Ketika Lukisan Menyatu dengan Kain, dan Sejarah Menyapa Masa Kini

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Kamis 14 Agu 2025, 16:49 WIB
El-Maestro lahir dari sebuah pertanyaan sederhana namun mendalam, bagaimana cara membuat anak muda mengenal dan mencintai seni lukis Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

El-Maestro lahir dari sebuah pertanyaan sederhana namun mendalam, bagaimana cara membuat anak muda mengenal dan mencintai seni lukis Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Di balik setiap goresan kuas Affandi, kelembutan warna Basoeki Abdullah, dan fantasi liar Antonio Blanco, tersimpan cerita tentang Indonesia yang kaya akan jiwa seni.

Namun, di tengah arus zaman yang bergerak cepat, nama-nama besar itu perlahan menjauh dari ingatan generasi muda. Di sinilah Celcius melangkah, selain sebagai brand fashion lokal, tetapi juga sebagai penghubung antara masa lalu dan masa kini.

Kolaborasi bertajuk El-Maestro pun lahir dari sebuah pertanyaan sederhana namun mendalam, bagaimana cara membuat anak muda mengenal dan mencintai seni lukis Indonesia.

Creative Director Celcius, Bismar Marbun, menyadari bahwa seni rupa klasik sering kali terasa jauh dan eksklusif. “Kami ingin membangkitkan semangat generasi muda untuk lebih mengenal karya seni dari seniman dalam negeri,” ujarnya.

Alih-alih menghadirkan karya Maestro di ruang galeri yang sunyi, Celcius memilih medium yang lebih akrab yakni lewat fashion. Kaus, jaket, dan aksesori menjadi kanvas baru bagi mahakarya para Maestro.

El-Maestro lahir dari sebuah pertanyaan sederhana namun mendalam, bagaimana cara membuat anak muda mengenal dan mencintai seni lukis Indonesia. (Sumber: clcs.co.id)
El-Maestro lahir dari sebuah pertanyaan sederhana namun mendalam, bagaimana cara membuat anak muda mengenal dan mencintai seni lukis Indonesia. (Sumber: clcs.co.id)

“Kami ingin karya ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan hanya pajangan. Dengan begitu, seni tak lagi hanya untuk dilihat, tetapi juga untuk dikenakan dan dirasakan,” kata Bismar.

Bandung dipilih sebagai kota peluncuran bukan tanpa alasan. Kota ini dikenal sebagai pusat kreativitas dan budaya muda dan di sinilah El-Maestro pertama kali menyapa publik, membawa semangat museum ke jalanan.

“Bandung merupakan kota yang memiliki kreativitas tinggi dan kami berharap karya kami dapat diterima dengan baik,” tambah Bismar.

Pameran seni El-Maestro menjadi jantung dari kolaborasi ini. Di sana, pengunjung dapat melihat penyalinan ulang dari karya legendaris ketiga Maestro, berdampingan dengan hasil interpretasi seniman muda dalam sesi “Painting on T-shirt”. Perpaduan ini menciptakan ruang dialog antara generasi, antara gaya klasik dan ekspresi kontemporer.

Teknologi juga dihadirkan sebagai jembatan. Dengan Augmented Reality (AR), pengunjung bisa berinteraksi dengan visual ketiga Maestro melalui filter Instagram. Affandi, Basoeki, dan Blanco muncul dalam bentuk digital yang hidup, seolah menyapa generasi baru dengan cara yang mereka pahami.

Bagi Bismar, kolaborasi ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang tanggung jawab budaya. Ia percaya bahwa seni bisa menjadi alat pendidikan yang menyenangkan dan bermakna.

“Kami berharap, dengan adanya kolaborasi ini maka generasi muda akan lebih mengenal dan menghargai karya-karya seniman di Indonesia,” katanya.

El-Maestro lahir dari sebuah pertanyaan sederhana namun mendalam, bagaimana cara membuat anak muda mengenal dan mencintai seni lukis Indonesia. (Sumber: clcs.co.id)
El-Maestro lahir dari sebuah pertanyaan sederhana namun mendalam, bagaimana cara membuat anak muda mengenal dan mencintai seni lukis Indonesia. (Sumber: clcs.co.id)

Anak dari Antonio Blanco dan pengelola The Blanco Museum, Mario Blanco, menyambut kolaborasi ini dengan antusias. Ia melihat El-Maestro sebagai cara baru untuk memperkenalkan ayahnya dan dua Maestro lainnya kepada publik yang lebih luas.

“Kolaborasi ini adalah hadiah untuk bangsa Indonesia khususnya bagi seniman yang ada di Indonesia,” tutur Mario.

Mario juga menekankan pentingnya menjangkau anak-anak muda yang belum mengenal karya para Maestro. Baginya, seni harus terus hidup dan berkembang, bukan hanya dikenang.

Kini karya Affandi yang ekspresif, Basoeki yang elegan, dan Blanco yang penuh imajinasi hadir dalam bentuk baru, di mana menjadi lebih dekat, lebih nyata, dan lebih bisa dirasakan. Mereka tidak lagi hanya menjadi nama dalam buku sejarah, tetapi teman dalam perjalanan kreatif generasi muda.

“Kami ingin merangkul anak-anak muda yang belum tahu mengenai sosok ketiga Maestro dan karya mereka yang memang sudah mendunia,” ujarnya.

Informasi brand fashion Celcius

Instagram: https://www.instagram.com/celcius_idn

Link pembelian produk fashion Celcius:

  1. https://s.shopee.co.id/1LVZMWF7SR
  2. https://s.shopee.co.id/3LGdkDtUxj
  3. https://s.shopee.co.id/9AEQgznbrG
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:00 WIB

Damri dan Wisata Oase Kaum Marjinal di Dalamnya

DAMRI menjadi salah satu transportasi yang menjadi pilihan bagi masyarakat khususnya di Kota Bandung.
Ilustrasi yang menggambarkan suasana dalam bus DAMRI (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 15:52 WIB

Dari Nongkrong di Warung Jadi Komunitas Vespa Solid di Kota Bandung

Komunitas WK Scoot lahir dari tongkrongan anak SMP pada 2021 dan kini berisi 25 anggota.
WK Scoot Bandung terlihat berjejer rapi di Jalan Taman Citarum saat melakukan Sunday Morning Ride, Jumat (27/10/2024). (Sumber: Instagram | Foto: Arlo Aulia)