AYOBANDUNG.ID -- Di tengah riuhnya industri fesyen global, sosok Melinda Susanti muncul sebagai angin segar yang membawa semangat baru bagi dunia mode tanah air.
Dikenal dengan desain yang berani, unik, dan kekinian, Melinda bukan hanya seorang desainer muda berbakat, tetapi juga seorang pemimpi yang ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat kreativitas fesyen dunia.
Koleksi-koleksi Melinda selalu mencerminkan esensi gaya pribadinya yang eksploratif, ekspresif, dan penuh karakter. Ia percaya bahwa fesyen bukan sekadar penampilan, tetapi juga medium untuk menyampaikan cerita dan identitas.
“Rasa cinta saya terhadap fesyen memberi saya kepercayaan diri untuk bermimpi memulai bisnis fesyen di tanah air,” ungkapnya.
Melinda memiliki visi besar yang melampaui batas geografis. Ia ingin membangun brand global yang berakar dari tanah kelahiranny. “Visi saya adalah memulai bisnis di tanah kelahiran saya, satu brand global dengan platform online yang kuat,” katanya.
Industri fesyen di Indonesia sendiri merupakan salah satu sektor kreatif yang paling menjanjikan. Berdasarkan data dari Badan Ekonomi Kreatif, sektor ini menyumbang lebih dari 50 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, sebuah angka yang menunjukkan potensi luar biasa.
Pemerintah pun mendorong generasi muda untuk terjun ke dunia wirausaha kreatif, termasuk melalui bisnis fesyen yang dapat dipasarkan secara digital. Media sosial dan platform online menjadi jembatan penting bagi para desainer muda untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Melinda menyambut ajakan ini dengan antusias. Ia percaya bahwa anak muda memiliki peran vital dalam menjaga pertumbuhan ekonomi kreatif.
“Indonesia membutuhkan lebih banyak lagi anak muda yang aktif di industri kreatif untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang signifikan,” ujarnya.
Semangat Melinda untuk berkarya sudah tumbuh sejak usia belia. Di umur 16 tahun, ia mulai membuat dan menjual aksesoris handmade. Berbekal uang saku, ia membeli bahan-bahan dasar dan merakit aksesoris bergaya vintage yang kemudian ia pasarkan melalui media sosial.
Meski sempat mengalami kegagalan, Melinda tak menyerah. Ia terus belajar dan bereksperimen hingga akhirnya menemukan gaya khasnya. Dari hobi sederhana itu, lahirlah kecintaannya terhadap dunia desain fesyen yang kini menjadi jalan hidupnya.
Melinda menempuh pendidikan formal di bidang Fashion Design and Marketing di Management Development Institute of Singapore (MDIS) lalu dilanjutkan studi Fashion Design di Nottingham Trent University. Mata kuliah favoritnya adalah designing and sewing.
“Saya merasa puas saat melihat ide saya dapat direalisasikan menjadi sebuah karya desain yang nyata,” tuturnya.
Namun, perjalanan akademiknya tidak selalu mudah. Ia mengaku sempat meremehkan kompleksitas dunia desain. “Awalnya saya mengira fashion design itu mudah, tetapi setahun studi ternyata mengubah persepsi saya. Untuk koleksi pertama saja, saya harus memotong dan membuat konsep desain awal hingga enam kali,” katanya.

Pengalaman profesional Melinda pun tak kalah mengesankan. Ia pernah bekerja sama dengan brand global seperti Dolce & Gabbana dalam proyek menswear, serta Trendz360 untuk desain banner promosi di Singapura, Australia, dan Inggris.
Tak hanya mendesain, Melinda juga terlibat dalam berbagai aspek produksi fesyen, dari menangani artwork, mengatur photoshoot, hingga menjadi penata gaya model. Ia aktif mengikuti kompetisi untuk memperluas portofolio dan mengasah kemampuannya.
Salah satu momen paling berkesan dalam kariernya adalah ketika ia berpartisipasi dalam Singapore Fashion Week (SFW) 2016. Di sana, Melinda menjadi dresser bagi desainer ternama seperti Naeem Khan dan Guo Pei, serta bekerja sama dengan brand seperti Self-Portrait dan Sheranut.
“Pengalaman tersebut membuka mata saya terhadap industri fesyen yang sebenarnya. Saya belajar tentang proses mengatur runway show, detail koleksi yang harus diperhatikan, serta persiapan model di belakang panggung sebelum tampil di catwalk,” kenangnya.
Melinda Susanti bukan hanya desainer muda berbakat, tetapi juga simbol harapan bagi industri fesyen Indonesia. Dengan semangat, visi global, dan akar lokal yang kuat, ia menenun masa depan yang lebih cerah bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk generasi kreatif berikutnya.
Alternatif produk fesyen dan UMKM: