Smart Mob, Discord, dan Network Society

Prof. Dr. Moch Fakhruroji
Ditulis oleh Prof. Dr. Moch Fakhruroji diterbitkan Senin 15 Sep 2025, 07:59 WIB
Generasi muda di Nepal melangsungkan pemilihan pemimpin baru dengan cara baru mereka, yakni melalui platform Discord. (Sumber: Unsplash/appshunter.io)

Generasi muda di Nepal melangsungkan pemilihan pemimpin baru dengan cara baru mereka, yakni melalui platform Discord. (Sumber: Unsplash/appshunter.io)

Salah satu berita yang akan mengebohkan dalam beberapa pekan, bulan atau bahkan akan dikenang sepanjang masa adalah dilantiknya Sushila Karki sebagai Perdana Menteri sementara Nepal menyusul konflik berdarah selama beberapa hari yang merenggut beberapa korban jiwa.

Pengangkatan Karki sebagai Perdana Menteri ini dilakukan menyusul kekosongan pemerintahan selepas Sharma Oli untuk mengundurkan diri.

Perempuan berusia 73 tahun ini memang bukan perempuan sembarangan. Ia adalah mantan Ketua Mahkamah Agung di Negeri Himalaya ini. Ia tidak hanya dikenal sebagai politisi yang tidak kompromistis terhadap tindak korupsi, tetapi juga dosen, penulis, dan aktivis kebudayaan.

Namun yang membuatnya akan dikenang sepanjang masa adalah bahwa pemilihan Perdana Menteri ini dilakukan secara instant melalui aplikasi Discord, sebuah aplikasi instant messaging dan platform VoIP social yang memfasilitasi panggilan suara, panggilan video, teks, dan media-media lainnya yang dapat diatur sebagai komunikasi private atau dapat pula dalam bentuk komunitas secara virtual.

Fakta ini menjadikan Nepal telah mencetak sejarah sebagai negara pertama yang memperlihatkan “digital politics” sepenuhnya. Terlebih, demonstrasi yang berujung kerusuhan yang melatari peristiwa ini juga diinisiasi oleh Gen-Z dan memang dimobilisasi secara digital secara mandiri.

Meskipun sejak lama kaum muda sering menjadi penggerak perubahan sosial-politik dan kebudayaan, namun Gen-Z di Nepal memperlihatkan bagaimana kekuatan platform digital dalam memobilisasi gerakan sosial dan politik.

Bukan Kali Pertama

Generasi muda di Nepal melangsungkan pemilihan pemimpin baru dengan cara baru mereka, yakni melalui platform Discord. (Sumber: Unsplash/Alexander Shatov)
Generasi muda di Nepal melangsungkan pemilihan pemimpin baru dengan cara baru mereka, yakni melalui platform Discord. (Sumber: Unsplash/Alexander Shatov)

Nepal memang bukan yang pertama. Salah satunya, jauh sebelum era media sosial dan platform digital, gerakan serupa juga muncul di Filipina pada tahun 2001 dimana saat itu demonstran tumpah-ruah ke jalan karena seruan melalui SMS Broadcast untuk melawan Joseph Estrada yang korup.

Peristiwa ini kemudian melahirkan sebuah konsep yang dikembangkan oleh Howard Rheingold (2002) dalam Smart Mobs: The Next Social Revolution. Menurutnya, smart mob terdiri dari orang-orang yang bertindak secara bersamaan meski tidak mengenal satu sama lain, namun sama-sama memiliki perangkat komunikasi.

Dalam kasus Nepal, motif penggulingan kekuasaan tidak hanya disebabkan oleh tindakan korup para penguasa, tetapi juga dimotivasi oleh perasaan jengah atas perilaku anak-anak dan keluarga para pejabat yang seringkali flexing. Bahkan mereka menyebut anak-anak pejabat ini sebagai “nepo-kids” yang memperbesar jurang kesenjangan sosial.

Suara-suara sumbang dari rakyat yang diekspesikan di berbagai platform digital ini justru mendorong para penguasa Nepal untuk berencana membatasi sejumlah platform digital yang cukup popular.

Hal ini justru malah menambah kemarahan rakyat yang banyak diistilahkan sebagai digital frustration atau frustrasi digital. Bagi banyak pengamat, faktor inilah yang justru kemudian menciptakan kesamaan kehendak untuk menggulingkan pemerintahan yang korup.

Kekuatan Gen-Z dan Network Society

Smart mob yang digerakkan oleh platform digital ini ternyata hanya langkah awal dari babak baru kehidupan politik di Nepal. Setelah kekuasaan dapat digulingkan, kalangan Gen-Z masih ingin membuktikan bahwa gerakan mereka memang berbeda. Ya, mereka kemudian mengusulkan pemilihan pemimpin baru dengan cara mereka, yakni melalui platform Discord.

Dalam transisi kekuasaan semacam ini, “pemilu digital” menjadi pilihan yang paling masuk akal, karena dapat diselenggarakan dengan cepat, efektif, bahkan tanpa biaya. Benar saja, hanya dalam hitungan beberapa jam, sosok Sushila Karki terpilih dan tidak lama kemudian segera dilantik sebagai Perdana Menteri sementara.

Kasus Nepal memperlihatkan bahwa tidak semua Gen-Z itu “strawberry generation” yang dinilai rapuh dan lemah. Justru sebaliknya, mereka telah membuktikan bahwa kekuatan mereka begitu solid, efektif, efisien, tidak terbayangkan sebelumnya, bahkan oleh para analis politik kawakan.

Secara teoretis, smart mob di Nepal merupakan manifestasi dari “network society” yang mengarah pada sebuah masyarakat yang digerakkan oleh jejaring.

Manuel Castells (2009), pencetus teori ini, menguraikan bahwa dalam network society, kekuatan menjadi lebih terdistribusi dan tidak lagi bersifat hierarkis, hal ini salah satunya ditopang oleh eksistensi platform digital yang bersifat lebih interaktif dan pastisipatoris. Karakteristik inilah yang memungkinkan munculnya smart mob.

Dalam perspektif Rheingold, smart mob merupakan bentuk gerakan atau ekspresi politik gererasi baru. Gerakan sosial-politik di Nepal dan bahkan negara-negara lain yang muncul dengan pola ini, tidak terkecuali di Indonesia—dalam pandangan Rheingold adalah sebuah keniscayaan.

Smart mob bukan hanya disebabkan oleh perilaku menyimpang para penguasa, tetapi mungkin lebih sebabkan oleh gaya komunikasi politik digital Gen-Z dan generasi-generasi berikutnya. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Prof. Dr. Moch Fakhruroji
Direktur dan co-founder Center for Digital Culture and Society (CDiCS)
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Mencari Tuhan di Layar Ponsel

Mayantara 20 Jul 2025, 11:57 WIB
Mencari Tuhan di Layar Ponsel

News Update

Ayo Netizen 05 Nov 2025, 20:12 WIB

Keringat yang Bercerita, Potret Gaya Hidup Sehat di Perkotaan

Melalui feature ini pembaca diajak menyelami suasana pagi yang penuh semangat di tengah denyut kehidupan masyarakat perkotaan.
Ilustrasi olahraga lari. (Sumber: Pexels/Ketut Subiyanto)
Mayantara 05 Nov 2025, 19:29 WIB

Budaya Scrolling: Cermin dari Logika Zaman

Di banyak ruang sunyi hari ini, kita melihat pemandangan yang sama, seseorang menunduk menatap layar, menggulir tanpa henti.
Kita menyebutnya scrolling, para peneliti menyebutnya sebagai ritual baru zaman digital. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 05 Nov 2025, 18:38 WIB

Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus, antara Keresahan Orang Tua dan Tantangan Penerimaan

Selain faktor akses, stigma sosial menjadi penghalang besar. Tidak sedikit orang tua yang enggan memeriksakan anak karena takut dicap atau dikucilkan.
Ilustrasi. Deteksi dini anak berkebutuhan khusus masih menjadi isu mendesak di Indonesia. (Sumber: Freepik)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 17:21 WIB

10 Penulis Terpilih Oktober 2025: Kritik Tajam untuk Bandung yang 'Tidak Hijau'

Inilah 10 penulis terbaik yang berhasil menorehkan karya-karya berkualitas di kanal AYO NETIZEN sepanjang Oktober 2025.
Banjir di Kampung Bojong Asih, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, pada Minggu, 9 Maret 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 05 Nov 2025, 14:48 WIB

Cibunut Berwarna Ceminan Semangat Ekonomi Kreatif dan Pemberdayaan Pemuda di Gang-gang Kota Bandung

Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas.
Kampung Cibunut menjelma menjadi simbol pemberdayaan ekonomi wilayah dan pemuda melalui semangat ekonomi kreatif yang tumbuh dari akar komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Jelajah 05 Nov 2025, 12:49 WIB

Hikayat Pelarian Eddy Tansil, Koruptor Legendaris Paling Diburu di Indonesia

Kisah dramatis pelarian Eddy Tansil, koruptor legendaris yang lolos dari LP Cipinang tahun 1996 dan tak tertangkap hingga kini, jadi simbol abadi rapuhnya hukum di Indonesia.
Eddy Tansil saat sidang korupsi Bapindo. (Sumber: Panji Masyarakat Agustus 1994)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 11:49 WIB

Garis Merah di Atas Kepala Kita

Refleksi Moral atas Fenomena S-Line dan Krisis Rasa Malu di Era Digital
poster film S-Line (Sumber: Video.com)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 10:55 WIB

Bergadang dan Tugas, Dilema Wajar di Kalangan Mahasiswa?

Feature ini menyoroti kebiasaan bergadang mahasiswa yang dianggap wajar demi tugas dan fokus malam hari.
Ilustrasi mengerjakan tugas di waktu malam hari (Sumber: Pribadi | Foto: Muhamad Alan Azizal)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 09:26 WIB

Bicara tentang Ramuan Khusus Seorang Pemimpin Muda

4 ramuan khusus atau four action yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin muda.
Muhammad Fatahillah, Ketua OSIS (Organisasi Intra Siswa Sekolah) MAN 2 Kota Bandung (Sumber: Highcall Ziqrul | Foto: Highcall Ziqrul)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 08:48 WIB

Menyemai Minat Baca Mahasiswa di Tengah Dunia Digital

Fenomena pergeseran bentuk literasi di kalangan civitas akademika, terutama dunia kampus
Kegiatan literasi mahasiswa di perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis | Foto: Salsabiil Firdaus)
Ayo Netizen 05 Nov 2025, 07:57 WIB

Bystander Effect yang Dialami Perempuan dalam Film Shutter (2025)

Film horor di Indonesia tidak lepas mengangkat tokoh perempuan sebagai korban kekerasan atau pelecehan seksual hingga mengalami Bystander Effect.
Isu Byestander Effect dalam Film Shutter (Sumber: Instagram | Falconpicture)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 20:02 WIB

Teja Paku Alam Bermain Gemilang, ’Sudahlah Persib Tak Butuh Kiper Asing’

Siapa pun tahu penjaga gawang nomor satu Persib bukanlah Teja Paku Alam, tapi Adam Przybek, pemain asing berkebangsaan Polandia.
Penjaga gawang Persib Teja Paku Alam (kanan), dan Adam Przybek (tengah) pemain asing berkebangsaan Polandia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 19:33 WIB

Menanam Harapan di Tengah Krisis Hijau, Membangun Semangat Pelestarian Hutan Lewat Edutourism

Edutourism menawarkan pengalaman wisata yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membangun kesadaran ekologis.
Contoh nyata praktik edutourism adalah Orchid Forest Cikole. Tidak hanya menawarkan keindahan lanskap, tetapi juga jadi ruang belajar tentang pentingnya pelestarian hutan dan tanaman anggrek. (Sumber: dok Orchid Forest Cikole)
Ayo Jelajah 04 Nov 2025, 18:27 WIB

Sejarah Kopo Bandung, Berawal dari Hikayat Sesepuh hingga Jadi Distrik Ikon Kemacetan

Dulu dibangun dengan darah dan keringat Eyang Jawi, kini Jalan Kopo jadi ikon kemacetan Bandung. Inilah sejarah panjangnya dari masa kolonial hingga modern.
Jalan di antara Cisondari dan Kopo zaman baheula. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:49 WIB

Suatu Malam yang Syahdu Menikmati ‘Sate Sadu’ Soreang yang Legendaris

Dalam sekejap, makanan habis. Keempukan daging, kegurihan rasa, menyatu. Sate Sadu memang legendaris.
Sate Sadu di Soreang, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ulasan Pengguna Google)
Ayo Biz 04 Nov 2025, 17:29 WIB

Mengubah Cokelat Jadi Gerakan, Sinergi UMKM dan Petani dalam Rantai Pangan

Di tengah tren urbanisasi, muncul kesadaran baru bahwa produk pangan berbasis bahan baku lokal memiliki nilai lebih. Bukan hanya dari sisi rasa, tetapi juga dari dampak sosial yang ditimbulkan.
Battenberg3, sebuah UMKM yang menjadikan kolaborasi dengan petani sebagai inti bisnisnya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 17:00 WIB

Sosok yang Menyemai Harapan Hijau di Padatnya Kota Bandung

Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional.
Gin Gin Ginanjar. Di bawah kepemimpinannya, program Buruan SAE meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional. (Sumber: Humas DKPP Bandung | Foto: Humas DKPP Bandung)
Ayo Jelajah 04 Nov 2025, 16:50 WIB

Hikayat Skandal Dimas Kanjeng, Dukun Pengganda Uang Seribu Kali Lipat

Dimas Kanjeng mengaku bisa menggandakan uang ribuan kali lipat, tapi di balik padepokannya tersimpan kisah kelam pembunuhan dan penipuan.
Dimas Kanjeng Taat Pribadi, dukun pengganda uang yang jadi sensasi nasional.
Ayo Netizen 04 Nov 2025, 16:16 WIB

Menjadi Mahasiswa IKIP Bandung Bagian Satu

Bernostalgia tentang menjadi mahasiswa IKIP Bandung pada tahun 1995-an.
Villa Isola. (Sumber: Dok. UPI Bandung)