Hobi Bikin Kerajinan Tali Antarkan Merlin Jadi Juragan Gelang

Rizma Riyandi
Ditulis oleh Rizma Riyandi diterbitkan Sabtu 16 Agu 2025, 10:21 WIB
Merlin Sukmayadin pengusaha gelang tali. (Foto: Dok. Ayobandung.com)

Merlin Sukmayadin pengusaha gelang tali. (Foto: Dok. Ayobandung.com)

AYOBANDUNG.ID -- Siapa sangka sebuah hobi menganyam tali bisa mengantar seseorang meraih kesuksesan besar. Merlin Sukmayadin, warga Kompleks Puri Cipageran Indah 2, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, menjadi buktinya.

Dari sekadar kesenangan saat kuliah, ia berhasil mengembangkan bisnis kriya berbahan paracord atau tali parasut hingga mencatat omzet fantastis. Kecintaan Merlin pada kerajinan simpul tali sudah tumbuh sejak kuliah di Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung.

Awalnya ia menggunakan bahan prusik untuk membuat gantungan kunci dan aksesoris sederhana. Namun, pada 2013 ia mulai bereksperimen dengan paracord, bahan yang kala itu masih jarang dikenal di Indonesia.

“Dulu modalnya cuma sekitar Rp5 juta buat beli bahan dari China. Saya pesan satu box isi paracord, soalnya di Indonesia belum ada yang produksi,” kenangnya dilansir dari Ayobandung.com pada Sabtu 16 Agustus 2025.

Merlin memulai usahanya dengan cara sederhana. Ia menjajakan hasil karyanya di lapak Car Free Day Bandung, lengkap dengan meja kecil tempat memajang gelang dan gantungan kunci.

Hasilnya tidak selalu memuaskan. Kadang ia hanya mendapat Rp200 ribu sekali jualan, bahkan pernah merugi karena harus membayar biaya sewa lapak.

Namun, di saat bersamaan ia mulai melirik pasar online. Media sosial menjadi etalase baru untuk memasarkan produknya. Meski awalnya hanya menghasilkan sekitar Rp300 ribu per hari, lambat laun banyak orang mulai penasaran dengan aksesoris unik berbahan tali parasut tersebut.

Kesempatan Emas

Kesempatan emas datang pada 2017. Saat sedang mengantarkan pesanan secara COD di dekat sebuah perusahaan outdoor ternama di Bandung, Merlin bertemu seseorang yang menyarankan agar ia menawarkan produknya langsung ke manajemen perusahaan tersebut.

Tanpa ragu, ia mendemonstrasikan cara membuat gelang paracord di hadapan pimpinan perusahaan. Kreativitas dan keuletannya ternyata berbuah manis, hasil karyanya diterima, dan ia resmi menjadi vendor pemasok produk berbahan paracord dengan kontrak jangka panjang.

“Alhamdulillah, sejak saat itu omzet langsung melonjak drastis. Dari yang tadinya hanya Rp3–4 juta sebulan, sekarang bisa sampai Rp200 juta,” ungkapnya.

Kini, setiap bulan Merlin mendatangkan sekitar 15 koli paracord dari China. Dari bahan itu, ia bersama lima orang pekerjanya bisa memproduksi hingga 10 ribu item kerajinan berupa gelang, gantungan kunci, tali jam tangan, hingga gantungan dompet.

Proses produksinya masih mempertahankan teknik manual. Alat yang digunakan pun sederhana, jig, jarum, dan gunting. Dari alat itu lahirlah berbagai pola anyaman kreatif seperti Cobra, Sanctified Covenant, hingga Honeybee.

Setiap karya memiliki kebutuhan bahan yang berbeda. Satu gelang biasanya menghabiskan 2–3 meter paracord, sedangkan gantungan kunci memerlukan 1–1,5 meter. Meski sederhana, setiap detail dijaga agar kualitasnya tetap prima.

Apa yang dicapai Merlin menjadi bukti bahwa kreativitas bisa membuka jalan menuju kesuksesan. Dari lapak kecil di CFD, kini usahanya menembus pasar yang lebih luas, bahkan dipercaya perusahaan besar.

