Membaca Sisi Lain Kota Bandung, di Balik Novel Bandung Menjelang Pagi

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Rabu 03 Sep 2025, 08:38 WIB
Bandung Menjelang Pagi Karya Brian Krisna (296 Halaman) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Bandung Menjelang Pagi Karya Brian Krisna (296 Halaman) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Jujur membaca buku "Bandung Menjelang Pagi" pada awalnya membuat saya cukup bosan, mengantuk dan sedikit jengkel dengan sosok "Dhipa" sebagai peran utama dalam novel ini.

Buku ini saya beli setelah membaca karya Brian Khrisna lainnya, berjudul "Semangkok Mie Ayam Sebelum Mati". Bagi saya "Bandung Menjelang Pagi" tidak seistimewa cap "Best Seller" yang terpampang nyata pada halaman cover.

Tapi tentu ini menurut saya, karena selera adalah subjektif tergantung dengan sudut pandang masing-masing. Meski pada permulaan novel, penulis menyinggung sedikit tentang kondisi kota Bandung yang sering dielu-elukan "keindahannya" tapi novel ini sangat didominasi oleh kisah cinta dua manusia dewasa yang terasa seperti roman picisan.

Menurut saya cinta dalam novel ini cocok dirasakan bagi mereka yang masih di tahap remaja, cinta monyet, cinta yang terkesan lebay. Membaca novel ini membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan. Saking bosannya saya sempat beralih membaca buku lain kemudian kembali membaca novel ini. Dari 296 halaman saya baru sedikit serius, tersentuh saat memasuki cerita di halaman 201.

Meski demikian, buku ini juga memberikan saya banyak pengetahuan tentang nama-nama jalan di kota bandung, nama tempat makan, pasar kaset atau pasar buku yang belum pernah saya kunjungi selama jadi warga bandung.

Buku ini memberikan sudut pandang baru tentang kota bandung yang selama ini selalu menjadi primadona bagi siapa saja yang mengunjunginya, terlebih Braga yang menjadi spot utama wisatawan lokal hingga mancanegara.

Keberadaan Kaum Marjinal

Tukang becak di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Try Sukma Wijaya)
Tukang becak di Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Try Sukma Wijaya)

Dalam buku ini kaum marjinal ditunjukkan penulis dari mulai tokoh utama hingga beberapa peran penting lainnya dalam buku ini. Kaum Marjinal direpresentasikan penulis melalui karakter dipha yang di mana di tengah kota yang dikenal dengan kemewahan, dirinya menjadi salah satu masyarakat yang harus banting tulang memenuhi kebutuhan hidup.

Mulai menjadi karyawan toko kopi, penjual bunga, penjaga toko kaset, karyawan toko kue, toko eskrim, tukang servis ac dan pipa air juga beberapa pekerjaan sampingan lainnya.

Dalam buku ini juga diperlihatkan bagaimana sosok Bang Karina sebagai waria menjadi cerminan bagaimana kelompok masyarakat marjinal berada disisi lain kota yang seringkali di romantisisasi. Meski waria masih menjadi bagian masyarakat yang dipandang sebelah mata oleh lingkup sosial.

Penulis menunjukkan sisi lain waria sebagai seorang manusia yang justru lebih humanis dari manusia normal lain yang hidup di kota bandung.

Narasi soal kondisi braga yang pada umumnya sering diromantisasi karena bernuansa bak kota Paris. Seperti kota metropolis yang kaya dengan sejarah, budaya dan keindahan arsitektur deretan bangunan yang ada di Braga. Kondisi pagi hingga malam braga memang menjadi spot cantik untuk berfoto, tempat kunjungan wisatawan lokal maupun internasional.

Tapi masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana kondisi Bandung menjelang pagi. Bagaimana kelompok anak jalanan keluar untuk berkumpul, para waria yang menjajakan pelayanan kepada pria hidung belang, kumpulan gelandangan dan manusia kardus yang berjajar tidur di emperan toko. Bahkan beberapa bule miskin yang mencari puing-puing sisa makanan di tong sampah.

Kehidupan Malam dan Kriminalitas

Bandung menjelang pagi dalam novel ini dinarasikan menjadi bagian kehidupan dari contoh lapisan masyarakat yang berkeliaran melakukan tindak kriminalitas. Mulai dari pembunuhan, pencopetan, aksi anarkis geng motor dan beberapa aktivitas yang mengganggu ketertiban saat kota bandung terlelap dalam buaian malam.

Brian cukup berhasil menarasikan bagaimana kondisi sisi lain dari kota bandung yang melibatkan setiap sudut jalan, kehidupan, perasaan dan emosi.

Buku ini juga menggambarkan bagaimana manusia bisa memilih hidup sesuai keinginannya, mengajarkan tentang kehilangan orang-orang terkasih hingga permasalahan pelik dan komplek lainnya tentang bandung yang seringkali tidak diketahui, bahkan oleh sebagian warganya sendiri. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 04 Sep 2025, 15:37 WIB

Mamata Craft dan Ondang Dahlia: Merajut Cinta, Merawat Bumi

Mamata Craft, hobi yang tumbuh bersama waktu. Terlahir menjadi sebuah gagasan menjadikan kain sisa sebagai jalan hidup dan kontribusi nyata bagi lingkungan.
Ondang Dahlia, owner Mamata Craft. (Sumber: dok pribadi)
Ayo Netizen 04 Sep 2025, 14:49 WIB

Cuanki, Cari Uang Gak Hanya Modal Janji

Cuanki adalah salah satu kuliner yang populer di Kota Bandung.
Bakso Cuanki Gading (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 04 Sep 2025, 13:04 WIB

Sejarah Bandung, Kota Impian Koloni Eropa yang Dijegal Gubernur Jenderal

Bandung pernah jadi kota impian kolonial, tapi kebijakan tanam paksa kopi menutup Priangan bagi orang asing hingga 1852.
Suasana Bandung tahun 1968. (Sumber: Flickr | Foto: Frank Stamford)
Ayo Biz 04 Sep 2025, 12:03 WIB

Deretan Batagor Legendaris di Bandung yang Tak Ada Duanya

Bicara kuliner Bandung tidak lengkap tanpa menyebut batagor. Olahan bakso tahu goreng ini punya cita rasa khas, gurih, kenyal, dan berpadu sempurna dengan siraman saus kacang.
Batagor Legendaris di Bandung. (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 04 Sep 2025, 11:35 WIB

Bandung, Jaga Indung ‎

Bandung adalah kota yang inklusif. Rumah bersama bak menjaga orangtua, terutama ibu (jaga indung).
Ratusan driver ojek online se Bandung Raya melakukan aksi simpatik bersih-bersih di depan gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu 3 September 2025. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 04 Sep 2025, 09:35 WIB

Bukan Hanya Gudang Buku, Palasari Juga Punya Sentra Penjualan Bunga Terlengkap di Bandung

Palasari, Kota Bandung, memang dikenal sebagai pusat penjual buku. Namun kawasan ini juga populer dengan deretan toko bunga yang lengkap.
Ilustrasi Bunga di Toko Bunga Palasari. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 04 Sep 2025, 08:45 WIB

Setelah Live TikTok Dibuka, UMKM Terdampak Algoritma Penjualan yang Belum Normal

Penutupan fitur live TikTok akibat aksi demo beberapa waktu lalu dirasakan berat oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya dialami Owner Brand Hijab Safa Gallery, Bagus Susilo
Staf NVSR sedang melakukan Live Streaming produk di platform digital. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 04 Sep 2025, 08:32 WIB

Bandung 15 Menit untuk Kebahagiaan Warga

Jika konsep kota 15 menit mampu diaplikasikan di Kota Bandung, maka ini bakal mengubah wajah Bandung secara mendasar. 
Kemacetan di jembatan layang Pasupati Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 03 Sep 2025, 19:09 WIB

Jadongnisme: Didik Rakyat dengan Pergerakan, Didik Penguasa dengan Perlawanan

Jadongnisme menjadi istilah baru untuk merepresentasikan pemerintah yang bersikap jahat, bodoh, dan sombong.
Kaos yang Digunakan Kaesang Saat Blusukan (Sumber: Instagram | Uncorrupted.store)
Ayo Biz 03 Sep 2025, 18:04 WIB

Perjalanan Inspiratif Ethica dari Benih Mimpi Menjadi Gerakan Fashion Keluarga

Keberhasilan Ethica selama 18 tahun ini karena didukung oleh fundamental bisnis yang kuat dan strategi inovasi yang konsisten.
Keberhasilan Ethica selama 18 tahun ini karena didukung oleh fundamental bisnis yang kuat dan strategi inovasi yang konsisten. (Sumber: dok. Ethica)
Ayo Jelajah 03 Sep 2025, 17:21 WIB

Sejarah Seblak, Kuliner Pedas Legendaris yang jadi Favorit Warga Bandung

Jejak sejarah seblak, kudapan pedas khas Sunda dari kerupuk basi yang kini menjelma makanan kekinian favorit anak muda Bandung.
Ilustrasi seblak, kuliner pedas legendaris dari Jawa Barat.
Ayo Netizen 03 Sep 2025, 17:00 WIB

Bimbo Tak Sekadar Grup Musik, tapi Ikon dari Kota Bandung

Bandung akan tetap menjadi kota kreatif, dan akan melahirkan Bimbo-Bimbo lain yang berkontribusi bagi negara dan dunia.
Trio Bimbo dan Iin Parlina. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Aktuil Magazine)
Ayo Biz 03 Sep 2025, 16:50 WIB

Anak Muda dan Investasi: Antara Antusiasme Digital dan Tantangan Literasi Finansial

Generasi muda menjadi tulang punggung pertumbuhan pasar modal nasional. Namun, di balik fenomen itu, tersimpan tantangan besar.
Generasi muda menjadi tulang punggung pertumbuhan pasar modal nasional. Namun, di balik fenomen itu, tersimpan tantangan besar. (Sumber: Pexels)
Ayo Biz 03 Sep 2025, 15:24 WIB

Gara-gara Live TikTok Ditutup, UMKM di Bandung Rugi Rp20 Juta Sehari

Live TikTok tiba-tiba ditutup pada Sabtu sore, 30 Agustus 2025, setelah demo besar-besaran terjadi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya. Kondisi ini menimbulkan kegemparan di antara para pengunjuk
Suasana di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, pada Jumat 29 Agustus 2025 dikerumuni demonstran yang melakukan aksi protes. (Sumber: Ayobandung | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Biz 03 Sep 2025, 15:22 WIB

Gelombang Wearable di Bandung: Ketika Gaya Hidup Sehat Bertemu Teknologi

Smartwatch, fitness tracker, dan perangkat pemantau kesehatan lainnya bukan lagi sekadar aksesori, tapi alat bantu yang mendukung transformasi gaya hidup.
Smartwatch, fitness tracker, dan perangkat pemantau kesehatan lainnya bukan lagi sekadar aksesori, tapi alat bantu yang mendukung transformasi gaya hidup. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 03 Sep 2025, 15:21 WIB

Dari Limbah Batu, Gamelan Sorawatu Membawa Harapan Baru

Gamelan sorawatu yang berbahan dari limbah batu, lahir dari nilai-nilai pancasila di masyarakat.
Nayaga Sorawatu (Foto: Disya Dwi Nurhidayah)
Ayo Netizen 03 Sep 2025, 12:53 WIB

Bangkit Bergerak, Melawan Rebahan dan Scroll Medsos

Saatnya melawan rebahan yang berlebihan. Ayo bangkitlah, bergerak, dan gunakan waktu dengan lebih berarti.
Berlatih Panjat Tebing di Boulder Climbing Training Center (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 03 Sep 2025, 10:38 WIB

Kuliner Khas di Tepian Palasari, Ada Bakmi dan Lomie Mas Ikin yang Rasanya Otentik

Belakangan ini, suhu Bandung terasa lebih dingin dari biasanya. Cuaca seperti ini sering membuat perut cepat lapar, dan makanan berkuah pun jadi pilihan utama.
Lomie Mas Ikin yang memiliki citarasa otentik. (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 03 Sep 2025, 09:40 WIB

Jangan Bingung Cari Oleh-oleh, Ini Rekomendasi Toko Kue Paling Populer di Bandung

Bandung, kota yang kerap disebut sebagai Paris van Java, tidak hanya memikat wisatawan dengan panorama alam dan suasana sejuknya. Kota ini juga dikenal sebagai pusat kuliner dan surga belanja oleh-ole
Ilustrasi Produk Kue untuk Oleh-oleh. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 03 Sep 2025, 08:38 WIB

Membaca Sisi Lain Kota Bandung, di Balik Novel Bandung Menjelang Pagi

Bandung yang selama ini kita anggap sebagai kota romantis dan banyak diagung-agungkan ternyata punya sisi gelapnya sendiri.
Bandung Menjelang Pagi Karya Brian Krisna (296 Halaman) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)