Menyusuri Kabut Harapan, Rohmat dan Ontang-Anting yang Tak Pernah Menyerah

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 07 Nov 2025, 19:18 WIB
Kawah Putih bukan sekadar destinasi. Bagi Rohmat, tempat ini adalah nadi ekonomi, tempat ia menggantungkan hidup sebagai sopir ontang-anting selama lebih dari sepuluh tahun. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Kawah Putih bukan sekadar destinasi. Bagi Rohmat, tempat ini adalah nadi ekonomi, tempat ia menggantungkan hidup sebagai sopir ontang-anting selama lebih dari sepuluh tahun. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di lereng Kawah Putih yang dingin dan berkabut, suara mesin ontang-anting milik Rohmat menyapa pagi dengan harapan. Setiap deru kendaraan itu bukan sekadar transportasi wisata, melainkan doa yang mengalir pelan menuju dapur rumahnya di Desa Sukaresmi, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.

Musim hujan datang seperti tamu tak diundang. Langit kelabu menggantung di atas Kawah Putih yang terletak di kaki Gunung Patuha, membuat wisatawan enggan beranjak. Namun Rohmat tetap berangkat pukul enam pagi, menanti giliran di antara 87 sopir lain. Ia tahu, rezeki tak selalu datang cepat, tapi tak pernah berhenti ia jemput.

“Berangkat dari rumah jam 6 pagi terus nunggu pengunjung aja. Kadang gak narik seharian, kalau ada rezeki ya narik,” ujarnya saat berbincang dengan Ayobandung.

Kawah Putih bukan sekadar destinasi wisata. Bagi Rohmat, tempat ini adalah nadi ekonomi, tempat ia menggantungkan hidup sebagai sopir ontang-anting selama lebih dari sepuluh tahun. Ketika kabut menutupi kawah, harapan pun ikut mengabur.

“Saya sudah menjadi supir angkutan wisata Kawah Putih ini sudah lebih dari 10 tahun. Dulu pas Kawah Putih ditutup kerjaan sempat gak ada, jadi cuman ngandelin seadanya di rumah, kerja apa aja, buburuh di kebun, serabutan,” kenangnya.

Musim hujan memang menyulitkan, tapi pandemi adalah luka terdalam. Kala itu, Rohmat tak mengangkut penumpang berhari-hari. Ia hanya bisa menatap mobilnya yang terparkir, berharap ada satu keluarga yang datang berlibur.

“Zaman covid mah pernah jadi Rp20.000 buat 1 rit, sampai segitunya, itu teh 2 hari baru narik. Tapi daripada gak kerja, kalau yang penghasilan besar gak ada, ya yang kecil juga diambil daripada sia-sia,” katanya.

Ontang-anting di objek wisata alam Kawah Kutih. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ontang-anting di objek wisata alam Kawah Kutih. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Kini, saat hujan mengguyur hampir setiap hari, Rohmat tetap bersyukur. Selain itu, dirinya juga masih bisa mengandalkan mobil carry tua hasil kreditan untuk disewakan saat hajatan. “Alhamdulillah dimanfaatinlah walau ongkos kecil juga,” ujarnya.

Di tengah ketidakpastian penghasilan, Rohmat tetap menjaga semangat. Dia tahu, libur berarti tak ada uang. Maka ia memilih tetap bekerja, meski kadang pulang tanpa membawa apa-apa. Ia tak punya pilihan lain, selain terus berikhtiar demi anak dan istri. “Kalau libur ya gak ada uang. Jadi tetap kerja aja meski hujan,” katanya.

Menurut data dari Disparbud Jabar, kunjungan wisata ke Kawah Putih memang fluktuatif. Cuaca menjadi penentu utama. Ketika cerah, pengunjung bisa membludak. Tapi saat hujan, kawasan itu sepi, hanya menyisakan suara angin dan langkah para sopir yang menanti.

“Kalau lagi normal agak lumayan satu rit Rp80.000. Jadi 2 x Rp80.000 jadi Rp160.000 sehari,” kata Rohmat.

Rohmat adalah potret dari ribuan pekerja informal di sektor pariwisata yang hidupnya bergantung pada cuaca dan jumlah kunjungan. Dia bukan hanya sopir, tapi juga ayah, suami, dan pejuang yang tak pernah menyerah.

Kini, meski langit masih sering muram, semangat Rohmat tak pernah surut. Dia tetap percaya bahwa setiap hujan akan reda, dan setiap kabut akan tersibak oleh cahaya harapan.

“Selama masih sehat mah saya masih akan menggantungkan hidup sebagai sopir, ya demi menghidupi keluarga saya,” ujarnya.

Alternatif produk untuk rekreasi wisata alam di musim hujan:

  1. https://s.shopee.co.id/7V8OSbcfun
  2. https://s.shopee.co.id/9pWJF0RaEz
  3. https://s.shopee.co.id/AUm02IVgAD
  4. https://s.shopee.co.id/8AO5G3hkYg

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 07 Nov 2025, 19:18 WIB

Menyusuri Kabut Harapan, Rohmat dan Ontang-Anting yang Tak Pernah Menyerah

Kawah Putih bukan sekadar destinasi. Bagi Rohmat, tempat ini adalah nadi ekonomi, tempat ia menggantungkan hidup sebagai sopir ontang-anting selama lebih dari sepuluh tahun.
Kawah Putih bukan sekadar destinasi. Bagi Rohmat, tempat ini adalah nadi ekonomi, tempat ia menggantungkan hidup sebagai sopir ontang-anting selama lebih dari sepuluh tahun. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 18:54 WIB

Bandung di Bawah Langit Gelisah

Bukan seberapa deras hujan turun, melainkan seberapa cepat pemerintah dan warganya bergerak bersama.
Banjir pada tanggal 3 November 2025 di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 17:27 WIB

Ciwidey Segar Menggoda, Jalan Gelap Mengintai Bahaya

infrastruktur lampu yang kurang, membuat kondisi jalan menuju Ciwidey penuh tantangan dan bahaya.
Jalan raya yang gelap tanpa cahaya penerangan lampu jalan. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ayyasy)
Ayo Biz 07 Nov 2025, 17:04 WIB

Menelisik Partisipasi Angkatan Kerja Jawa Barat, Bandung sebagai Cermin Urbanisasi dan Ketimpangan

Data BPS Jabar menunjukkan paradoks menarik di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bandung berada di kategori “sangat tinggi”, tetapi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tetap signifikan.
ilustrasi. Data BPS Jabar menunjukkan paradoks menarik di mana Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bandung berada di kategori “sangat tinggi”, tetapi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tetap signifikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 16:52 WIB

Curug Tilu Leuwi Opat, Trek Mudah dan Spot Foto Goa Mini di Bandung Barat

Curug Tilu Leuwi Opat di Bandung Barat menawarkan pesona tiga air terjun alami, trek ringan, dan spot foto indah seperti goa mini.
Keindahan Air Terjun Curug Tilu Leuwi Opat (Foto: Azzam Kusuma M)
Ayo Biz 07 Nov 2025, 15:35 WIB

Bandung, Rumah Kreator dan Motor Ekonomi Kreatif Nasional

Dari lorong-lorong kecil yang dipenuhi mural hingga ruang publik modern yang menjadi panggung ide, Bandung tumbuh sebagai rumah bagi para kreator.
Dari lorong-lorong kecil yang dipenuhi mural hingga ruang publik modern yang menjadi panggung ide, Bandung tumbuh sebagai rumah bagi para kreator. (Sumber: dok Malam Anugerah Kreator Bandung)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 15:19 WIB

Implementasi Manajemen Talenta demi ASN MENYALA

Istilah Manajemen Talenta (MT) semakin sering bergema di ruang-ruang birokrasi Indonesia.
Human Capital Index (Sumber: https://faisalbasri.com/2018/10/15/posisi-indonesia-dalam-human-capital-index-terbaru-versi-bank-dunia/)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 14:56 WIB

Cetak ‘Brace’ ke Selangor FC, Adam Alis Shalat Istikharah sebelum Gabung dengan Persib

PERSIB Maung Bandung memuncaki klasemen Grup G AFC Champions League Two (ACL Two) 2025-2026.
Pemain Persib Bandung, Adam Alis. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Arif Rahman)
Ayo Jelajah 07 Nov 2025, 14:27 WIB

Hikayat Lara di Baleendah, Langganan Banjir yang Gagal Jadi Ibu Kota

Baleendah pernah dirancang jadi ibu kota Kabupaten Bandung. Sayang, takdir berkata lain. Banjir saban tahun menenggelamkan cita-cita itu.
Potret kawasan Baleendah, Kabupaten Bandung, saat diterjang banjir musiman. (Sumber: Ayobandung)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 13:38 WIB

Tak Sekedar Viral 'Mie Kocok Igaan Soreang' Rasanya Bikin Ngaruy

Warung Mie Kocok Igaan Soreang berlokasi di Jalan Raya Soreang, Banjaran, Kabupaten Bandung.
Menu  Spesial Warung Mie Kocok Igaan Soreang (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 12:50 WIB

Cigalintung, Kawasan Perbukitan yang Berkelok-kelok

angat mungkin, hanya ada dua nama geografis Cigalintung di Jawa Barat.
Lembur Cigalintung, kawasan yang berbukit dan berlembah dalam dengan sungai yang berkelok-kelok. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 11:43 WIB

7 Prinsip Beragama di Era AI ala Denny JA

Agama pernah ditulis di batu, lalu di kitab, dan kini di baris-baris kode algoritma. Namun makna sejati tak pernah berubah.
Ilustrasi belajar agama dari kecerdasan buatan (Sumber: 1miliarsantri.net | Foto: AI)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 10:12 WIB

Kekuasaan Itu Bernama Perawatan: Menerima Tubuh yang Ringkih dan Rentan

Tubuh ideal hanyalah milik segelintir orang. Itu pun masih boleh diragukan.
Tangan manusia. (Sumber: Pexels/Tan Danh)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 09:31 WIB

Tips Tampil Percaya Diri Tanpa Drama Gugup di Depan Publik

Percaya diri bukan soal tidak pernah takut, melainkan tentang bagaimana seseorang bisa tetap tenang.
Percaya diri bukan soal tidak pernah takut, melainkan tentang bagaimana seseorang bisa tetap tenang. (Sumber: Dokumentasi Penulis).
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 08:34 WIB

Surabi Durian Arnata, Jajanan Lawas Rasa Sultan

Jajanan surabi yang dipadukan dengan aneka ragam toping, salah satunya durian.
Surabi durian arnata (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 07 Nov 2025, 08:28 WIB

GYM: Antara Tren, Kesehatan, dan Gaya Hidup Baru Kaum Urban

Gym bukan tempat yang seram tapi tempat dimana orang memulai merubah pola hidupnya
GYM Bukan Tempat yang seram tapi tempat merubah pola hidup agar lebih sehat (Sumber: DirayaGYM Cinunuk | Foto: fikri syahrul mubarok)
Ayo Biz 06 Nov 2025, 20:05 WIB

Jawa Barat Melawan Scam, Inklusi Keuangan Jadi Senjata Baru

Jawa Barat masih berhadapan dengan kenyataan pahit, di mana tingginya laporan penipuan finansial, maraknya praktik keuangan ilegal, dan kesenjangan akses terhadap layanan keuangan formal.
Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 menjadi ruang interaktif masyarakat dengan lembaga keuangan, dalam membuka wawasan, membangun kepercayaan, dan melindungi hak konsumen. (Sumber: OJK)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 19:24 WIB

Bopet Bagindo: Sarapan Khas Minang di Bandung dengan Cita Rasa Otentik

Bopet Bagindo dikenal sebagai tempat sarapan murah tapi tetap mengenyangkan.
 (Sumber: Akun Tiktok @lidyahw)
Ayo Netizen 06 Nov 2025, 18:50 WIB

Pengasuhan Anak di Era Digital

Menuntun generasi, bukan sekadar mengawasi.
Ilustrasi anak-anak Indonesia. (Sumber: Pexels/Teguh Dewanto)
Ayo Biz 06 Nov 2025, 18:41 WIB

Bandung dan Tumbler, Ketika Gaya Hidup Sehat Menjadi Identitas Sosial

Di taman kota, ruang kerja, hingga jalur lari pagi, tumbler bukan lagi sekadar wadah air minum, tapi jadi penanda gaya hidup yang aktif, sadar lingkungan, dan estetis.
Di taman kota, ruang kerja, hingga jalur lari pagi, tumbler bukan lagi sekadar wadah air minum, tapi jadi penanda gaya hidup yang aktif, sadar lingkungan, dan estetis. (Sumber: Freepik)