Sejarah Pemekaran Cimahi, Kota Tentara yang Lepas dari Bayangan Bandung

Hengky Sulaksono
Ditulis oleh Hengky Sulaksono diterbitkan Senin 08 Sep 2025, 23:14 WIB
Logo Kota Cimahi.

Logo Kota Cimahi.

AYOBANDUNG.ID - Cimahi itu unik. Luasnya kecil, tapi jejak sejarahnya panjang. Kota ini lahir dari sebuah sungai, dibesarkan oleh barak-barak militer, lalu dibentuk ulang oleh surat keputusan pemerintah. Jadilah Cimahi, kota tentara yang akhirnya bisa mengurus rumah tangganya sendiri.

Cimahi pernah dianggap cuma anak bawang Kabupaten Bandung. Seiring waktu, kota kecil ini belajar mandiri: dari sekadar kecamatan, naik jadi kota administratif, sampai akhirnya berani menuntut otonomi. Tahun 2001, tuntutan itu terkabul, Cimahi pun resmi berdiri sendiri, tak lagi sekadar bayangan Bandung.

Jejak asal-usul Cimahi berangkat dari sebuah sungai. Nama ā€œCimahiā€ diyakini berasal dari kata ci (air) dan mahi (cukup), alias ā€œair yang cukupā€. Sejak abad ke-19, Belanda sudah melirik daerah ini karena letaknya strategis: persis di jalur antara Batavia (Jakarta) dan Bandung. Maka tak heran, Cimahi dijadikan pos militer penting.

Tahun 1935, pemerintah kolonial mengukuhkan Cimahi sebagai kecamatan lewat Staatsblad, semacam lembaran negara versi Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka, Cimahi tetap nangkring sebagai kecamatan di Kabupaten Bandung Utara.

Baca Juga: Sejarah Bandung, Kota Impian Koloni Eropa yang Dijegal Gubernur Jenderal

Status Cimahi naik kelas pada 1962, jadi kawedanaan. Kawedanaan Cimahi kala itu membawahi empat kecamatan: Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cipatat. Ini menandakan wilayah ini makin ramai, bukan hanya oleh tentara, tapi juga industri dan penduduk yang makin menumpuk.

Lompatan besar datang pada 1975. Lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 1975, Cimahi resmi jadi Kota Administratif (Kotip). Peresmiannya dilakukan Menteri Dalam Negeri Amir Machmud pada 29 Januari 1976. Cimahi pun jadi kotip pertama di Jawa Barat. Status ini jadi suatu kebanggaan tersendiri di masa Orde Baru.

Kotip Cimahi waktu itu terdiri dari tiga kecamatan: Cimahi Utara, Cimahi Tengah, dan Cimahi Selatan, dengan total 15 kelurahan. Luasnya sekitar 42 km². Soedarna T.M. didapuk sebagai wali kota administratif pertama (1976–1980), meski sejatinya ia tetap bawahan bupati Bandung. Jadi kalau mau ibarat, wali kota administratif itu semacam kepala cabang, bukan bos besar.

Tapi, batas wilayah Cimahi tak selalu mulus. Tahun 1987, lewat PP Nomor 16, sebagian wilayah Cimahi yakni Pasirkaliki di utara dan Cibeureum di selatan, dilepas ke Kota Bandung. Cimahi pun sedikit menyusut, meski masih bertahan sebagai kotip di bawah Kabupaten Bandung.

Cimahi Selatan zaman kolonial Belanda. (Sumber: KITLV)
Cimahi Selatan zaman kolonial Belanda. (Sumber: KITLV)

Jadi Kota Otonom dan Wacana Perluasan Wilayah

Reformasi membuka jalan bagi banyak daerah untuk melepaskan diri. Tahun 2001, Cimahi resmi naik status jadi kota otonom berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 2001. Peresmian dilakukan Presiden Abdurrahman Wahid pada 21 Juni 2001, yang kemudian diperingati sebagai Hari Jadi Kota Cimahi.

Itoc Tochija jadi penjabat wali kota pertama. Setahun kemudian, ia dilantik definitif bersama wakilnya, Dedih Djunaedi. Sejak itu, Cimahi tidak lagi bawahan Bandung, melainkan punya otonomi penuh mengurus pembangunan sendiri.

Baca Juga: Sejarah Pahit Keemasan Kopi Priangan di Zaman Kolonial, Kalahkan Yaman via Preangerstelsel

Dengan luas 40,47 km² dan penduduk kini tembus setengah juta jiwa, Cimahi tumbuh jadi kota penyangga Bandung Raya. Industri, perdagangan, pendidikan, sampai julukan Kota Tentara melekat erat. Akademi Militer, rumah sakit militer, dan markas besar TNI membuat Cimahi seperti kota garnisun. Tapi seiring industrialisasi dan urbanisasi, Cimahi juga jadi kota padat dengan tantangan khas perkotaan: banjir, sampah, macet, dan keterbatasan lahan.

Sejak 2001, Cimahi tetap bertahan dengan tiga kecamatan dan 15 kelurahan. Cimahi Selatan jadi yang paling luas dan padat, jadi wajar kalau selalu jadi pusat pembangunan. Pemerintah kota juga berusaha masuk ke era digital, dari pelayanan publik online hingga program lingkungan. Tapi masalah klasik tetap sama: wilayah terlalu kecil.

Karena itu wacana pemekaran kembali muncul. Beberapa daerah incaran bahkan sudah disebut terang-terangan untuk perluasan Cimahi: kawasan Cimindi dari Kota Bandung, Kecamatan Margaasih dari Kabupaten Bandung (yang warganya kabarnya sudah bulat mendukung), hingga Sariwangi dan Cisarua dari Kabupaten Bandung Barat. Gubernur lokal Dedi Mulyadi bahkan ikut bersuara mendukung.

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

News Update

Ayo Jelajah 08 Sep 2025, 23:14 WIB

Sejarah Pemekaran Cimahi, Kota Tentara yang Lepas dari Bayangan Bandung

Cimahi resmi jadi kotip pada 1975, lalu lepas dari Bandung tahun 2001. Perjalanannya unik, dari kota tentara hingga kota penyangga industri.
Logo Kota Cimahi.
Ayo Netizen 08 Sep 2025, 20:48 WIB

Betapa Menyebalkan Pungutan Liar Wisata di Jawa Barat

Jawa Barat adalah salah satu destinasi yang tak hanya memikat pagi para wisatawan dari luar tapi sumber pemasukan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Situs Bersejarah Stadion Malabar Gunung Puntang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 08 Sep 2025, 17:53 WIB

Encuy ā€˜Preman Pensiun’: Sosok Aktor Pekerja Keras yang Mau Belajar

Encuy (Nandi Juliawan) Preman Pensiun berpulang pada Sabtu, 7 September 2025.
Encuy (Nandi Juliawan)-- berpulang pada Sabtu, 7 September 2025. (Sumber: Instagram/abenk_marco)
Ayo Netizen 08 Sep 2025, 16:14 WIB

'Agama Rakyat' di Kota Bandung, Cuma Kita yang Enggak Ngeh

Membicarakan 'agama rakyat' memang tidak seperti membicarakan 'agama formal'.
Membicarakan 'agama rakyat' memang tidak seperti membicarakan 'agama formal'. (Sumber: Pexels/Ismail saja)
Ayo Netizen 08 Sep 2025, 15:15 WIB

Dampak Kemarau Basah pada Potensi Produksi Pangan

Fenomena kemarau basah akan berpengaruh pada potensi produksi pangan sebagai upaya mencapai program kemandirian atau swasembada pangan di Indonesia
Ilustrasi kemarau di masa panen. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Biz 08 Sep 2025, 13:02 WIB

Hanya Buka di Malam Hari, Pelanggan Nasi Kuning Pungkur Ngantre Sampai Subuh

Jika biasanya nasi kuning identik dengan sarapan pagi, lain halnya dengan warung kaki lima yang satu ini. Warung Nasi Kuning Pungkur, yang berlokasi di Jalan Pungkur No. 216, Kota Bandung, justru baru
Nasi Kuning Pungkur (Foto: GMAPS)
Ayo Jelajah 08 Sep 2025, 12:22 WIB

Sejarah Stadion GBLA, Panggung Kontroversi yang Hampir Dinamai Gelora Dada Rosada

Stadion Gelora Bandung Lautan Api lahir dengan ambisi besar untuk menjadi kandang Persib, namun sejak awal pembangunannya sudah penuh polemik, dari kasus korupsi, kerusakan, hingga tragedi suporter.
Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage yang diproyeksikan jadi kandang Persib.
Ayo Biz 08 Sep 2025, 12:06 WIB

Kisah Panjang Pampam Craft, Kerajinan Rajut yang Muncul dari Kecintaan Terhadap Seni

Di balik setiap helai benang yang terjalin menjadi boneka, tas, atau gantungan kunci, tersimpan kisah panjang tentang kecintaan pada seni rajut. Itulah yang melahirkan Pampam Craft, usaha rajutan yang
Minishop Pampam Craft dan Owner Pampam Craft, Defrina Miftahurrahma. (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Netizen 08 Sep 2025, 12:03 WIB

Mengintip Koleksi Buku Internasional di Festival Big Bad Wolf (BBW) Bandung Barat

