Menyulam Masa Lalu Pasir Kaliki Menjadi Taman Bermain Masa Depan ala Skyward Project

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 24 Sep 2025, 17:22 WIB
Jejak kearifan lokal nyaris terlupakan dalam nama dan wilayah “Pasir Kaliki”, namun Skyward Project menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment. (Sumber: dok. Skyward Project)

Jejak kearifan lokal nyaris terlupakan dalam nama dan wilayah “Pasir Kaliki”, namun Skyward Project menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment. (Sumber: dok. Skyward Project)

AYOBANDUNG.ID -- Nama “Pasir Kaliki” mungkin terdengar biasa bagi warga Bandung. Tapi di balik dua kata itu, tersimpan cerita panjang tentang sungai berpasir dan pohon Kaliki yang pucuk daunnya merah menyala. Konon, itulah asal mula nama kawasan ini. Sebuah jejak kearifan lokal yang nyaris terlupakan di tengah hiruk-pikuk kota modern.

Kini, di jantung Pasir Kaliki, berdiri Skyward Project, sebuah taman bermain tematik yang bukan hanya menawarkan hiburan, tapi juga menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment. Di sinilah masa lalu dan masa depan saling berpelukan, menghadirkan pengalaman bermain yang berakar budaya.

“Skyward bukan sekadar wahana. Kami ingin menghadirkan pengalaman bermain yang punya akar budaya,” ujar Pauji Rahman, General Manager Skyward Project.

Ucapannya bukan basa-basi. Setiap sudut taman ini dirancang untuk menyampaikan cerita, bukan sekadar menyenangkan mata. Skyward Project berdiri di atas lahan seluas 3.000 meter persegi, dengan bangunan empat lantai yang total luasnya mencapai 6.000 meter persegi.

Proyek ini dikembangkan dalam dua fase. Fase pertama telah dibuka untuk umum, sementara fase kedua akan memperluas zona eksplorasi dan memperdalam pengalaman interaktif.

Jejak kearifan lokal nyaris terlupakan dalam nama dan wilayah “Pasir Kaliki”, namun Skyward Project menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment. (Sumber: dok. Skyward Project)
Jejak kearifan lokal nyaris terlupakan dalam nama dan wilayah “Pasir Kaliki”, namun Skyward Project menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment. (Sumber: dok. Skyward Project)

Salah satu zona yang paling ikonik adalah “Old Station”. Terinspirasi dari kejayaan Stasiun Bandung sebagai simpul transportasi terbesar di masanya, zona ini memadukan arsitektur klasik dengan teknologi modern seperti Virtual Reality (VR) dan gelang RFID. Pengunjung bisa menjelajah sejarah dengan cara yang seru dan digital.

Ada pula zona bertema gurun pasir, interpretasi visual dari cerita asal-usul Pasir Kaliki. Lanskapnya menggugah imajinasi anak-anak dan remaja, memperkenalkan mereka pada sejarah lokal lewat elemen visual dan permainan. Di sini, pasir bukan sekadar dekorasi, tapi medium narasi.

Konsep edutainment menjadi benang merah dari seluruh pengalaman di Skyward. Anak-anak diajak belajar tanpa merasa sedang belajar. Pendekatan ini sejalan dengan tren global yang menggabungkan edukasi dan rekreasi.

“Kami ingin anak-anak belajar melalui permainan, mulai dari sejarah lokal hingga teknologi masa depan,” kata Pauji.

Untuk anak usia 4 tahun ke atas, tersedia zona eksplorasi yang dirancang dengan pendekatan psikologi perkembangan anak. Ada permainan tembak target, simulasi VR, dan game interaktif yang mendorong kreativitas serta kemampuan problem solving. Semua dirancang untuk merangsang rasa ingin tahu.

Jejak kearifan lokal nyaris terlupakan dalam nama dan wilayah “Pasir Kaliki”, namun Skyward Project menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment. (Sumber: dok. Skyward Project)
Jejak kearifan lokal nyaris terlupakan dalam nama dan wilayah “Pasir Kaliki”, namun Skyward Project menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment. (Sumber: dok. Skyward Project)

Bagi anak-anak yang lebih besar dan remaja, tersedia enam seluncuran (slides) dan dua Flying Fox bertema petualangan urban. Wahana-wahana ini bukan hanya seru, tapi juga aman. Standar keamanan tinggi dan pengawasan profesional menjadi prioritas utama.

