Identitas Persib

Encep Dulwahab
Ditulis oleh Encep Dulwahab diterbitkan Sabtu 10 Mei 2025, 09:59 WIB
Cinta para penggemar Persib tidak didasarkan pada hasil. Meskipun Persib tidak juara, tetap ada dukungan yang mengalir. Ini membuktikan kalau cintanya tidak terbatas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Arif Rahman)

Cinta para penggemar Persib tidak didasarkan pada hasil. Meskipun Persib tidak juara, tetap ada dukungan yang mengalir. Ini membuktikan kalau cintanya tidak terbatas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Arif Rahman)

Pelé, legenda sepakbola Brasil, pernah mengatakan bahwa sepak bola bukan sekadar permainan bagi orang Brasil, tetapi merupakan gaya hidup dan identitas masyarakat Brasil. 

Sepakbola bagi penduduk Brasil adalah cara untuk mengekspresikan semangat kebangsaan, rasa bangga karena sepakbola adalah bagian dari budaya, juga sebagai alat untuk mengekspresikan jiwa masyarakatnya.

Tidak jauh berbeda dengan masyarakat Jawa Barat, yang memiliki klub sepakbola yang dikenal dengan Persib Bandung. Persib Bandung pun bukan hanya sebuah tim sepak bola, tetapi juga merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat Jawa Barat. 

Ada kerinduan yang mendalam ketika Persib lama tidak bertanding. Ada semangat membara ketika Persib akan berhadapan dengan tim manapun. Apalagi sampai Persib berhasil memenangi pertandingan, serasa mendapatkan suntikan tenaga untuk mengarungi aktivitas sehari hari. 

Persib Bandung yang berdiri pada masa penjajahan Belanda, tahun 1933, dianggap sebagai salah satu klub tertua dan memiliki sejarah panjang tentang persepakbolaan di Indonesia, dan menjadi bagian dari perjuangan dalam melepaskan penjajahan. 

Pada waktu itu, olahraga seperti sepak bola dianggap sebagai salah satu strategi dalam rangka membangun spirit nasionalisme. Persib pun memiliki peran yang besar dalam membangun harga diri bangsa.

Sejak awal berdiri sampai sekarang, Persib selalu memiliki banyak pendukung, baik saat menang maupun kalah. Sejak di era perserikatan sampai era liga 1, di mana pun Persib bermain selalu ada bobotoh yang menyambut atau hadir ke stadion. Terlebih lagi, Persib yang kini sudah memenangkan gelar Liga Indonesia dengan empat bintang, maka akan semakin memperkuat rasa memiliki dan dukungan dari para pendukungnya.

Persib bukan hanya sebuah klub, tetapi juga merupakan representasi budaya Sunda di bidang sepakbola, dan memiliki simbol-simbol yang kuat dengan karakter Sunda. Seperti para pendukung yang kebanyakan dari darah Sunda, baik yang tinggal di Bandung dan sekitarnya, maupun orang Sunda yang tinggal di beberapa kota dan luar negeri. 

Baca Juga: Persib Juara Divisi Utama 1986, Tiga Pemain Diberi Beasiswa

Banyak penduduk Jawa Barat yang merasa bahwa Persib adalah simbol dari harga diri mereka, kalau ada yang menjelekkan Persib tanpa di komando pun akan membelanya. Ada pribahasa yang populer di kalangan masyarakat Jawa Barat, "Kalau kitu urang Sunda, kudu sayang Persib!"

Betapa kuatnya identitas Persib, sampai-sampai para politisi pun pernah berebut meraih simpati dari para pendukung Persib. Ketika juara banyak yang mengucapkan selamat dengan menggunakan berbagai atribut Persib. Persib memiliki jumlah pendukung yang sangat banyak, maka ketika berhasil meraih simpatisan dari pendukung Persib, maka dianggap bisa dengan mudah meraih kursi kekuasaan. 

Identitas ini benar-benar dijaga oleh Persib, sambil terus melakukan metamorfosis ke arah yang lebih maju, sesuai dengan perkembangan zaman dalam pengelolaan tim sepakbola. Tidak banyak klub di Indonesia yang bisa seperti Persib Bandung, yang seringkali menjadi barometer untuk klub-klub lain di dalam negeri. 

Dari dulu sampai sekarang Persib dikelola dengan profesional, dan banyak para pemain yang melamar agar bisa menjadi bagian dari skuad Persib Bandung. 

Bukan sekedar hobi namun Persib sebagai kuatnya identitas diri, jati diri yang begitu kuat mengakar sehingga sulit untuk diubah oleh apa pun. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Arif Rahman)

Persib Bandung juga sebagai simbol identitas yang terkait erat dengan nilai-nilai kesetiaan. Para pendukung Persib yang tergabung dengan bobotoh, viking, begitu setia terus mendukung Persib Bandung, dan berbagai prestasi yang diraih Persib pun tidak jauh dari peran peran besar komunitas bobotoh.

Klub pun setia memenuhi keinginan dan semangat para penggemar dengan mengadakan acara seperti pertemuan penggemar, nobar resmi, dan kegiatan amal antara manajemen, pemain dan masyarakat. Sempat beberapa hadir klub lain di Jawa Barat, namun tidak sekuat kesetiaannya pada Persib. 

Persib memiliki daya magis yang luar biasa untuk menarik rasa cinta terhadap Persib. Tidak tanggung-tanggung, rasa cinta ini diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi, dari orang tua ke anak, dari kakek ke cucu, dari lingkungan tempat tinggal ke komunitas, dan beberapa di lingkungan tempat kerja. 

Tidak aneh kalau pendukung Persib ini merupakan salah satu fanbase yang paling setia, dan fanatik di Asia Tenggara. Dikenal juga karena kreatifivitasnya, kekompakannya, dan sangat berdedikasi, yang selalu meramaikan suasana pertandingan Persib agar terasa "hidup". 

Cinta para penggemar Persib tidak didasarkan pada hasil. Meskipun Persib tidak juara, tetap ada dukungan yang mengalir. Ini membuktikan kalau cintanya tidak terbatas.

Baca Juga: Buruh dalam Bahasa Sunda

Identitas Persib juga didukung oleh para seniman yang asli dan berkembang dari Jawa Barat. Banyak seniman, musisi, dan tokoh budaya asal Bandung, termasuk Kang Ibing (almarhum), Ariel NOAH, Doel Sumbang, dan bahkan band metal, ikut memasukkan Persib ke dalam karya-karya mereka dalam lirik lagunya. 

Persib persis apa yang dikatakan Eric Cantona, legenda Prancis dan Manchester United, yang berkata bahwa you can change your politics, your religion, but not your football club. That’s identity

Cantona secara tegas menunjukkan bahwa kecintaan terhadap sepakbola lebih dari sekadar hobi, karena itu merupakan identitas pribadi yang melekat. Begitu pun dengan para pendukung setia Persib, bukan sekedar hobi namun Persib sebagai kuatnya identitas diri, jati diri yang begitu kuat mengakar sehingga sulit untuk diubah oleh apa pun. (*)

Encep Dulwahab
Dosen Ilmu Komunikasi UIN Bandung
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 02 Jul 2025, 10:54 WIB

Kuliner Unik di Waduk Saguling: Menikmati Nikmatnya Liwet di Atas Perahu

Ingin menikmati nasi liwet sunda sambil bersantai di atas perahu tanpa harus ke pantai atau laut? Datang saja ke kawasan Waduk Saguling di Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Bara
Nasi liwet Ciminyak, sensasi makan di atas perahu. (Foto: Ist)
Ayo Biz 02 Jul 2025, 09:51 WIB

Menepi ke Mie Kocok Persib yang Jadi Legenda Kuliner Kota Bandung Sejak 1963

Di tengah hiruk-pikuk Kota Bandung, ada satu sajian khas yang tak pernah kehilangan penggemarnya, yaitu mie kocok. Namun, di antara sekian banyak penjaja mie kocok, nama Mie Kocok Persib sudah menjadi
Mie Kocok Persib kuliner legenda Bandung (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 02 Jul 2025, 08:56 WIB

Satu Video, Ribuan Citra Polisi Ambruk

Citra Polri ke-79 di publik terus diuji zaman, dipertaruhkan waktu. Tantangan yang dihadapi tidak mudah ketika warganet dan algoritma bergerak liar, lincah, dan konsisten.
Kapolri (kiri) dan Presiden Prabowo dalam HUT Bhayangkara ke-79, kemarin (Sumber: Setneg | Foto: Setneg)
Beranda 01 Jul 2025, 18:49 WIB

DPRD Bandung Barat Pasang Badan untuk Tambang, Logika Ekonomi Pinggirkan Ekologi

Berbeda dengan Dedi Mulyadi yang ingin gebuk tambang ilegal, DPRD Bandung Barat justru membelanya. Alasannya? Demi ekonomi.
Penambangan batu menggunakan alat berat di kawasan Gunung Pabeasan yang termasuk ke dalam Karst Citatah, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 17:55 WIB

Saat Ramen Masuk ke Pasar, Inovasi Galih Membongkar Pakem Lewat Rameninpo

Rameninpo, cerita tentang keberanian meracik identitas, memadukan budaya, dan membangun ruang baru bagi kreativitas anak muda di tengah pasar tradisional.
Rameninpo, cerita tentang keberanian meracik identitas, memadukan budaya, dan membangun ruang baru bagi kreativitas anak muda di tengah pasar tradisional. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 17:06 WIB

Dari Wali Kota Medsos ke Wapres Republik: Gibran dan Masa Depan Politik Personalistik

Gibran Rakabuming adalah bentuk terkini gaya kepemimpinan di tanah air. Dengan kemampuan komunikasi digital, plus garis keturunan menguntungkan, loncatan karir super eksponensial berhasil dia cetak.
Wapres RI Gibran Rakabuming (Sumber: Setneg | Foto: Website Setneg)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 16:00 WIB

Terbanglah yang Tinggi Tanpa Menjatuhkan Orang Lain

Setiap orang berhak untuk memiliki impian atau cita-cita setinggi-tingginya.
Mengapa sebagian orang berhasil menggapai cita-citanya, sementara sebagian yang lain gagal dalam mewujudkan impiannya? (Sumber: Pexels/Rakicevic Nenad)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 15:33 WIB

Rajut Ulang Harapan di Binong Jati, Proses Bertahan Hidup Perajut Bandung di Tengah Dinamika Zaman

Sentra Rajut Binong Jati bukan sekadar pusat industri kecil, tetapi lembar-lembar kisah tentang jatuh bangun para perajut Kota Bandung.
Sentra Rajut Binong Jati bukan sekadar pusat industri kecil, tetapi lembar-lembar kisah tentang jatuh bangun para perajut Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 15:04 WIB

Kampung Randukurung, Sentra Tusuk Sate Tersembunyi di Bandung Selatan

Jarang yag tahu bahwa ada sentra tusuk sate yang tersembunyi di pelosok Kabupaten Bandung. Di wilayah Desa Kutawaringin dan sekitarnya, terutama di Kampung Randukurung, tusuk sate menjadi bagian dari
Sentra Kerajinan Tusuk Sate di Kampung Randukurung, Kabupaten Bandung. (Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 14:01 WIB

Cantik Itu Filterable? Representasi dan Realitas di Era Instagram

Representasi di era digital tetap banyak mereproduksi pola-pola lama tentang tubuh, kecantikan, dan identitas. Sehingga diperlukan kesadaran kritis dalam menciptakan makna yang lebih adil dan beragam.
Di media sosial, kita memang punya kontrol lebih terhadap citra diri, termasuk untuk kecantikan wajah. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 01 Jul 2025, 13:32 WIB

Nekat Berhenti Berkarir Demi Anak, Dina Berhasil Kembangkan Bisnis Kuliner Pempek Jeol

Di balik kesuksesan Pempek Jeol dan Batagor Priangan ada kisah tentang ketekunan Dina Rahayuningsih. Perjalanannya dimulai bukan dari dapur atau meja produksi, tetapi dari keputusan besar meninggalka
Owner Pempek Jeol Dina Rahayuningsih. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 01 Jul 2025, 12:08 WIB

Sesar Baru di Sekitar Gunung Tangkubanparahu, Tambah Daftar Patahan Gempa Bandung Raya

Gempa Magnitudo 2,7 yang mengguncang Cimahi dan sekitarnya pada akhir Juni lalu menyisakan satu pertanyaan: kalau bukan Sesar Lembang, lantas siapa pelakunya?
Gunung Tangkubanparahu (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 10:31 WIB

Obor Tradisi, Api Selebrasi

Di setiap nyala api, ada cerita yang diwariskan. Inilah wajah Tahun Baru Hijriah di Cibiru Hilir bak selebrasi yang terus menyala, demi tradisi agar tetap terjaga dan terawat.
Peserta melakukan pawai obor pada peringatan Bandung Lautan Api 2019 saat melintas di Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Sabtu (23/3/2019). (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Alfaritsi)
Ayo Netizen 01 Jul 2025, 08:56 WIB

Tjetjep Heryana, Jago Balap Bandung Jadi Raja Sirkuit Cililitan 1957

Tjetjep Heryana mengharumkan nama Bandung dalam kejuaraan balap motor level nasional di Jakarta pada 1957.
Tiga pebalap Bandung yakni Grashuis, Tjetjep, dan Bartels naik podium seusai melakoni balapan kelas 250 cc A yang berlangsung 12 putaran. Tjetjep yang berdiri di tengah menjadi juara dalam kelas tersebut. (Foto: Aneka) (Sumber: Aneka | Foto: Aneka)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 17:58 WIB

Soto Sedari, Kisah Reza dan Mimpi dari Semangkuk Soto

Perjalanan Soto Sedari bukan hanya tentang membuka kedai dan menjual makanan, tapi juga menjunjung warisan kuliner Indonesia dan misi menduniakan soto.
Perjalanan Soto Sedari bukan hanya tentang membuka kedai dan menjual makanan, tapi juga menjunjung warisan kuliner Indonesia dan misi menduniakan soto lewat sebuah inovasi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 30 Jun 2025, 15:39 WIB

Hikayat Sungai Cikapundung, Pernah Jernih Sebelum Diratap dalam Syair

Dulu mengalirkan listrik dan ikan, kini hanya mengalirkan limbah dan keluhan. Cikapundung menyimpan kisah ironi kota Bandung.
Sungai Cikapundung yang dijadikan waduk pembangkit listrik zaman baheula pada masa Hindia Belanda. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 15:03 WIB

Meliza dan Stik Keju Sayurannya: Dari Dapur Rumah ke Pasar Camilan Sehat

Meliza Snack, cheese stick yang dipadukan dengan sayuran seperti bayam, wortel, dan bawang, menghadirkan camilan unik sekaligus bergizi.
Meliza Snack, cheese stick yang dipadukan dengan sayuran seperti bayam, wortel, dan bawang, menghadirkan camilan unik sekaligus bergizi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 30 Jun 2025, 14:43 WIB

Fadli Zon Harus Mundur

Aktivis 98 Kota Bandung, meminta dengan tegas, agar Fadli Zon mundur sebagai Menteri Kebudayaan.
Surya dan Hema, Aktivis 98 Kota Bandung, meminta dengan tegas, agar Fadli Zon mundur sebagai Menteri Kebudayaan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Matdon)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 13:47 WIB

Mengunjungi Desa Cipada, Sentra Pertanian Penghasil Labu Siam di Kaki Burangrang

Di lereng Gunung Burangrang, terdapat sebuah desa yang menggantungkan hidup pada labu siam. Desa Cipada, yang terletak di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, penghasil labu siam
Labu siam dari budidaya di Desa Cipada. (Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 30 Jun 2025, 13:23 WIB

Dari Iseng Jadi Serius: Begini Kisah Anti Bangun Bisnis Kaos Mimo Merch dari Nol

Kisah sukses sering kali berawal dari langkah kecil yang tak terduga. Itulah yang dialami Anti Dewi Intan, pemilik brand kaos Mimo Merch yang berbasis di Banjaran, Kabupaten Bandung.
Yulianti Dewi Intan, pemilik Mimo Merch memperlihatkan salah satu produknya. (Foto: Rizma Riyandi)