Festival Big Bad Wolf merupakan pameran buku internasional yang diselenggarakan di Bandung mulai dari 28 Agustus 2025- 07 September 2025.
Festival BBW Bandung 2025 di Parahyangan Convention (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Beranda 08 Sep 2025, 10:15 WIB

Adaptasi Jadi Kunci Hadapi Krisis Iklim: Mulai Kebijakan Global hingga Gotong Royong Masyarakat Lokal

Adaptasi adalah upaya untuk mempersiapkan dan menyesuaikan diri terhadap dampak perubahan iklim yang sudah terjadi atau yang akan datang.
Siswa SD Darul Hikam Bandung memperingati Hari Bumi 2024 dengan aksi nyata menanam pohon di kawasan Dago Giri. Kegiatan kongkret berperan penting menyerap karbon.
Ayo Netizen 08 Sep 2025, 09:46 WIB

Dialog dengan Cermin: Saat Mesin Mempertanyakan Hakikat Kita

Opini ini menengok kembali derasnya perkembangan kecerdasan buatan yang kini semakin memudarkan sisi kemanusiaan kita.
Ilustrasi teknologi canggih masa kini. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 08 Sep 2025, 07:25 WIB

Celana Jeans Ternyata Tidak Dibuat untuk Bergaya

Celana jeans pada dasarnya berfungsi sebagai pakaian bawahan yang nyaman, kuat, dan praktis untuk digunakan sehari-hari.
Foto produk Levi's. (Foto: Levi's)
Ayo Netizen 07 Sep 2025, 19:01 WIB

Bubur Ayam Gang Irit, Roti Cari Rasa Kosambi, dan Kenangan Masa SMA

Berbicara tentang kuliner roti dan bubur ayam legendaris saya selalu teringat saat masa-masa indah SMA dulu, tahun 1986-1988.
Roti Bumbu Cari Rasa di dekat Pasar Kosambi, Kota Bandung. (Sumber: Pemerintah Kota Bandung)
Ayo Biz 07 Sep 2025, 18:20 WIB

Jurig Jadi Cuannya: Cosplay Horor di Ruang Publik, Antara Hiburan dan Peluang Bisnis Kreatif

Di balik kostum dan riasan menyeramkan, ada komunitas kreatif yang menjadikan cosplay sebagai medium ekspresi sekaligus peluang ekonomi.
Di balik kostum dan riasan menyeramkan, ada komunitas kreatif yang menjadikan cosplay sebagai medium ekspresi sekaligus peluang ekonomi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 07 Sep 2025, 16:48 WIB

Treat a Cup Menyulap Minuman Sehat Jadi Gaya Hidup Baru Anak Muda Bandung

Treat a Cup hadir bukan hanya sebagai tempat ngopi, tapi sebagai brand yang merangkul tren hidup sehat dengan cara yang menyenangkan dan tetap kekinian.
Treat a Cup hadir bukan hanya sebagai tempat ngopi, tapi sebagai brand yang merangkul tren hidup sehat dengan cara yang menyenangkan dan tetap kekinian. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 07 Sep 2025, 14:14 WIB

Bandung dari Lensa Kamera: Sarae Hills dan Fenomena Wisata Instagrammable

Wisata swafoto telah menjadi fenomena sosial yang tak bisa diabaikan. Generasi muda menjadikan estetika visual sebagai bagian penting dari pengalaman berwisata.
Sarae Hills destinasi wisata yang tidak hanya indah, tapi juga Instagrammable. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 07 Sep 2025, 11:27 WIB

Ci Sanggiri Sungai yang Menggentarkan

Ci Sanggiri, aliran sungai di lembah rangkaian pegunungan selatan yang berarus deras, di aliran sungai yang lebar dan dalam.
Tempuran Ci Hurip (kiri) dengan Ci Sanggiri (kanan). (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Jelajah 07 Sep 2025, 10:41 WIB

Kisah Hidup Perempuan Penyintas HIV di Bandung, Bangkit dari Stigma dan Trauma

Kisah nyata tujuh perempuan penyintas HIV di Bandung memperlihatkan perjuangan melawan stigma sosial dan tantangan ekonomi.
Ilustrasi penyintas HIV. (Sumber: Shutterstock)
Ayo Netizen 07 Sep 2025, 07:35 WIB

Beban Ganda Perempuan dan Isu Fatherless lewat Film 'Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah'

Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah merupakan film yang sedang tayang di bioskop yang mengangkat isu keluarga dan peran orangtua di dalam rumah.
Poster Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah (Sumber: Instagram | Rapi Films)
Ayo Netizen 06 Sep 2025, 18:59 WIB

Muludan, Rindu Rosul

Semua maha karya itu menegaskan satu kerinduan, kecintaan pada Rasulullah SAW tak pernah lekang dimakan zaman.
Suasana malam di Masjid Raya Al Jabbar. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)