“Kalau ditekuni, kerajinan tali parasut ini ternyata bisa jadi peluang besar. Kuncinya sabar, konsisten, dan jangan takut mencoba,” katanya penuh keyakinan.

Link Pembelian Online Produk Serupa

1. https://s.shopee.co.id/60HRgjEnSL

2. https://s.shopee.co.id/8ALwGio8JQ

3. https://s.shopee.co.id/8KfMT2aNPy

4. https://s.shopee.co.id/3ftWuTRL9B

5. https://s.shopee.co.id/802W4Rshed

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 17 Agu 2025, 00:58 WIB

Yang Dilakukan Soekarno Sebelum dan Sesudah Proklamasi Kemerdekaan

Rumah Maeda dan Pegangsaan Timur jadi saksi sejarah detik-detik menegangkan yang dijalani Bung Karno sebelum dan sesudah proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Mohammad Hatta (kiri) dan Soekarno (kanan) dalam sebuah kesempatan. (Sumber: Wikimedia)
Beranda 16 Agu 2025, 23:03 WIB

Kisah Siti Fatimah: Intel Cilik yang Menjadi Saksi Agresi Militer Belanda

Senyum sumringah Fatimah seketika hilang saat ia menceritakan dua sahabatnya yang gugur dalam bertugas.
Siti Fatimah (95) veteran yang dulu bertugas menjadi mata-mata saat usianya masih 15 tahun. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 19:03 WIB

Dari Genggaman Berujung Cuan, Perjalanan dan Strategi ala Owner Bisnis Online

Di tengah derasnya arus digitalisasi, Sofia melihat peluang bisnis di balik layar ponsel yang tak pernah lepas dari genggaman generasi muda.
Produk  pakaian jadi anak dari bisnis online TikiTaka Kids. (Sumber: dok. TikiTaka Kids)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 17:59 WIB

Ketika Panggung Berganti: Eksanti dan Kisah di Balik Jahitan Yumnasa

Eksanti memilih meninggalkan gemerlap dunia hiburan untuk membangun bisnis fesyen muslim yang ia beri nama Yumnasa.
Eksanti, owner dari brand fesyen muslim Yumnasa. (Sumber: Yumnasa)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 16:31 WIB

Arys Buntara dan Roemah Kentang 1908: Ketika Keberanian Menyulap Mitos Jadi Magnet Kuliner

Rumah Kentang, tempat yang konon dihuni aroma mistis dan cerita anak kecil yang jatuh ke dalam kuali. Tapi di mata Arys, rumah itu bukan kutukan, tapi peluang.
Penampakan depan dari resto hits di Kota Bandung, Roemah Kentang 1908. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 14:47 WIB

Sneaker, Sepatu yang Bisa Masuk dengan Gaya Pakaian Apapun

Sepatu sneaker merupakan jenis sepatu kasual yang awalnya dibuat untuk kebutuhan olahraga. Namun kini, sepatu ini lebih banyak digunakan sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Ilustrasi foto sepatu sneaker (Pixabay)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 10:21 WIB

Hobi Bikin Kerajinan Tali Antarkan Merlin Jadi Juragan Gelang

Siapa sangka sebuah hobi menganyam tali bisa mengantar seseorang meraih kesuksesan besar. Merlin Sukmayadin (36), warga Kompleks Puri Cipageran Indah 2, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, KBB
Merlin Sukmayadin pengusaha gelang tali. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 09:19 WIB

Legenda Kulliner Sunda di Jantung Pasar Cihapit

Bandung dikenal sebagai surga kuliner dengan beragam pilihan makanan khas Jawa Barat. Di tengah ramainya perkembangan kafe modern, masih ada satu warung makan sederhana yang tetap menjadi primadona
Menu di warung makan Bu Eha. (Foto: GMAPS Bu Eha)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 19:16 WIB

Dari Es Krim ke Ekosistem Brand: Golden Pine dan Formula Bisnis Barry Akbar

Barry Akbar, CEO Orchid Forest Cikole, adalah tokoh di balik lahirnya Golden Pine, sebuah kafe bergaya glass house yang kini menjadi primadona baru di tengah hutan pinus.
CEO Orchid Forest Cikole sekaligus konseptor Golden Pine, Barry Akbar. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 18:04 WIB

