AYOBANDUNG.ID -- Siapa sangka, dari kegagalan bisnis ekspor jahe dan kondisi keuangan yang jungkir balik, lahir sebuah merek kue kering yang kini menjadi langganan rumah tangga Indonesia, Ina Cookies.
Bukan perjalanan mulus, tapi jalan penuh liku yang ditempuh dengan tekad, air mata, dan kreativitas tanpa henti. Cerita ini bermula di tahun 1991, saat Ina Wiyandini yang kala itu tengah hamil besar harus menelan pahitnya kenyataan gagal menjadi eksportir jahe.
Keadaan memaksanya mengambil keputusan besar. Alih-alih meratapi nasib, ia memilih belajar membuat kue dari sang kakak ipar.
“Waktu itu saya bangkrut. Harusnya ekspor jahe, tapi gagal. Akhirnya nyoba bikin kue. Cuma diajarin lima resep,” kenang Ina.
Bersama sang suami yang terus memberi dukungan, Ina mulai menjual kue satu toples demi satu. Tak banyak yang tahu, dari usaha kecil di dapur rumah itu, kini Ina Cookies rata-rata menjual lebih dari 20.000 toples setiap harinya.
Dari perjuangan saat hamil itulah, lahirlah anaknya yang kini menjadi pilar generasi kedua perusahaan, yakni Voula Nur Rakhmaniar.
Voula tumbuh bersama bisnis ibunya, menyaksikan langsung bagaimana kerja keras dan keuletan membentuk fondasi Ina Cookies.
Kini ia menjabat sebagai Direktur Sales & Marketing, membawa semangat baru namun tetap memegang teguh nilai-nilai yang diwariskan sang ibu.
“Mama itu dari dulu enggak suka yang biasa. Dari resep sampai baju pun, harus beda,” ujar Voula.

Tak heran, karakter unik Ina menjelma menjadi DNA perusahaan. Dengan lebih dari 250 resep yang telah dikembangkan, Ina Cookies konsisten menghadirkan variasi menu baru setiap tahun.
Tahun 2025 saja, mereka memperkenalkan empat rasa segar dan tak biasa, mulai dai Skippy Mede Putih, Putri Cheese Nut, Putri Choco Rocher, hingga Palm Cheese, yang langsung mencuri perhatian para pecinta kue kering.
Namun, cerita terunik mungkin datang dari eksperimen berani sang ibu terhadap jengkol dan keju. Meskipun banyak yang menyarankan kombinasi itu tak lazim, Ina bersikeras.
Baginya, kreativitas bukan tentang aman, tapi tentang menghadirkan sesuatu yang belum pernah ada. “Orang lain tabur bawang goreng. Kita? Jengkol keju,” ujar Voula.
Lebih dari sekadar rasa dan inovasi, Ina Cookies dibangun dengan niat tulus untuk memberdayakan. Sejak hari pertama, misi utamanya bukan sekadar mencari cuan, tapi memberikan manfaat.
Hari ini, lebih dari 1.000 orang, mulai dari karyawan hingga ibu rumah tangga yang menjadi reseller ikut menggantungkan harapan dan penghidupan dari bisnis keluarga ini.
“Banyak yang doain kita terus jalan. Bahkan ada yang rela keluar dari kantor demi jualan Ina Cookies,” ungkap Voula.
Selama lebih dari tiga dekade, Ina Cookies bukan hanya bertahan di tengah gempuran pesaing, tapi terus berkembang menjadi pelopor kue kering handmade dengan varian terbanyak di Indonesia. Berinovasi adalah napasnya, dan keberkahan dari doa serta kerja keras adalah ruh yang menghidupkannya.
Di setiap gigitan kue, ada cerita tentang keberanian seorang perempuan yang tak menyerah. Dari dapur rumah yang hangat itu, Ina Cookies kini hadir di meja-meja keluarga Indonesia,menghiasi momen Ramadan, Lebaran, hingga hari-hari istimewa lainnya.
Informasi Ina Cookies
Alamat Jalan Bojong Koneng Atas No.8, Kota Bandung
Instagram: https://www.instagram.com/inacookies
Shopee: https://shopee.co.id/inacookiesofficial
Tokopedia: https://www.tokopedia.com/inacookiesofficial
TikTok: https://www.tiktok.com/@inacookies.official
WhatsApp: 0822-1777-8106