‘Tikus-Tikus Kantor’ oleh Iwan Fals, Representasi Kritik Korupsi dari Dulu hingga Kini

Netizen
Ditulis oleh Netizen diterbitkan Sabtu 17 Mei 2025, 19:34 WIB
Rilis tahun 1990 yang di produseri Iwan Fals sendiri, lagu Tikus-Tikus Kantor tercipta sebagai kritikan terhadap para koruptor yang banyak berada di lingkungan Kantor Pemerintahan atau Perusahaan. (Sumber: Pexels/Savvas Stavrinos)

Rilis tahun 1990 yang di produseri Iwan Fals sendiri, lagu Tikus-Tikus Kantor tercipta sebagai kritikan terhadap para koruptor yang banyak berada di lingkungan Kantor Pemerintahan atau Perusahaan. (Sumber: Pexels/Savvas Stavrinos)

Ditulis oleh Feri Kurniawan

AYOBANDUNG.ID Iwan mulai merilis lagu pertamanya pada tahun 1979 yaitu “Perjalanan”, dan lagu-lagunya kebanyakan menggambarkan suasana sosial kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang, seperti lagu Tikus-Tikus Kantor.

Rilis tahun 1990 yang diproduseri Iwan Fals sendiri, lagu Tikus-Tikus Kantor tercipta sebagai kritikan terhadap para koruptor yang banyak berada di lingkungan Kantor Pemerintahan atau Perusahaan. Dan metafora yang digunakan adalah binatang yaitu “tikus” dan “kucing”. 

Tikus menggambarkan para koruptor. Kucing menggambarkan para penegak hukum yang bisa diberi suap, supaya para koruptor bisa melakukan korupsi tidak ada hambatan dan berjalan lancar. 

Iwan Fals sering menggunakan lagunya untuk menyuarakan apa yang terjadi di Masyarakat. Termasuk kritik kepada para Pejabat atau wakil rakyat dan empati terhadap kelompok marginal. 

Adapun lagu Tikus-Tikus Kantor menggambarkan kasus korupsi yang sudah menjadi turun-temurun sejak zaman Belanda. Ini merupakan bukti nyata kritikan tentang KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) yang membuat rakyat menjadi sengsara dan para penegak hukum yang menerima suap secara sukarela yang membuat para koruptor bisa berbuat bebas.

Baca Juga: Sudahkah Dedi Mulyadi Layak Disebut Role Model?

Dalam lagu ini kasus korupsi sangat merugikan sekali apabila jika penegak hukumnya juga ikut berkontribusi dalam membantu menutupi kasus tersebut, seperti negara Indonesia banyak sekali kasus tersebut yang bahkan sudah menjadi turun temurun sejak zaman Belanda.

Misalnya dulu Belanda sudah memberi upah melalui Herman Willem Daendels, tetapi tidak diberikan langsung kepada para pekerja malah diberikan kepada para pejabat dalam negeri seperti bupati dan residen. Pun hal tersebut disalahgunakan, bahkan gaji tersebut tidak sampai kepada para pekerja. Maka dari itu dahulu banyak pekerja banyak yang sengsara dan hidup yang kekurangan. 

KPK memang harus mulai mengungkap kasus korupsi yang sudah lama bersembunyi, korupsi juga sudah turun temurun. Maka dari itu kita harus memutus adat seperti itu juga membangun Indonesia menjadi generasi emas. (Sumber: Unsplash/Mufid Majnun)

Tak jauh seperti zaman sekarang kasus korupsi masih terjadi dan para koruptor melakukan korupsi tidak hanya sedikit bahkan sampai triliun, seperti korupsi BBM yang merugikan negara Rp968,5 triliun, korupsi Tata Niaga Timah Rp300 triliun, dan masih banyak lagi.

Mirisnya para koruptor juga dibantu oleh penegak hukum supaya berjalan lancar meskipun mereka tertangkap. Hukuman yang diberikan tidak terlalu berat dan bahkan hartanya tidak sepenuhnya disita.

Bahkan sekarang UU terbaru yang isinya KPK dilarang tangkap Direksi dan Komisaris BUMN yang korupsi. Hal tersebut juga menjadi tantangan bagi KPK dalam memberantas korupsi. 

Dalam UU tersebut disebut bahwa anggota direksi, dewan komisaris, dan dewan pengawas BUMN bukan merupakan penyelenggara negara. Dengan demikian, membuat KPK tidak lagi memiliki dasar hukum untuk menangani kasus-kasus dugaan korupsi yang melibatkan direksi dan komisaris BUMN.

Hal tersebut membuat potensi korupsi semakin semena-mena jika UU-nya seperti itu dan semakin menguntungkan bagi pelaku korupsi, karena KPK tidak lagi menangani kasus dugaan korupsi yang menyeret bos BUMN –seperti selama ini mereka lakukan. Jika hal itu terjadi maka korupsi akan semakin banyak dan kerugian negara juga akan semakin banyak juga, hal tersebut juga berdampak pada masyarakat.

Meskipun begitu KPK tetap melakukan pengkajian mendalam terhadap UU BUMN. Sejauh mana UU berdampak pada penangan kasus korupsi terhadap bos BUMN, dan juga DANANTARA yang dibentuk Presiden Prabowo.

Baca Juga: World Keffiyeh Day 2025, Kebenaran yang Ditutupi melalui Film Zahra Blue Eyes

KPK memang harus mulai mengungkap kasus korupsi yang sudah lama bersembunyi, korupsi juga sudah turun temurun. Maka dari itu kita harus memutus adat seperti itu juga membangun Indonesia menjadi generasi emas.

Dan lagu Iwan Fals ini bertujuan untuk menyuarakan suara dari masyarakat terutama dari kelompok marginal, lagu ini juga dibuat pada saat dahulu Indonesia banyak sekali masalah apalagi kasus korupsi.

Lagu tersebut juga masih banyak di sukai dari kalangan muda atau tua, meskipun begitu lagu ini dibuat untuk mengkritik para pejabat dan para penegak hukum. Dari penulisan ini semoga dapat mengevaluasi, juga menjadi pembelajaran bagi kita semua supaya kasus korupsi ini semakin berkurang. (*)

Feri Kurniawan, mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Sebelas Maret.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 08 Okt 2025, 20:03 WIB

Kolaborasi Widyaiswara, Praktisi, dan Teknologi sebagai Resep Jitu Mencetak Birokrasi Kelas Dunia

Sinergi ini mengubah pelatihan konvensional menjadi ekosistem belajar dinamis menuju birokrasi kelas dunia
Pelantikan Jabatan Fungsional Widyaiswara Ahli Pertama. (Sumber: setneg.go.id)
Ayo Netizen 08 Okt 2025, 18:33 WIB

Belajar Mengenal Obat Anti Nyeri yang Aman untuk Ibu Hamil

Ibu hamil adalah kelompok yang tidak boleh sembarang dalam memilih obat ketika terdapat keluhan.
Dalam beberapa kondisi, ibu hamil juga sering mengeluhkan sakit kepala, sakit gigi atau demam. (Sumber: Pexels/Ahmed akacha)
Ayo Netizen 08 Okt 2025, 16:15 WIB

Studi Agama di Dunia Sunda

Sunda terbuka dan plural, tempat berbagai agama hidup berdampingan.
Pojok Barang-Barang Antik di Pasar Cikapundung, Kota Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 08 Okt 2025, 15:03 WIB

Oleh-Oleh dari Bengkel Rancage 'Ngarang Carita Pondok'

Acara ini merupakan rangkaian atau kelanjutan dari Pasanggiri Ngarang Carpon 2025 (Sayembara Menulis Cerpen 2025).
Pasanggiri Ngarang Carpon 2025. (Sumber: Youtube/SundaDigi)
Ayo Netizen 08 Okt 2025, 13:27 WIB

Memberikan Bantuan Cuma-Cuma malah Membentuk Mental 'Effortless'

Memberikan bantuan cuma-cuma akan membentuk mental effortless pada masyarakat.
Masyarakat mengunjungi KDM untuk meminta bantuan dan menyampaikan keluhan. (Sumber: Tiktok | Kang Dedi Mulyadi)
Ayo Jelajah 08 Okt 2025, 12:42 WIB

Sejarah Bandung Jadi Ibu Kota Hindia Belanda, Sebelum Jatuh ke Tangan Jepang

Di awal Maret 1942, Bandung berubah jadi ibu kota darurat Hindia Belanda. Tapi hanya empat hari, sebelum Jepang menutup kisah kolonial itu selamanya.
Jalan Raya Pos di Bandung tahun 1938 (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 08 Okt 2025, 09:01 WIB

Ambang Sakral: Modal Awal Memahami Agama di Mata Eliade

Inilah modal awal kita untuk memahami agama lewat mata Mircea Eliade.
Matahari, Pohon, dan Sawah di Baleendah, Kabupaten Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Biz 08 Okt 2025, 07:10 WIB

Ayobandung.id Raih Penghargaan Kategori Mitra Pendukung Local Media Summit 2025

Setelah melewati rangkaian tahap penjaringan, Ayobandung.id meraih penghargaan pada ajang Local Media Summit 2025 kategori mitra pendukung local media summit.
Setelah melewati rangkaian tahap penjaringan, Ayobandung.id meraih penghargaan pada ajang Local Media Summit 2025 kategori mitra pendukung local media summit. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 07 Okt 2025, 19:32 WIB

Saatnya Pembaca Buku Bertransformasi Menjadi Bookfluencer

Bookfluencer merupakan salah satu program untuk memperkenalkan dan mengasah minat pembaca buku.
Grand Opening Bookfluencer 2025 (Sumber: Salman ITB)
Ayo Jelajah 07 Okt 2025, 17:02 WIB

Hikayat Odading Mang Oleh, Legenda Internet Indonesia di Masa Pandemi

Odading Mang Oleh dan Ade Londok pernah bikin gempar setelah viral pada 2020 lalu. Tapi ketenaran mereka cepat tersapu digulumg waktu, menyisakan hanya ruang nostalgia.
Video viral Odading Mang Oleh dari Ade Londok yang bikin heboh pada September 2020.
Ayo Netizen 07 Okt 2025, 16:07 WIB

Yang Bisa Kita Pelajari dari Ajaran (Penghayat) Kepercayaan

Refleksi tentang eksistensi, tiga ajaran pokoknya, dan pentingnya perbuatan nyata.
Sesajen pada Peringatan Hari lahir Pancasila (1 Juni 2021) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 07 Okt 2025, 15:22 WIB

Kue Balok Legendaris ‘Unen’ Soreang ‘Keukeuh Peuteukeuh’ dengan Originalitas Rasa

Kata penjualnya, warung kue balok “Unen” sudah ditangani 3 generasi.
Kata penjualnya, warung kue balok “Unen” sudah ditangani 3 generasi. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dudung Ridwan)
Ayo Netizen 07 Okt 2025, 14:14 WIB

Kesalahpahaman di Balik Taat dan Kata 'Khidmat'

Khidmat pada guru sering berujung pada perilaku kesewenang-wenangan yang mereka lakukan kepada muridnya atas nama ketaatan dan pengabdian.
Ilustrasi Santri Mencium Tangan Kiyai (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 07 Okt 2025, 12:21 WIB

Program MBG, antara Harapan dan Kenyataan

Makanan Bergizi Gratis pada pelaksanaanya masih mengandung banyak kendala yang dihadapi.
Program makan bergizi gratis (MBG). (Sumber: kebumenkab.go.id)
Ayo Jelajah 07 Okt 2025, 11:48 WIB

Drama Pelarian Macan Tutul Lembang, dari Desa di Kuningan ke Hotel Sukasari

Macan tutul kabur dari Lembang Park and Zoo bikin geger Bandung. Dari pelarian misterius hingga penangkapan dramatis di hotel Sukasari.
Macan tutul di Hotel Sukasari Bandung yang diduga merupakan satwa kabur dari Lembang Park & Zoo.
Ayo Netizen 07 Okt 2025, 10:28 WIB

'Lintas Agama' ala Sunda

Kata-kata ini membangun jembatan antara gagasan global dan kearifan lokal.
Lukisan Tembok di Joglo Keadilan, YSK, Bogor (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Netizen 07 Okt 2025, 08:20 WIB

Simbol Perlawanan, Kebebasan, serta Kritik Sosial dari Buku Perempuan di Titik NOL

Perempuan di Titik Nol adalah karya Nawal El-Sadawi seorang dokter dari negara Mesir.
Perempuan di Titik Nol Karya Nawal El-Sadawi | 176 Halaman (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 06 Okt 2025, 20:33 WIB

Bandros Bandung, Wisata Kota yang Menghidupkan Cerita dan Ekonomi Lokal

Bandros bukan hanya kendaraan, tapi juga simbol kreativitas dan keramahan Bandung sebagai kota wisata.
Bandros, bus wisata keliling kota yang sejak pertama kali hadir, selalu membawa cerita dan keceriaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 06 Okt 2025, 19:18 WIB

Bandung, Futsal, dan Masa Depan Sport Tourism Nasional

Di tengah geliat komunitas dan kampus, futsal bukan sekadar olahraga, tapi sudah menjelma jadi gerakan sosial dan peluang ekonomi baru.
Di tengah geliat komunitas dan kampus, futsal bukan sekadar olahraga, tapi sudah menjelma jadi gerakan sosial dan peluang ekonomi baru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 06 Okt 2025, 18:36 WIB

Pasar Properti Bandung 2025: Celah Investasi di Tengah Lonjakan Permintaan

Kombinasi antara pertumbuhan ekonomi lokal, pembangunan infrastruktur, dan migrasi urban menjadikan Bandung sebagai magnet baru bagi bisnis hunian.
Kombinasi antara pertumbuhan ekonomi lokal, pembangunan infrastruktur, dan migrasi urban dari kota-kota sekitar menjadikan Bandung sebagai magnet baru bagi bisnis hunian. (Sumber: dok. Summarecon)