Zeppelin Playground menjadi ikon visual Skyward Project. Mengusung gaya steampunk, zona ini menggabungkan estetika retro-futuristik dengan permainan mekanik yang menantang. Anak-anak bisa menjelajahi ruang bermain sambil mengenal konsep desain dan rekayasa. Sebuah cara cerdas untuk memperkenalkan STEM sejak dini.

Menurut data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung, jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Bandung meningkat 26% pada semester pertama 2025. Kenaikan ini menunjukkan bahwa wisata berbasis pengalaman dan edukasi semakin diminati oleh keluarga urban yang mencari alternatif liburan bermakna.

Laporan dari Indonesia Trendwatch 2025 juga menyebutkan bahwa wisata tematik dan interaktif menjadi pendorong utama pertumbuhan sektor pariwisata di kota-kota besar, termasuk Bandung. Skyward Project berada di garis depan tren ini, menawarkan pengalaman yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Bandung sendiri dikenal sebagai kota kreatif dengan ekosistem pariwisata yang terus berkembang. Kehadiran Skyward Project memperkuat posisi kota ini sebagai destinasi yang ramah keluarga dan mendukung pembelajaran anak di luar ruang kelas. Sebuah langkah maju dalam regenerasi urban berbasis budaya.

Jejak kearifan lokal nyaris terlupakan dalam nama dan wilayah “Pasir Kaliki”, namun Skyward Project menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment. (Sumber: dok. Skyward Project)
Jejak kearifan lokal nyaris terlupakan dalam nama dan wilayah “Pasir Kaliki”, namun Skyward Project menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment. (Sumber: dok. Skyward Project)

Tak hanya soal wahana, Skyward Project juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar. Dari desain hingga operasional, pelaku industri kreatif lokal dilibatkan. Ini bukan hanya taman bermain, tapi juga ekosistem kolaboratif yang menghidupkan ekonomi kreatif Bandung.

Dengan pendekatan yang menyatukan cerita lokal, teknologi, dan edukasi, Skyward Project menjadi contoh bagaimana destinasi wisata bisa bertransformasi menjadi ruang pembelajaran yang hidup.

Skyward Project juga menjadi bagian dari regenerasi kawasan Pasir Kaliki. Dari cerita sungai berpasir dan pohon Kaliki, kini tumbuh taman bermain yang mengajak anak-anak dan keluarga untuk mengenal masa lalu sambil menatap masa depan. Sebuah transformasi yang menyentuh akar dan menjangkau langit.

“Skyward bukan hanya tempat bermain, tetapi juga ruang kolaborasi antara budaya lokal dan inovasi global. Kami ingin generasi muda mengenal sejarah kotanya dengan cara yang menyenangkan dan relevan," ujarnya.

Alternatif kebutuhan wisata atau produk UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/40XNyn9mFV
  2. https://s.shopee.co.id/AKRRWS7XJS
  3. https://s.shopee.co.id/9UsKWwj9uY
  4. https://s.shopee.co.id/2qLQaiyrWC
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 24 Sep 2025, 20:49 WIB

Catatan Reuni Angkatan 95 Pendidikan Ekonomi IKIP Bandung

Tidak semua alumnus Jurusan Pekon 95 yang sejatinya dididik untuk menjadi calon-calon tenaga pendidik di tanah air itu menjadi guru.
Villa Isola di Universitas Pendidikan Indonesia, Kota Bandung. (Sumber: Pemkot Bandung)
Ayo Netizen 24 Sep 2025, 20:02 WIB

Perlu Terobosan Kebijakan, Bagaimana Mengukuhkan Bandung sebagai Kota Talenta?

Dengan terobosan kebijakan yang adaptif dan partisipatif, Bandung bisa bangkit memperkuat kualitas kebijakan.
Bandung juga menjadi tuan rumah bagi talenta-talenta kreatif. (Sumber: Pexels/Heru Dharma)
Ayo Biz 24 Sep 2025, 19:16 WIB

Musik yang Menembus Batas: Grunge, Bandung, dan Regenerasi Subkultur

Grunge meledak di Purnawarman 90-an: kaset, flanel, gigs gang sempit, dan semangat liar anak muda Bandung yang tak bisa dibobodo.
Ilustrasi. Bandung Lautan Grunge, festival atau konser yang menunjukkan tren positif dalam skena musik Bandung. (Sumber: instagram.com/lautan_grunge)
Ayo Netizen 24 Sep 2025, 18:27 WIB

Meretas Makna 'Islam téh Sunda, Sunda téh Islam'

Membuka lapis sejarah, politik, dan budaya tentang wajah Islam Sunda yang terbuka dan beragam.
Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 24 Sep 2025, 17:22 WIB

Menyulam Masa Lalu Pasir Kaliki Menjadi Taman Bermain Masa Depan ala Skyward Project

Jejak kearifan lokal nyaris terlupakan dalam nama dan wilayah “Pasir Kaliki”, namun Skyward Project menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment.
Jejak kearifan lokal nyaris terlupakan dalam nama dan wilayah “Pasir Kaliki”, namun Skyward Project menghidupkan kembali narasi lokal lewat pendekatan edutainment. (Sumber: dok. Skyward Project)
Ayo Biz 24 Sep 2025, 15:28 WIB

Menembus Pasar Global Lewat Cita Rasa Lokal, Kisah Niko Saputra dan Bechips Indonesia

Langkah pertama Bechips dimulai dari sebuah keputusan sederhana tapi berani, di mana bisnis harus memiliki identitas kuat dan nilai tambah yang membedakan.
Owner CV Bechips Indonesia, Niko Saputra dan sang istri saat menunjukkan produk andalannya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 24 Sep 2025, 15:23 WIB

Masjid Al-Lathiif Bandung: Ruang Spiritual sekaligus Rumah Kreatif bagi Anak Muda di Kota Bandung

Al-Lathiif merupakan masjid yang termasyur berkat gerakan pemuda hijrah yang digagas oleh Ustaz Hanan Attaki.
Masjid Al-Lathiif , Jl.Saninten No.2 Cihapit Kota Bandung (Sumber: Masjid Al-Lathiif)
Ayo Jelajah 24 Sep 2025, 13:47 WIB

Hikayat Hantu Dua Duo yang Gentayangan di Konflik Lahan Kota Bandung

Konflik lahan Bandung jadi drama panjang. Warga Sukahaji dan Dago Elos hadapi intimidasi, gugatan kolonial, hingga kriminalisasi.
Puluhan warga Dago Elos yang tergabung dalam Forum Dago Melawan melakukan aksi memperingati hari buruh internasional atau MayDay di Taman Cikapayang, Kota Bandung, Rabu 1 Mei 2024. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Biz 24 Sep 2025, 12:29 WIB

Kerupuk Kulit Mak Yuyu dari Cimahi, Dorokdok dengan Sentuhan Kekinian

Siapa sangka camilan tradisional khas Garut bisa tampil dengan wajah baru dan rasa yang lebih beragam. Itulah yang dilakukan Liliyan Yulianti lewat produk Kerupuk Kulit Mak Yuyu, usaha rumahan yang
Dorokdok Mak Yuyu (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 24 Sep 2025, 10:21 WIB

Si Mungil yang Wajib Dimiliki Para Penikmat Musik

Mini speaker menjadi salah satu benda yang wajib dimiliki oleh para penikmat musik. Benda ini merupakan perangkat pengeras suara berukuran kecil yang praktis digunakan untuk memutar musik, podcast
Ilustrasi foto penikmat musik. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 24 Sep 2025, 09:46 WIB

Mengunjungi Saung Kasep, Padepokan yang Juga Jadi Galeri Kerajinan Sunda

Semangat melestarikan budaya Sunda mengantarkan Edi Dago menekuni bisnis aksesoris dan cinderamata khas Jawa Barat. Usaha yang dirintis sejak 2015 ini tak sekadar menjadi sumber penghasilan, tetapi ju
Workshop di Saung Kasep. (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 24 Sep 2025, 09:12 WIB

Bandung Barometer Peradaban Budaya Sunda

Bandung menyimpan jejak peradaban lewat museum, cagar budaya, kesenian, dan kaulinan.
Ada tantangan nyata di ruang publik Bandung dimana rasa kasundaan yang kian bergeser. (Sumber: Pexels/Muhammad Endry)
Ayo Netizen 23 Sep 2025, 21:10 WIB

Bandung Harus Ramah bagi Pejalan Kaki

Bandung belum ramah terhadap pejalan kaki karena sarana dan prasaranya belum sepenuhnya memenuhi syarat.
Kondisi Trotoar bagi Pejalan Kaki di Bandung (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 23 Sep 2025, 20:01 WIB

Rampak Gitar, Mukti-Mukti, dan Luka Agraria di Tanah Pasundan

Puluhan gitar akustik dimainkan serentak dalam sebuah rampak bertajuk The Revolution Is.
Mukti-Mukti, musisi asal Bandung. (Sumber: Facebook/Mukti-Mukti)
Ayo Biz 23 Sep 2025, 19:22 WIB

Sisi Tiara dan Kopi Cantel: Meracik Kehangatan di Tengah Estetika Kafe Bandung

Sejak 2019, Kopi Cantel tumbuh sebagai simbol kehangatan dan keterhubungan, menjawab kebutuhan masyarakat urban Bandung akan tempat nyaman, inklusif, dan estetik.
Sejak berdiri pada 2019, Kopi Cantel tumbuh sebagai simbol kehangatan dan keterhubungan, menjawab kebutuhan masyarakat urban Bandung akan tempat yang nyaman, inklusif, dan estetik. (Sumber: dok. Kopi Cantel)
Ayo Jelajah 23 Sep 2025, 19:19 WIB

Sejarah Gelap KAA Bandung, Konspirasi CIA Bunuh Zhou Enlai via Bom Kashmir Princess

Di balik megahnya KAA 1955 di Bandung, ada drama intelijen. CIA dituding pasang bom. Pemimpin Tiongkok Zhou Enlai nyaris jadi korban. Apakah benar konspirasi itu nyata?
Pemimpin Tiongkok Zhou Enlai bersama Presiden Soekarno berkeliling di Bandung saat KAA 1955. (Sumber: Museum Konferensi Asia Afrika)
Ayo Netizen 23 Sep 2025, 18:00 WIB

Sunda, Kematian, dan Alam Baka: 'Bapa Keur Bujang, Ema Keur Lanjang, Kuring Keur di Mana?'

Kematian bagi Sunda bukan sekadar akhir, teka-teki yang abadi. Ia dipahami sebagai kesatuan awal-akhir.
Di antara narasi-narasi besar, Sunda tampil bicara kematian dengan artikulasinya yang sangat rendah hati. (Sumber: Pexels/Jusup Budiono)
Ayo Biz 23 Sep 2025, 17:11 WIB

Musik Tanpa Instrumen: Ensemble Tikoro dan Revolusi Vokal Metal

Di balik absurditas yang tampak dari Ensemble Tikoro, tersimpan filosofi musikal yang mendalam. Grup vokal eksperimental ini hadir dan menantang batas konvensional.
Di balik absurditas yang tampak dari Ensemble Tikoro, tersimpan filosofi musikal yang mendalam. Grup vokal eksperimental ini hadir dan menantang batas konvensional. (Sumber: dok. Ensemble Tikoro)
Ayo Biz 23 Sep 2025, 15:36 WIB

Langkah Berani Azalia Yasyfa Menyajikan Cita Rasa Negeri Seberang di Rasa Melayu Bandung

Memperkenalkan kuliner Melayu di Bandung bukan perkara mudah, Azalia harus menjembatani selera lokal dengan rasa yang belum familiar.
Rasa Melayu Bandung, sebuah restoran yang menyajikan masakan khas Melayu, sesuatu yang belum banyak disentuh di kota ini. (Sumber: instagram.com/rasa_melayubdg)
Ayo Netizen 23 Sep 2025, 15:13 WIB

Angkot, Suara Rakyat dan Pergumulan Batin yang Tersirat

Angkot bukan hanya sekedar transportasi umum, ia tempat yang selalu mengingatkan suara-suara kecil yang tak pernah terdengar.
Angkot dan Suara Rakyat Kecil (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)