Di Balik Secangkir Kopi, Langkah Awal The Kamasan Menjadi Rumah bagi Semua

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 04 Agu 2025, 17:47 WIB
The Kamasan menawarkan ruang untuk berkarya dan berkoneksi, sebuah tempat ngopi yang juga bisa menjadi tempat bekerja, healing, dan bertemu gagasan baru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

The Kamasan menawarkan ruang untuk berkarya dan berkoneksi, sebuah tempat ngopi yang juga bisa menjadi tempat bekerja, healing, dan bertemu gagasan baru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di tengah riuhnya dunia bisnis kopi yang semakin kompetitif, The Kamasan berdiri sebagai simbol keberanian merintis yang tumbuh dari semangat lokal untuk menghadirkan pengalaman berbeda dalam menyeruput kopi.

Lokasinya di Jl. Halmahera No.4, Kota Bandung bukan sekadar tempat strategis, tapi titik awal perjalanan usaha yang dimulai dengan mimpi. Berada di tengah kota, The Kamasan menawarkan ruang untuk berkarya dan berkoneksi, sebuah tempat ngopi yang juga bisa menjadi tempat bekerja, healing, dan bertemu gagasan baru.

Bangunan semi outdoor dengan tanaman lebat bukan hanya estetika, melainkan manifestasi niat menghadirkan kenyamanan meski berada di pinggir jalan raya. Udara segar tanpa polusi menjadi fasilitas alami yang dibangun sejak awal untuk menciptakan ruang terbuka bagi semua lapisan masyarakat.

Desain interior khas Bali dipilih dengan sengaja, bukan karena tren, tetapi sebagai refleksi dari nilai lokal yang ingin tetap dijaga. Nuansa etnik ini menghadirkan sensasi tersendiri, menyatu dengan identitas The Kamasan yang ingin menjadi rumah bagi setiap pengunjung, dari latar apa pun.

Di balik namanya, tersimpan filosofi mendalam yang menjadi nyawa dari setiap racikan. Dalam Bahasa Bali, The Kamasan diartikan sebagai benih yang baik, sementara dalam Bahasa Sunda artinya pandai emas.

"Karenanya, dengan penamaan The Kamasan, diharapkan bisa memberikan suguhan dan hasil yang terbaik yang disajikan dengan tangan dengan kesungguhan hati untuk para pengunjung," kata Willy Harrison, Marcom Manager The Kamasan.

Dalam proses merintisnya, tim The Kamasan harus menjawab tantangan dari sisi modal, segmentasi pasar, hingga preferensi pengunjung yang semakin dinamis. Namun, dengan semangat kolaborasi dan ketekunan, mereka berhasil membuka pintu untuk semua kalangan.

Kapasitas ruang duduk yang luas dan fleksibel menjadi penanda bahwa The Kamasan memang ingin menjadi tempat berkegiatan. Dari mahasiswa yang nugas, pekerja remote, hingga orang tua yang menunggu anak sekolah, semuanya dilayani dengan niat yang sama untuk memberi ruang yang nyaman.

Varian makanan dan minuman yang mencapai lebih dari 60 menu bukan hasil instan. Produk The Kamasan terdiri dari kuliner Indonesia, western, hingga oriental. Semua dikembangkan agar usaha kuliner ini bisa bersaing dengan kafe besar tanpa kehilangan identitas rasa.

The Kamasan menawarkan ruang untuk berkarya dan berkoneksi, sebuah tempat ngopi yang juga bisa menjadi tempat bekerja, healing, dan bertemu gagasan baru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
The Kamasan menawarkan ruang untuk berkarya dan berkoneksi, sebuah tempat ngopi yang juga bisa menjadi tempat bekerja, healing, dan bertemu gagasan baru. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Untuk pencinta kopi, The Kamasan menyediakan kategori Espresso based, Signature es kopi susu, dan manual brew. Signature Es Kopi Susu menjadi unggulan dengan varian Seeds of Woodland, Spirit of the Sea, dan Sweet Seduction, semuanya dikemas dalam botol kaca agar bisa digunakan kembali.

“Seeds of Woodland ini dengan kadar kopi yang light, Spirit of the sea kadar kopinya medium dengan rasa dan racikan yang berbeda, dan Sweet seduction dengan kadar kopi yang paling strong. Gramasinya sama, cuma memang kita pilihkan beberapa beans yang berbeda jadinya intensitas kekuatan rasanya juga berbeda-beda, tergantung pilihan pengunjung,” kata Willy.

Keputusan menggunakan botol kaca bukan sekadar gaya, melainkan bagian dari prinsip usaha bertanggung jawab yang ingin dijalankan sejak awal. Semangat yang dirintis The Kamasan berusaha menjawab isu keberlanjutan dan mengajak pengunjung turut berkontribusi.

Di sisi lain, hadirnya promo Pang dan Sarapang menjadi inovasi yang berangkat dari empati terhadap masyarakat kota. Setiap pagi pukul 07.00–10.00 WIB, pengunjung bisa menikmati 60 varian menu hanya dengan Rp20 ribu, sebuah langkah strategis sekaligus sosial.

“Misalnya pagi ini ingin nasi goreng dengan teh, besok kopi dengan dimsum, lusanya roti dengan cokelat, silakan tiap hari ada pilihan yang bisa dipadupadankan. Biasanya menu yang paling banyak dipesan itu nasi goreng telur dadar dan hot cappucino. Cuma dengan Rp20 ribu tapi dapat porsi mengenyangkan,” ungkap Willy.

Promo ini menjadi bukti bahwa masih adanya kepedulian di sektor bisnis kuliner terhadap akses makanan bergizi dan terjangkau. Mulai dari orang tua yang menunggu anak, generasi Z yang bekerja sambil belajar, hingga masyarakat yang ingin mengawali pagi dengan pilihan yang sehat dan hemat.

"Pengunjung yang datang pagi ada dari orang tua yang menunggu anaknya sekolah atau datang setelah jemput anak. Kami juga menyasar generasi Z, bisa dilihat ada yang sambil kerja, kumpul, meeting, sambil ngerjain tugas kuliah atau sekolah. Jadi memang kami membuka buat siapa saja yang pengin datang," ujar Willy.

Informasi The Kamasan

Instagram: https://www.instagram.com/thekamasan

Alternatif produk kopi dan UMKM:

  1. https://s.shopee.co.id/2g0h3ih6TY
  2. https://s.shopee.co.id/9pTrb8uVZj
  3. https://s.shopee.co.id/LcmHieWPJ

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 19 Des 2025, 20:24 WIB

Hidup Selaras dengan Alam, Solusi Mencegah Terjadinya Banjir di Musim Penghujan

Banjir menjadi salah satu masalah ketika musim hujan telah tiba, termasuk di Kota Bandung.
Salah satu dampak dari penurunan permukaan tanah adalah banjir seperti banjir cileuncang di Jalan Citarip Barat, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Rabu 28 Februari 2024. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al- Faritsi)
Ayo Jelajah 19 Des 2025, 19:15 WIB

Sejarah Jatinangor, Perkebunan Kolonial yang jadi Pabrik Sarjana di Timur Bandung

Jatinangor pernah hidup dari teh dan karet sebelum menjelma kawasan pendidikan terbesar di timur Bandung.
Jatinangor. (Sumber: sumedangkab.go.id)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 18:09 WIB

Abah, Buku Bekas, dan Denyut Intelektual

Mahasiswa lintas angkatan mengenalnya cukup dengan satu panggilan Abah. Bukan dosen, staf, bukan pula pustakawan kampus.
Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 16:01 WIB

Maribaya Natural Hotspring Resort: Wisata Alam, Relaksasi, dan Petualangan di Lembang

Maribaya Natural Hotspring Resort menawarkan pengalaman wisata alam dan relaksasi di tengah kesejukan Lembang.
Maribaya Lembang. (Sumber: Dokumen Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 15:13 WIB

Bukit Pasir sebagai Benteng Alami dari Hempasan Tsunami 

Sand dune yang terbentuk oleh proses angin dan gelombang dapat mengurangi efek tsunami.
Teluk dengan pantai di selatan Jawa Barat yang landai, berpotensi terdampak hempasan maut tsunami. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T. Bachtiar)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:22 WIB

Jualan setelah Maghrib Pulang Dinihari, Mi Goreng ‘Mas Sam’ Cari Orang Lapar di Malam Hari

Mengapa mesti nasi goreng “Mas Iput”? Orangnya ramah.
SAM adalah nama sebenarnya, tapi para pelanggannya telanjur menyebutnya “Mas Iput”. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 14:12 WIB

5 Hidden Gem Makanan Manis di Pasar Cihapit, Wajib Dicoba Saat Main ke Bandung!

Semuanya bisa ditemukan dalam satu area sambil menikmati suasana Pasar Cihapit.
Salah satu tempat dessert di Pasar Cihapit, yang menjadi tujuan berburu makanan manis bagi pengunjung. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 12:57 WIB

Twig Café Maribaya: Tempat Singgah Tenang dengan Pemandangan Air Terjun yang Menyegarkan Mata

Suasana Cafe yang sangat memanjakan mata dan pikiran lewat pemandangan nyata air terjun yang langsung hadir di depan mata.
Air terjun yang langsung terlihat dari kafe. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 11:46 WIB

Program CSR sebagai Alat Penembusan dosa

CSR harus dikembalikan ke inti, yaitu komitmen moral untuk mencegah kerusakan ekosistem sejak awal
Ilustrasi kayu hasil penebangan. (Sumber: Pexels/Pixabay)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 10:21 WIB

Keberlangsungan Suatu Negara dalam Bayang-Bayang Deformasi Kekuasaan

Sering kali ada pengaruh buruk dalam jalannya suatu pemerintahan yang dikenal dengan istilah deformasi kekuasaan.
 (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:24 WIB

Kota Bandung: Hak Trotoar, Pejalan Kaki, dan PKL

Antara hak pejalan kaki dan pedagang kaki lima yang harus diseimbangkan pemerintah Kota Bandung
Pejalan kaki harus melintas di jalan yang diisi oleh para pedagang di trotoar Lengkong Street Food, Kamis, 4 Desember 2025. (Sumber: Dokumentasi pribadi | Foto: Taqiyya Tamrin Tamam)
Ayo Netizen 19 Des 2025, 09:13 WIB

Cibaduyut: Sentra Sepatu yang Berubah Menjadi Sentra Kemacetan

Cibaduyut tidak hanya menjadi pusat penjualan sepatu di Kota Bandung, tapi juga sebagai salah satu pusat kemacetan di kota ini.
Tampak jalanan yang dipenuhi kendaraan di Jln. Cibaduyut, Kota Bandung (04/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yudhistira Rangga Eka Putra)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 21:16 WIB

Sambel Pecel Braga: Rumah bagi Lidah Nusantara

Sejak berdiri pada 2019, Sambel Pecel Braga telah menjadi destinasi kuliner yang berbeda dari hiruk- pikuk kota.
Sambel Pecel Braga di tengah hiruk pikuk perkotaan Bandung. (Foto: Fathiya Salsabila)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:42 WIB

Strategi Bersaing Membangun Bisnis Dessert di Tengah Tren yang Beragam

Di Tengah banyaknya tren yang cepat sekali berganti, hal ini merupakan kesempatan sekaligus tantangan bagi pengusaha dessert untuk terus mengikuti tren dan terus mengembangkan kreatifitas.
Dubai Truffle Mochi dan Pistabite Cookies. Menu favorite yang merupakan kreasi dari owner Bonsy Bites. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 20:08 WIB

Harapan Baru untuk Taman Tegallega sebagai Ruang Publik di Kota Bandung

Taman Tegallega makin ramai usai revitalisasi, namun kerusakan fasilitas,keamanan,dan pungli masih terjadi.
Area tribun Taman Tegalega terlihat sunyi pada Jumat, 5 Desember 2025, berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Ciateul, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Jawa Barat. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Sestovia Purba)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 19:38 WIB

Mengenal Gedung Sate, Ikon Arsitektur dan Sejarah Kota Bandung

Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat.
Gedung Sate merupakan bangunan bersejarah di Kota Bandung yang menjadi ikon Jawa Barat. (Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 18:30 WIB

Kondisi Kebersihan Pasar Induk Caringin makin Parah, Pencemaran Lingkungan di Depan Mata

Pasar Induk Caringin sangat kotor, banyak sampah menumpuk, bau menyengat, dan saluran air yang tidak terawat, penyebab pencemaran lingkungan.
Pasar Induk Caringin mengalami penumpukan sampah pada area saluran air yang berlokasi di Jln. Soekarno-Hatta, Kec. Babakan Ciparay, Kota Bandung, pada awal Desember 2025 (Foto : Ratu Ghurofiljp)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:53 WIB

100 Tahun Pram, Apakah Sastra Masih Relevan?

Karya sastra Pramoedya yang akan selalu relevan dengan kondisi Indonesia yang kian memburuk.
Pramoedya Ananta Toer. (Sumber: Wikimedia Commons | Foto: Lontar Foundation)
Ayo Jelajah 18 Des 2025, 17:42 WIB

Hikayat Jejak Kopi Jawa di Balik Bahasa Pemrograman Java

Bahasa pemrograman Java lahir dari budaya kopi dan kerja insinyur Sun Microsystems dengan jejak tak langsung Pulau Jawa.
Proses pemilahan bijih kopi dengan mulut di Priangan tahun 1910-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 18 Des 2025, 17:21 WIB

Komunikasi Lintas Agama di Arcamanik: Merawat Harmoni di Tengah Tantangan

Komunikasi lintas agama menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di kawasan ini.
Monitoring para stakeholder di Kecamatan Arcamanik (Foto: Deni)