AYOBANDUNG.ID -- Di tengah dominasi merek asing dan transformasi gaya hidup masyarakat urban, tiga brand lokal Indonesia terus bertahan dan berkembang.
Bukan hanya sebagai pelengkap penampilan, tetapi sebagai representasi nilai-nilai yang mereka perjuangkan.
Gats dengan warisan craftsmanship, Brodo dengan identitas lokal yang berani, hingga Davalo dengan kepraktisan modern yang tetap membumi.

1. Gats: Langkah Panjang dari Cigondewah
Berawal dari ruang tamu rumah kecil di Cigondewah pada 1987, Gunaratna Andy Tanusasmita bersama istrinya merintis Gats, jenama sepatu dan sandal kulit pria yang tak hanya bertahan, tapi mendominasi pasar selama puluhan tahun. Produksi awal yang sederhana tumbuh menjadi pabrik mandiri dengan ratusan pekerja lokal.
"Dulu saya tinggal di Cigondewah. Karena dulu usaha kecil-kecilan, istri saya langsung yang mendesain sepatu dan sandalnya," kenang Gunaratna.
Badai krisis moneter 1998 sempat menggoyang bisnisnya, tapi kualitas tetap menjadi benteng utama. Kini, Gats berada di tangan generasi kedua, Yungky Pangestanu, yang menjaga warisan ayahnya sekaligus membawa inovasi melalui teknologi lasting, outsole antislip, dan teknik jahit pelipit.
"Semua bahan bakunya pakai kulit sapi 100 persen. Gak ada kita pakai synthetic leather, jadi authenticity," tegas Yungky.
Gats menjadi pilihan utama para pekerja kantoran, guru, PNS, bahkan jamaah haji karena desain slip-on-nya yang ergonomis dan tahan lama. Momen Lebaran menjadi titik puncak penjualan, dengan kenaikan hingga empat kali lipat.
"Saya berani jamin, anatomi dan ergonomisnya nyaman di kaki," tambahnya.
Informasi brand lokal sepatu kulit Gats
Alamat di Jalan Layang Baru No. 1, Cigondewah 40214, Cigondewah Kaler, Bandung Kulon, Kota Bandung.
Instagram: @gatsshoes.official
Link pembelian produk brand lokal Gats:

2. Brodo: Sepatu dengan Rasa
Kaldu ayam Italia menjadi inspirasi nama Brodo, makna filosofis yang menjadikan brand ini berbeda sejak kelahirannya pada 2010. Muhammad Yukka Harlanda dan Putera Dwi Karunia tak sekadar merancang sepatu, mereka menciptakan rasa, identitas, dan cerita.
"Brodo itu artinya kuah kaldu ayam dalam bahasa Italia. Kami ingin Brodo punya ārasaā sendiri yang membedakan dari merek lain," ujar Fandi, Event Sponsorship dan Social Media Officer.
Brand ini mengangkat kekayaan Indonesia melalui desain sol bermotif batik parang dan peta Nusantara. Dari tampilan fisik yang maskulin hingga keberpihakan pada fungsi dan kenyamanan, Brodo menjelma sebagai jenama yang membangun ekosistem kreatif bersama para pengrajin lokal.
"Di 2012 kami belum punya ciri khas. Sekarang, kami bangga hadir sebagai brand Indonesia dengan ragam motif khas Tanah Air," kata Agam Hanafiah, desainer Brodo.
Respons media sosial yang intens, sistem return tanpa batas waktu, dan komitmen pemberdayaan anak muda jadi bukti bahwa Brodo bukan sekadar produk, melainkan gerakan.
"Kami ingin menyampaikan semangat mandiri yang harus diinisiasi oleh generasi muda," pungkas Fandi.
Informasi brand lokal sepatu Brodo
Instagram: https://www.instagram.com/bro.do
Link pembelian brand sepatu lokal Brodo:

3. Davalo: Kepraktisan Elegan dari Cibaduyut
Berbasis di jantung industri sepatu kulit Indonesia, Cibaduyut, Davalo muncul sebagai alternatif gaya formal yang praktis dan terjangkau.
Sepatu slip-on formal dari brand ini dibuat dari kulit sapi asli dengan outsole TPR antislip, menjawab kebutuhan mobilitas tinggi para profesional urban.
"Upgrade your formal look without breaking the bank (tingkatkan penampilan formalmu tanpa menguras kantong," tulis akun Instagram resmi mereka.
Ulasan pembeli menyebut sepatu Davalo sebagai ākinclong, empuk, dan tidak licinā, tiga atribut yang jarang bertemu dalam satu produk lokal. Rentang ukuran yang inklusif dari 39 hingga 43 menunjukkan kepedulian terhadap keragaman bentuk kaki pria Indonesia.
Informasi brand lokal sepatu Davalo
Instagram: https: https://www.instagram.com/davalo.id
Link pembelian brand sepatu lokal Davalo: