Ombram dan Bandung yang Tak Pernah Sepi Nada

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 26 Sep 2025, 18:43 WIB
Ombram, band yang digawangi Brahmana Amsal (vokal), Opit Bey (gitar), dan Magi (drum) adalah simbol regenerasi, proyek yang lahir dari pertemuan tak terduga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Ombram, band yang digawangi Brahmana Amsal (vokal), Opit Bey (gitar), dan Magi (drum) adalah simbol regenerasi, proyek yang lahir dari pertemuan tak terduga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Bandung tak pernah kehabisan suara. Sejak era 90-an hingga kini, kota ini terus memproduksi gelombang musik yang mengguncang skena nasional. Dari Pas Band yang mengusung rock cadas, Mocca dengan nuansa swing pop, hingga The S.I.G.I.T yang membawa semangat garage rock ke panggung internasional, semua lahir dari atmosfer kreatif yang khas.

Di balik udara sejuk dan jalanan berbukit, Bandung menyimpan denyut musik yang tak pernah berhenti. Gelombang ini bukan sekadar tren, melainkan kultur. Anak muda Bandung tumbuh dengan semangat kolektif, studio rumahan, gigs komunitas, dan semangat DIY (do-it-yourself) yang menjadikan musik sebagai medium ekspresi dan identitas. Di tengah arus digital dan algoritma, mereka tetap memilih jalur yang jujur dan personal.

Dari gelombang itu, muncul kembali sebuah nama, Ombram. Band yang digawangi oleh Brahmana Amsal (vokal), Opit Bey (gitar), dan Magi (drum) ini adalah simbol regenerasi, sebuah proyek yang lahir dari pertemuan tak terduga.

Brahmana, sang vokalis, sempat vakum selama dua dekade dari dunia musik. Namun, sebuah telepon dari Magi mengubah segalanya. “Magi telepon dan mengajak bertemu di rumah Opit, dia nyiapin sampling dua lagu, dari materi lagu yang saya buat 20 tahun lalu. Sempat bingung juga, kan saya vakum lama, tapi Opit keukeuh bilang bisa akhirnya kita bikin band lah, Ombram (Opit, Magi, dan Bram),” kenang Brahmana.

Bandung memang punya cara sendiri dalam melahirkan musisi. Bukan lewat industri besar, tapi lewat pertemanan, ruang-ruang kecil, dan semangat berbagi. Ombram pun lahir dari proses yang serupa. “Awalnya gak kepikiran bikin band, tapi Magi punya rencana dan kebetulan Bram juga jadi gabung, akhirnya kita lanjut bikin band ini,” ujar Opit.

Genre yang mereka usung merentang dari rock, soft rock, alternatif, hingga pop. Lagu-lagu seperti “Berteriak,” “Biarkan Aku Sendiri,” dan “Oma” adalah hasil aransemen ulang dari materi lama Brahmana yang diberi napas baru oleh Opit. “Akhirnya ada satu label yang nyangkut, dan kita terima, akhirnya kita ngeband dan garap lagu cuma sebulan kayaknya,” kata Brahmana.

Proses rekaman pun penuh tantangan. Mobilitas Brahmana yang tinggi membuat mereka harus bekerja ekstra. “Kalau bilang kendalanya apa, sebenernya cuman ada di saya sih karena saya masih harus ke 2-3 kota dalam seminggu, makanya kita sering maraton ambil shift vokal sampai 5 lagu sehari,” tambahnya.

Fenomena band-band Bandung yang terus bermunculan tak lepas dari semangat kolektif anak muda. Di mata generasi sekarang, musik bukan sekadar hiburan, melainkan ruang untuk menyuarakan keresahan, harapan, dan identitas. Banyak dari mereka yang tumbuh dengan semangat mandiri, memproduksi lagu dari kamar tidur, lalu menyebarkannya lewat platform digital.

Ombram pun memanfaatkan momentum ini. Lagu-lagu mereka kini tersedia di Spotify dan YouTube, menjangkau pendengar lintas kota dan generasi. “Rencana ke depan kami mengeluarkan kaset yang bisa menjadi barang unik, piringan hitam, dan CD juga,” ujar Brahmana, menandakan bahwa mereka tak hanya bermain di ranah digital, tapi juga ingin menyentuh sisi kolektor dan nostalgia.

