Dari Kosan ke Pasar Internasional, Azarinnabila Janitra Menenun Mimpi Lewat Hi Paipe

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 24 Okt 2025, 16:11 WIB
Dari Hi Paipe, Arin tak pernah membayangkan bahwa hobi menjahit kecil-kecilan akan berkembang menjadi brand fashion lokal yang diminati hingga internasionl. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Dari Hi Paipe, Arin tak pernah membayangkan bahwa hobi menjahit kecil-kecilan akan berkembang menjadi brand fashion lokal yang diminati hingga internasionl. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di sudut kamar kosnya di Bandung, Azarinnabila Janitra merajut mimpi dengan benang-benang warna-warni. Kala itu, tahun 2020, ia masih mahasiswa Telkom University yang mencoba peruntungan lewat scrunchies buatan tangan. Tak disangka, benang-benang itu kelak akan menjalin kisah bisnis yang menembus pasar internasional.

“Aku aslinya dari Lampung dan sekarang menetap di Bandung karena dulu merantau pas kuliah,” ujar Azarinnabila, yang kini berusia 25 tahun.

Perempuan yang karib disapa Arin itu berkisah, dirinya tak pernah membayangkan bahwa hobi menjahit kecil-kecilan akan berkembang menjadi brand fashion lokal yang diminati hingga Malaysia dan Singapura.

Hi Paipe, brand yang ia dirikan secara resmi pada Juli 2024, lahir dari jeda panjang. “Sebenarnya aku tuh udah jualan dari pas kuliah di Telkom tahun 2020. Terus pandemi, habis itu aku nyusun skripsi, berhenti. Habis itu, coba deh lanjut lagi,” kenangnya.

Langkah kecil itu berubah menjadi lompatan besar ketika ia mulai merancang tas. Produk pertamanya, Gumi Pop Bag, langsung mencuri perhatian pasar. Dengan harga Rp169.000, tas multifungsi ini menjadi best seller dan membuka jalan Hi Paipe ke pasar luar negeri. “Tas Gumi ini bisa jadi sling bag, bisa jadi tote bag,” jelasnya.

Arin menyampaiklan, keunikan desain tasnya menjadi kunci. Pendekatan ini pun membuat Hi Paipe tampil beda di tengah pasar fesyen yang kompetitif.

“Kalau misalnya cari bahan yang ada di pasaran kan banyak. Nah jadinya kita nyatu-nyatuin sih bahannya, untuk dapetin keunikannya. Jadi nggak mudah untuk ditiru, nggak mudah untuk dicontoh, tapi ada keunikan sendiri,” jelas Azarinnabila.

Sebelum resmi bergabung dengan Shopee Internasional, Arin memasarkan produknya lewat Instagram. Setelah diterima, penjualannya melonjak, terutama dari Malaysia dan Singapura. Hal ini membuktikan bahwa produk lokal bisa bersaing di pasar regional jika dikemas dengan strategi yang tepat.

“Selain tas Gumi, sekarang itu ada tas yang baru namanya juga Sleevy. Abis itu merambah lagi ke sandal, ke pouch, perintilan lainnya yang mendukung tasnya juga gitu kayak gantungan kunci, pin gitu,” ujarnya.

Arin sengaja melakukan diversifikasi produknya untuk memperkuat posisi Hi Paipe sebagai brand gaya hidup anak muda. Dalam proses produksinya, Arin pun melibatkan anak-anak muda lainnya. Awalnya ia membuat sendiri, namun karena permintaan meningkat, ia menggandeng konveksi di Andir, Bandung.

“Kita juga sama anak-anak kuliah sih, kerja samanya gitu sama teman-teman di komunitas. Sekarang dibantuin sambil ngedevelop biar makin konsisten bentuknya," lanjutnya.

Dari Hi Paipe, Arin tak pernah membayangkan bahwa hobi menjahit kecil-kecilan akan berkembang menjadi brand fashion lokal yang diminati hingga internasional. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Dari Hi Paipe, Arin tak pernah membayangkan bahwa hobi menjahit kecil-kecilan akan berkembang menjadi brand fashion lokal yang diminati hingga internasional. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Produksi Hi Paipe kini mencapai 120 tas per bulan, dan selalu habis dalam waktu singkat. Dengan sistem produksi yang efisien dan tim freelance berjumlah 3–4 orang, Hi Paipe kata Arin ingin menjaga kualitas dan kuantitas secara seimbang.

“Biasanya war kalau jual di online. Kadang-kadang banyak followers juga yang dateng untuk beli langsung tanpa harus rebutan,” ujarnya.

Dari sisi omzet, pertumbuhan Hi Paipe pun sangat signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, UMKM bisa tumbuh pesat bahkan dalam waktu singkat.

“Peningkatannya Alhamdulillah udah jauh, lebih dari 100% dari yang awal karena tiap bulannya 100 tas itu bisa langsung keluar semua,” ungkapnya.

Namun, Arin mengakui tantangan tetap ada. Berlatar belakang pekerjaan di bidang pemasaran, ia berusaha memanfaatkan koneksi dengan KOL atau Key Opinion Leader untuk meningkatkan awareness.

“Jadi untuk tantangan jualannya di marketing-nya aja yang pengin ditingkatin, karena aku kan sebenarnya juga masih kerja sekarang,” ujarnya.

Kisah Arin sedianya mencerminkan potensi besar UMKM Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2024 terdapat lebih dari 583 ribu usaha mikro dan hampir 57 ribu usaha kecil di Jawa Barat saja.

Hi Paipe menjadi contoh nyata bagaimana UMKM bisa naik kelas lewat digitalisasi dan kreativitas. Dengan memanfaatkan e-commerce dan media sosial, Arin berhasil membangun brand yang tidak hanya dikenal di dalam negeri, tapi juga diminati di luar negeri.

Hi Paipe juga menjadi cerminan semangat generasi muda yang ingin mandiri, kreatif, dan berdampak. Bahkan meski hanya bermulai dari scrunchies atau ikat rambut.

Di tengah tantangan ekonomi, kisah Arin ini menjadi inspirasi bahwa anak muda mampu menciptakan peluang dari keterbatasan. Dengan semangat, kolaborasi, dan keberanian untuk mencoba, Hi Paipe membuktikan bahwa mimpi besar bisa dimulai dari hal kecil.

“Kalau punya ide, jangan takut buat mulai. Karena dari situ kita bisa tahu sejauh mana kita bisa berkembang,” pungkas Arin.

Link pembelian produk UMKM Bandung Hi Paipe:

  1. https://s.shopee.co.id/3LISxINO2U
  2. https://s.shopee.co.id/4q7Gk6gvow
  3. https://s.shopee.co.id/2LPvlXYBCF
  4. https://s.shopee.co.id/8zwphpGaMD
  5. https://s.shopee.co.id/70BlKBJXf7
  6. https://s.shopee.co.id/3Az2l9tamk

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 11 Des 2025, 20:00 WIB

Emas dari Bulu Tangkis Beregu Putra Sea Games 2025, Bungkam Kesombongan Malaysia

Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0.
Alwi Farhan dkk. berhasil membungkam “kesombongan” Tim Malaysia dengan angka 3-0. (Sumber: Dok. PBSI)
Beranda 11 Des 2025, 18:37 WIB

Media Ditantang Lebih Berpihak pada Rakyat: Tanggapan Aktivis Atas Hasil Riset CMCI Unpad

Di tengah situasi dinamika sosial-politik, ia menilai media memegang peran penting untuk menguatkan suara warga,baik yang berada di ruang besar maupun komunitas kecil yang jarang mendapat sorotan.
Ayang dari Dago Melawan menanggapi hasil riset CMCI Unpad bersama peneliti Detta Rahmawan dan moderator Preciosa Alnashava Janitra. (Sumber: CMCI Unpad)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 18:01 WIB

Nelangsa Bojongsoang Setiap Musim Hujan: Siapa Harus Bertanggung Jawab?

Banjir yang melanda Bojongsoang memicu kemacetan lalu lintas yang kian menggila. Lalu, pihak mana yang semestinya memikul tanggung jawab?
Kemacetan lalu lintas terjadi di Bojongsoang akibat banjir (04/12/2025). (Sumber: Khalidullah As Syauqi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 17:23 WIB

Hidup Lebih Bersih, Sungai Lebih Bernyawa

Kegiatan ini mengangkat isu berapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan sungai agar terhindar dari bencana alam serta penyakit.
Mahasiswa Universitas Sunan Gunung Djati Bandung anggota Komunitas River Cleanup. (Foto: Rizki Hidayat)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:57 WIB

Sistem Pengelolaan Limbah di Bandung yang Berantakan: Sebaiknya Prioritaskan Langkah Inovatif Sungguhan

Sistem pengelolaan limbah di Bandung yang Berantakan, saran saya sebagai warga Bandung untuk M. Farhan prioritaskan langkah inovatif sungguhan.
Sistem pengelolaan limbah di Bandung yang Berantakan, saran saya sebagai warga Bandung untuk M. Farhan prioritaskan langkah inovatif sungguhan.
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:32 WIB

Masyarakat Kota Bandung Berharap Wali Kota Tindak Tegas Penanganan Kasus Begal

Maraknya tindak kriminalitas seperti begal di Kota Bandung meningkatkan keresahan warga untuk beaktivitas di luar.
Suasana jalan yang sepi pada malam hari di daerah Jalan Inhoftank, Kota Bandung. (Sumber: Nayla Aurelia) (Foto: Nayla Aurelia)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 16:13 WIB

Gunung Api Palasari Purba

Adanya lava, batuan beku yang berasal dari letusan efusif Gunung Palasari Purba, meninggalkan jejak letusan yang sangat megah dan mengagumkan.
Lava raksasa kawasan Cibanteng – Panyandaan, Desa Mandalamekar, Kecamatan Cimenya. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Taufanny Nugraha)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 15:39 WIB

Pengunjung Mengeluhkan Teras Cihampelas yang Semakin Kumuh

Mulai dari lantai yang tak terawat, fasilitas rusak, hingga area Teras Cihampelas yang tampak sepi dan tidak terurus.
Suasana Teras Cihampelas Menampakan suasana kosong pada Senin (1/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Rafli Ashiddieq)
Ayo Jelajah 11 Des 2025, 15:36 WIB

Sejarah Kawasan Tamansari, Kampung Lama yang Tumbuh di Balik Taman Kolonial Bandung

Sejarah Tamansari Bandung sebagai kampung agraris yang tumbuh diam-diam di balik taman kolonial, dari desa adat hingga kampung kota padat.
Suasana pemukiman di kawasan Tamansari, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan al Faritsi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 14:48 WIB

Mengeja Bandung Utama, Merawat Keragaman Agama

Menjaga dan memperkuat “benih-benih toleransi” baik melalui edukasi, kebijakan yang inklusif, maupun upaya nyata di tingkat komunitas, pemerintah.
Gang Ruhana, Kelurahan Paledang, berdiri Kampung Toleransi, ikon wisata religi yang diresmikan Pemerintah Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 13:37 WIB

Ini Titik-Titik Kemacetan di Kota Bandung menurut Wali Kota Farhan: Mana Tata Kelolanya?

Bandung didapuk sebagai “Kota Nomor 1 Termacet di Indonesia 2024” oleh TomTom Traffic Index.
Kemacetan di Jalan Dr. Djundjunan, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 12:30 WIB

Saparua Ramai tapi Minim Penataan: Wali Kota Bandung Diharap Lebih Peduli

Taman Saparua selalu ramai, namun penataan dan fasilitasnya masih kurang memadai.
Track lari Saparua yang tampak teduh dari samping namun area sekitarnya masih perlu perbaikan dan penataan. Jumat siang, 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Najmi Zahra A)
Ayo Jelajah 11 Des 2025, 11:01 WIB

Gunung Tangkubanparahu, Ikon Wisata Bandung Sejak Zaman Kolonial

Sejarah Tangkubanparahu sebagai destinasi klasik Bandung sejak masa kolonial, lengkap dengan rujukan Gids Bandoeng dan kisah perjalanan para pelancong Eropa.
Gunung Tangkubanparahu tahun 1910-an. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:48 WIB

Kenyaman Wisata Bandung Terancam oleh Pengamen Agresif

Warga mendesak Wali Kota M. Farhan bertindak tegas dan memberi solusi agar kota kembali aman dan nyaman.
Keramaian di kawasan wisata malam Bandung memperlihatkan interaksi tidak nyaman antara pengunjung dan pengamen memaksa, 02/12/2025. (Foto: Hakim)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:25 WIB

Kenyamanan Taman Badak di Bandung Masih Menyisakan Kritikan

Taman Badak yang berpusat di tengah-tengah kota Bandung adalah salah satu tempat favorit di kalangan pengunjung.
Taman Badak Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wan Maulida Kusuma Syazci)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 10:03 WIB

Lumpia Basah Katadji, Nikmatnya Sampai Suapan Terakhir

Kuliner viral di Banjaran, Kabupaten Bandung, yakni Lumpia Basah Katadji.
Seporsi lumpia basah katadji dengan bumbu dan topping yang melimpah. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tantia Nurwina)
Ayo Netizen 11 Des 2025, 09:32 WIB

Mengapa Summarecon Bandung Kini Ramai Dijadikan Tempat Olahraga Warga?

Summarecon Bandung kini ramai dijadikan tempat olahraga warga, khususnya pada pagi dan sore hari.
Aktivitas olahraga di kawasan Summarecon Bandung terlihat meningkat terutama pada akhir pekan. (Dokumentasi Penulis)
Beranda 11 Des 2025, 05:16 WIB

Generation Girl Bandung Kikis Kesenjangan Gender di Bidang Teknologi

Mematahkan anggapan bahwa belajar STEM itu sulit. Selain itu, anggapan perempuan hanya bisa mengeksplorasi bidang non-tech adalah keliru.
Exploring Healthy Innovation at Nutrihub, salah satu aktivitas dari Generation Girl Bandung. (Sumber: Generation Girl Bandung)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)