Menyalakan Lilin Ekonomi Pancasila dari Usaha Kecil

Muhammad Sufyan Abdurrahman
Ditulis oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diterbitkan Jumat 08 Agu 2025, 19:23 WIB
Buku Pemberdayaan UMK: Wujud Ekonomi Pancasila. (Sumber: Refika Aditama | Foto: Refika Aditama)

Buku Pemberdayaan UMK: Wujud Ekonomi Pancasila. (Sumber: Refika Aditama | Foto: Refika Aditama)

Di tengah sorotan terhadap ketimpangan ekonomi yang makin melebar, serta gaung kehadiran Koperasi Merah Putih di mana-mana, buku Pemberdayaan UMK: Wujud Ekonomi Pancasila hadir sebagai suara alternatif yang mendesak kita kembali menengok akar ekonomi bangsa yakni usaha mikro kecil (UMK).

Ditulis oleh Prof Dr H Rully Indrawan, akademisi dan eks pejabat tinggi di Kementerian Koperasi dan UKM, serta Rio F Wilantara, penggerak kewirausahaan muda dan Ketua KNPI Jawa Barat periode 2017-2020, buku ini menyuarakan keprihatinan atas arah pembangunan ekonomi yang dinilai menjauh dari nilai-nilai Pancasila.

Disusun dalam sebelas bab, buku ini dibagi menjadi tiga bagian besar. Bagian pertama menjelaskan urgensi membangun ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil. UMK digambarkan sebagai tulang punggung ekonomi nasional yang selama ini justru sering terpinggirkan.

Pasca pandemi, sektor ini menghadapi tantangan besar mulai dari akses modal yang terbatas, lemahnya daya saing, hingga regulasi yang belum memihak.

Bagian kedua menyajikan pembacaan kritis terhadap fondasi struktural ekonomi Indonesia. Penulis menekankan pentingnya membangun ekonomi konstitusi, yaitu ekonomi yang bertumpu pada nilai-nilai dasar UUD 1945.

Di sini, koperasi dimaknai bukan sekadar badan usaha, tetapi sebagai instrumen penguatan kolektif masyarakat. Kepemimpinan yang transformatif, karakter pelaku UMK, dan budaya wirausaha menjadi elemen penting yang harus terus diperkuat.

Bagian ketiga menjadi puncak dari seluruh paparan buku. Penulis menawarkan berbagai strategi pemberdayaan yang konkret. Mulai dari reformasi birokrasi agar layanan publik tidak mempersulit UMK, pembiayaan berbasis syariah dan teknologi, peningkatan akses logistik, peran strategis perempuan dalam ekonomi keluarga, sampai pengembangan produk halal dan potensi ekspor.

Gagasan penutup yang paling kritis terletak pada seruan revitalisasi koperasi yang dinilai kehilangan ruhnya akibat lemahnya pengawasan internal dan buruknya tata kelola.

Buku ini menyoroti bahwa regulasi koperasi saat ini sudah tertinggal dari dinamika zaman. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 dianggap tidak lagi relevan. Penulis mencontohkan praktik pengawasan koperasi di berbagai negara seperti Australia, Brasil, Irlandia, hingga Amerika Serikat sebagai cermin bahwa Indonesia perlu adopsi pendekatan baru yang kolaboratif.

Pengawasan koperasi, kata mereka, tidak cukup hanya diserahkan kepada negara, tetapi juga perlu melibatkan asosiasi, lembaga keuangan, hingga partisipasi anggota secara aktif.

Yang membuat buku ini lebih meyakinkan adalah kekuatan pengalaman dan jaringan kedua penulisnya. Prof Rully bukan hanya akademisi tetapi juga pernah menjabat di posisi strategis pemerintahan.

Sementara Rio Wilantara dikenal sebagai aktivis wirausaha muda yang paham betul realitas lapangan. Kombinasi keduanya menghasilkan narasi yang tidak hanya teoritis tetapi juga membumi.

Namun demikian, buku ini akan lebih kuat bila disertai dengan studi kasus konkret dari keberhasilan UMK di daerah. Misalnya, bagaimana koperasi petani di Garut atau komunitas UMK perempuan di Cirebon mengubah wajah ekonomi lokal.

Selain itu, isu transformasi digital UMK belum tergarap secara mendalam, padahal ini menjadi faktor penting dalam kompetisi global hari ini.

Meski begitu, buku ini tetap penting untuk dibaca siapa saja yang percaya bahwa ekonomi kerakyatan bukanlah mimpi kosong.

Pancasila tidak hanya hidup di podium dan teks akademik, tetapi seharusnya hidup dalam transaksi harian warung, koperasi desa, hingga pelaku usaha kecil yang selama ini menopang ekonomi bangsa.

Kita butuh lebih banyak narasi seperti ini. Bukan sekadar laporan statistik, tetapi ajakan untuk kembali menata arah pembangunan nasional agar tak sekadar tumbuh, tetapi juga berkeadilan. (*)

Judul buku: Pemberdayaan UMK: Wujud Ekonomi Pancasila

Penulis: Prof Dr H Rully Indrawan & H Rio F Wilantara

Penerbit: PT Refika Aditama, Bandung | Mei 2023 | 164 halaman

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Muhammad Sufyan Abdurrahman
Peminat komunikasi publik & digital religion (Comm&Researcher di CDICS). Berkhidmat di Digital PR Telkom University serta MUI/IPHI/Pemuda ICMI Jawa Barat
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Jelajah 10 Agu 2025, 11:10 WIB

Parlemen Pasundan dan Sejarah Gagalnya Siasat Federalisme Belanda di Tanah Sunda

Negara Pasundan lahir dari proyek federal Belanda, namun dibubarkan sendiri oleh tokoh Sunda demi kembalinya Jawa Barat ke NKRI.
Sidang Pertama Parlemen Pasundan.
Ayo Netizen 10 Agu 2025, 08:36 WIB

Gunung Maninjau Meletus Dahsyat 70.000 tahun yang lalu

Wisatawan yang akan ke Danau Maninjau, sudah lazim untuk singgah dan beristirahat di Bukittinggi.
Gambar Ngarai Sianok dalam lembaran uang Rp1.000,00. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Biz 09 Agu 2025, 21:59 WIB

Cerita Ridwan, Mengubah Camilan Tradisional Jadi Makanan Kekinian

Muhammad Ridwan, warga Ciparay, Kabupaten Bandung, punya cara kreatif mengangkat camilan khas daerahnya. Setelah mengamati tren jajanan di pasaran, ia memilih mengembangkan keripik berbahan dasar sing
Muhammad Ridwan menunjukkan produk buatannya. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 09 Agu 2025, 21:29 WIB

Dari Mimpi ke Piring, Kisah D.A.R Steak and Cafe yang Mengubah Cara Orang Menikmati Steak

Bagaimana menghadirkan makanan berkualitas yang bisa dinikmati oleh lebih banyak orang, menjadi benih awal yang menumbuhkan D.A.R Steak and Cafe.
Bagaimana menghadirkan makanan berkualitas yang bisa dinikmati oleh lebih banyak orang, menjadi benih awal yang menumbuhkan D.A.R Steak and Cafe. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 09 Agu 2025, 20:46 WIB

Inovasi Rasa yang Mengubah Tradisi ala Oleh-oleh Bandung Pie Nastar Naslem

Inovasi kadang lahir dari keberanian memadukan dua hal yang tak lazim. Pie Nastar Naslem, bukti nyata kreativitas kuliner bisa melampaui batas tradisi.
Inovasi kadang lahir dari keberanian memadukan dua hal yang tak lazim. Pie Nastar Naslem, bukti nyata kreativitas kuliner bisa melampaui batas tradisi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 09 Agu 2025, 20:09 WIB

Menyeduh Semangat Jawa Barat dalam Secangkir Bisnis Kopi

Didirikan dengan visi mengangkat potensi lokal, Siki Coffee menjelma sebagai brand kopi yang tak hanya menjual rasa, tetapi juga cerita.
Didirikan dengan visi mengangkat potensi lokal, Siki Coffee menjelma sebagai brand kopi yang tak hanya menjual rasa, tetapi juga cerita. (Sumber: dok. Siki Coffee)
Ayo Biz 09 Agu 2025, 10:28 WIB

Benarkah Gorden Bisa Jadi Kunci Kenyamanan di Rumah?

Memilih gorden yang bagus adalah hal yang penting karena fungsinya bukan hanya sebagai penutup jendela, tetapi juga pengatur cahaya dan penjaga privasi. Gorden yang tepat akan membantu mengendalikan s
Ilustrasi Foto Gorden (Foto: Pexel)
Ayo Biz 09 Agu 2025, 09:25 WIB

Menyulap Karung Goni Jadi Produk Trendi

Bagi banyak orang, karung goni identik dengan wadah penyimpanan beras atau properti lomba balap karung saat perayaan 17 Agustus. Namun, tiga anak muda asal Bandung berhasil mengubah stigma tersebut.
Produk Rumah Karung Goni (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Beranda 09 Agu 2025, 08:12 WIB

Saat Dunia Tak Mengerti, Pelukan dan Cinta Ibu Jadi Rumah Teraman bagi Anak Down Syndrome

Dari tangan-tangan yang dulu gemetar karena takut, kini lahirlah pelukan paling kokoh untuk anak-anak spesial—hadiah Tuhan yang tak pernah minta dilahirkan berbeda.
Anak dengan down syndrome berlatih karate di Pusat Informasi dan Kegiatan Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (PIK Potads) Jawa Barat, Jalan Nanas, Kota Bandung, Senin 4 Agustus 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al- Faritsi)
Ayo Biz 08 Agu 2025, 20:14 WIB

Geliat Budidaya Ikan Cupang yang Menguntungkan

Tren memelihara ikan hias, khususnya ikan cupang, kembali muncul usai pandemi Covid-19. Karang Taruna Kelurahan Burangrang, Kota Bandung, melihat peluang tersebut sebagai sarana pemberdayaan ekonomi
Budidaya Ikan Cupang Kelurahan Burangrang. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 08 Agu 2025, 19:37 WIB

Goresan Cinta dari Teman Spesial, Kolaborasi Elzatta dan Izzati untuk Menyuarakan Autisme

Di balik sehelai scarf tersimpan kisah yang tak hanya menyentuh hati, tetapi juga menghidupkan makna kepedulian dan harapan.
Elzatta bersama Izzati tidak hanya menghadirkan produk fashion, melainkan gerakan sosial yang mengajak masyarakat untuk lebih memahami dan mendukung teman-teman spesial. (Sumber: dok. Elzatta)
Ayo Netizen 08 Agu 2025, 19:23 WIB

Menyalakan Lilin Ekonomi Pancasila dari Usaha Kecil

Usaha kecil menengah kian vital di negeri ini, terutama dengan efek gaung Koperasi Merah Putih. Apakah sesuai dengan literasi yang ada?
Buku Pemberdayaan UMK: Wujud Ekonomi Pancasila. (Sumber: Refika Aditama | Foto: Refika Aditama)
Ayo Biz 08 Agu 2025, 16:00 WIB

Senja di Atas Sejarah, Strategi Pasar Baru Bandung Bertahan di Tengah Arus Modern

Sebagai pusat perbelanjaan tertua, Pasar Baru Bandung bukan sekadar tempat jual beli, namun juga saksi bisu perjalanan urban, budaya, dan semangat bertahan.
Sebagai pusat perbelanjaan tertua, Pasar Baru Bandung bukan sekadar tempat jual beli, namun juga saksi bisu perjalanan urban, budaya, dan semangat bertahan. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 08 Agu 2025, 15:38 WIB

Menyimak Beragam Manfaat dari Tes Kemampuan Akademik

Tes Kemampuan Akademik adalah program dari Kemendikdasmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di negeri ini.
Tes Kemampuan Akademik adalah program dari Kemendikdasmen untuk meningkatkan mutu pendidikan di negeri ini. (Sumber: Unsplash/Husniati Salma)
Ayo Biz 08 Agu 2025, 14:36 WIB

Lins Lazuardi, Merajut Kreativitas Menjadi Usaha Bernilai Tinggi

Lina Hayati, pemilik brand rajut Liens Lazuardi, memulai usahanya di bidang rajut justru setelah menjadi seorang ibu. Awalnya, kegiatan merajut dilakukan sambil menunggu anaknya pulang sekolah di Indr
Lina Hayati pemilik Lins Lazuardi Rajut (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Biz 08 Agu 2025, 14:07 WIB

Semangat Brand Lokal Teguk Menembus Batas, Dari Cendol ke New York

Sebagai brand lokal, Teguk merintis dari rasa lokal, tumbuh dari jalanan kota, dan melangkah dengan keyakinan identitas tak perlu dikemas ulang agar diterima.
General Manager Teguk Indonesia, Beta Stepha -- Sebagai brand lokal, Teguk merintis dari rasa lokal dan tumbuh dari jalanan kota. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 08 Agu 2025, 14:01 WIB

Inflasi Pangan di Jawa Barat antara Gejolak Global dan Ketimpangan Tata Kelola Lokal

Inflasi pangan di Jawa Barat menguak rapuhnya tata kelola lokal dan lemahnya distribusi kebutuhan pokok rakyat.
Pengunjung belanja pada Gelar Produk Pasar Tani di Bale Asri Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa, 18 Maret 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 08 Agu 2025, 13:28 WIB

Jejak Bandung Kota Kreatif Berakar Sejak Zaman Kolonial

Bandung dikenal kreatif bukan hanya sejak era modern. Sejarahnya mencatat kota ini sudah jadi panggung ide sejak abad ke-19.
Jalan Braga, salah satu pusat keramaian yang lahir dari kreativitas warga Bandung zaman kolonial. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 08 Agu 2025, 09:27 WIB

Menanti ‘Keajaiban’ Juara China Open 2025 Fajar/Fikri Berikutnya, Bagaimana Nasib Rian Ardianto?

Kepopuleran Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri setelah China Open 2025 Super 1000 belum sepenuhnya reda.
Muhammad Shohibul Fikri (kiri) dan Fajar Alfian. (Sumber: Dok. PBSI)
Mayantara 08 Agu 2025, 07:45 WIB

One Piece dan Nakama di Media Sosial

Jolly Roger dengan topi jerami adalah simbol yang digunakan oleh Monkey D. Luffy dalam serial anime One Piece.
Karakter Luffy di anime One Piece. (Sumber: Unsplash | Foto: Melvin Chavez)