Mempertanyakan Thrift, Tren Fesyen Hemat yang Tidak Adil untuk UMKM?

Netizen
Ditulis oleh Netizen diterbitkan Kamis 08 Mei 2025, 23:26 WIB
Thrifting adalah bagian dari gaya hidup yang tidak hanya modis, tetapi juga beretika. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)

Thrifting adalah bagian dari gaya hidup yang tidak hanya modis, tetapi juga beretika. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)

Ditulis oleh Syarah Setiyani

AYOBANDUNG.ID Belanja pakaian bekas atau biasa disebut thrift menjadi tren yang belakangan ini populer di kalangan anak muda. 

Bagi sebagian orang, belanja pakaian bekas mungkin terdengar agak asing atau bahkan kurang menarik. Tapi, tren ini sekarang justru digemari dan berkembang pesat. 

Jika kamu aktif di media sosial, pasti sering melihat story atau reels yang pamer barang vintage dari thrift. Dari jaket denim jadul sampai kemeja motif retro, semuanya terlihat aesthetic dan unik. 

Tapi di balik gaya yang keren dan anti-mainstream, ada cerita lain yang perlu kita perhatikan.

Apa sebenarnya yang membuat belanja thrift ini begitu diminati? Salah satu alasan utamanya tentu harga yang terjangkau daripada membeli yang baru. Namun, di balik itu, ada sensasi unik dalam proses hunting barang-barang langka. 

Berbeda dengan berbelanja di gerai fast fashion yang serba instan, thrifting membutuhkan kesabaran untuk menelusuri tumpukan pakaian dan barang hingga menemukan hidden gems yang tak tersedia di pasaran umum. 

Rasanya seperti menemukan harta karun, apalagi jika barang yang didapatkan tersebut benar-benar satu-satunya.

Bagi generasi yang sudah lelah dengan fast fashion yang seragam, thrifting menjelma menjadi sarana ekspresi diri. Blazer kulit vintage dari era 1980-an, atau dress floral ala tahun 1970-an membawa nuansa nostalgia sekaligus keunikan sulit ditiru. 

Barang-barang seperti itu dapat ditemukan platform online, komunitas thrift juga kerap menggelar bazar fisik di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Solo, hingga Yogyakarta.

Selain soal estetika dan identitas, salah satu narasi yang sering dikaitkan dengan thrifting adalah kontribusinya terhadap keberlanjutan lingkungan. 

Baca Juga: Persib Juara Divisi Utama 1986, Tiga Pemain Diberi Beasiswa

Pada akhirnya, fenomena thrifting mengajarkan bahwa setiap pilihan konsumsi memiliki konsekuensi multidimensi. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)

Memberi "kehidupan kedua" pada pakaian bekas. Aktivitas ini dianggap dapat mengurangi volume limbah tekstil yang mencapai 92 juta ton per tahun secara global. Namun, realitas di Indonesia tidak sesederhana itu, tidak semua pihak sepakat dengan narasi positif ini.

Berbagai kritik muncul ketika mayoritas barang thrift di Indonesia ternyata diimpor dari luar negeri, seakan menjadi “sampah” negara maju yang dipindahkan ke pasar lokal. Proses pengiriman massal dan kemasan ganda tak pelak menambah jejak karbon, menimbulkan pertanyaan apakah keuntungan lingkungan yang ditawarkan thrifting benar-benar sebanding dengan biaya emisi yang dihasilkannya.

Sektor ekonomi lokal pun ikut terdampak. Para pelaku UMKM tekstil dalam negeri sering merasakan gigitan persaingan, ketika harga barang impor bekas begitu murah sehingga sulit ditandingi. Sementara penjual lokal yang berupaya memproduksi pakaian dengan kualitas dan desain orisinil harus berjuang lebih keras mempertahankan konsumen. 

Baca Juga: Menulis di Ayobandung.id seperti Melukis, Kamu Tak Perlu Dituliskan oleh AI

Ketika konsumen lebih tertarik dengan potongan luar negeri yang hemat biaya, ekosistem usaha kecil dalam negeri kehilangan panggungnya. 

Inilah dilema yang muncul. Di satu sisi, thrifting memperpanjang umur pakai pakaian dan mengurangi limbah, namun di sisi lain, kecanduan barang impor bekas dapat melemahkan industri tekstil lokal yang tengah berupaya tumbuh. 

Di titik inilah konsumen memiliki peran penting dalam mencari keseimbangan. Memilih thrifting yang bertanggung jawab berarti memperhatikan asal barang, kualitas, dan dampaknya bagi lingkungan serta ekonomi rumah tangga.

Pada akhirnya, fenomena thrifting mengajarkan bahwa setiap pilihan konsumsi memiliki konsekuensi multidimensi. Di balik harga murah dan estetika vintage, terdapat dampak lingkungan dan ekonomi yang perlu dipertimbangkan. 

Baca Juga: Kontroversi Vasektomi sebagai Syarat Bantuan Sosial, Solusi atau Pelanggaran Hak?

Sebagai konsumen, langkah paling bijak adalah meningkatkan kesadaran akan asal-usul produk, mempertanyakan jejak ekologisnya, dan tetap memberi ruang bagi produk lokal untuk berkembang.

Tren boleh datang dan pergi, tetapi keberlanjutan lingkungan dan ekonomi nasional adalah tujuan jangka panjang yang harus diutamakan. Thrifting adalah bagian dari gaya hidup yang tidak hanya modis, tetapi juga beretika. (*)

Penulis, Syarah Setiyani, adalah mahasiswa Ekonomi Pembangunan, Universitas Sebelas Maret

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Buruh dalam Bahasa Sunda

Ayo Netizen 30 Apr 2025, 21:08 WIB
Buruh dalam Bahasa Sunda

News Update

Ayo Netizen 22 Agu 2025, 20:21 WIB

Nama, Doa, dan Tanda

"Sesungguhnya kalian nanti pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama-nama kalian dan nama bapak kalian, maka baguskanlah nama-nama kalian" (HR. Abu Daud).
Viral nama anak hanya satu huruf C, Netizen: terus manggilnya gimana? (Sumber: TikTok | Foto: @_thisisgonec)
Ayo Jelajah 22 Agu 2025, 18:17 WIB

Sejarah Kuda Renggong Sumedang, Tradisi Pesta Khitanan Simbol Gembira Rakyat Priangan

Dari khitanan desa hingga festival, Kuda Renggong Sumedang tetap jadi ikon budaya yang memikat penonton dengan kuda penari.
Tradisi Kuda Renggong Sumedang. (Sumber: Skripsi Nurmala Mariam)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 18:05 WIB

Jamu Naik Kelas: Minuman Herbal Nusantara yang Menjawab Tantangan Cuaca dan Budaya

Jamu, simbol kearifan lokal yang menyatu dengan budaya dan gaya hidup masyarakat Jawa, kini hadir dengan wajah baru yang lebih segar dan modern.
Jamu, simbol kearifan lokal yang menyatu dengan budaya dan gaya hidup masyarakat Jawa, kini merambah ke berbagai daerah dengan wajah baru yang lebih segar dan modern. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 17:04 WIB

Etika Profesi dan Perlindungan Rahasia Klien

Pentingnya etika profesi advokat dalam menjaga kerahasiaan klien sebagai fondasi kepercayaan, integritas, dan keadilan dalam proses peradilan.
Pentingnya etika profesi advokat dalam menjaga kerahasiaan klien sebagai fondasi kepercayaan, integritas, dan keadilan dalam proses peradilan. (Sumber: Pexels/KATRIN BOLOVTSOVA)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 16:40 WIB

Warung Nasi SPG dan Jejak Para SPG di Sepiring Ayam Serundeng

Yang paling menarik dari Warung Nasi SPG bukan cuma makanannya, nama “SPG” yang melekat pada warung ini pun punya cerita yang unik.
Warung Nasi SPG, sebuah warung kaki lima yang sudah jadi legenda di kalangan pekerja dan mahasiswa sejak awal 2000-an. (Sumber: dok. Warung Nasi SPG)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 16:18 WIB

Chip dalam Tengkorak, Jiwa dalam Kode: Pada Batasan Neuralink

Inilah janji Neuralink, sebuah terobosan yang mengaburkan batas antara biologi dan teknologi, antara manusia dan mesin.
Inilah janji Neuralink, sebuah terobosan yang mengaburkan batas antara biologi dan teknologi, antara manusia dan mesin. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 15:02 WIB

Payment ID Bisakah Jadi Pintu ke Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia?

Payment ID tidak hanya menyangkut inovasi teknologi, tetapi juga menyentuh aspek strategis dalam mewujudkan ekonomi digital.
Payment ID Sebagai Kunci Masa Depan Ekonomi Digital Foto: (Ilustrasi oleh AI)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 14:41 WIB

Bisnis Bukan Sekadar Jualan: Visi Christine Membangun Makna dan Dampak Lewat Sherpa Indo Project

Christine Wink Surya, pendiri Sherpa Indo Project, menegaskan bahwa memahami target pasar adalah fondasi utama sebelum produk diluncurkan.
Christine Wink Surya, pendiri Sherpa Indo Project. (Sumber: instagram.com/christine_sherpa)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 13:30 WIB

Kritik Sosial dalam Doa Orang Sunda

Doa orang Sunda hadir sederhana di keseharian, jadi pengikat relasi dan tanda solidaritas rakyat.
Doa orang Sunda hadir sederhana di keseharian, jadi pengikat relasi dan tanda solidaritas rakyat. (Sumber: Pexels/Andreas Suwardy)
Ayo Jelajah 22 Agu 2025, 11:27 WIB

Senjakala Sepeda Boseh Bandung: Ramai Saat Weekend, Sepi Saat Weekday

Program sewa sepeda Boseh Bandung hadir sejak 2017, tapi kini lebih ramai dipakai saat akhir pekan ketimbang hari biasa.
Bike on the Street Everybody Happy alias Sepeda Boseh Bandung di salah satu shelter. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 11:01 WIB

Dari Sisa Spon Jadi Produk Estetik, Rumah Sandal Geulis Tembus Pasar Global

Bermula dari eksperimen membuat sandal untuk kebutuhan anak di sekolah, Rumah Sandal Geulis (RSG) kini menjelma menjadi merek lokal yang dikenal hingga ke mancanegara. Usaha yang digagas oleh Enneu
Produk Rumah Sandal Geulis. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 09:54 WIB

Pastel Mini Abon Dapoer_Ummy Jadi Favorit Hingga ke Luar Negeri

Usaha kecil menengah (UKM) kuliner asal Cimahi, Dapoer_ummy, berhasil menunjukkan eksistensinya dari waktu ke waku. Rumah produksi kuliner milik Noviawati ini memiliki produk andalan pastel abon
Produk Dapoer_ummy. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 22 Agu 2025, 08:48 WIB

Jauh-jauh ke Bandung Buat Beli Cilok?

Cilok sudah lama menjadi ikon jajanan kaki lima di Bandung. Bentuknya bulat, teksturnya kenyal, dan selalu hadir dengan bumbu kacang gurih yang membuat siapa pun sulit menolak.
Ilustrasi Foto Cilok. (Foto: Freepik)
Ayo Netizen 22 Agu 2025, 07:50 WIB

Menikmati Bubur DPR, Rasanya seperti Menghirup Aroma Kebebasan Wakil Rakyat

Toko Bubur DPR menjadi salah satu spot kuliner di Tengah Kota yang bisa dikunjungi pagi-siang dan sore-malam.
Toko Bubur DPR (Di Bawah Pohon Rindang) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Agu 2025, 20:18 WIB

Cara Kerja Rezim Algoritma

Opini ini meninjau kembali kebijakan yang putuskan atas pemblokiran rekening bank oleh pemerintah.
Opini ini meninjau kembali kebijakan yang putuskan atas pemblokiran rekening bank oleh pemerintah. (Sumber: Pexels/Defrino Maasy)
Ayo Biz 21 Agu 2025, 18:26 WIB

Demam K-Beauty di Bandung, Klinik Kecantikan Berlomba Hadirkan Perawatan ala Korea

Tren K-beauty berkembang pesat, mendorong lahirnya berbagai klinik kecantikan yang mengusung filosofi dan teknologi Korea sebagai daya tarik utama.
Standar kecantikan Korea Selatan telah menjadi acuan global dalam beberapa tahun terakhir. Kulit wajah sehat, lembap, dan glowing bukan lagi sekadar impian para penggemar K-beauty. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 21 Agu 2025, 17:16 WIB

Investor Rugi, Negara Untung? Menakar Keadilan Pajak Kripto

Menelaah efek kenaikan PPh final pada pasar kripto dan dampaknya untuk investor.
Investor yang merugi tetap dikenakan pajak (Sumber: Ilustrasi oleh AI)
Ayo Biz 21 Agu 2025, 16:38 WIB

Di Kota yang Tak Pernah Kehabisan Gaya, Adi Wardana Menyulap Sneaker Jadi Identitas

Kota Bandung bukan hanya rumah bagi musisi, seniman, dan desainer, tapi juga menjadi ekosistem subur bagi budaya sneaker yang terus tumbuh.
Adi Wardana, seorang disk jockey asal Kota Bandung yang menjadikan sneaker sebagai bagian dari identitas dan narasi hidupnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 21 Agu 2025, 16:07 WIB

Jejak Sejarah Freemason di Bandung, Loji Sint Jan yang Dilarang Soekarno

Jalan Wastukencana dulu bernama Logeweg karena Loji Sint Jan. Kini, jejak sejarah Freemason di Bandung tertutup Masjid Al Ukhuwah.
Loji Sint Jan yang menyimpan sejarah jejak Freemason di Bandung (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 21 Agu 2025, 16:00 WIB

Membaca Makna Kemerdekaan Indonesia Timur dari Buku Karya Dian Purnomo

Sejatinya kemerdekaan juga seharusnya menjadi hak bagi mereka yang tinggal di timur Indonesia.
Buku Perempuan yang Menunggu di Lorong Menuju Laut (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)