Dari Kaki Lima ke Restoran Andalan: Kisah Anita dan Ikan Bakar Sambal Pesisir

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Sabtu 28 Jun 2025, 18:45 WIB
“Ikan Bakar Sambal Pesisir”, wujud kecintaan pada rempah dan laut Nusantara yang menyatu dalam sepiring hidangan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

“Ikan Bakar Sambal Pesisir”, wujud kecintaan pada rempah dan laut Nusantara yang menyatu dalam sepiring hidangan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Anita Pramitha memulai usahanya di tahun 2009 hanya bermodalkan gerobak kaki lima di Simpang Dago, Kota Bandung. Ia tak berasal dari latar belakang kuliner mewah, tetapi dari rasa cinta terhadap masakan laut yang dipadu rempah khas Indonesia.

Indonesia memang dikenal sebagai salah satu negara penghasil ikan laut terbanyak di dunia. Namun bagi Anita, kekayaan laut itu bukan hanya statistik, melainkan sumber inspirasi untuk sebuah cita rasa.

“Ikan Bakar Sambal Pesisir” bukan sekadar nama sebuah usaha kuliner. Nama ini adalah wujud kecintaan Anita pada rempah dan laut Nusantara yang menyatu dalam sepiring hidangan.

“Ide itu muncul karena kecintaan saya pada rasa, dan bagaimana laut Indonesia bisa jadi bahan cerita yang bisa dinikmati siapa pun,” ujar Anita saat ditemui Ayobandung di kedainya.

Tahun 2009, dengan modal keberanian dan dapur sederhana di Simpang Dago, ia memulai langkah awal sebagai pedagang kaki lima. Perjalanan membangun usaha kuliner tak pernah mulus. Pasang surut seperti ombak yang tak bisa ditebak. Namun Anita tak mundur.

"Buka pertama di 2009 Simpang Dago, masih kaki lima. Kita akhirnya buka yang dengan konsep restoran di daerah Jalaprang, dekat rumah. Dari sana bertahan 3 tahun, dan kita akhirnya buka di Jalan Cilaki mulai buka di sana tahun 2016,” kenangnya.

Ia tak menutupi tantangan dalam mengolah ikan bakar. “Gampang-gampang susah,” katanya.

“Ikan Bakar Sambal Pesisir”, wujud kecintaan pada rempah dan laut Nusantara yang menyatu dalam sepiring hidangan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Meski menjadi favorit banyak orang, ikan bakar segar bukanlah makanan yang mudah dibuat. Prosesnya rumit, dan butuh konsistensi tinggi untuk menjaga rasa. Namun di sanalah kunci sukses Ikan Bakar Sambal Pesisir: ketekunan dan kualitas.

“Kami mengutamakan kualitas ikan segar yang dikirim langsung dari nelayan harian di Karawang. Selain itu proses pembakaran, bumbu, dan sambal khas ikan bakar sambal pesisir jadi kunci utama kami untuk memuaskan rasa para pelanggan,” jelas Anita.

Respons pelanggan menjadi bahan bakar semangat. Permintaan terus bertambah, dan lokasi pun berpindah ke Jalan Cilaki nomor 43, sebuah tempat strategis yang menjadi rumah utama cita rasa pesisir.

Tak berhenti di sana, Anita pun membuka cabang di Jalan Buah Batu 282 hingga di Jalan Lengkong Kecil No 44B, dengan tambahan menu ikonik sate maranggi (mbah djambrong). Namun satu hal yang tak berubah adalah komitmen terhadap kualitas.

“Pembakaran ikan juga kita gak digoreng lalu dibakar. Tapi kita dari ikan fresh langsung dibakar dan proses pembakaran ikannya itu gak berubah dari awal buka sampai sekarang,” ungkapnya.

Menu di kedai ini sangat beragam, mulai dari ikan barakuda, ikan cermin, ikan baramundi, ikan talang, ikan cakalang, ikan kakap, ikan bawal laut atau bawal bintang, ikan baronang, hingga kerapu. Semua diperoleh segar dari nelayan.

“Kalau bicara ketersediaan ikan itu dipengaruhi sama musim sama gelombang laut. Di sini paling best seller itu ikan barakuda,” ujar Anita.

Yang membuat lidah betah bukan hanya daging ikan segar, tapi juga racikan bumbu yang khas. Sambalnya dibuat dari perpaduan cabai rawit, bawang merah, dan serai, disajikan dengan cara disiram atau terpisah, tergantung selera pelanggan. Karenanya, setiap piring adalah ajakan pada perjalanan rasa.

"Sambelnya juga kita pakai cabe rawit, bawang merah, sama sereh, disiram bumbu ciri khasnya juga disambel untuk semakin menambah rasa,” jelasnya.

Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp40.000 sampai Rp500.000 per kg dengan proses pembakaran memakan waktu 20 menit. Anita percaya, meski tantangan mengolah ikan segar tak mudah, justru itulah keunggulan bisnisnya.

“Saya optimis karena bisnis ikan bakar ini pesaingnya susah karena gak gampang olah ikan segar itu. Kita juga harap ikan bakar sambal pesisir ini akan selalu menjadi bagian yang dapat memajukan pertumbuhan ekonomi kuliner,” tutupnya.

Dari bara hingga rasa, dari pinggir jalan hingga restoran, Anita membuktikan bahwa kegigihan bisa membangun warisan kuliner yang tak hanya lezat tapi juga berakar kuat pada budaya dan rasa Indonesia.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 17 Agu 2025, 20:42 WIB

Ketika Warisan Suci Dikoyak oleh Skandal dan Kekuasaan, Masihkah Ulama sebagai Pewaris Nabi?

Opini ini mempertanyakan kembali kesucian hadist nabi yang bermakna "ulama sebagai pewaris para nabi" melihat realita oknum kiai saat ini.
Nabi-nabi tidak mewariskan harta, tahta, atau kekuasaan. Mereka mewariskan ilmu yang membebaskan, akhlak yang mulia, dan keberanian melawan kezaliman (Sumber: Pexels/Ahmet Çığşar)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 18:06 WIB

Do'a 3 Tahun untuk Mukti-Mukti

Mukti adalah musisi balada unik dan menarik.
Mukti Mukti, musisi balada asal Bandung, wafat 15 Agustus 2022. (Sumber: Facebook/Mukti-Mukti)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 14:13 WIB

80 Tahun Komunikasi Publik Indonesia Beserta Kontras-nya

Tepat 80 tahun Indonesia berusia, Agustus 2025 ini.
Sejumlah siswa SD Negeri 067 Nilem dengan didampingi guru dan orang tua mengikuti karnaval merah putih saat melintas di Jalan Nilem, Kota Bandung, Kamia 14 Aguatus 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 12:07 WIB

Refleksi HUT RI ke-80: Merdeka di Era Baru

Tanggal 17 Agustus 1945 adalah tonggak besar bangsa Indonesia.
Paskibra yang terdiri dari pelajar terpilih dari sejumlah sekolah se-Kota Bandung itu berlatih untuk persiapan upacara HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 17 Agu 2025, 10:27 WIB

Sejarah Kabar Proklamasi Kemerdekaan RI Sampai ke Bandung via Kantor Berita Domei

Dari kantor Domei, berita proklamasi Indonesia pada 17 Agustus 1945 menyebar di Bandung melalui papan tulis, pamflet tinta merah, dan udara radio.
Kantor Domei cabang Jawa Barat di Bandung (sebelumya De Driekleur) yang jadi titik mulai sampainya kabar proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 (sebelumya De Driekleur). (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 17 Agu 2025, 09:39 WIB

Merayakan Birthday Trip di Garut

Birthday trip adalah kegiatan yang bisa dilakukan seseorang untuk merayakan hari ulang tahun dengan cara melakukan perjalanan singkat.
Pemandangan Kereta Commuter Line Garut (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Jelajah 17 Agu 2025, 00:58 WIB

Yang Dilakukan Soekarno Sebelum dan Sesudah Proklamasi Kemerdekaan

Rumah Maeda dan Pegangsaan Timur jadi saksi sejarah detik-detik menegangkan yang dijalani Bung Karno sebelum dan sesudah proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.
Mohammad Hatta (kiri) dan Soekarno (kanan) dalam sebuah kesempatan. (Sumber: Wikimedia)
Beranda 16 Agu 2025, 23:03 WIB

Kisah Siti Fatimah: Intel Cilik yang Menjadi Saksi Agresi Militer Belanda

Senyum sumringah Fatimah seketika hilang saat ia menceritakan dua sahabatnya yang gugur dalam bertugas.
Siti Fatimah (95) veteran yang dulu bertugas menjadi mata-mata saat usianya masih 15 tahun. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 19:03 WIB

Dari Genggaman Berujung Cuan, Perjalanan dan Strategi ala Owner Bisnis Online

Di tengah derasnya arus digitalisasi, Sofia melihat peluang bisnis di balik layar ponsel yang tak pernah lepas dari genggaman generasi muda.
Produk  pakaian jadi anak dari bisnis online TikiTaka Kids. (Sumber: dok. TikiTaka Kids)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 17:59 WIB

Ketika Panggung Berganti: Eksanti dan Kisah di Balik Jahitan Yumnasa

Eksanti memilih meninggalkan gemerlap dunia hiburan untuk membangun bisnis fesyen muslim yang ia beri nama Yumnasa.
Eksanti, owner dari brand fesyen muslim Yumnasa. (Sumber: Yumnasa)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 16:31 WIB

Arys Buntara dan Roemah Kentang 1908: Ketika Keberanian Menyulap Mitos Jadi Magnet Kuliner

Rumah Kentang, tempat yang konon dihuni aroma mistis dan cerita anak kecil yang jatuh ke dalam kuali. Tapi di mata Arys, rumah itu bukan kutukan, tapi peluang.
Penampakan depan dari resto hits di Kota Bandung, Roemah Kentang 1908. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 14:47 WIB

Sneaker, Sepatu yang Bisa Masuk dengan Gaya Pakaian Apapun

Sepatu sneaker merupakan jenis sepatu kasual yang awalnya dibuat untuk kebutuhan olahraga. Namun kini, sepatu ini lebih banyak digunakan sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.
Ilustrasi foto sepatu sneaker (Pixabay)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 10:21 WIB

Hobi Bikin Kerajinan Tali Antarkan Merlin Jadi Juragan Gelang

Siapa sangka sebuah hobi menganyam tali bisa mengantar seseorang meraih kesuksesan besar. Merlin Sukmayadin (36), warga Kompleks Puri Cipageran Indah 2, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, KBB
Merlin Sukmayadin pengusaha gelang tali. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 16 Agu 2025, 09:19 WIB

Legenda Kulliner Sunda di Jantung Pasar Cihapit

Bandung dikenal sebagai surga kuliner dengan beragam pilihan makanan khas Jawa Barat. Di tengah ramainya perkembangan kafe modern, masih ada satu warung makan sederhana yang tetap menjadi primadona
Menu di warung makan Bu Eha. (Foto: GMAPS Bu Eha)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 19:16 WIB

Dari Es Krim ke Ekosistem Brand: Golden Pine dan Formula Bisnis Barry Akbar

Barry Akbar, CEO Orchid Forest Cikole, adalah tokoh di balik lahirnya Golden Pine, sebuah kafe bergaya glass house yang kini menjadi primadona baru di tengah hutan pinus.
CEO Orchid Forest Cikole sekaligus konseptor Golden Pine, Barry Akbar. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 18:04 WIB

Cerita Hantu dan Jeritan Ketidakadilan

Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh.
Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh, dan ketimpangan nyata lebih menyeramkan dari bayangan gaib. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 16:56 WIB

Dari Panggung ke Pasar Skincare, Perjalanan Dewi Hani Jayanti Membangun Maryame

Di balik gemerlap dunia hiburan, Dewi menyimpan mimpi lain yang kini menjelma menjadi brand skincare lokal bernama Maryame.
Dewi Hani Jayanti, owner produk skincare Maryame. (Sumber: dok. pribadi)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 16:37 WIB

Belajar Konteks Sosial, Budaya, dan Ekonomi dari Sepiring Nasi Goreng

Ternyata nasi goreng erat kaitannya dengan konteks sosial, budaya juga ekonomi.
Nasi Goreng Sapi Cabe Hijau Solaria (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 15:25 WIB

Dari Dapur Impian ke Rumah None: Kisah Non April Merintis Bisnis Kuliner di Bandung

Non April tidak pernah bercita-cita menjadi pebisnis kuliner. Ia hanya tahu satu hal yaitu rasa punya kekuatan untuk menyatukan.
Salah satu menu di Rumah None. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 15:12 WIB

Saat Janji KDM (Kembali) Ingkar

Rasanya, tidak kali ini janji program Gubernur Jabar tidak ditepati. Bagaimana bila bangunan ingkar janji ini terus "dipahat" dan "diperkokoh"?
Gubernur Jabar, Kang Dedi Mulyadi (KDM). (Sumber: ppid.jabarprov.go.id)