan Gelapnya Jalanan Kota Bandung

Nadya Ulya Zagita
Ditulis oleh Nadya Ulya Zagita diterbitkan Rabu 24 Des 2025, 08:47 WIB
Suasana jalanan daerah Tegallega di jam 21.00 WIB yang sudah tidak terlihat oleh pengendara, Jumat (28/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis Foto: Nadya Ulya Zagita)

Suasana jalanan daerah Tegallega di jam 21.00 WIB yang sudah tidak terlihat oleh pengendara, Jumat (28/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis Foto: Nadya Ulya Zagita)

Penerangan menjadi jantung dalam beraktivitas, tanpa adanya penerangan semua makhluk tidak akan menjadi makhluk hidup seutuhnya.

***

Suasana jalanan Bandung di pagi hingga petang memiliki suasana yang syahdu, asri, aman dan sejuk. Berbeda ketika di malam hari, hampir semua media menyoroti keresahan masyarakat Bandung ini tetapi Wali Kota Bandung belum menanganinya dengan baik.

Penerangan jalanan sangat diperlukan sekali untuk keselamatan para pengguna jalan terutama bagi para pengendara motor, mobil, atau kendaraan lainnya. Nyatanya hal ini masih menjadi keresahan masyarakat Bandung, karena masih banyak jalan umum yang minim bahkan tidak memiliki penerangan.

Tahun 2025, Wali Kota Bandung memiliki target untuk menyebarkan sekitar 78.000 titik lampu penerangan diseluruh kota Bandung, estimasi menangani target dengan baik hinggaDesember 2025. Kabar terbaru progres penanganan ini di bulan Mei 2025 pemkot Bandung baru menyelesaikan penerangan sekitar 55.000 titik.

Masih kurang sekitar 23.000 titik lagi yang belum ditangani oleh pemkot Bandung, ini menjadi pertanyaan kepada pemkot Bandung kenapa baru tahun 2025 ini pemkot Bandung menangani permasalahan ini? Karena di tahun 2016 pemkot Bandung sudah pernah membuat rencana program “Bandung Caang Baranang” yaitu menerangi seluruh kota Bandung oleh Penerangan Jalan Umum (PJU) dan Penerangan Jalan Lingkungan (PJL).

Seharusnya permintaan masyarakat Bandung mengenai penerangan jalanan ini menjadi hal yang sangat sepele untuk dapat dilakukan sesegera mungkin untuk pemkot Bandung, masyarakat Bandung tidak meminta hal – hal yang mewah dan megah untuk memperbagus kota Bandung masyarakat hanya meminta kenyamanan dan keamanan dalam menjalani kehidupan sehari – hari terutama di malam hari.

Jika memang ingin memperbagus tampilan kota, sebaiknya perbaiki penerangan jalanan terlebih dahulu Bandung sudah sangat bagus dan indah sekali secara alami. Tanpa penerangan jalan saja jalanan Bandung sudah sangat indah apalagi jika ditambah lampu pastinya akan semakin indah dan aman, tidak perlu lampu yang mewah ataupun aestheticyang penting dapat menerangi jalan dengan baik sudah sangat cukup.

Mau sampai kapan mempercantik kota tetapi keamanan masyarakat tidak terjamin? Mausampai kapan ada berita kecelakaan, penbegalan, pencurian di kota Bandung? Hal – hal aesthetic, indah, asri, romantis akan menjadi sia –sia jika semua masyarakat Bandung atau wisatawan menjalani kehidupan di malam hari dengan rasa was–was secara terus menerus.

Situasi jalanan yang minim penerangan di daerah Tegalega, Jumat (28/11/2025). (Foto : Nadya Ulya Zagita) (Sumber: Nadya Ulya Zagita | Foto: Nadya Ulya Zagita)
Situasi jalanan yang minim penerangan di daerah Tegalega, Jumat (28/11/2025). (Foto : Nadya Ulya Zagita) (Sumber: Nadya Ulya Zagita | Foto: Nadya Ulya Zagita)

Jalanan gelap dapat menyebabkan kecelakaan berbagai pihak baik pengendara ataupun pejalan kaki, contoh saja terkadang pejalan kaki yang menyebrang tidak terlihat oleh

pengendara apalagi jika pejalan kaki menggunakan pakaian yang gelap. Dengan begitu pengendara akan menabrak pejalan kaki ataupun bisa ditabrak pula oleh pengendara dibelakang, peristiwa ini tidak dapat menyalahkan pengendara sepenuhnya karena pasti pengendara pun tidak dapat melihat dari jauh kalau ada yang menyebrang.

Baca Juga: Sejak Kapan Pohon Cemara Digunakan jadi Hiasan Natal?

Saya sebagai pengguna jalan Tegallega di jam 21.00 merasa khawatir karena penerangan jalan umum yang sangat minim bahkan tidak ada, karena jalanan yang sepi kalaupun ingin mengebut itu akan terjadi kecelakaan yang akan lebih fatal lagi.

Tidak hanya rawan kecelakaan minimnya penerangan lampu juga dapat menyebabkan kriminalitas seperti penjambretan, pencurian, dan tindakan kekerasan lainnya. Karena inilah masyarakat Bandung enggan untuk beraktivitas di malam hari, akhirnya hal ini dapat menyebabkan pada perekonomian warga Bandung itu sendiri.Pemkot Bandung harus segera merealisasikan 23.000 titik yang belum di tangani, dengan mengutamakan tempat atau daerah yang memiliki angka kriminalitas atau kecelakaan yang tinggi tetapi kalau bisa semua daerah perlu di segerakan secara bersamaan.

Dengan begini saya harap sebagai pengguna jalan pemkot Bandung untuk segera menindak lanjut permasalahan yang sangat urgent ini demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan warga Bandung. Masyarakat Bandung akan terus menunggu hasil akhir dari keresahan ini, yang kami harap hal ini tidak di jadikan sebagai kampanye atau janji manis sesaat ketika ada pemilihan pemkot Bandung. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Nadya Ulya Zagita
Mahasiswi Digital Public Relations 2024, Telkom University
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 25 Des 2025, 20:41 WIB

Menunda Kepastian, Merawat Percakapan ala Richard Rorty

Richard Rorty menolak hasrat epistemologis, keinginan obsesi manusia dalam kepastian dan soloidaritas daripada objektivitas.
Richard Rorty menolak hasrat epistemologis, keinginan obsesi manusia dalam kepastian dan soloidaritas daripada objektivitas. (Sumber:Dokumentasi Penulis)
Mayantara 25 Des 2025, 17:35 WIB

Infinite Scrolling dan Hilangnya Fokus

Dalam beberapa tahun ini, mengakses media sosial menjadi ritual yang seolah tanpa batas.
Dalam beberapa tahun ini, mengakses media sosial menjadi ritual yang seolah tanpa batas. (Sumber: Pexels | Foto: Ron Lach)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 16:25 WIB

Gus Dur, Toleransi, dan Harmoni

Gus Dur hadir untuk memastikan martabat dan keutuhan negara tetap terpelihara dan terjaga. Perjuangannya dalam membela kemanusiaan, demokrasi, keadilan sosial, berbagai aspek kehidupan
"Dialog adalah budaya perdamaian" - Abdurrahman Wahid (Sumber: Instagram | Foto: @pamerandialogperadaban)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 15:13 WIB

Banjir namun Hidup Tetap Harus Berjalan

Banjir setinggi lutut kembali merendam Komplek Griya Bandung Asri 1, Bojongsoang, menghambat mobilitas warga.
Banjir terjadi di komplek Griya Bandung Asri 1 Bojongsoang. (05/12/2025) (Sumber: Khalidullah As Syauqi)
Ayo Netizen 25 Des 2025, 14:47 WIB

Cidulang, Cekung seperti Dulang

Di Tatar Sunda, dulang itu berbentuk seperti tabung yang mengecil di bagian bawahnya.
Gambaran seorang perempuan sedang ngakeul nasi di dalam dulang. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Jelajah 25 Des 2025, 11:58 WIB

Hikayat Christmas Island, Pulau Kecil dengan Sejarah Besar di Samudra Hindia

Christmas Island menyimpan sejarah kolonial fosfat perang dunia dan migrasi lintas Asia yang membentuk identitas unik hingga kini.
Christmas Island. (Sumber: Flickr)
Beranda 25 Des 2025, 09:41 WIB

Di Sore yang Pelan, Ngafe Menjadi Ruang Rehat Warga Kota Bandung

Pada sore, ruang ini berfungsi sebagai tempat singgah yang lebih tenang, menjadi bagian dari gaya hidup warga kota dalam bekerja, beristirahat, dan mengatur ritme hidup di tengah kesibukan urban.
Coffee shop di Kota Bandung menjadi salah satu pilihan tempat untuk rehat dari rutinitas. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ilham Maulana)
Beranda 25 Des 2025, 08:09 WIB

Panggung Tanpa Lampu Sorot, Cerita di Balik Suara Emas Penyanyi Jalanan Kota Bandung

Namun, rupiah yang mereka kumpulkan dengan cucuran keringat dari pagi hingga malam itu kerap harus dibayar dengan rasa waswas.
Penyanyi jalanan di perempatan Jalan Pahlawan, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Beranda 24 Des 2025, 20:45 WIB

Workshop Google AI Tools for Journalist di Bandung Bekali 28 Peserta Tingkatkan Kapasitas Media Lokal

Pelatihan intensif tersebut diikuti 28 peserta terpilih yang terdiri atas pengelola media lokal, jurnalis, serta konten kreator komunitas dari berbagai daerah.
Program Google AI Tools for Journalist yang digelar selama dua hari, 23–24 Desember 2025 di Kantor Ayo Media Network. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 17:03 WIB

Terminal Cicaheum Harus Siap Sambut Bus AKAP Double Decker

Banyaknya Bus AKAP Premium yang melirik kota Bandung sebagai trayek berpotensi tertinggi ketiga di Pulau Jawa, maka bersiap untuk banyaknya pemandangan bus Double-decker mewah melintas
Terparkir 3 Bus Gunung Harta Transport Solustions (GHTS) saat malam hari di garasi GHTS (19/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Dean Rahmani)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 16:40 WIB

Ujian Nyata Walikota Farhan: Normalisasi Sungai Cinambo atau Banjir Warisan?

Banjir Sungai Cinambo bukan sekadar dampak curah hujan, tetapi cerminan lemahnya tata kelola lingkungan Kota Bandung.
Kondisi Sungai Cinambo di Bandung Timur, yang dinilai mengalami pendangkalan dan penyempitan, menjadi bukti kegagalan tata kelola infrastruktur kota, (2 Desember 2025). (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Khansa Khairunsifa)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 15:41 WIB

Taman Lansia Bandung usai Revitalisasi: Antara Harapan Baru dan Beragam Tantangan di Lapangan

Taman Lansia Bandung hadir dengan wajah baru setelah revitalisasi, namun masih menghadapi berbagai tantangan dalam hal keamanan, fasilitas, dan pengelolaan untuk kenyamanan bersama.
Lampu taman malam hari yang menerangi jalur pejalan kaki menunjukkan suasana sepi setelah hujan mengguyur Taman Lansia pada Rabu, 3 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Hilyatul Auliya)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 15:07 WIB

Bandung Waras

Bandung harus punya otak yang waras dan hati yang peka.
Festival seni dan budaya bukan sekadar hiburan. Itu pengingat bahwa kota hidup dan waras. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Muslim Yanuar Putra)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 13:26 WIB

Mendidik dengan Ikhlas, Mengabdi dengan Cinta: Kisah di Balik Seragam Cokelat Herna Wati

Kisah ini mengambarkan Herna Wati yang menjadikan Pramuka sebagai ruang untuk belajar ikhlas, mandiri, dan tempatnya untuk mengabdi dengan penuh cinta.
Foto Herna Wati Pembina Pramuka MTs Baabussalaam Kota Bandung. (Foto: Lutfiah Nurrahma Faisal)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 12:23 WIB

Warisan Humanis Gus Dur bagi Bangsa yang Majemuk

Perjalanan panjang bangsa yang penuh warna dan dinamika, nama Gus Dur selalu hadir seperti lentera yang menerangi ruang-ruang gelap kemanusiaan.
Illustrasi Peringatan Haul 16 GUS DUR. (Sinan)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 09:57 WIB

Tahura Djuanda Hadirkan Wisata Edukasi Bernilai Konservasi: Batu Batik dan Flora Langka Jadi Daya Tarik Baru

Keunikan wisata Taman Hutan Raya Ir. Djuanda menjadi daya tarik.
Anggrek terkecil di dubia jadi bintang baru kawasan konservasi (04/11/2025) (Sumber: Dok.pribadi | Foto: Nazwa Revanindya)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 09:29 WIB

Remaja dan Luka Sunyi Dunia Maya

Opini ini mengajak pembaca menyelami sisi gelap dunia maya yang kian membelenggu remaja Indonesia.
Seorang remaja duduk terpukul di tengah serangan komentar kasar dan ejekan di media sosial. (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: jajang shofar)
Ayo Netizen 24 Des 2025, 08:47 WIB

Masyarakat Bandung Sudah Bersahabat dengan Gelapnya Jalanan Kota Bandung

Masyarakat Bandung sudah pasrah dengan penerangan jalan yang tidak kunjung diperbaiki oleh Wali Kota Bandung.
Suasana jalanan daerah Tegallega di jam 21.00 WIB yang sudah tidak terlihat oleh pengendara, Jumat (28/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis Foto: Nadya Ulya Zagita)
Ayo Jelajah 23 Des 2025, 21:48 WIB

Sejak Kapan Pohon Cemara Digunakan jadi Hiasan Natal?

Tradisi pohon Natal berakar dari kebiasaan masyarakat Eropa kuno yang memuliakan tanaman hijau di tengah musim dingin, jauh sebelum Natal dirayakan secara modern.
Ilustrasi Pohon Cemara saat Natal.