Menelisik Partisipasi Angkatan Kerja Jawa Barat, Bandung sebagai Cermin Urbanisasi dan Ketimpangan

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 07 Nov 2025, 17:04 WIB
ilustrasi. Data BPS Jabar menunjukkan paradoks menarik di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bandung berada di kategori “sangat tinggi”, tetapi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tetap signifikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)

ilustrasi. Data BPS Jabar menunjukkan paradoks menarik di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bandung berada di kategori “sangat tinggi”, tetapi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tetap signifikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)

AYOBANDUNG.ID -- Kota Bandung dikenal sebagai pusat kreativitas, pendidikan, dan gaya hidup urban di Jawa Barat. Namun, di balik citra modern dan capaian pembangunan manusia yang tinggi, kota ini masih bergulat dengan persoalan klasik yakni pengangguran. Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan paradoks yang menarik di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bandung berada di kategori “sangat tinggi”, tetapi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tetap signifikan.

Pada Agustus 2025, IPM Jawa Barat mencapai 75,90, naik 0,98 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Bandung bahkan mencatat IPM tertinggi di provinsi ini dengan nilai 84,66. Angka tersebut menegaskan bahwa kualitas hidup masyarakat Bandung, dari sisi pendidikan, kesehatan, hingga standar hidup, berada di atas rata-rata.

Namun, capaian tersebut tidak berbanding lurus dengan kondisi ketenagakerjaan. TPT Jawa Barat naik menjadi 6,77 persen atau sekitar 1,78 juta orang. Di wilayah perkotaan, termasuk Bandung, angka pengangguran lebih tinggi, mencapai 7,19 persen, dibandingkan perdesaan yang hanya 4,92 persen.

Fenomena ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia tidak otomatis menjamin tersedianya lapangan kerja. Banyak lulusan perguruan tinggi dan sekolah kejuruan di Jawa Barat termasuk Bandung yang kesulitan masuk ke dunia kerja. Urbanisasi dan masuknya angkatan kerja baru setiap tahun semakin memperbesar tekanan terhadap pasar tenaga kerja.

Dari sisi pendidikan, lulusan SMK menjadi kelompok dengan tingkat pengangguran tertinggi, yakni 12,81 persen. Angka ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi ini memperlihatkan adanya mismatch antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri. Bandung yang memiliki banyak sekolah kejuruan belum sepenuhnya mampu menghubungkan kurikulum dengan kebutuhan dunia usaha.

Ironisnya, meski IPM menunjukkan peningkatan rata-rata lama sekolah (RLS) hingga 9,14 tahun dan harapan lama sekolah (HLS) mencapai 13,02 tahun, lulusan tetap menghadapi kesulitan dalam mencari pekerjaan. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah pendidikan di Jawa Barat termasuk Bandung sudah relevan dengan kebutuhan pasar kerja yang semakin kompleks?

Dari sisi lapangan usaha, sektor perdagangan masih menjadi penopang utama dengan kontribusi 22,69 persen, diikuti industri pengolahan sebesar 18,73 persen, dan pertanian 15,24 persen. Bandung sebagai kota jasa dan perdagangan jelas tercermin dalam data ini. Namun, dominasi sektor informal membuat banyak pekerja tidak memiliki jaminan sosial maupun kepastian pendapatan.

Plt. Kepala BPS Jawa Barat, Darwis Sitorus, menegaskan tren pekerja informal terus meningkat. Kondisi ini sejalan dengan fenomena di Bandung, di mana banyak anak muda memilih jalur usaha mandiri, startup, atau pekerjaan kreatif.

“Proporsi penduduk bekerja pada kegiatan informal mengalami kenaikan selama Agustus 2024 hingga Agustus 2025 didorong oleh bertambahnya pekerja dengan status berusaha sendiri,” jelasnya.

Meski terlihat dinamis, sektor informal menyimpan kerentanan. Pekerja mandiri dan freelance di Bandung sering kali menghadapi ketidakpastian pendapatan, minim akses BPJS, dan rentan terhadap fluktuasi pasar. Hal ini memperlihatkan bahwa tingginya IPM tidak serta-merta menjamin perlindungan sosial bagi tenaga kerja.

Urbanisasi juga memperburuk situasi. Bandung menjadi magnet bagi pendatang dari berbagai daerah, terutama generasi muda yang mencari peluang kerja. Namun, tidak semua terserap ke sektor formal. Akibatnya, persaingan kerja semakin ketat, sementara lapangan kerja formal tidak bertambah signifikan.

Dari sisi gender, kesenjangan partisipasi masih mencolok. TPAK laki-laki mencapai 84,41 persen, sementara perempuan hanya 49,27 persen. Penurunan partisipasi perempuan lebih cepat dibandingkan laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan di Bandung masih menghadapi hambatan struktural dalam mengakses dunia kerja.

Kondisi ini menimbulkan dampak sosial yang nyata. Banyak perempuan memilih bekerja di sektor informal atau UMKM karena fleksibilitas, tetapi tetap tanpa jaminan sosial. Di sisi lain, anak muda lulusan perguruan tinggi menghadapi dilema antara bekerja di sektor kreatif yang penuh risiko atau menunggu kesempatan di sektor formal yang terbatas.

Paradoks ini semakin jelas ketika melihat standar hidup. Pengeluaran riil per kapita per tahun di Jawa Barat mencapai Rp12,447,000, naik 2,39 persen dibandingkan 2024. Namun, pertumbuhan ini masih lebih rendah dibandingkan rata-rata periode 2020–2024. Di Bandung, biaya hidup tinggi membuat banyak pekerja urban tetap merasa tertekan meski IPM menunjukkan peningkatan.

Dengan IPM tinggi, masyarakat Bandung dinilai memiliki akses lebih baik terhadap pendidikan dan kesehatan. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kualitas hidup tidak selalu sejalan dengan kualitas pekerjaan. Banyak lulusan berpendidikan tinggi yang akhirnya bekerja di sektor informal atau pekerjaan yang tidak sesuai kompetensi.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa pembangunan manusia di Bandung masih parsial. Pendidikan dan kesehatan memang membaik, tetapi belum terintegrasi dengan strategi ketenagakerjaan. Tanpa link and match antara pendidikan dan industri, angka pengangguran akan tetap tinggi meski IPM terus naik.

Bandung sebagai kota kreatif dinilai membutuhkan kebijakan yang lebih serius dalam menghubungkan pendidikan, keterampilan, dan peluang kerja. Jika tidak, kota ini akan terus menghadapi paradoks, yakni masyarakat berpendidikan tinggi, tetapi tetap rentan terhadap pengangguran dan pekerjaan informal.

“Jika kita lihat IPM tertinggi ada di Kota Bandung dengan nilai 84,66 dan terendah di Kabupaten Cianjur dengan nilai 69,84. Ada 4 Kota yang berada pada status ‘sangat tinggi’ dan 22 kabupaten/kota berada pada status ‘tinggi’. Sedangkan saat ini Cianjur menjadi satu-satunya daerah yang masih berstatus ‘sedang’ dalam klasifikasi IPM,” pungkas Darwis.

Alternatif pembelian produk fashion formal atau serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/9Ka2UXHuOB
  2. https://s.shopee.co.id/LfDm1G1mC
  3. https://s.shopee.co.id/gI4AeMsZd
  4. https://s.shopee.co.id/2LQI9mt49y
  5. https://s.shopee.co.id/1VrBAepqsw
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 07 Nov 2025, 19:18 WIB

Menyusuri Kabut Harapan, Rohmat dan Ontang-Anting yang Tak Pernah Menyerah

Kawah Putih bukan sekadar destinasi. Bagi Rohmat, tempat ini adalah nadi ekonomi, tempat ia menggantungkan hidup sebagai sopir ontang-anting selama lebih dari sepuluh tahun.
Kawah Putih bukan sekadar destinasi. Bagi Rohmat, tempat ini adalah nadi ekonomi, tempat ia menggantungkan hidup sebagai sopir ontang-anting selama lebih dari sepuluh tahun. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 18:54 WIB

Bandung di Bawah Langit Gelisah

Bukan seberapa deras hujan turun, melainkan seberapa cepat pemerintah dan warganya bergerak bersama.
Banjir pada tanggal 3 November 2025 di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 17:27 WIB

Ciwidey Segar Menggoda, Jalan Gelap Mengintai Bahaya

infrastruktur lampu yang kurang, membuat kondisi jalan menuju Ciwidey penuh tantangan dan bahaya.
Jalan raya yang gelap tanpa cahaya penerangan lampu jalan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ayyasy)
Ayo Biz 07 Nov 2025, 17:04 WIB

Menelisik Partisipasi Angkatan Kerja Jawa Barat, Bandung sebagai Cermin Urbanisasi dan Ketimpangan

Data BPS Jabar menunjukkan paradoks menarik di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bandung berada di kategori “sangat tinggi”, tetapi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tetap signifikan.
ilustrasi. Data BPS Jabar menunjukkan paradoks menarik di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bandung berada di kategori “sangat tinggi”, tetapi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tetap signifikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 16:52 WIB

Curug Tilu Leuwi Opat, Trek Mudah dan Spot Foto Goa Mini di Bandung Barat

Curug Tilu Leuwi Opat di Bandung Barat menawarkan pesona tiga air terjun alami, trek ringan, dan spot foto indah seperti goa mini.
Keindahan Air Terjun Curug Tilu Leuwi Opat (Foto: Azzam Kusuma M)
Ayo Biz 07 Nov 2025, 15:35 WIB

Bandung, Rumah Kreator dan Motor Ekonomi Kreatif Nasional

Dari lorong-lorong kecil yang dipenuhi mural hingga ruang publik modern yang menjadi panggung ide, Bandung tumbuh sebagai rumah bagi para kreator.
Dari lorong-lorong kecil yang dipenuhi mural hingga ruang publik modern yang menjadi panggung ide, Bandung tumbuh sebagai rumah bagi para kreator. (Sumber: dok Malam Anugerah Kreator Bandung)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 15:19 WIB

Implementasi Manajemen Talenta demi ASN MENYALA

Istilah Manajemen Talenta (MT) semakin sering bergema di ruang-ruang birokrasi Indonesia.
Human Capital Index (Sumber: https://faisalbasri.com/2018/10/15/posisi-indonesia-dalam-human-capital-index-terbaru-versi-bank-dunia/)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 14:56 WIB

Cetak ‘Brace’ ke Selangor FC, Adam Alis Shalat Istikharah sebelum Gabung dengan Persib

PERSIB Maung Bandung memuncaki klasemen Grup G AFC Champions League Two (ACL Two) 2025-2026.
Pemain Persib Bandung, Adam Alis. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Arif Rahman)
Ayo Jelajah 07 Nov 2025, 14:27 WIB

Hikayat Lara di Baleendah, Langganan Banjir yang Gagal Jadi Ibu Kota

Baleendah pernah dirancang jadi ibu kota Kabupaten Bandung. Sayang, takdir berkata lain. Banjir saban tahun menenggelamkan cita-cita itu.
Potret kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, saat diterjang banjir musiman. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 13:38 WIB

Tak Sekedar Viral 'Mie Kocok Igaan Soreang' Rasanya Bikin Ngaruy

Warung Mie Kocok Igaan Soreang berlokasi di Jalan Raya Soreang, Banjaran, Kabupaten Bandung.
Menu  Spesial Warung Mie Kocok Igaan Soreang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 12:50 WIB

Cigalintung, Kawasan Perbukitan yang Berkelok-kelok

angat mungkin, hanya ada dua nama geografis Cigalintung di Jawa Barat.
Lembur Cigalintung, kawasan yang berbukit dan berlembah dalam dengan sungai yang berkelok-kelok. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 11:43 WIB

7 Prinsip Beragama di Era AI ala Denny JA

Agama pernah ditulis di batu, lalu di kitab, dan kini di baris-baris kode algoritma. Namun makna sejati tak pernah berubah.
Ilustrasi belajar agama dari kecerdasan buatan (Sumber: 1miliarsantri.net | Foto: AI)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 10:12 WIB

Kekuasaan Itu Bernama Perawatan: Menerima Tubuh yang Ringkih dan Rentan

Tubuh ideal hanyalah milik segelintir orang. Itu pun masih boleh diragukan.
Tangan manusia. (Sumber: Pexels/Tan Danh)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 09:31 WIB

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Drama Gugup di Depan Publik

Percaya diri bukan soal tidak pernah takut, melainkan tentang bagaimana seseorang bisa tetap tenang.
Percaya diri bukan soal tidak pernah takut, melainkan tentang bagaimana seseorang bisa tetap tenang. (Sumber: Dokumentasi Penulis).
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 08:34 WIB

Surabi Durian Arnata, Jajanan Lawas Rasa Sultan

Jajanan surabi yang dipadukan dengan aneka ragam toping, salah satunya durian.
Surabi durian arnata (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 08:28 WIB

GYM: Antara Tren, Kesehatan, dan Gaya Hidup Baru Kaum Urban

Gym bukan tempat yang seram tapi tempat dimana orang memulai merubah pola hidupnya
GYM Bukan Tempat yang seram tapi tempat merubah pola hidup agar lebih sehat (Sumber: DirayaGYM Cinunuk | Foto: fikri syahrul mubarok)
Ayo Biz 06 Nov 2025, 20:05 WIB

Jawa Barat Melawan Scam, Inklusi Keuangan Jadi Senjata Baru

Jawa Barat masih berhadapan dengan kenyataan pahit, di mana tingginya laporan penipuan finansial, maraknya praktik keuangan ilegal, dan kesenjangan akses terhadap layanan keuangan formal.
Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 menjadi ruang interaktif masyarakat dengan lembaga keuangan, dalam membuka wawasan, membangun kepercayaan, dan melindungi hak konsumen. (Sumber: OJK)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 19:24 WIB

Bopet Bagindo: Sarapan Khas Minang di Bandung dengan Cita Rasa Otentik

Bopet Bagindo dikenal sebagai tempat sarapan murah tapi tetap mengenyangkan.
 (Sumber: Akun Tiktok @lidyahw)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 18:50 WIB

Pengasuhan Anak di Era Digital

Menuntun generasi, bukan sekadar mengawasi.
Ilustrasi anak-anak Indonesia. (Sumber: Pexels/Teguh Dewanto)
Ayo Biz 06 Nov 2025, 18:41 WIB

Bandung dan Tumbler, Ketika Gaya Hidup Sehat Menjadi Identitas Sosial

Di taman kota, ruang kerja, hingga jalur lari pagi, tumbler bukan lagi sekadar wadah air minum, tapi jadi penanda gaya hidup yang aktif, sadar lingkungan, dan estetis.
Di taman kota, ruang kerja, hingga jalur lari pagi, tumbler bukan lagi sekadar wadah air minum, tapi jadi penanda gaya hidup yang aktif, sadar lingkungan, dan estetis. (Sumber: Freepik)