AYOBANDUNG.ID -- Di balik label modest wear-nya yang stylish dan adaptif, MOC menyimpan kisah perjalanan panjang sebagai brand lokal yang tidak hanya bertahan tapi bangkit dan melaju di tengah persaingan industri fashion yang cepat berubah.
Berawal dari visi menghadirkan modest fashion yang relevan dan nyaman untuk masyarakat urban, MOC kini menjelma sebagai brand lokal yang berani membawa teknologi terkini ke dalam lini produknya.
Salah satu terobosannya yang menjadi ciri khas adalah penerapan teknologi Anti Odor, solusi aktif bagi kebutuhan gaya hidup konsumen yang dinamis.
"Ini merupakan salah satu upaya kami untuk memberikan kenyamanan dan nuansa terbaru ketika berbelanja di MOC," ujar Marketing & Merchandising Div. Head MOC, Yaneke Maria.

Teknologi Anti Odor tersebut bekerja menyerap dan menetralkan aroma tidak sedap, terutama di area pakaian yang rawan berkeringat.
Material MOC berbahan 100 persen katun makin mendukung fungsi ini karena mampu menyerap keringat dengan baik, tetap breathable, dan nyaman dipakai sehari-hari. Hal ini memberikan kenyamanan bagi penggunanya, sehingga bebas bergerak tanpa takut berkeringat.
"Jadi untuk orang yang punya aroma khusus gak perlu khawatir. Apalagi kalau pakai kemeja, kan biasanya area tertentu ada yang menonjol seperti noda-noda," jelas Yaneke.
Langkah ini menjadi bukti bahwa inovasi bukan hanya milik brand global. MOC membuktikan bahwa brand lokal Indonesia juga mampu menjawab tantangan konsumen modern, dengan strategi yang relevan dan berbasis kebutuhan nyata.

Koleksi MOC dibagi ke dalam tiga kategori utama di antaranya kontemporer, (regular dan base), batik, dan daily wear dengan setiap musimnya merilis sekitar 50 artikel fashion dan total produksi yang menyentuh 100 ribu potong pakaian.
Lebih dari sekadar produk, MOC membawa misi untuk membangun fashion lokal yang berkelanjutan, fungsional, dan tetap fashionable.
"Pakaian dengan teknologi Anti Odor ini mampu bertahan hingga 25 kali pencucian," ungkap Yaneke
Dengan inovasi seperti ini, MOC tak hanya mendefinisikan ulang modest fashion, tapi juga membuka jalan bagi kebangkitan UMKM fashion Indonesia di kancah yang lebih luas.
Yaneke juga menambahkan, produk seperti celana chinos dan kemeja motif kotak-kotak menjadi favorit konsumen, sementara rentang harga yang terjangkau (Rp189.000āRp499.000) membuat brand ini tetap inklusif dan kompetitif.

"MOC memang tidak menamakan diri produk unisex karena dominan konsumen pria tapi ada juga konsumen dari perempuan yang butuh ukuran yang sesuai, tergantung dengan taste fashionnya,ā ujar Yaneke.
Informasi brand lokal MOC
Instagram: https://www.instagram.com/mocindonesia
Link pembelian produk fashion brand lokal MOC: