Ketahanan Pangan dari Ciwidey, Kisah Petani yang Bertahan di Tengah Ketidakpastian

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 19 Nov 2025, 20:17 WIB
Desa Lebakmuncang dikenal sebagai salah satu simpul penting hortikultura Jawa Barat. Sayuran dari desa ini mengalir ke pasar-pasar besar di Sukabumi, Cipanas, hingga Lampung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Desa Lebakmuncang dikenal sebagai salah satu simpul penting hortikultura Jawa Barat. Sayuran dari desa ini mengalir ke pasar-pasar besar di Sukabumi, Cipanas, hingga Lampung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Sejak fajar menyingsing di Desa Lebakmuncang, Ciwidey, Kabupaten Bandung, suara langkah para petani sudah terdengar di ladang. Dengan topi lusuh, sarung tangan, hingga sepatu bot, mereka menapaki tanah basah yang menjadi sumber penghidupan.

Bukan sekadar rutinitas, aktivitas ini adalah denyut kehidupan yang menjaga pasokan pangan bagi jutaan orang di Jawa Barat. Desa Lebakmuncang dikenal sebagai salah satu simpul penting hortikultura Jawa Barat. Sayuran dari desa ini mengalir ke pasar-pasar besar di Sukabumi, Cipanas, hingga Lampung.

Rantai distribusi yang panjang menjadikan desa ini bagian vital dari ekosistem pangan regional, meski para petaninya sendiri masih bergulat dengan ketidakpastian.

Kondisi pertanian di Jawa Barat saat ini mencerminkan paradoks. Di satu sisi, jumlah petani terus meningkat. Berdasarkan data Open Data Jabar, dari 2022 ke 2023 jumlah petani bertambah 26.269 jiwa, dan dari 2023 ke 2024 naik lagi 6.702 jiwa.

Angka ini menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk bertahan hidup. Namun di sisi lain, kesejahteraan mereka tidak selalu ikut meningkat.

Panen yang melimpah sering kali tidak sejalan dengan permintaan pasar. Gudang-gudang di desa penuh dengan sayuran yang tak laku dijual, sementara biaya produksi terus menekan.

Petani harus menanggung ongkos pupuk, penyemprotan hama, dan tenaga kerja, yang sering kali lebih besar daripada keuntungan yang diperoleh.

Desa Lebakmuncang dikenal sebagai salah satu simpul penting hortikultura Jawa Barat. Sayuran dari desa ini mengalir ke pasar-pasar besar di Sukabumi, Cipanas, hingga Lampung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Desa Lebakmuncang dikenal sebagai salah satu simpul penting hortikultura Jawa Barat. Sayuran dari desa ini mengalir ke pasar-pasar besar di Sukabumi, Cipanas, hingga Lampung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ayi, seorang petani sayuran dari Lebakmuncang, mengisahkan jalur distribusi yang ia tempuh. “Biasanya saya kirim ke Caringin, Sukabumi, Cipanas, sampai Lampung,” ujarnya saat berbincang dengan Ayobandung.

Namun terkadang, biaya tenaga kerja menjadi tantangan tersendiri. Dalam kondisi normal, ia membayar Rp120.000–Rp150.000 per hari. Tetapi saat pasar lesu, upah pekerja bisa turun drastis. “Kalau pemasaran lagi menurun omzetnya, upah yang kerja juga menurun,” katanya.

Menurut Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, produksi sayuran strategis seperti cabai, tomat, dan kentang masih tinggi hingga 2024. Tetapi distribusi dan harga sering kali tidak stabil. Ketidakpastian ini membuat petani sulit merencanakan masa depan, karena keuntungan bisa hilang hanya dalam hitungan minggu.

Agus, seorang tengkulak sayur, mengakui kerugian yang dialami petani. Dia menegaskan bahwa masalah distribusi bukan hanya dirasakan petani, tetapi juga para tengkulak yang menjadi perantara. “Untuk saya sendiri sebenernya ganggu juga karena kalau kondisi gini mah banyak kerugiannya buat para petani,” ungkapnya.

Deden, buruh tani di desa wisata Lebakmuncang, menambahkan bahwa hasil panen sering menumpuk di gudang. Alhasil, kondisi ini membuat kualitas sayuran menurun, sehingga harga di tingkat petani ikut merosot. “Karena kalau tak bisa dijual, otomatis sayuran lebih lama tersimpan di gudang,” ujarnya.

Situasi ini menggambarkan paradoks besar, di mana Jawa Barat sebagai salah satu lumbung hortikultura nasional, tetapi petaninya masih bergulat dengan ketidakpastian harga dan distribusi. Ketahanan pangan memang terjaga, tetapi kesejahteraan petani tetap rapuh.

Nilai Tukar Petani (NTP) hortikultura Jawa Barat pada 2025 menunjukkan fluktuasi. Menurut BPS Jawa Barat, NTP sempat turun di bawah 100, menandakan daya beli petani lebih rendah dibanding biaya produksi. Angka ini menjadi indikator bahwa meski produksi tinggi, keuntungan yang diterima petani tidak sebanding dengan pengeluaran.

Tak kalah menantang, perubahan iklim menambah beban. Curah hujan yang tidak menentu membuat pola tanam bergeser. Data BMKG mencatat intensitas hujan ekstrem di Jawa Barat meningkat dalam lima tahun terakhir, berdampak langsung pada produktivitas hortikultura. Petani harus beradaptasi dengan risiko gagal panen yang semakin besar.

Desa Lebakmuncang dikenal sebagai salah satu simpul penting hortikultura Jawa Barat. Sayuran dari desa ini mengalir ke pasar-pasar besar di Sukabumi, Cipanas, hingga Lampung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Desa Lebakmuncang dikenal sebagai salah satu simpul penting hortikultura Jawa Barat. Sayuran dari desa ini mengalir ke pasar-pasar besar di Sukabumi, Cipanas, hingga Lampung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Pemerintah daerah mencoba menjawab tantangan ini dengan program revitalisasi lahan dan peningkatan akses pupuk. Namun, implementasi di lapangan sering kali tidak merata. Banyak petani kecil yang masih kesulitan mendapatkan pupuk subsidi, sementara biaya pupuk nonsubsidi terus melonjak.

Petani berharap ada kepastian harga dan distribusi. Pasalya tanpa itu, kerja keras mereka hanya berbuah kerugian. Harapan ini bukan sekadar keinginan, melainkan kebutuhan mendesak agar sektor pertanian tetap bertahan.

Meski begitu, semangat bertahan tetap ada. Petani Jawa Barat termasuk di Desa Lebakmuncang sadar bahwa mereka adalah penjaga pangan, meski kesejahteraan belum sepenuhnya berpihak. Mereka terus bekerja, menanam, dan memanen, meski hasilnya sering kali tidak sebanding dengan jerih payah.

Desa Lebakmuncang menjadi contoh nyata bagaimana produktivitas tinggi, namun masih dihadapkan dengan pasar yang rapuh. Kondisi ini mencerminkan wajah pertanian Jawa Barat secara keseluruhan, di mana kerja keras petani belum sepenuhnya dihargai oleh sistem ekonomi.

Harapan besar pun tetap hidup di hati para petani. Mereka percaya bahwa dengan dukungan kebijakan yang tepat, sektor pertanian bisa lebih stabil. Dukungan pemerintah dalam hal distribusi, harga pupuk, dan akses pasar menjadi kunci untuk memperbaiki kondisi. “Pengin mah stabil, tapi yaudah saya jalani aja tiap hari,” pungkas Ayi.

Alternatif kebutuhan bertani atau produk serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/9zq2daKJpX
  2. https://s.shopee.co.id/9AGve5I4ra
  3. https://s.shopee.co.id/40YpUc2MMF
  4. https://s.shopee.co.id/6VGATXfgWk

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)