AYOBANDUNG.ID -- Dianggap sebagai pohon keramat, kelor ternyata memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Warga Cileunyi, Kabupaten Bandung justru mengubahnya menjadi panganan bernutrisi.
Adalah Nurhaeti, warga Cinunuk ini mengubah daun kelor menjadi bahan camilan sehat olahannya sendiri, seperti cheese stick, bolu, keripik pisang, sampai cookies.
Mengolah daun kelor menjadi makanan telah dilakukan oleh Nurhaeti sejak 2015 lalu. Bermula dari keinginannya untuk mencari bahan makanan yang memiliki manfaat.
"Awalnya mencoba mencari makanan bermanfaat, akhirnya bertemu dengan kelor,"ujar Nurhaeti, Minggu 26 Oktober 2025.
Selama ini kelor dianggap sebagai pohon keramat yang bisa menangkal sihir. Namun di balik mitos itu, semua daunnya memiliki banyak manfaat.
Berdasarkan literatur yang dipelajarinya, Nurhaeti menyebut kandungan vitamin A dalam daun kelor tujuh kali lebih tinggi dibanding wortel. Kandungan vitamin C-nya pun melimpah.
"Kelor juga merupakan antioksidan yang dibutuhkan balita dan ibu menyusui. Tapi masyarakat belum banyak yang mengetahuinya, kebanyakan tahu masalah mistisnya,"paparnya.

Perempuan yang akrab disapa Eti ini menemukan banyak literasi ihwal manfaat dari daun kelor. Dia pun akhirnya memilih tanaman ini sebagai bahan utama makanan olahan.
Mulanya, Eti mengolah daun kelor menjadi tepung. Daun kelor yang dipetiknya pertama-tama dikeringkan dengan cara diangin-anginkan.
"Tidak dijemur langsung ke matahari, karena akan merusak kandungannya. Makanya hanya diangin-anginkan,"ucapnya.
Setelah kering, daun kelor dibuatnya menjadi tepung. Tepung inilah yang diolah menjadi pelbagai campuran makanan. Bahkan beberapa makanan memiliki bahan utama tepung kelor.
Dalam mengolah makanan, Eti memilih camilan kekinian yang dinilai banyak diterima oleh masyarakat.
Cookies hingga roti, menjadikan tepung kelor sebagai bahan utama. Rasanya juga tidak kalah dengan camilan sejenis.
"Justru rasanya seperti matcha. Warnanya juga sama, hijau,"ungkapanya.
Pada beberapa panganan, daun kelor dijadikan sebagai bahan pewarna hijau alami yang memiliki rasa khas seperti matcha.
Kini Eti memproduksi pelbagai panganan berbahan baku kelor. Bukan hanya cheese stick dan cookies, tetapi juga es krim dan campuran cokelat. Semua produknya pun dijual secara daring.
Bukan hanya berjualan, Eti juga terbiasa mengolah daun kelor untuk makanan sehari-hari mulai dari urab, lalapan hingga toping telur dadar.
Di tangannya, kelor yang dianggap sebagai pohon keramat penuh mistis diubah menjadi sumber pangan bergizi yang tak hanya lezat, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan.
Alternatif produk olahan kelor atau UMKM serupa:
