Balakecrakan Menghidupkan Kembali Rasa dan Kebersamaan dalam Tradisi Makan Bersama

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 17 Okt 2025, 19:36 WIB
Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di tanah Sunda, makan bukan sekadar mengisi perut tapi juga ritual, perayaan, dan cara merawat kebersamaan. Salah satu warisan kuliner yang terus hidup dan kini menjelma jadi gaya hidup masyarakat urban adalah balakecrakan, tradisi makan bersama yang dilakukan dengan cara lesehan, menyantap hidangan di atas daun pisang, dan berbagi tawa dalam satu hamparan rasa.

Balakecrakan berasal dari kata “lakecrak” yang berarti ramai, riuh, dan penuh canda. Tradisi ini sudah lama dikenal di kampung-kampung Sunda sebagai bentuk syukuran, hajatan, atau sekadar berkumpul bersama keluarga dan tetangga. Makanan disusun memanjang di atas daun pisang, tanpa piring pribadi, dan disantap bersama-sama dengan tangan, sambil berbagi cerita dan kehangatan.

Filosofi di balik balakecrakan sangat lekat dengan nilai-nilai budaya Sunda yaitu silih asih, silih asah, silih asuh. Makan bersama menjadi medium untuk mempererat ikatan sosial, menyatukan perbedaan, dan merayakan kebersamaan dalam kesederhanaan. Di masa lalu, tradisi ini dilakukan di saung, halaman rumah, atau ladang setelah panen.

Namun kini, balakecrakan tak lagi hanya milik masa lalu. Di Bandung, tradisi ini bangkit kembali dalam wujud yang lebih modern dan estetik. Restoran, hotel, hingga komunitas kuliner mulai mengadopsi konsep makan bersama ala Sunda ini sebagai bagian dari pengalaman kuliner yang otentik dan mengesankan.

Menurut data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat tahun 2025, minat masyarakat terhadap kuliner tradisional Sunda meningkat sebesar 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam kategori wisata budaya, pengalaman makan bersama seperti balakecrakan tercatat sebagai salah satu bentuk aktivitas yang paling diminati wisatawan domestik, terutama di wilayah Bandung Raya.

Salah satu tempat yang mengangkat tradisi ini ke ranah komersial adalah Zest Hotel Bandung. Mereka menghadirkan paket makan bersama bertajuk “Ririungan Balakecrakan”, sebuah konsep yang menggabungkan cita rasa tradisional dengan atmosfer kekinian. Minimal empat orang bisa menikmati sajian khas Sunda yang disusun rapi di atas hamparan daun pisang.

Chef Praja, sosok di balik kreasi menu ini, menjelaskan bahwa paket ririungan terdiri dari tiga pilihan di antaranya Paket A untuk empat orang, Paket B untuk delapan orang, dan Paket C untuk sepuluh orang.

“Ide awalnya itu kita ingin menawarkan santapan yang bukan hanya sekadar makan. Tapi rasa kebersamaannya pun kita ingin angkat. Kebersamaan ririungan, ngumpul ramai-ramai,” ungkapnya kepada Ayobandung.

Menu yang disajikan pun bukan sembarang hidangan. Ada nasi liwet yang harum, sayur asem yang segar, ayam kalasan atau ayam bakar sebagai menu utama, serta berbagai lauk pendamping seperti ikan asin goreng, ikan bilis balado, dan teri.

Tak ketinggalan kentang mustofa, perkedel kentang, pindang, dan tiga jenis sambal yakni sambal dadak, sambal oncom leunca, dan sambal ijo. Lalaban segar, tahu, tempe, dan kerupuk pun melengkapi sajian, menciptakan harmoni rasa yang menggugah selera.

“Karena bersantap bersama akan selalu nikmat, mau dilakukan di hotel, restoran, ataupun rumah. Bukan hanya lidah yang terpuaskan, tetapi juga memberi pengalaman kuliner lebih personal dan mendalam,” ujar Praja.

Fenomena balakecrakan ini bukan hanya soal nostalgia. Tradisi ini telah bertransformasi menjadi simbol gaya hidup baru yang mengedepankan kebersamaan dan kehangatan. Badan Pelestarian Nilai Budaya Wilayah Jawa Barat mencatat bahwa kegiatan kuliner berbasis tradisi seperti balakecrakan memiliki potensi besar untuk memperkuat identitas budaya lokal.

Dalam laporan tahunannya, lembaga ini menekankan pentingnya pelestarian tradisi makan bersama sebagai bagian dari warisan tak benda yang harus dijaga dan dikembangkan.

Restoran dan kafe di Bandung pun mulai mengadopsi konsep ini. Di kawasan Cihapit, Dago, dan Lembang, beberapa tempat makan menghadirkan paket makan bersama ala balakecrakan dengan sentuhan modern, seperti tambahan menu fusion dan dekorasi estetik yang cocok untuk konten media sosial.

Bagi masyarakat urban Bandung, balakecrakan bukan lagi sekadar tradisi namun juga pengalaman. Sebuah cara untuk reconnect dengan akar budaya, sekaligus menikmati momen bersama orang-orang terdekat. Tak heran jika konsep ini terus berkembang dan menjadi bagian dari industri kuliner kreatif yang mendongkrak pariwisata lokal.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun mendukung pelestarian tradisi ini melalui program “Wisata Budaya Kuliner” yang digagas sejak 2024. Program ini mendorong pelaku usaha kuliner untuk mengangkat warisan lokal seperti balakecrakan sebagai daya tarik utama, sekaligus memperkuat identitas budaya daerah.

Dengan dukungan komunitas, pelaku usaha, dan pemerintah, balakecrakan kini bukan hanya milik masa lalu. Tradisi iniadalah warisan yang hidup, berkembang, dan terus memberi makna baru bagi generasi masa kini. Tradisi ini membuktikan bahwa cara makan pun bisa menjadi cermin nilai-nilai luhur yang tak lekang oleh waktu.

Praja meyakini, warisan kuliner dari leluhur bukanlah hanya berupa kelezatan masakan yang masih bisa disantap. Cara memakannya pun nyatanya telah diwariskan dan bahkan memberikan kesenangan tersendiri ketika dilakukan di zaman kekinian. Seperti ketika menyantap nikmatnya sajian makanan khas Sunda, tidak mantap kalau belum balakecrakan.

“Balakecrakan bukan cuma soal makan, tapi soal rasa yang dibagi, tawa yang menyatu, dan kenangan yang tumbuh dari kebersamaan. Tradisi ini mengingatkan kita bahwa di balik setiap hidangan, ada cerita, ada budaya, dan ada cinta yang diwariskan,” ujar Praja.

Alternatik kuliner Bandung atau produk UMKM serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/3qEYSQDOEA
  2. https://s.shopee.co.id/1gA3sVocA9
  3. https://s.shopee.co.id/2qM1GkQQPy
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Beranda 13 Des 2025, 20:36 WIB

Arif Budianto dari Ayobandung.id Raih Juara 1 Nasional AJP 2025, Bukti Kualitas Jurnalisme Lokal

Arif Budianto, jurnalis dari Ayobandung.id, tampil gemilang dengan meraih Juara 1 Nasional Kategori Tulis Bisnis sekaligus Juara 1 Regional Jawa Bagian Barat dalam AJP 2025.
Arif Budianto, jurnalis dari Ayobandung.id, tampil gemilang dengan meraih Juara 1 Nasional Kategori Tulis Bisnis sekaligus Juara 1 Regional Jawa Bagian Barat dalam AJP 2025. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Biz 13 Des 2025, 17:34 WIB

Jawa Barat Siapkan Distribusi BBM dan LPG Hadapi Lonjakan Libur Nataru

Mobilitas tinggi, arus mudik, serta destinasi wisata yang ramai menjadi faktor utama meningkatnya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG).
Ilustrasi. Mobilitas tinggi, arus mudik, serta destinasi wisata yang ramai menjadi faktor utama meningkatnya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG). (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 13 Des 2025, 14:22 WIB

Di Balik Gemerlap Belanja Akhir Tahun, Seberapa Siap Mall Bandung Hadapi Bencana?

Lonjakan pengunjung di akhir tahun membuat mall menjadi ruang publik yang paling rentan, baik terhadap kebakaran, kepadatan, maupun risiko teknis lainnya.
Lonjakan pengunjung di akhir tahun membuat mall menjadi ruang publik yang paling rentan, baik terhadap kebakaran, kepadatan, maupun risiko teknis lainnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 21:18 WIB

Menjaga Martabat Kebudayaan di Tengah Krisis Moral

Kebudayaan Bandung harus kembali menjadi ruang etika publik--bukan pelengkap seremonial kekuasaan.
Kegiatan rampak gitar akustik Revolution Is..di Taman Cikapayang
Ayo Netizen 12 Des 2025, 19:31 WIB

Krisis Tempat Parkir di Kota Bandung Memicu Maraknya Parkir Liar

Krisis parkir Kota Bandung makin parah, banyak kendaraan parkir liar hingga sebabkan macet.
Rambu dilarang parkir jelas terpampang, tapi kendaraan masih berhenti seenaknya. Parkir liar bukan hanya melanggar aturan, tapi merampas hak pengguna jalan, Rabu (3/12/25) Alun-Alun Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ishanna Nagi)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 19:20 WIB

Gelaran Pasar Kreatif Jawa Barat dan Tantangan Layanan Publik Kota Bandung

Pasar Kreatif Jawa Barat menjadi pengingat bahwa Bandung memiliki potensi luar biasa, namun masih membutuhkan peningkatan kualitas layanan publik.
Sejumlah pengunjung memadati area Pasar Kreatif Jawa Barat di Jalan Pahlawan No.70 Kota Bandung, Rabu (03/12/2025). (Foto: Rangga Dwi Rizky)
Ayo Jelajah 12 Des 2025, 19:08 WIB

Hikayat Paseh Bandung, Jejak Priangan Lama yang Diam-diam Punya Sejarah Panjang

Sejarah Paseh sejak masa kolonial, desa-desa tua, catatan wisata kolonial, hingga transformasinya menjadi kawasan industri tekstil.
Desa Drawati di Kecamatan Paseh. (Sumber: YouTube Desa Drawati)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 18:57 WIB

Kota untuk Siapa: Gemerlap Bandung dan Sunyi Warga Tanpa Rumah

Bandung sibuk mempercantik wajah kota, tapi lupa menata nasib warganya yang tidur di trotoar.
Seorang tunawisma menyusuri lorong Pasar pada malam hari (29/10/25) dengan memanggul karung besar di Jln. ABC, Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung. (Foto: Rajwaa Munggarana)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 17:53 WIB

Hubungan Diam-Diam antara Matematika dan Menulis

Penjelasan akan matematika dan penulisan memiliki hubungan yang menarik.
Matematika pun memerlukan penulisan sebagai jawaban formal di perkuliahan. (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Caroline Jessie Winata)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 16:44 WIB

Banjir Orderan Cucian Tarif Murah, Omzet Tembus Jutaan Sehari

Laundrypedia di Kampung Sukabirus, Kabupaten Bandung, tumbuh cepat dengan layanan antar-jemput tepat waktu dan omzet harian lebih dari Rp3 juta.
Laundrypedia hadir diperumahan padat menjadi andalan mahasiswa, di kampung Sukabirus, Kabupaten Bandung, Kamis 06 November 2025. (Sumber: Fadya Rahma Syifa | Foto: Fadya Rahma Syifa)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 16:29 WIB

Kedai Kekinian yang Menjadi Tempat Favorit Anak Sekolah dan Mahasiswa Telkom University

MirukiWay, UMKM kuliner Bandung sejak 2019, tumbuh lewat inovasi dan kedekatan dengan konsumen muda.
Suasana depan toko MirukiWay di Jl. Sukapura No.14 Desa Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa, (28/10/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nasywa Hanifah Alya' Al-Muchlisin)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 15:53 WIB

Bandung Kehilangan Arah Kepemimpinan yang Progresif

Bandung kehilangan kepemimpinan yang progresif yang dapat mengarahkan dan secara bersama-sama menyelesaikan permasalahan yang kompleks.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, meninjau lokasi banjir di kawasan Rancanumpang. (Sumber: Humas Pemkot Bandung)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 15:31 WIB

Tren Olahraga Padel Memicu Pembangunan Cepat Tanpa Menperhitungkan Aspek Keselamatan Jangka Panjang?

Fenomena maraknya pembangunan lapangan padel yang tumbuh dengan cepat di berbagai kota khususnya Bandung.
Olahraga padel muncul sebagai magnet baru yang menjanjikan, bukan hanya bagi penggiat olahraga, tapi juga bagi pelaku bisnis dan investor. (Sumber: The Grand Central Court)
Beranda 12 Des 2025, 13:56 WIB

Tekanan Biological Clock dan Ancaman Sosial bagi Generasi Mendatang

Istilah biological clock ini digunakan untuk menggambarkan tekanan waktu yang dialami individu, berkaitan dengan usia dan kemampuan biologis tubuh.
Perempuan seringkali dituntut untuk mengambil keputusan berdasarkan pada tekanan sosial yang ada di masyarakat. (Sumber: Unsplash | Foto: Alex Jones)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 13:39 WIB

Jalan Kota yang Redup, Area Gelap Bandung Dibiarkan sampai Kapan?

Gelapnya beberapa jalan di Kota Bandung kembali menjadi perhatian pengendara yang berkendara di malam hari.
Kurangnya Pencahayaan di Jalan Terusan Buah Batu, Kota Bandung, pada Senin, 1 Desember 2025 (Sumber: Dok. Penulis| Foto: Zaki)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 12:56 WIB

Kegiatan Literasi Kok Bisa Jadi Petualangan, Apa yang Terjadi?

Kegiatan literasi berubah menjadi petualangan tak terduga, mulai dari seminar di Perpusda hingga jelajah museum.
Kegiatan literasi berubah menjadi petualangan tak terduga, mulai dari seminar di Perpusda hingga jelajah museum. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 10:28 WIB

Bandung Punya Banyak Panti Asuhan, Mulailah Berbagi dari yang Terdekat

Bandung memiliki banyak panti asuhan yang dapat menjadi ruang berbagi bagi warga.
Bandung memiliki banyak panti asuhan yang dapat menjadi ruang berbagi bagi warga. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 09:20 WIB

Menikmati Bandung Malam Bersama Rib-Eye Meltique di Justus Steakhouse

Seporsi Rib-Eye Meltique di Justus Steakhouse Bandung menghadirkan kehangatan, aroma, dan rasa yang merayakan Bandung.
Ribeye Meltique, salah satu menu favorit di Justus Steakhouse. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)
Ayo Netizen 12 Des 2025, 09:12 WIB

Seboeah Tjinta: Surga Coquette di Bandung

Jelajahi Seboeah Tjinta, kafe hidden gem di Cihapit yang viral karena estetika coquette yang manis, spot instagramable hingga dessert yang comforting.
Suasana Seboeah Tjinta Cafe yang identik dengan gaya coquette yang manis. (Foto: Nabella Putri Sanrissa)
Ayo Jelajah 12 Des 2025, 07:14 WIB

Hikayat Situ Cileunca, Danau Buatan yang Bikin Wisatawan Eropa Terpesona

Kisah Situ Cileunca, danau buatan yang dibangun Belanda pada 1920-an, berperan penting bagi PLTA, dan kini menjadi ikon wisata Pangalengan.
Potret zaman baheula Situ Cileunca, Pangalengan, Kabupaten Bandung. (Sumber: KITLV)