'Berfoto bersama Idola', Tren Penggunaan Generative AI yang Melanggar Batas Privasi

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Minggu 21 Sep 2025, 19:09 WIB
Trend Menggunakan Generative AI dengan Idola. (Sumber: Kolase Instagram)

Trend Menggunakan Generative AI dengan Idola. (Sumber: Kolase Instagram)

Penggunaan teknologi AI pada mulanya memunculkan dampak yang positif bagi usernya. Beberapa aktivitas seperti automatisasi pekerjaan rutin, meningkatkan produktivitas kinerja bisnis, menganalisis data yang cepat dan akurat dan mengembangkan sejumlah inovasi terhadap beberapa lintas sektor.

Teknologi AI kian bertumbuh dan menciptakan jenis baru bernama AI generatif yang mampu membuat konten baru dan ide yang segar berhubungan dengan gambar dan video. Kemudian bisa menggunakan kembali data yang ada untuk dianalisis demi memecahkan permasalahan baru.

Teknologi AI memang mampu menghadirkan beberapa kondisi yang dianggap mustahil untuk berwujud di dunia nyata. Misalnya dulu kita tidak punya kenangan berfoto bersama orang tua saat kecil, entah karena tidak terdokumentasi atau orang tua sudah pergi meninggalkan kita. Namun lewat Gemini AI keinginan tersebut bisa terwujud dan setidaknya bisa mengobati rasa kerinduan terhadap orang terkasih.

Selain itu dulu public figure merupakan sosok yang eksklusif, tidak bisa sembarang orang menemuinya, berbicara dan berfoto dengannya. Bahkan akses informasi perihal keberadaan mereka pun cukup sulit. Berbeda dengan hari ini melalui media sosial akses tersebut lebih mudah untuk ditemukan.

Saking teknologi mempermudah kehidupan manusia, hari ini netizen dengan mudah membuat dirinya seolah berfoto dengan sang idola tanpa harus bertemu secara langsung. Teknologi menunjukkan hadirnya bias antara informasi yang nyata dengan informasi yang hanya berisi hoaks. Hampir tidak ada ruang yang membedakan keduanya jika kita tidak bijak sebagai pengguna.

Kecintaan terhadap idola kadang membuat fans buta dibuatnya. Apapun dilakukan demi sang idola misalnya membeli tiket seharga uang makan satu bulan anak kosan, membeli merchandise dengan harga tak masuk akal hingga mengedit foto bersama dengan sang idola agar terlihat nampak akrab.

Mengedit foto bersama idola sebetulnya masih dalam tahap wajar tapi jika sudah lebih dari bergandengan, merangkul, mencium pipi, ciuman bahkan hingga diedit sang idola menyentuh daerah sensitif perempuan rasanya sungguh menyedihkan.

Rasanya sia-sia bagi mereka yang berjuang untuk kemerdekaan perempuan sementara segelintir perempuan lainnya membiarkan penjajahan atas perempuan itu kembali datang. Rasanya percuma bagi mereka para aktivis yang membuat narasi bahwa perempuan adalah manusia yang wajib untuk dihormati tapi segelintir perempuan lain justru merendahkan harga dirinya demi tren yang tidak ada manfaatnya.

Tak hanya melecehkan kaum perempuan, tren ini juga menganggu bagi para idola. Sejumlah Timnas Indonesia bahkan melakukan aksi protes di media sosial pribadinya setelah fotonya diedit oleh fans secara berlebihan.

Justine Hubner menghimbau agar para fans tidak mengedit fotonya secara berlebihan yang diunggahnya melalui instagram mode eksklusif.

"Teman-teman bisakah kita berhenti membuat editan seperti aku mencium gadis lain ? Satu-satunya yang aku inginkan hanya Jen", ungkapnya.

Protes yang sama juga disampaikan oleh Rizky Ridho "Teman-teman minta tolong lebih sopan lagi ya, tidak perlu edit yg kyk gini", tukas pesepak bola yang baru saja menikah pada 22 Juni 2025 tersebut.

Sandy Walsh bahkan tak segan akan memblokir fansnya jika tak kunjung memberhentikan tren tersebut. "Dan satu lagi pesannya tetap sama. Jika saya terus melihat ini di instagram, saya akan mulai memblokir orang karena saya tidak dapat menerima ini", ujarnya melalui postingan di instagram.

Tidak hanya artis dalam negeri, netizen pun mengedit fotonya dengan idol Korea Selatan. Masih serupa kejadiannya tidak hanya berfoto berdua tapi terdapat beberapa editan yang tidak pantas. Padahal di Korea Selatan, berfoto dengan idola adalah suatu hal yang amat sensitif terlebih jika adegan yang terlihat dalam foto bersifat intim.

Bahkan kasus yang pernah terjadi pada mendiang Kim Saeron dan Kim Soo Hyun sempat menjadi sorotan publik Korea karena dalam foto tersebut terlihat adanya keintiman ketika kedua pipi idol tersebut saling menempel. Sementara dalam foto tersebut mendiang Kim Saeron diduga masih di bawah umur.

Berfantasi dengan idola bisa menjadi akar masalah karena penggunaan citra seseorang tanpa adanya izin (konsen) untuk tujuan yang bersifat sangat personal. Bahkan fenomena tren ini bisa dikategorikan ke dalam Kekerasan Gender Berbasis Online (KGBO).

Baca Juga: Ijazah, Penting atau Tidak Penting Tergantung dengan Konteksnya

Dilansir dari laman Kemenko PMK, KGBO merupakan bentuk kekerasan berbasis gender yang terus meningkat seiring meluasnya penggunaan teknologi, terutama yang menyasar perempuan, anak perempuan dan kelompok rentan. Bentuknya mencangkup pelecehan daring, penyebaran konten intim tanpa persetujuan hingga eksploitasi seksual digital.

Narasi yang dibuat sedemikian rupa oleh KPPPA (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dibuat untuk melindungi kaum perempuan. Namun ironinya justru kaum perempuan sendiri yang menyeret dirinya untuk menjadi pelaku sekaligus korban Kekerasan Gender Berbasis Online.

Maka kini pertanyaannya bukan lagi, "Apa yang bisa kita lakukan dengan AI ?" tapi "Apa yang seharusnya kita lakukan dengan adanya AI ?". Kita harus saling mengingatkan untuk tetap bijak menggunakan media sosial.

Jangan karena kesenangan semata, fantasi liar yang tak perlu di ekspos juga FOMO yang tak pernah mau ketinggalan tren tersebut bisa berbalik menjadi bumerang bagi para pengguna. Jangan sampai "Seru-seruan" berujung pada "Aksi penuntutan jalur hukum", jangan sampai mendekam dipenjara hanya karena sebuah keisengan semata. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 12 Nov 2025, 14:36 WIB

ACCRA, Dessert Rumahan Rasa Sultan di Bandung

Dessert rumahan dengan cita rasa sultan. ACCRA di Kota Bandung siap memanjakan lidah lewat mochi cheesecake dan tiramisu legendarisnya.
ACCRA di Kota Bandung siap memanjakan lidah lewat mochi cheesecake dan tiramisu legendarisnya. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 13:34 WIB

Hikayat Kasus Reynhard Sinaga, Jejak Dosa 3,29 Terabita Predator Seksual Paling Keji dalam Sejarah Inggris

Kasus Reynhard Sinaga mengguncang dunia. Pria asal Depok itu menyimpan rahasia kelam. Di penjara Wakefield, ia menua bersama 3,29 terabita dosa yang tak bisa dikompresi.
Reynhard Sinaga.
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 12:45 WIB

Menyelami Makna di Balik Mereka(h), Wisata Rasa dan Imajinasi di Tengah Ruang Seni

Tak hanya untuk pecinta seni, Grey Art Gallery mengundang siapa pun yang ingin menikmati keindahan.
Suasana pengunjung Grey Art Gallery yang menjadi bagian dari cerita mereka yang perlahan merekah, 4 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Mutiara Khailla Gyanissa Putri)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:44 WIB

West Java Festival, Konser Musik atau Acara Budaya?

West Java Festival 2025 tak lagi sekadar konser. Mengusung tema 'Gapura Panca Waluya'.
West Java Festival 2025 (Foto: Demas Reyhan Adritama)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 11:06 WIB

Burayot, Camilan Legit Khas Priangan yang Tersimpan Rahasia Kuliner Sunda

Bagi orang Sunda, burayot bukan sekadar pengisi perut. Ia adalah bagian dari kehidupan sosial.
Burayot. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:45 WIB

Tak Pernah Takut Coba Hal Baru: Saskia Nuraini Sang Pemborong 3 Piala Nasional

Saskia Nuraini An Nazwa adalah siswi berprestasi tingkat Nasional yang menginspirasi banyak temannya dengan kata-kata.
Saskia Nuraini An Nazwa, Juara 2 lomba Baca Puisi, Juara 3 lomba unjuk bakat, juara terbaik lomba menulis puisi tingkat SMA/SMK tingkat Nasional oleh Lomba Seni sastra Indonesia dengan Tema BEBAS Jakarta. (Sumber: SMK Bakti Nusantara 666)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 10:24 WIB

Bandung Macet, Udara Sesak: Bahaya Asap Kendaraan yang Kian Mengancam

Bandung yang dulu dikenal sejuk kini semakin diselimuti kabut polusi.
Kemacetan bukan sekadar gangguan lalu lintas, tapi cerminan tata kelola kota yang belum sepenuhnya adaptif terhadap lonjakan urbanisasi dan perubahan perilaku mobilitas warganya. (Sumber: Ayobandung.id)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:47 WIB

Ketika Integritas Diuji

Refleksi moral atas pemeriksaan Wakil Wali Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin. (Sumber: Pemprov Jabar)
Ayo Netizen 12 Nov 2025, 09:36 WIB

Perpaduan Kenyal dan Lembut dari Donat Moci Viral di Bandung

Setiap gigitan Mave Douchi terasa lembut, manisnya tidak giung, tapi tetap memanjakan lidah.
Donat mochi lembut khas Mave Douchi dengan tekstur kenyal yang jadi favorit pelanggan (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Jelajah 12 Nov 2025, 08:39 WIB

Sejarah Letusan Krakatau 1883, Kiamat Kecil yang Guncang Iklim Bumi

Sejarah letusan Krakatau 1883 yang menewaskan puluhan ribu jiwa, mengubah iklim global, dan menorehkan bab baru sejarah bumi.
Erupsi Gunung Krakatau 1883. (Sumber: Dea Picture Library)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 21:04 WIB

Mama Inspiratif dan Perjuangan Kolektif Mengembalikan Sentuhan Nyata dalam Pengasuhan

Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar.
Ilustrasi. Tak sedikit orang tua yang merasa gamang menghadapi kenyataan bahwa anak-anak kini tumbuh dalam dunia yang tak bisa lepas dari layar. (Foto: Freepik)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 18:39 WIB

Dari Studio Kecil hingga Panggung Nasional, Bandung Bangkit Lewat Nada yang Tak Pernah Padam

Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an.
Bandung bukan hanya kota dengan udara sejuk dan arsitektur kolonial yang memesona tapi juga 'rahim' dari gelombang musik yang membentuk identitas Indonesia sejak era 1960-an. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Jelajah 11 Nov 2025, 17:22 WIB

Hikayat Buahbatu, Gerbang Kunci Penghubung Bandung Selatan dan Utara

Pernah jadi simpul logistik kolonial dan medan tempur revolusi, Buahbatu kini menjelma gerbang vital Bandung Raya.
Suasana Buahbatu zaman baheula. (Sumber: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat)
Ayo Biz 11 Nov 2025, 17:00 WIB

Proyeksi Ekonomi Jawa Barat 2025: Menakar Potensi dan Risiko Struktural

Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2025 diproyeksikan tetap solid, meski dibayangi oleh dinamika global dan tantangan struktural domestik. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 15:20 WIB

Bakmi Tjo Kin Braga Jadi Ikon Kuliner yang Tak Lekang Waktu

Sejak 1920 Bakmi Tjo Kin telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Bandung, sebuah warung tua yang bernuansa klasik ini terletak di Jalan Braga No. 20
Tampak Depan Warung Bakmi Tjo Kin (Foto: Desy Windayani Budi Artik)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:38 WIB

Bandung, Antara Heritage dan Hype

Bangunan heritage makin estetik, tapi maknanya makin pudar. Budaya Sunda tersisih di tengah tren kafe dan glamping.
Salah satu gedung terbengkalai di pusat Kota Bandung. (Sumber: Pexels/Muhamad Firdaus)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:21 WIB

Mengintip Cara Pengobatan Hikmah Therapy yang 'Nyentrik' di Bandung

Praktik pijat organ dalam di Bandung yang memadukan sentuhan, doa, dan ramuan herbal sebagai jalan pemulihan tubuh dan hati.
Ibu Mumut berada di ruang depan tempat praktik Hikmah Therapy. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Fira Amarin)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 14:00 WIB

Potret Inspiratif Cipadung Kidul dari Sales Keliling hingga Kepala Seksi Kelurahan

Budi Angga Mulya, Kepala Seksi Pemerintahan Cipadung Kidul, memaknai pekerjaannya sebagai bentuk pengabdian.
Kepala Seksi Pemerintah Kelurahan Cipadung Kidul, Budi Angga Mulya (Foto: Zahwa Rizkiana)
Ayo Netizen 11 Nov 2025, 13:05 WIB

Menapak Jejak Pandemi dalam Galeri Arsip Covid-19 Dispusipda Jawa Barat

Dispusipda Jawa Barat menghadirkan Galeri Arsip Covid-19 sebagai ruang refleksi dan edukasi bagi masyarakat.
Koleksi Manekin Alat Pelindung Diri (APD) dikenal dengan nama baju Hazmat yang mengenakan tenaga kesehatan dalam menangani Covid 19 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fereel Muhamad Irsyad A)