Bubur Ayam Gang Irit, Roti Cari Rasa Kosambi, dan Kenangan Masa SMA

Dudung Ridwan
Ditulis oleh Dudung Ridwan diterbitkan Minggu 07 Sep 2025, 19:01 WIB
Roti Bumbu Cari Rasa di dekat Pasar Kosambi, Kota Bandung. (Sumber: Pemerintah Kota Bandung)

Roti Bumbu Cari Rasa di dekat Pasar Kosambi, Kota Bandung. (Sumber: Pemerintah Kota Bandung)

BERBICARA tentang kuliner roti dan bubur ayam legendaris saya selalu teringat saat masa-masa indah SMA dulu, tahun 1986-1988. 

Mundur ke masa lalu, rumah saya di Sukamiskin, Bandung Timur. Sementara, SMA saya di kota, di Jalan Lengkong Kecil.

Kalau berangkat sekolah saya naik angkot hijau Cileunyi-Cicaheum. Dari Cicaheum, ganti naik bus kota legendaris DAMRI jurusan Cicaheum-Cibeureum. Setelah melewati Simpang Lima, saya dan kawan-kawan bersiap-siap turun di Halte Balai Iklan Jalan Asia Afrika. Kemudian, ramai-ramai turun dan berbelok ke kiri menyusuri gang kecil—entah gang apa—yang menghubungkan Jalan Asia Afrika dan Jalan Lengkong Kecil. Lalu, jog weh ke SMA yang dituju. Orang bilang SMA-nya para artis, tapi tak sedikit juga yang bilang sekolah tempat kumpulnya anak-anak nakal.

Saya tak ingin membahas masa-masa indah tentang percintaan dan masa suram tentang kenakalan remaja masa lalu. Biarlah semua hal itu diceritakan oleh Pidi Baiq melalui novelnya Dilan. Yang ingin saya ceritakan adalah hal ‘remeh temeh’ tentang kuliner tempo dulu, khususnya tentang: Bubur Ayam Gang Irit dan roti legendaris Cari Rasa Kosambi.

Bubur Ayam Gang Irit

Ilustrasi bubur ayam dengan toping melimpah di Bandung. (Sumber: Youtube/Evan Media)
Ilustrasi bubur ayam dengan toping melimpah di Bandung. (Sumber: Youtube/Evan Media)

Almarhum bapak saya—seorang pensiunan—punya hobi menulis (tulisannya beberapa kali dimuat di surat kabar) dan penyuka bubur ayam. Kelak dua kesukaannya ini diturunkan kepada anaknya seorang yang kini berprofesi seorang jurnalis, yaitu saya.

Yang menarik, bubur ayamnya, bukan yang lain, harus Bubur Ayam Gang Irit di Cicaheum. Gang Irit adalah sebuah gang yang berada di seberang sebelah utara terminal Cicaheum. Persisnya berada tak jauh di jembatan penyeberangan Cicaheum. Jembatan penyeberangan ini kelak dipakai syuting Preman Pensiun. Kang Mus dan Kang Gobang di beberapa episode pernah hilir mudik di jembatan penyeberangan ini.

Berbicara tentang preman dulu, di era 1980-1990 Gang Irit terkenal dengan tempat mangkalnya preman sebab di gang dekat dengan kehidupan liar orang-orang terminal. Nah, di mulut gang itu mulai pukul 17.00 – hingga malam mangkal sebuah roda penjual bubur ayam. Saya mengenalnya dengan Bubur Ayam Gang Irit saja, tetapi kemudian saya baru tahu bahwa namanya Bubur Ayam “Nusasari”. 

Kalau saya sekolah siang, bapak saya sering titip untuk dibelikan Bubur Ayam Gang Irit. Dari bus kota Damri, saya melompat saat bus berjan pelan dan kemudian mampir dulu di situ memesan seporsi bubur ayam dengan dibungkus. Sejak dulu, penggemarnya sudah banyak. Kalau beli harus antri. Saya lupa lagi dulu berapa harga seporsinya?

Lama dari situ terlupakan dengan kesibukan, konon Bubur Ayam Gang Irit pindah ke rumah penjualnya, tidak lagi mangkal dengan rodanya di mulut gang. Masih di sekitaran situ. Dasar sudah wangi harumnya, konon hingga kini pelanggannya masih banyak. Sampai sampai sang pemilik menyediakan tempat parkir khusus untuk para pelanggan yang membawa sepeda atau sepeda motor. 

Para penggemar sepeda sering menjadikan warung bubur ayam Nusasari sebagai titik berkumpul sebelum melanjutkan perjalanan menuju kawasan Pasir Impun. Lokasi ini dipilih strategis untuk mengisi tenaga sebelum menghadapi tantangan trek menanjak di area tersebut.

Apa yang membuat bubur ayam Nusasari istimewa?

  1. Sajian berlimpah. Setiap mangkuk disajikan dengan porsi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi sebelum beraktivitas berat. Tekstur bubur yang creamy dengan tingkat kehangatan yang tepat memberikan cita rasa yang memuaskan.
  2. Topping tidak tanggung-tanggung. Penyaji dikenal royal dalam memberikan pelengkap. Ayam suwir, kerupuk cakwe, kedelai rebus, dan taburan bawang goreng disajikan dengan takaran yang murah hati.
  3. Varian lauk pendamping beragam. Menu tambahan mencakup berbagai pilihan sate seperti usus, telur puyuh, jantung, serta ati ampela dan telur rebus untuk melengkapi pengalaman kuliner.
  4. Tarif ramah di kantong. Satu sajian lengkap dihargai Rp12.000, sementara setengah porsi Rp10.000. Aneka sate dan telur rebus seragam dihargai Rp3.000 per tusuk. Disarankan mengecek harga terbaru saat berkunjung.

Roti Bumbu Cari Rasa

Roti Bumbu Cari Rasa di dekat Pasar Kosambi, Kota Bandung. (Sumber: Pemerintah Kota Bandung)
Roti Bumbu Cari Rasa di dekat Pasar Kosambi, Kota Bandung. (Sumber: Pemerintah Kota Bandung)

Selain fanatik pada Bubur Ayam Gang Irit alias Nusasari di Cicaheum, bapak saya juga penyuka Roti Cari Rasa Kosambi. Kalau dititipi beli roti ini, biasanya saya berjalan kaki dari Simpang Lima ke Kosambi.

Tiba di jongko roti, biasanya seragam putih abu-abu saya basah oleh keringat. Biasanya bapak say beli lebih dari satu. Selain untuk untuk konsumsi sendiri, juga dibagi untuk sahabat-sahabatnya. Inilah satu dari kebaikan bapak saya.

Dulu, jongko rotinya masih berupa mobil yang diperbarui untuk jualan. Tempatnya persis di bawah jembatan penyeberangan  Kosambi. Kini jualannya sudah di ruko, yang berada di pojok kiri depan Pasar Kosambi.

Roti Cari Rasa merupakan pionir roti bakar di Bandung. Tahun 1960 adalah awal perjalanan Roti Cari Rasa dengan menjual roti biasa berisi sarikaya. Seiring berjalannya waktu, Roti Cari Rasa menambahkan berbagai varian rasa.

Beragam ukuran Roti Cari Rasa: dari roti setengah lingkaran, roti maxim, roti kasino bergerigi, dan roti kadet. Dulu, menjual roti bumbu saja, sekarang bisa dibakar. Menu favoritnya berupa campuran cokelat dan keju. Sensasi lelehnya cokelat yang bercampur dengan keju, dipadu dengan kelembutan roti, menghasilkan cita rasa manis gurih yang memanjakan lidah.

Keunggulan Roti Cari Rasa terletak pada kemurahan hati dalam pengisian yang tampak berlimpah hingga meluber keluar dari sela-sela roti. Produk ini dibuat dengan komitmen bebas dari bahan-bahan pengawet buatan. Dari segi harga, variasi yang ditawarkan cukup beragam dengan rentang Rp8.000 untuk ukuran mini hingga Rp85.000 untuk varian jumbo.

Perintis perusahaan roti Cari Rasa adalah Haji Katmajaya yang lebih populer dengan nama Haji Ama (Alm). Konon, dulu zaman Belanda, Haji Ama adalah seorang ahli membuat roti untuk makanan tentara Belanda. Suatu waktu, Haji Ama “membelot” ka RĂ©publik dan menjadi staf di bagian dapur tentara RĂ©publik.

Sudah lama saya tidak pernah mampir ke Roti Cari Rasa Kosambi. Meskipun begitu, saya tetap bisa menikmatinya dengan membeli dari para mitranya yang tersebar di mana-mana. Cukup dengan menggerakkan telunjuk di hape, pesanan Roti Cari Rasa kesukaan bapak saya itu datang. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dudung Ridwan
Tentang Dudung Ridwan
Jurnalis dan Pengamat Bulutangkis
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 26 Okt 2025, 16:00 WIB

Mengangkat Martabat Dapur Pelatihan: Menyibak Peran Sunyi di Balik Pembelajaran ASN

Di balik sorotan pelatihan ASN, ada dapur senyap tempat dedikasi bekerja tanpa tepuk tangan.
Aparatur Negeri Sipil (ASN). (Sumber: bkpsdm.purworejokab.go.id)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 13:35 WIB

Kota Bandung Menuju Kota Mati?

Refleksi terhadap kegagalan Kota Bandung masuk 10 besar UI Greenmetric 2025.
Banjir di salah satu wilayah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 26 Okt 2025, 11:37 WIB

Urban Legend Gedung BMC, Rumah Sakit Terbengkalai Gudang Cerita Horor di Bandung

Kisah mistis dan sejarah Rumah Sakit BMC di Bandung, dari masa sebagai RS Sartika Asih hingga jadi legenda horor dengan hantu suster Belanda.
Gedung BMC yang banyak menyimpan kisah mistis. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 10:30 WIB

Pelajaran dari Film Good Boy (2025), Saat ‘Kebaikan’ Berhenti Menjadi Konsep Sederhana

Film Good Boy (2025) menghadirkan kisah horor unik tentang anjing peliharaan.
Poster Good Boy 2025
Ayo Netizen 26 Okt 2025, 08:23 WIB

Budaya Pembungkaman Terhadap Perempuan

Suara perempuan kadang tak terdengar bahkan sebelum sampai ditelinga seseorang
Bagi perempuan terlalu vokal bukan sekedar ejekan moral, justru hal tersebut mengundang maut untuk perempuan yang punya keberanian berkata tidak. (Sumber: Freepik)
Ayo Biz 25 Okt 2025, 18:08 WIB

Bandung, Rumah Juara: Ketika Sepak Bola dan Basket Bersatu dalam Identitas Kota

Bandung bukan sekadar kota kreatif tapi rumah bagi semangat juara yang mengalir di setiap cabang olahraga, dari sepak bola hingga basket.
abak baru dalam sejarah basket Indonesia resmi dimulai, di mana Satria Muda Jakarta bertransformasi menjadi Satria Muda Bandung, menandai era baru yang menjanjikan bagi Kota Juara. (Sumber: dok. Satria Muda Bandung)
Ayo Biz 25 Okt 2025, 15:25 WIB

Lonjakan Lapangan Padel di Bandung, Momentum Baru bagi Brand Sportswear Lokal

Di Bandung, lapangan padel bermunculan di berbagai titik dan menjadi magnet baru bagi masyarakat urban yang mencari aktivitas fisik sekaligus gaya hidup.
Ilustrasi raket padel. (Sumber: The Grand Central Court)
Ayo Biz 25 Okt 2025, 15:02 WIB

Relaiv dari Produksi Bandung, Menembus Pasar Internasional Lewat Semangat Muda

Berawal dari ide menciptakan pakaian olahraga nyaman, multifungsi, dan terjangkau, Relaiv menjelma menjadi salah satu merek yang diperhitungkan di komunitas golf dan padel.
Berawal dari ide menciptakan pakaian olahraga nyaman, multifungsi, dan terjangkau, Relaiv menjelma menjadi salah satu merek yang diperhitungkan di komunitas golf dan padel. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 24 Okt 2025, 20:29 WIB

QRIS TAP dan Lompatan Digital Jawa Barat: Dari Bus Kota ke Mall, Transaksi Kini Sekejap Sentuh

Di tengah kehidupan urban yang serba cepat, sistem pembayaran digital yang aman, cepat, dan inklusif menjadi kebutuhan nyata.
QRIS TAP dirancang untuk memberikan pengalaman transaksi nontunai yang praktis dan menyeluruh, baik di sektor transportasi publik maupun pusat perbelanjaan modern. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 19:45 WIB

Ini Deretan Subgenre Film yang Tidak Banyak Diketahui!

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak film yang dirilis dengan menghadirkan beberapa genre.
Beragam jenis film. (Sumber: Pexels/Lucas Pezeta)
Ayo Biz 24 Okt 2025, 19:24 WIB

Long Live Metal: Skena Musik Keras Bandung Tak Pernah Mati

Meski mengalami penurunan massa, skena musik keras di Bandung justru menunjukkan daya tahan luar biasa, bukan hanya bertahan, tapi juga berevolusi.
Meski diguncang pandemi dan mengalami penurunan massa, skena musik keras di Bandung justru menunjukkan daya tahan luar biasa, bukan hanya bertahan, tapi juga berevolusi. (Sumber: Wikimedia Commons)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 17:15 WIB

IKN: Antara Kota Masa Depan dan Ruang Kemanusiaan

IKN menjanjikan masa depan baru Indonesia, namun tantangannya adalah bagaimana menjadikannya kota yang tetap ramah bagi manusia.
Desain resmi IKN. (Sumber: ikn.go.id)
Ayo Biz 24 Okt 2025, 16:11 WIB

Dari Kosan ke Pasar Internasional, Azarinnabila Janitra Menenun Mimpi Lewat Hi Paipe

Dari Hi Paipe, Arin tak pernah membayangkan bahwa hobi menjahit kecil-kecilan akan berkembang menjadi brand fashion lokal yang diminati hingga internasional.
Dari Hi Paipe, Arin tak pernah membayangkan bahwa hobi menjahit kecil-kecilan akan berkembang menjadi brand fashion lokal yang diminati hingga internasionl. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 16:02 WIB

Manajemen Pengetahuan: Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis

Peningkatan pengelolaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dilakukan melalui penerapan manajemen pengetahuan.
Program Makan Bergizi Gratis. (Sumber: Indonesia.go.id)
Ayo Jelajah 24 Okt 2025, 15:53 WIB

Sejarah Kweekschool Bandung, Sakola Raja Gubahan Preanger Planters

Kweekschool Bandung berdiri sejak 1866 sebagai sekolah guru pertama di Jawa Barat. Kini bangunannya menjadi Mapolrestabes, menyimpan sejarah pendidikan kolonial yang panjang.
Bangunan Kweekschool Bandung sekitar tahun 1920-an. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 15:38 WIB

Cara Sederhana Terapkan Etika Jurnalistik dalam Pekerjaan Sehari-hari

Berikut beberapa cara praktis yang bisa dilakukan untuk menjaga etika jurnalistik.
Ilustrasi jurnalis. (Sumber: Pexels/Nur Andi Ravsanjani Gusma)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 15:13 WIB

Sahabat sekaligus Pelatih, Vicky Angga Saputra Sosok di Balik Sukses Jonatan Christie

Namanya Vicky Angga Saputra seorang sahabat seangkatan Jojo dan Ginting, mantan penghuni Pelatnas PBSI.
Vicky Angga Saputra. (Sumber: Dok. Djarum Badminton)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 14:49 WIB

Mengarusutamakan Kesetaraan Gender: Setara dari Rumah, Adil hingga Negara

Kesetaraan gender bukan sekadar isu perempuan, tetapi cermin kematangan suatu bangsa.
Ilustrasi wanita Indonesia. (Sumber: Pexels/Nurul Sakinah Ridwan)
Ayo Netizen 24 Okt 2025, 13:29 WIB

Mengapa Kita Boleh Mengkritik Pemerintah, tapi Tidak dengan Tokoh Agama?

Kita boleh mengkritik pemerintah dengan berbagai cara tapi kadang hal ini tidak berlaku terhadap tokoh agama.
 (Sumber: Unsplash/Abdi MS)
Ayo Jelajah 24 Okt 2025, 12:34 WIB

Hikayat Bandit Rusuh di Ciparay, Bikin Onar Tusuk dan Palak Warga Tionghoa

Kisah nyata bandit rusuh di Ciparay tahun 1932. Wanta, penjual kain yang berubah jadi teroris pasar, tusuk warga Tionghoa dan bikin penduduk hidup dalam ketakutan.
Ilustrasi suasana pasar di Ciparay zaman kolonial.