Gombang, Cekungan seperti Tempayan Besar

T Bachtiar
Ditulis oleh T Bachtiar diterbitkan Kamis 13 Nov 2025, 17:00 WIB
Citra satelit Kawasan Gombang, di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. (Sumber: Citra satelit: Google Maps)

Citra satelit Kawasan Gombang, di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. (Sumber: Citra satelit: Google Maps)

Toponimi Gombang termasuk sangat langka di Jawa Barat. Yang terlacak hanya ada dua, yaitu, di Kabupaten Cirebon, ada toponim Desa Gombang di Kecamatan Plumbon. Pada mulanya, sangat mungkin nama geografis Gombang ini tidak hanya sebatas Desa Gombang saat ini. Pasti lebih luas, mencakup daerah yang ronabuminya lebih rendah, membentuk cekungan yang luas, yang kemudian menjadi lahan basah di sebelah utara gerbang tol Plumbon, di daerah Karangasem.

Kedua di Kabupaten Bekasi, ada toponim Kampung Gombang Jaya, juga menjadi nama jalan, Jl Gombang. Kampung ini berada di Desa Sukakerta, Kecamatan Sukawangi. Di wilayah kecamatan itu pun ada nama geografis Kali Gombang, dan anak-anak sungai yang bermuara di Citarum setelah mengalun sejauh 6,5 km. Daerah yang cekung seperti tempayan ini, sekarang sebagian lahannya sudah dijadikan perumahan. Sebagian lainnya masih berupa sawah yang subur.

Di luar Provinsi Jawa Barat, toponim Gombang ada di Jawa Tengah, di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan di Provinsi Jawa Timur. Di Provinsi Jawa Tengah ada toponim Desa Gombang di Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, dan di Daerah Istimewa Yogyakarta ada dua nama geografis Gombang, pertama Desa Gombang di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.

Desa ini berada di kawasan karst Gunungkidul, merupakan kawasan batu gamping yang sudah mengalami pelarutan oleh air. Semula kawasan ini berupa dasar laut dangkal, di sana binatang koral hidup dengan subur, kemudian terangkat ke permukaan membentuk pegunungan batugamping. Hasil pelarutan itu membentuk goa-goa, baik yang vertikal maupun yang horizontal.

Salah satu bentukan di kawasan karst selain goa adalah dolina, cekungan tertutup di permukaan, sebagai hasil dari proses pelarutan. Kedalaman dolina antara dua meter sampai dengan 100 meter. Diameternya antara 10 sampai dengan 1 km. Bentuk dolina ada membundar, lonjong, dan yang tak beraturan. Cekungan dolina ada yang dasarnya kedap air, sehingga membentuk genangan.

Namun, ada juga yang kering di musim kemarau atau kering sepanjang tahun, sehingga dasar cekungannya ditumbuhi rumput. Di sana ada dolina yang pada musim penghujan terisi air, membentuk Telogo Timbo. Sangat mungkin, keadaan alam inilah yang menginspirasi masyarakat di sana untuk menamainya Gombang, cekung seperti tempayan besar. 

Kedua Kampung Gombang di Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman. Kampung ini berada di sebelah barat laut Yogyakarta. Di bagian barat dibatasi rangkaian gunung yang menjadi pembatas Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Provinsi Jawa Tengah. Semua air meteorik yang turun di lereng selatan Gunung Merapi, selain akan meresap menjadi air tanah, juga mengalir ke selatan di permukaan. Di kawasan Desa Tirtoadi ada bagian kawasan yang rendah, bagian yang cekung, yang menjadi alasan mengapa daerah ini dinamai Gombang. 

Sedangkan di Provinsi Jawa Timur ada nama geografis Desa Gombang di Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung. Tempat ini dibatasi oleh rangkaian gunung api purba di bagian barat – selatan – timurnya, di kawasan yang rendah membentuk cekungan dengan anak-anak sungai yang mengaliri desa ini. 

Secara umum, toponim Gombang dipakai untuk menggambarkan keadaan ronabumi kawasan yang cekung, yang dianalogikan dengan wadah yang dinamai gombang, tempayan berukuran besar. Pada zamannya, gombang berguna sebagai wadah, seperti untuk menyimpan air bersih, menyimpan makanan seperti beras, masakan, wadah untuk peragian dalam proses pembuatan tapai, cuka, asinan, dan menjadi tempat menyimpan minuman beralkohol.

Selain itu, gombang digunakan untuk menyimpan barang-barang berharga selama dalam pelayaran yang berbulan-bulan di lautan, dan saat bongkar-muat di pelabuhan, gombang dapat menjadi barang dagangan dengan nilai yang tinggi, menjadi benda pusaka, lambang kekayaan, dan status sosial masyarakat di pulau-pulau di Asia Tenggara. Pada masa prasejarah, gombang atau tempayan pernah digunakan sebagai wadah penguburan bagi jenazah anggota keluarganya. 

Baca Juga: Toponimi Gandasoli

Gombang dibuat dari tanahliat yang dibentuk sesuai dengan standar bentuk yang populer dan fungsional saat itu. Setelah dibentuk, diangin-anginkan agar bentuknya tidak berubah, kemudian dibakar pada suhu rendah. Wadah dengan beragam nama yang berbeda di setiap daerahnya, merupakan warisan budaya. Diameter gombang bagian atas atau mulutnya, ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan diameter bagian perutnya yang lebar, kemudian di bagian dasar, bagian bawah, diameternya lebih mengecil lagi. 

Gombang atau tempayan besar, ada juga yang menyebutnya martaban. Nama benda ini dijadikan nama geografis di pantai bagian selatan Myanmar (Burma), atau di bagian utara Laut Andaman. Di bagian laut yang menjorok ke daratan, oleh masyarakat di sana dinamai Teluk Martaban. Apakah karena rona bumi teluknya yang menyerupai martaban, menyerupai tempayan besar, ataukah karena di teluk itu terdapat pelabuhan yang menjadi tempat dilakukannya muat-bongkar martaban?

Di Jawa Barat, Jakarta, dan Banten, toponim yang menggambarkan daerah cekung, yang dianalogikan dengan wadah atau perabotan dari tanahliat, gentong: seperti Tanjakan Gentong, Cigumentong. Pariuk: Pariuk, Desa Mariuk, Gunung Mariuk, Kampung Mariuk. Jadi: Sukajadi, dan gombang: Gombang. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:43 WIB

Sanghyang Kenit: Surga Wisata Alam Bandung Barat, Tawarkan Banyak Wahana dalam Satu Destinasi

Salah satu destinasi yang semakin populer adalah Sanghyang Kenit, sebuah kawasan wisata alam yang terletak di Cisameng, Kecamatan Cipatat.
tebing batu unik di Sanghyang Kenit yang dialiri arus sungai deras, menciptakan pemandangan alam yang khas dan menarik perhatian pengunjung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Nada Ratu Nazzala)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)