Kehadiran Ombram menjadi bukti bahwa Bandung masih menjadi barometer musik alternatif di Indonesia. Mereka bukan hanya membawa lagu, tapi juga cerita tentang persahabatan, konsistensi, dan keberanian untuk kembali setelah lama vakum.

Bagi anak muda Bandung, Ombram adalah cerminan bahwa tak ada kata terlambat untuk berkarya. Bahwa musik bisa menjadi jembatan lintas generasi, dan bahwa kota mereka masih punya banyak cerita untuk disuarakan.

“Ombram itu bukan hanya tentang kami bertiga, tapi tentang semangat untuk terus berkarya, meski waktu sudah berjalan jauh,” pungkas Brahmana.

Alternatif produk musik dan fashion skena serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/5AjOeYLKa0
  2. https://s.shopee.co.id/9fBo0uXnqu
  3. https://s.shopee.co.id/5fffFdB3bB
  4. https://s.shopee.co.id/1g9WUIQ9ig

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 26 Sep 2025, 20:29 WIB

Sunda dan Buddha yang Langka Kita Baca

Sejarah menunjukkan pada dunia bahwa Sunda milik semua orang.
Mengintip Rupang Sang Buddha dari Samping Jendela Luar di Vihara Buddha Gaya, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 18:43 WIB

Ombram dan Bandung yang Tak Pernah Sepi Nada

Ombram, band yang digawangi Brahmana Amsal (vokal), Opit Bey (gitar), dan Magi (drum) adalah simbol regenerasi, proyek yang lahir dari pertemuan tak terduga.
Ombram, band yang digawangi Brahmana Amsal (vokal), Opit Bey (gitar), dan Magi (drum) adalah simbol regenerasi, proyek yang lahir dari pertemuan tak terduga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 18:04 WIB

Advokasi Kebijakan dan Komunikasi Publik: Jalan Menuju Pemerintahan Partisipatif

Pentingnya sinergi advokasi kebijakan dan komunikasi pejabat publik agar aspirasi rakyat tersalurkan dan kebijakan lebih partisipatif.
Pentingnya sinergi advokasi kebijakan dan komunikasi pejabat publik agar aspirasi rakyat tersalurkan dan kebijakan lebih partisipatif. (Sumber: Pexels/Tara Winstead)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 16:55 WIB

Bandung dan Tren Gaya Hidup Terintegrasi, Bobobox Jadi Simbol Inovasi Lokal

Kota Bandung telah lama menjadi pusatnya kreativitas bagi generasi muda yang haus akan eksplorasi, baik dalam seni, teknologi, maupun kuliner.
Chief Commercial Officer Bobobox, Bayu Ramadhan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 16:01 WIB

Merawat Inovasi: Kunci Keberlanjutan Gerakan Pengelolaan Sampah di Kota Bandung

Bandung jadi gudang inovasi sampah. Keberlanjutan inovasi ASN akan mendorong pengelolaan sampah yang murah dan efektif.
Petugas memasukan sampah organik ke dalam drum komposter di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Selasa 15 Oktober 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 15:28 WIB

Kisah Bebek Kaleyo Menaklukkan Bandung, Ketika Kuliner Legendaris Bertemu Gaya Hidup Kekinian

Dari rendang hingga rawon, dari soto hingga bebek goreng, kuliner Indonesia terus beregenerasi, menjawab selera zaman tanpa kehilangan identitas.
Flagship outlet Bebek Kaleyo di Jalan Sumatera No. 5, Kota Bandung yang mempertemukan kuliner tradisional dengan estetika kekinian. (Sumber: dok. Bebek Kaleyo)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 14:03 WIB

Dua Wajah Zaman Berlari di Bandung

Tentang perbedaan kegiatan lari di Kota Bandung pada tahun 1980-an dengan tahun 2020-an.
Warga melakukan aktivitas lari pagi di kawasan Dago, Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Jelajah 26 Sep 2025, 14:00 WIB

Jejak Sejarah Terowongan Kereta Lampegan Cianjur, Tertua di Indonesia

Dibangun pada 1879 oleh Staatsspoorwegen, Terowongan Lampegan menjadi jalur kereta tertua di Indonesia. Kini, lorong 415 meter ini tak hanya saksi sejarah kolonial, tetapi juga terkenal dengan legenda
Terowongan Kereta Lampegan Cianjur, tertua di Indonesia. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 11:03 WIB

Bukan Hanya Sekedar Olahan Susu, Yogurt Punya Segudang Manfaat

Yogurt merupakan produk olahan susu yang dibuat melalui proses fermentasi bakteri baik, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Hasil fermentasi ini menghasilkan rasa asam
Ilustrasi Foto Yougurt (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 10:03 WIB

Kedai Susu Murni Legendaris di Jalan Pungkur

Susu murni sejak lama dikenal sebagai minuman bergizi tinggi yang kaya akan protein, baik untuk menjaga kebugaran tubuh. Di Bandung, minuman ini mudah ditemui karena wilayahnya dikelilingi sentra
Ilustrasi Susu Murni (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 09:30 WIB

Cara Baru ASN Naik Kelas: Belajar Diakui, Karier pun Melaju

Corpu dan RPL membuka jalan baru untuk ASN, diakui jadi syarat karier ataupun studi lanjut.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 25 Sep 2025, 21:10 WIB

Hikayat Konflik Lahan Dago Elos yang jadi Simbol Perlawanan di Bandung

Dari eigendom verponding peninggalan Belanda, konflik tanah Dago Elos menjelma simbol perlawanan warga kecil melawan modal besar.
Forum Dago Melawan di Depan Polrestabes Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 25 Sep 2025, 20:03 WIB

Islam dengan Citra Rasa Lokal

Sungguh tak berlebihan bila kita meneguhkan Sunda dan kemajemukan budaya sebagai napas bersama.
Indahnya Masjid Raya Al Jabbar. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 25 Sep 2025, 18:30 WIB

Gercep, FOMO, dan Instagramable: Milenial dan Gen Z Membentuk Arah Baru Industri Kuliner Kekinian

Industri kuliner kekinian di Indonesia tengah mengalami transformasi besar, didorong oleh perubahan perilaku konsumsi generasi milenial dan Z.
Industri kuliner kekinian di Indonesia tengah mengalami transformasi besar, didorong oleh perubahan perilaku konsumsi generasi milenial dan Z. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 25 Sep 2025, 17:28 WIB

Sinergi UMKM dan Institusi, Bechips Jadi Bukti Ekspor Bukan Mimpi

Bandung kembali menegaskan reputasinya sebagai kota kreatif yang melahirkan pelaku usaha tangguh, salah satu kisah sukses terbaru datang dari UMKM Bechips.
Kisah sukses terbaru datang dari Bechips, salah satu UMKM Kota Bandung yang berhasil menembus pasar ekspor Jepang secara mandiri. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 25 Sep 2025, 17:17 WIB

Bandung Menjelang Sore di Kawasan Kopo Area

Bandung menjelang sore di kawasan kopo area layaknya pesta pora, riuh dan ramai oleh sejumlah kendaraan yang memadati jalanan.
Kemacetan di Kawasan Kopo, Senin, 22 September 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 25 Sep 2025, 16:16 WIB

Rampak Gitar The Revolution Is, Ketika Musik Jadi Suara Petani

Rampak Gitar Akustik The Revolution Is di Bandung menegaskan satu hal: revolusi agraria di Indonesia belum selesai.
Rampak gitar di Taman Cikapayang. Abah Omtris (tengah depan) berdiri di samping putri Mukti-Mukti, Kembang Padang Ilalang. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 25 Sep 2025, 15:00 WIB

Asal-usul Nama Geografis Baribis 

Nama geografis Baribis di Kabupaten Majalengka dijadikan nama patahan oleh Van Bemmelen.
Penggalian pasir ini menyingkapkan bukti adanya Patahan Baris di Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: T Bachtiar)
Ayo Biz 25 Sep 2025, 12:53 WIB

Semangat Menembus Batas, Inspirasi dari Niko untuk Pelaku UMKM di HUT Kota Bandung ke-215

Di HUT ke 215, Kota Bandung tak hanya merayakan sejarah dan kemajuan, tapi juga semangat warganya yang tercermin dari Niko, pelaku UMKM yang sukses menembus pasar global.
Owner CV Bechips Indonesia, Niko Saputra dan sang istri saat menunjukkan produk andalannya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 25 Sep 2025, 12:45 WIB

Emplod, Cemilan Tradisional yang Tak Pernah Kehilangan Penggemar

Jawa Barat dikenal dengan kekayaan kulinernya yang beragam. Sayangnya, tidak semua jajanan khas mampu bertahan di tengah derasnya tren makanan modern. Emplod
Ilustrasi Foto Emplod (Foto: Pixabay)