Cerita Hantu dan Jeritan Ketidakadilan

Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh.
Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh, dan ketimpangan nyata lebih menyeramkan dari bayangan gaib. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 16:56 WIB

Dari Panggung ke Pasar Skincare, Perjalanan Dewi Hani Jayanti Membangun Maryame

Di balik gemerlap dunia hiburan, Dewi menyimpan mimpi lain yang kini menjelma menjadi brand skincare lokal bernama Maryame.
Dewi Hani Jayanti, owner produk skincare Maryame. (Sumber: dok. pribadi)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 16:37 WIB

Belajar Konteks Sosial, Budaya, dan Ekonomi dari Sepiring Nasi Goreng

Ternyata nasi goreng erat kaitannya dengan konteks sosial, budaya juga ekonomi.
Nasi Goreng Sapi Cabe Hijau Solaria (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 15:25 WIB

Dari Dapur Impian ke Rumah None: Kisah Non April Merintis Bisnis Kuliner di Bandung

Non April tidak pernah bercita-cita menjadi pebisnis kuliner. Ia hanya tahu satu hal yaitu rasa punya kekuatan untuk menyatukan.
Salah satu menu di Rumah None. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 15:12 WIB

Saat Janji KDM (Kembali) Ingkar

Rasanya, tidak kali ini janji program Gubernur Jabar tidak ditepati. Bagaimana bila bangunan ingkar janji ini terus "dipahat" dan "diperkokoh"?
Gubernur Jabar, Kang Dedi Mulyadi (KDM). (Sumber: ppid.jabarprov.go.id)
Ayo Jelajah 15 Agu 2025, 14:53 WIB

Sejarah Pertempuran Bojongkokosan, 4 Hari Kacaukan Konvoi Sekutu ke Bandung

Empat hari empat malam, jalur Sukabumi–Bandung berubah jadi neraka bagi konvoi Sekutu di Bojongkokosan.
Diorama Pertempuran Bojongkokosan di Museum Satriamandala. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 14:16 WIB

Tren Athleisure, Celana Jogging Makin Nyaman dan Enak Dipakai untuk Bergaya

Celana jogging adalah celana panjang yang awalnya dirancang untuk olahraga lari. Namun saat ini juga populer digunakan untuk aktivitas santai maupun gaya kasual.
Ilustrasi Foto Jogging. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 13:35 WIB

Cara Baik Komunitas Jaeminnesia, Rayakan Ultah Idol dengan Proyek Donasi Kemanusiaan

Jaeminnesia adalah salah satu komunitas penggemar Jaemin NCT Dream asal Indonesia.
Foto Jaemin NCT Dream dan sertifikat donasi ke Yayasan Gugah Nurani Indonesia (Sumber: x.com/@najaeminnesia)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 12:06 WIB

Menyusutnya Budidaya Jamur di Cisarua, Apakah Petani Masih Punya Harapan?

Kampung Cipeusing di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, telah lama dikenal sebagai sentra budidaya jamur tiram putih. Ratusan warga pernah menggeluti usaha ini, namun kini ju
Budidaya Jamur di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 11:14 WIB

Canumer, Saksi Perjalanan Toni dari Driver Ojol Jadi Juragan Pisang Nugget Lumer

Perjalanan usaha Toni Anggara, pemilik brand kuliner Canumer, membuktikan bahwa kegigihan dan kreativitas bisa membuka pintu rezeki dari arah yang tak terduga.
Canumer, Pisang Nugget Lumer (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 15 Agu 2025, 10:30 WIB

Hikayat Dukun Digoeng Bantai Warga Cililin, Gegerkan Wangsa Kolonial di Bandung

Dukun Digoeng diduga jadi otak kematian misterius di Cililin tahun 1938. Ilmu gaib, racun, dan pesanan nyawa gegerkan pemerintah adat.
Dukun zaman baheula. (Sumber: Tropenmuseum)