Gen Z, Identitas Digital dan Strategi Bisnis Menghadapinya

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 24 Nov 2025, 17:42 WIB
Identitas gen Z begitu lekat pada dunia digital. Mereka menjadikan smartphone bukan sekadar alat komunikasi, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari. (Sumber: Freepik)

Identitas gen Z begitu lekat pada dunia digital. Mereka menjadikan smartphone bukan sekadar alat komunikasi, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari. (Sumber: Freepik)

AYOBANDUNG.ID -- Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, tumbuh di tengah derasnya arus digitalisasi. Mereka dikenal sebagai digital natives, generasi yang sejak kecil sudah akrab dengan internet, media sosial, dan gawai. Identitas mereka pun melekat pada dunia digital, menjadikan smartphone bukan sekadar alat komunikasi, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari.

Data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Gen Z merupakan kelompok demografis terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 27,94 persen dari total populasi atau sekitar 74,93 juta jiwa. Angka ini menegaskan betapa besar pengaruh mereka terhadap arah sosial, budaya, dan ekonomi bangsa.

Namun, kedekatan dengan teknologi membawa dilema tersendiri. Psikolog Universitas Indonesia, Ratih Zulhaqqi, menilai interaksi Gen Z cenderung satu arah. “Interaksi mereka dengan manusia sangat rendah. Kalau zaman dahulu, pergi main dengan teman-teman itu bisa mengobrol. Sekarang mereka bisa hanya sibuk dengan gadgetnya masing-masing,” ujarnya kepada Ayobandung.

Kondisi ini lanjut Ratih, bisa membuat kepercayaan diri mereka dalam berkomunikasi langsung menurun, meski di media sosial mereka bisa sangat aktif. “Mungkin mereka bisa sangat aktif dalam memberikan komentar di media sosial, tapi ketika interaksi langsung mereka kurang," lanjur Ratih.

Fenomena ini dirasakan langsung oleh Zahrotul Nisa, seorang Gen Z yang mengakui kelemahan generasinya. Dia memngakui bagaimana teknologi yang seharusnya memudahkan generasinya justru terkadang menciptakan jarak dalam interaksi nyata.

“Kadang aku mikir, kita main bareng di tempat yang sama bahkan dalam satu meja yang sama, tapi kita kayak ada di dunia kita masing-masing. Asyik sendiri sama HP dan itu gak bisa dihindarin, termasuk buat aku sendiri,” katanya.

Keterikatan pada gawai juga diakui oleh Fela Novianti. Ia bahkan mengaku sering menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menatap layar ponsel tanpa tujuan jelas. “Udah kayak orang ngaplo kali ya. Gak bisa aku, gak bisa lepas. Pasti bengong enggak jelas banget pasti kalau enggak mainan HP,” ujarnya.

Hal serupa dialami Adi Riandi yang bisa menghabiskan 12 hingga 13 jam sehari bermain game, mendengarkan musik, dan berselancar di media sosial. “Berasanya ada yang kurang, apalagi kalau enggak bawa HP. Berasa bingung karena semua info atau kegiatan sekolah ada di grup medsos,” katanya.

Kondisi ini bukan sekadar cerita individu, melainkan fenomena sosial yang meluas. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2024 mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 221,5 juta jiwa atau 79,5 persen populasi. Mayoritas pengguna berasal dari kelompok usia Gen Z yang hampir seluruhnya mengakses internet melalui smartphone.

Lebih dari 93 persen anak-anak dan 97 persen remaja menggunakan ponsel pintar untuk beraktivitas, mulai dari media sosial, bermain game, hingga mendengarkan musik. Data ini menunjukkan betapa kuatnya ketergantungan generasi ini terhadap gawai.

Meski demikian, Gen Z tidak bisa hanya dilihat dari sisi negatif. Mereka memiliki keunggulan yang membedakan dari generasi sebelumnya. Gen Z dikenal sebagai superkonsumen media, cepat menyerap tren, dan memiliki pengaruh besar terhadap keputusan keluarga.

Nielsen Indonesia mencatat bahwa bahkan pada usia muda, Gen Z sudah berperan dalam menentukan keputusan membeli dalam lingkungan rumah tangga. Hal itu ditegaskan Hellen Katherina, Executive Director Head of Watch Business Nielsen Indonesia.

“Gen Z adalah masa depan, karena itu penting bagi para pelaku industri untuk memahami perilaku dan kebiasaan mereka," kata Hellen.

Potensi besar Gen Z terlihat dalam industri kreatif, e-commerce, gaming, dan konten digital. Mereka menjadi motor penggerak ekonomi baru, terutama di sektor fashion, musik, dan teknologi. Kreativitas mereka membuka peluang bagi brand lokal untuk berkembang.

Namun, tantangan tetap ada. Gen Z cenderung cepat bosan, lebih menyukai fleksibilitas, dan menghadapi kesulitan dalam komunikasi tatap muka. Dunia kerja harus menyesuaikan dengan menyediakan ruang kerja hybrid, peluang pengembangan diri, dan lingkungan yang mendukung keseimbangan antara dunia digital dan nyata.

Fenomena “digital cocooning” atau kecenderungan untuk lebih nyaman di dunia maya juga menjadi ciri khas Gen Z. Mereka membangun identitas, komunitas, dan bahkan gerakan sosial melalui media digital.

Di sisi lain, hal ini membuka peluang bagi bisnis untuk menciptakan ruang interaksi hybrid yang menggabungkan pengalaman offline dan online. Brand yang mampu menghadirkan pengalaman autentik dan relevan akan lebih mudah diterima oleh generasi ini.

Selain konsumtif, Gen Z juga aktif dalam isu sosial. Mereka menggunakan media digital untuk menyuarakan keadilan, lingkungan, hingga hak perempuan. Aktivisme digital ini menjadikan mereka target penting bagi brand yang ingin membangun citra positif.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun menekankan pentingnya literasi digital agar Gen Z tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga kreator yang produktif. Literasi ini diharapkan mampu mengurangi dampak negatif adiksi gawai sekaligus mengoptimalkan potensi mereka.

Oleh karenanya, Hellen menegaskan, dengan segala dilema yang dihadapi, Gen Z tetaplah generasi yang menyimpan potensi besar. Mereka adalah konsumen masa depan, kreator industri, sekaligus agen perubahan sosial. Pasar bisnis harus menempatkan mereka bukan sekadar sebagai target penjualan, melainkan mitra dalam membangun masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Pemahaman mengenai perilaku dan kebiasaan mereka dalam mengkonsumsi media akan membuka peluang bagi para pemilik brand dan pemasar untuk dapat membangun hubungan jangka panjang dengan mereka," ujar Hellen.

Alternatif produk UMKM fesyen Gen Z atau kebutuhan serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/5L4Kt0ozIc
  2. https://s.shopee.co.id/gIVKSAGga
  3. https://s.shopee.co.id/12oXGGflQ
  4. https://s.shopee.co.id/5fhBHil5ZH
  5. https://s.shopee.co.id/3AzqJ9gwVz

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 10 Des 2025, 21:09 WIB

Minat Baca Warga Bandung Masih Rendah meski Fasilitas Mencukupi, Catatan untuk Wali Kota

Menyoroti masalah rendahnya minat baca di Bandung meski fasilitas memadai.
Sebuah Street Library tampak lengang dengan buku-buku yang mulai berdebu di samping Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, Jumat (05/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Adellia Ramadhani)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:16 WIB

Bubur Mang Amir, Bubur Ayam Termurah se-Dunia Seporsi Cuma Rp5.000

Pengakuan Mang Amir, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun.
Pengakuan Mang Amir, penjual bubur seporsi Rp5.000, ia sudah berjualan bubur ayama selama 25 tahun. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 20:02 WIB

Bandung untuk Mobil Pribadi atau Bandung untuk Warga?

Kota yang terlalu banyak bergantung pada kendaraan adalah kota yang rentan.
Warga bersepeda di kawasan Alun-alun Bandung. (Sumber: Arsip pribadi | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Biz 10 Des 2025, 20:02 WIB

Ketika Pekerja Kehilangan Rasa Aman: PHK Menguak Luka Sosial yang Jarang Terlihat

Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial.
Fenomena pemutusan hubungan kerja atau PHK semakin menjadi sorotan publik karena dampaknya yang luas terhadap kehidupan pekerja, pencari kerja, dan dinamika hubungan industrial. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 19:51 WIB

Karya Anak Muda Bandung yang Hadirkan Identitas dalam Brand Fashion Berjiwa Bebas

Brand lokal ini membawa semangat bebas dan berani, mewakili suara anak muda Bandung lewat desain streetwear yang penuh karakter.
Tim urbodycount menata koleksi kaos edisi terbaru di atas mobil sebagai bagian dari proses pemotretan produk di Buahbatu Square Jl.Apel 1 NO.18, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/11/2025) (Sumber: Rahma Dewi | Foto: Rahma Dewi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 18:19 WIB

Soerat Imadjiner oentoek Maurenbrecher

Sebuah inspirasi unutk Wali Kota Bandung dan wakilnya, demi kemajuan Bandung.
Suasana Jalan Asia Afrika (Groote Postweg) Kota Bandung zaman kolonial Belanda. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 17:34 WIB

Sibuk Romantisasi Tak Kunjung Revitalisasi, Angkot Kota Bandung 'Setengah Buntung'

Kritik dan Saran terhadap Wali Kota Bandung terkait revitalisasi angkot Bandung.
Angkot Kota Bandung yang mulai sepi peminat di Dipatiukur, (7/12/2025). (Foto: Andrea Keira)
Ayo Jelajah 10 Des 2025, 17:03 WIB

Hikayat Terminal Cicaheum, Gerbang Perantau Bandung yang jadi Sarang Preman Pensiun

Sejarah Terminal Cicaheum sebagai pintu perantau Bandung. Terminal ini hidup abadi lewat budaya populer Preman Pensiun saat fungsi aslinya perlahan menyusut.
Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 16:26 WIB

Untuk Siapa Sebenarnya Sidewalk Diperuntukkan?

Keberadaan trotoar yang layak dan aman dapat mendorong masyarakat untuk lebih banyak berjalan kaki serta mengurangi kemacetan dan polusi.
Trotoar di Jalan Braga yang dipenuhi PKL. (Foto: Author)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:30 WIB

Sarana Bus Trans Metro Jabar Terus Meningkat, Halte Terbengkalai Tak Diperhatikan Wali Kota Bandung?

Di balik itu Metro Jabar Trans banyak disukai warga, beberapa halte malah dibiarkan terbengkalai.
Prasarana halte di daerah Mohamad Toha yang terlihat banyak coretan dan kerusakan tak terurus menyebabkan ketidaknyamanan bagi penumpang, pada 30 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nufairi Shabrina)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 14:13 WIB

Penumpukan Sampah di Ujung Berung Sudah Tidak Terkendali, Warga Mulai Kewalahan

Artikel ini membahas tentang kondisi kebersihan yang ada di Kota Bandung terutama di Ujung Berung.
Penumpukan sampah terlihat berserakan di di Jalan Cilengkrang, Kawasan Ujung Berung, pada Senin, 1 Desember 2025 pukul 07.30 WIB. (Foto: Sumber Muhamad Paisal). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Muhamad Paisal)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:37 WIB

Masa Depan Bandung Antara Julukan Kota Kreatif dan Problematika Urban

Kota Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif atau dengan julukan Prestisius (Unesco City of Design).
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk tapi juga ruang hidup yang terus berdenyut dengan  semangat pluralisme dan kreativitas. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Titania Zalsyabila Hidayatullah)
Beranda 10 Des 2025, 12:37 WIB

Belasan Jurnalis Dalami Fungsi AI untuk Mendukung Kerja Redaksi

Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kemampuan jurnalis Indonesia, khususnya dalam verifikasi digital lanjutan, investigasi, serta pemanfaatan berbagai teknologi AI generatif.
Training of Trainers (ToT) "AI for Journalists".
di Hotel Mercure Cikini, Jakarta.
Ayo Netizen 10 Des 2025, 12:22 WIB

Cager, Bager, Bener: Filosofi Sopir Online Bandung di Jalanan Kota

Mengutamakan profesionalisme serta nilai-nilai saling menghormati agar perjalanan tetap nyaman dan aman setiap hari.
Seorang driver online tengah tersenyum ramah menunggu penumpangnya di tengah keramaian jalanan, menerapkan nilai cageur, bager, bener dalam layanan transportasi – Bandung, Sabtu (01/11/2025) (Foto: Bunga Kemuning A.D)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 10:29 WIB

Batagor dan Baso Cuankie Serayu, Kuliner Sederhana yang Selalu Ramai di Cihapit

Batagor dan Cuankie Serayu masih mempertahankan daya tariknya hingga kini.
Suasana Antre Batagor dan Baso Cuankie Serayu (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Miya Siti Nurimah)
Beranda 10 Des 2025, 09:42 WIB

Jomlo Menggugat: Saat Urusan Personal Berubah Jadi Persoalan Sosial

Di berbagai fase hidupnya, perempuan tetap saja berhadapan dengan ekspektasi sosial yang meminta mereka mengikuti nilai-nilai yang sudah lama tertanam.
Ilustrasi (Sumber: Pixabay | Foto: congerdesign)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 08:44 WIB

Akhir Pekan di Bandung Bukan Wisata, tetapi Ujian Kesabaran di Tengah Arus Padat

Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan
Kota Bandung kini dikenal sebagai kota yang kaya akan destinasi wisata. Namun, kemacetan yang parah menjadi masalah di setiap akhir pekan. (Dok. Penulis)
Ayo Netizen 10 Des 2025, 07:41 WIB

Knalpot Bising: Dari Keluhan Masyarakat hingga Harapan Kota Tenang

Knalpot bising masih mengganggu warga Bandung. Razia yang tidak konsisten membuat pelanggar mudah lolos.
Suara bising nan kencang memantul di jalanan hingga membuat kita tak terasa tenang. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 20:00 WIB

Beban Hidup Mencekik dan Tingginya Pengangguran Bukti Kegagalan Wali Kota Bandung?

Kenaikan biaya hidup dan syarat kerja tidak masuk akal memperparah 100 ribu pengangguran di Bandung.
Tingginya angka pengangguran memaksa warga Bandung beralih menjadi pekerja serabutan. (Sabtu, 06 Desember 2025). (Sumber: Penulis | Foto: Vishia Afiath)
Ayo Netizen 09 Des 2025, 19:53 WIB

Tanggapan Wisatawan tentang Kualitas Fasilitas Bandros di Bandung

Kritik serta saran mengenai fasilitas bandros yang ada di Kota Bandung.
Bandros di Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis)