AYOBANDUNG.ID -- Media massa menjadi andalan dalam memberikan informasi yang utuh dan terukur di era digital dan sosial media seperti saat ini.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Adi Komar menilai, derasnya arus informasi menjadi tantangan bagi semua pihak untuk bisa mengelola informasi agar tidak terjerumus mendapat informasi sesat.
"Saat ini salah satu tantangan adalah derasnya arus informasi yang harus dikelola dengan baik, terutama yang bertebaran di sosial media," tutur Adi saat memberikan materi dalam Jabar Media Summit 2025, Kamis 11 September 2025.
Dia memaparkan lebih dari tiga perempat penduduk Jawa Barat menjadi pengguna media sosial yang sewaktu-waktu bisa menerima disinformasi. Hal ini disebabkan, sebagian besar masyarakat menjadikan media sosial sebagai arus utama informasi. Namun di lain sisi, kebenaran informasi di media sosial tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Makanya membutuhkan peningkatan literasi digital kepada masyarakat,"ujar Adi.
Dalam pengelolaan informasi juga literasi digital, pihaknya mengakui tidak bisa dilakukan sendiri, akan tetapi membutuhkan kolaborasi dengan pelbagai pihak, terutama media massa.
Dalam hal ini media massa bisa menjadi mitra dalam memberikan informasi yang akurat dan terpercaya. Termasuk dalam menyiarkan pelbagai informasi pemerintah kepada masyarakat.

Hal senada diakui oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Ning Wahyu. Menurutnya, media massa memiliki peran penting bagi pengusaha dalam memberikan informasi akurat.
"Untuk pengusaha, media harus menjadi sahabat baik. Tanpa adannya media, kami akan buta," ujar Ning.
Dia memaparkan, di tengah derasnya arus informasi saat ini kerap merugikan bagi pengusaha. Para pengusaha akan dipusingkan dengan terlalu banyaknya informasi diterima, terlebih informasi yang beredar masih harus disaring kembali karena belum tentu sepenuhnya benar.
Padahal, informasi merupakan hal penting bagi pengusaha dalam menentukan arah dan kebijakan saat menjalankan usahanya.
"Perlu dipahami setiap detik keluar informasi atau tren baru. Tapi itu semua belum tentu valid. Hanya melalui media massa kami bisa mendapat informasi valid, dan menjadi senjata pengusaha untuk mengatur strategi, mengambil keputusan tepat. Tanpa informasi valid tidak akan bisa membuat keputusan yang sesuai,"katanya.
Dengan melihat fakta yang ada, baik Diskominfo maupaun Apindo mengamini jika media massa harus menjadi mitra strategis dalam memberikan informasi akurat dan terpercaya bagi seluruh lapisan.
Jabar Media Summit 2025 digelar di Pasteur Conventions Center, Holiday Inn Hotel, Kota Bandung, Kamis (11/9/2025). Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Ayobandung.id, Suara.com, dan Radar Cirebon, yang menghadirkan ratusan peserta dari perwakilan media se-Jawa Barat, akademisi, pemerintahan, hingga pelaku usaha.
Tahun ini, Jabar Media Summit mengusung tema Pendalaman Model Bisnis dan Konten Berdampak. Terdiri atas empat sesi utama materi, yakni Masa Depan Media Lokal di Era Digital, Penggunaan AI untuk Mendukung Kerja Local Media, Membangun Konten Berdampak untuk Ekosistem Informasi Publik, serta Kolaborasi Media Lokal dan Stakeholder.
Acara didukung oleh bank bjb, Bank BNI, Harita Nikel, Bio Farma, JNE, Eiger Adventure, PLN UID Jabar, Bank Indonesia Jawa Barat, bjb Syariah, Pos Indonesia, Cirebon Power, Modena, Diskominfo Kota Cirebon, dan Yamaha.