Lamsijan, Mang Kabayan, dan Langkanya Ilustrator Karakter Kesundaan

Dudung Ridwan
Ditulis oleh Dudung Ridwan diterbitkan Rabu 17 Sep 2025, 14:06 WIB
Komik Lamsijan. Saat ini ilustrator yang mengkhususkan diri mendalami karakter budaya Sunda sangatlah jarang. (Sumber: Istimewa | Foto: Istimewa)

Komik Lamsijan. Saat ini ilustrator yang mengkhususkan diri mendalami karakter budaya Sunda sangatlah jarang. (Sumber: Istimewa | Foto: Istimewa)

SAAT INI, orang yang berprofesi sebagai komikus atau ilustrator sangat banyak dengan berbagai genrenya masing-masing—manga, klasik, modern, dan lain-lain. Tapi, ilustrator yang mengkhususkan diri mendalami karakter budaya Sunda sangatlah jarang. 

Dulu, sebut saja ada ilustrator Onong Nugraha. Onong adalah seorang pituin Sunda asli yang lahir di Garut, 29 Juni 1934. Onong Nugraha adalah seorang komikus sekaligus ilustrator yang konsisten dengan karya-karyanya yang dekat dengan alam budaya Sunda. 

Selama hidupnya hampir dibaktikan berkarir di majalah Sunda Manglé, kurang lebih  30 tahun, 1963-2000. Tapak lacak karya ilustrasinya tersebar di majalah dan surat kabar yang terbit pada masa itu. Pendidikannya adalah lulusan Fakultas Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (sekarang FSRD-ITB).

Karya Ilustrasi Onong Nugraha punya ciri khas yang mampu memberi imajinasi ke pembacanya. Kebanyakan karyanya bernuansa etnis Sunda. Bisa jadi ini suatu keterpaksaan untuk menyesuaikan dengan tuntutan naskah cerita (cerita Sunda), di mana Onong bekerja sebagai ilustrator di majalah berbahasa Sunda itu. 

Tetapi, faktanya meski lepas dari konteks, ilustrasinya tetap mampu menggambarkan suasana budaya Sunda secara sempurna. 

Setelah Onong Nugraha mangkat, agak sulit mencari ilustrator yang dekat dengan alam budaya Sunda. Beberapa penulis dan  ilustrator, misalnya Kang Aan Merdeka Permana--penulis spésialis téma Padjadjaran; dang Iwan Yuswandi--ilustrator senior dari Penerbit Mizan, hampir kompak menunjuk ke tor Ayi R. Sacadipura untuk menggantikan Onong. Ayi R. Sacadipura, lahir 15 Februari 1974 di Rancaloa, Cipamokolan, Rancasari, Bandung, adalah jebolan Jurusan Seni Rupa IKIP, sekarang UPI.

“Agak sulit mencari sosok ilustrator yang dekat dengan alam budaya Sunda setelah Pak Onong Nugraha mangkat, saat ini paling Ayi R. Sacadipura,” kata Iwan Yuswandi ketika penulis bertanya kira kira siapa yang pantas menjadi ilustrator buku dan carpon-carpon Sunda.

Iwan Yuswandi mengatakan, di era digital sekarang, ia tidak tahu media apa saja yang masih menampung karya ilustrasi kesundaan. Bila tidak ada medianya, ya otomatis ilustratornya pasti langka. “Jadi, menurut saya medianya harus ada dulu dan ia harus berani berubah. Dan bacaan Sunda itu jangan hanya sebatas bertema klasik saja, tapi harus ngigelan zaman (beradaptasi) dengan zaman,” katanya.

Tak beda jauh yang dikatakan oleh sastrawan Sunda Kang Aan Merdeka Permana, penulis novel Sareupna di Padjadjaran. “Ya, benar ilustrasi Pak Onong adalah yang paling pas pada tema kesundaan mah, yang baru siapa ya, paling Ayi,” katanya saat penulis ngobrol di rumahnya di Sukamiskin.

Petunjuk Iwan dan Kang Aan terbukti. Ayi R. Sacadipura saat ini bisa disebut solorun jadi Ilustrator yang konsisten di jalur bertema karakter budaya Sunda.

Ayi R. Sacadipura saat ini bisa disebut solorun jadi Ilustrator yang konsisten di jalur bertema karakter budaya Sunda. (Sumber: Istimewa | Foto: Istimewa)
Ayi R. Sacadipura saat ini bisa disebut solorun jadi Ilustrator yang konsisten di jalur bertema karakter budaya Sunda. (Sumber: Istimewa | Foto: Istimewa)

Beberapa penerbit memakai  jasanya untuk membuat ilustrasi: Manglé; Ayobandung.com; Sunda Midang, Pikiran Rakyat, Galamedia Mizan, dan majalah Zenith (Jerman); sudah pasti dengan Penerbit Pustaka Jaya mah sebab Ayi dapat tugas jadi manajer rédaksi. Bahkan. Sejak 1981, Ayi mengikuti jejak seniornya, Pak Onong Nugraha, bekerja—di majalah Mangle.

Ayi tak menampik disebut sebagai salah satu ilustrator yang dekat dengan karakter budaya Sunda. Latar belakangnya adalah seorang pelukis yang beraliran realis. Realis artinya gambar yang dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, baik proporsi maupun anatomi, dibuat sama menyerupai objek yang digambar. 

Selain seorang pelukis, Ayi juga seorang kartunis dan karikaturnis (bukan Manga). “Jadi, saya pun senang kalau disuruh menggambar karakter kesundaan. Sepertinya ‘gayung bersambut’, di satu sisi saya suka menggambar kasundaan, di sisi lain saya dapat tempat di Mangle—manajemen baru,” katanya.

Di majalah Manglé (manajemen lama), Ayi R. Sacadipura secara  konsistén menggambar/menulis komik yang terbit setiap dua minggu sakali. Tokoh yang ditulisnya, yaitu Lamsijan. 

Konon, tokoh Lamsijan nasabnya tersambung ke Mang Kabayan, tokoh legendaris masyarakat Sunda. Bahkan sipat dan karakternya juga mirip. Pernah menginspirasi alam pikiran orang Sunda melalui dongeng-dongeng, lagu sanggian R. Machjar, novélét Ki Umbara Si Lamsijan Kaédanan, dll., oleh Ayi R. Sacadipura, tokoh Sunda imajinér ini diceritakan dalam genre: komik!

Agar tidak hilang, cerita ratusan komik yang terbit dua mingguan di majalah Manglé itu dikumpulkan oleh Ayi R. Sacadipura. Katanya, “Paling tidak,  ingin berkontribusi ngeuyeuban dokuméntasi khazanah komik bahasa Sunda.” Jadilah buku ini diberi judul Lamsijan: Komik Humor Sunda Asli, Heureuy-Réhé-Romantis.

Isi buku komik ini tidak berbéda dengan cerita Mang Kabayan, tokoh Sunda imajiner yang hidup dalam pikiran orang Sunda baheula. Ujar cerita dan sifat serta karakter Mang Kabayan banyak yang mirip: sering digambarkan sebagai orang bodoh, kadang pintar keblinger. Terkadang bijaksana. Tapi, kebanyakan digambarkan mengundang tawa dan réhé.

Ayi berhasil memotret kehidupan sehari-hari tokoh Lamsijan dari mulai “ngimpi”, “ubar panyakit”, “meuli mobil”, “hape”, “diét”, “duit”, “kpk”, dan  banyak lagi.

Pembaca tidak usah membaca secara runut dari halaman satu hingga halaman akhir, tapi bisa memulai dari halaman mana saja sebab satu cerita satu halaman.

Sayang, di Manglé (manajemen baru--terbitan Pusat Budaya Sunda Unpad), komik Lamsijan tidak saya temukan lagi. Entah ke mana? (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dudung Ridwan
Tentang Dudung Ridwan
Jurnalis dan Pengamat Bulutangkis
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 17 Sep 2025, 16:07 WIB

Kadedemes, dari Krisis Pangan menuju Hidangan Penuh Makna

Kadedemes adalah olahan makanan yang berasal dari kulit singkong.
Kadedemes Kuliner Warisan Suku Sunda (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 15:13 WIB

Dari Simbol Status ke Ruang Ekspresi Diri, Generasi Muda Kini Menyerbu Lapangan Golf

Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif.
Bukan sekadar olahraga, generasi muda, dari Milenial hingga Gen Z, mulai menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup aktif dan reflektif. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 14:06 WIB

Lamsijan, Mang Kabayan, dan Langkanya Ilustrator Karakter Kesundaan

Saat ini ilustrator yang mengkhususkan diri mendalami karakter budaya Sunda sangatlah jarang. 
Komik Lamsijan. Saat ini ilustrator yang mengkhususkan diri mendalami karakter budaya Sunda sangatlah jarang. (Sumber: Istimewa | Foto: Istimewa)
Ayo Jelajah 17 Sep 2025, 12:36 WIB

Sejarah Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Rumah Bersama Persib dan Persikab

Stadion kabupaten yang diresmikan 2005 ini kini jadi simbol Bandung. Rumah Persib, Persikab, Bobotoh, dan bagian dari sejarah sepak bola.
Stadion Si Jalak Harupat di Soreang yang jadi markas Persib Bandung dan Persikab. (Sumber: Pemkab Bandung)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 12:35 WIB

Sendal Perempuan yang Tak Boleh Hanya Nyaman Dipakai

Sandal perempuan berfungsi sebagai alas kaki yang melindungi telapak dari panas, kotoran, maupun permukaan yang keras ketika beraktivitas. Namun sandal juga memberikan kenyamanan karena umumnya ringan
Ilustrasi Foto Sandal Perempuan. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 10:33 WIB

Surga Buku Jadul di Tengah Kota Bandung

Bagi pencinta buku lama dan koleksi majalah impor, Kota Bandung punya destinasi yang layak dikunjungi, Toko Buku Redjo. Toko ini berlokasi di Jalan Cipunagara Nomor 43, kawasan Cihapit, Bandung
Toko Buku Redjo. (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 17 Sep 2025, 09:37 WIB

Studio Rosid, Tempat Paling Nyaman untuk Menikmati Karya Seni

Di tengah ramainya kehidupan perkotaan, terdapat sebuah ruang seni yang menawarkan atmosfer berbeda. Studio Rosid, yang berdiri sejak 2003 di Jalan Cigadung Raya Tengah No. 40, Kecamatan Cibeunying.
Galeri Seni Studio Rosid. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 17 Sep 2025, 06:09 WIB

Apakah Mentalitas 'Modal Janji' Berakar dari Masyarakat ?

Janji manis yang sering kali tidak ditepati membuat seseorang bisa kehilangan mempercayai semua pihak.
Janji manis seseorang yang tidak ditepati sungguh mencederai kepercayaan orang lain. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 18:51 WIB

Bandung Bukan Milik Segelintir: BBFT dan Perjuangan Ruang yang Setara

Mereka ingin masyarakat melihat langsung bahwa difabel bukan kelompok yang terpisah. Mereka ada, dan mereka ingin dilibatkan.
BBFT ingin masyarakat melihat langsung bahwa difabel bukan kelompok yang terpisah. Mereka ada, dan mereka ingin dilibatkan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 18:31 WIB

Huruf Kapital Tak Boleh Diabaikan, tapi Kapan Jangan Digunakan?

Tanpa huruf kapital, tulisan formal menjadi hamparan kata yang tak punya penekanan, kehilangan nuansa dan martabat.
Tanpa huruf kapital, tulisan formal menjadi hamparan kata yang tak punya penekanan, kehilangan nuansa dan martabat. (Sumber: Pexels/Brett Jordan)
Ayo Jelajah 16 Sep 2025, 17:33 WIB

Sejarah Gempa Besar Cianjur 1879 yang Guncang Kota Kolonial

Catatan sejarah Belanda ungkap 1.621 rumah hancur, dari penjara hingga gudang garam, akibat guncangan berhari-hari.
Dokumentasi kerusakan gempa Cianjur 1879. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 16:48 WIB

Reggae Menggema dari Lereng Bandung, Jejak The Paps dan Generasi Musik Bebas

Dari gang-gang kecil tempat anak muda berkumpul, hingga panggung-panggung komunitas yang tak pernah sepi, Bandung jadi rumah bagi banyak eksperimen musikal yang berani.
The Paps, band reggae asal Bandung yang tak hanya memainkan musik, tapi juga merayakan kebebasan dalam berkarya. (Sumber: dok. The Paps)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 16:10 WIB

Upaya Menyukseskan Program Revitalisasi Sekolah

Revitalisasi sekolah merupakan program pemerintah saat ini yang layak untuk diapresiasi.
Revitalisasi sekolah merupakan program pemerintah saat ini yang layak untuk diapresiasi. (Sumber: Unsplash/Husniati Salma)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 15:37 WIB

Menyulam Asa di Dapur UMKM: Tiga Kisah Perjuangan, Inovasi, dan Harapan

Tiga sosok tangguh dari Bandung ini membuktikan bisnis kecil bisa punya dampak besar asal dijalani dengan tekad, inovasi, dan dukungan publik yang berkelanjutan.
Produk brownies bites yang gluten free, dairy free, dan low sugar dari Battenberg3. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 15:00 WIB

Kasian, Kota Bandung Tak Punya Gedung Festival Film

Ya, Bandung kota seni yang tak Nyeni. Seperti gadis cantik yang belum mandi.
Kota Bandung tak punya Gedung Festival Film. (Sumber: Pexels/Tima Miroshnichenko)
Ayo Jelajah 16 Sep 2025, 14:15 WIB

Sejarah DAMRI, Bus Jagoan Warga Bandung

Sejak 1960-an, DAMRI mewarnai jalanan Bandung. Dari trial and error, berkembang jadi transportasi publik penting, kini hadir dengan armada bus listrik.
Bus DAMRI jadul di Kota Bandung. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 12:14 WIB

Mouthwash, Bukan Hanya Sekedar Obat Kumur yang Bikin Napas Segar

Mouthwash atau obat kumur adalah cairan khusus yang digunakan sebagai pelengkap perawatan mulut dan gigi. Fungsinya tidak hanya untuk menyegarkan napas, tetapi juga membantu mengurangi jumlah bakteri
Mouthwash Listerin. (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 10:21 WIB

Elastico 7, Cerita Dua Sahabat Membangun Brand Olahraga hingga Go Internasional

Industri fesyen olahraga di Indonesia terus berkembang, dan salah satu merek lokal yang berhasil menorehkan prestasi hingga kancah internasional adalah Elastico 7. Brand asal Bandung ini lahir satu de
Produk Jersey Elastico 7 (Foto: GMAPS)
Ayo Biz 16 Sep 2025, 08:52 WIB

Toko Roti Legendaris di Bandung, Berdiri Sejak 1954

Toko Roti Sidodadi, Legenda Kuliner Bandung yang Tetap Bertahan Sejak 1954Bandung dikenal memiliki deretan kuliner legendaris, salah satunya Toko Roti Sidodadi yang sudah berdiri sejak 1954. Meski usi
Aneka Jenis Roti di Toko Roti Sidodadi. (Foto: GMAPS)
Ayo Netizen 16 Sep 2025, 08:29 WIB

Menikmati Perkedel Ibu Kokom 3 dan Syahdu Alam Cimenyan

Menikmati perkedel ibu kokom sambil melihat dago dari atas menjadi pengalaman baru yang luar biasa.
Warung Prekedel Ibu Kokom 3 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)