AYOBANDUNG.ID -- Di tengah riuhnya geliat kuliner tematik di Kota Bandung, satu nama terus menyala seperti magma yang tak pernah padam, Mie Merapi.
Sejak berdiri pada 2011, kedai ini bukan sekadar menyajikan mie pedas, melainkan menghadirkan pengalaman rasa yang meletuskan selera dan membangkitkan kebanggaan akan rempah-rempah Indonesia.
Berawal dari tren mie kuah pedas yang mulai digandrungi sejak 2010, Bandung menjadi ladang subur bagi berbagai inovasi kuliner berbasis mie.
Namun, di antara ramen ala Jepang dan mie kekinian lainnya, seorang pengusaha lokal bernama Agit Bambang memilih jalur yang berbeda, jalur yang berani, beraroma, dan penuh tantangan.
Agit tak sekadar membuka kedai mie. Ia menciptakan Mie Merapi, sebuah restoran yang mengusung konsep gunung berapi sebagai metafora rasa. Dari level “siaga” hingga “meletus”, setiap mangkuk mie menjadi medan eksplorasi bagi para pencinta pedas. Di balik tampilannya yang menyerupai ramen, Mie Merapi justru lahir dari semangat lokal.
“Tantangan dalam mengenalkan mie rempah pada saat awal adalah karena orang mengira ini ramen. Tapi sebenarnya Mie Merapi terinspirasi dari ramen, makanya tampilannya mirip. Namun bahan-bahan yang dipakai lebih cita rasa khas Indonesia," ujar Agit.

Kuah menjadi jantung dari setiap sajian di Mie Merapi. Setiap kuah diracik dari rempah asli Indonesia, menjadikan setiap suapan sebagai perjalanan rasa dari Sabang sampai Merauke. Hal yang membedakan Mie Merapi dengan ramen adalah kuah-kuahnya yang diracik dengan bumbu khas Indonesia.
"Kuah rempahnya bersifat kental dengan tingkat kepedasan yang beragam, ditambah pilihan topping sebagai pelengkap sajian," jelas Agit.
Di masa awal, mie kuah rempah belum memiliki identitas kuat. Namun Mie Merapi akhirnya mengambil posisi sebagai pionir, membangun narasi kuliner yang berakar pada kekayaan rasa Nusantara.
“Sebenarnya ada beberapa mie dengan cita rasa kuah rempah, namun tidak dibranding spesifik sebagai mie rempah,” ungkap Agit.
Sebagai CEO, Agit Bambang tak hanya meracik resep, tapi juga meracik strategi bisnis. Ia memastikan bahwa Mie Merapi bukan sekadar tempat makan, melainkan destinasi rasa.
Senada, Wakil Supervisor Kedai Mie Merapi, Ardit menegaskan bahwa kekuatan utama kedai ini terletak pada kuahnya. “Ini merupakan kedai mie kuah rempah nomor satu di Bandung. Karena dibandingkan kedai lain, konsep pemilihan rempah kami asli dari Indonesia,” ujarnya kepada Ayobandung.
Konsistensi rasa dan konsep membuat kedai ini tetap menjadi pilihan utama. Nilai ke-Indonesia-an menjadi fondasi yang tak tergoyahkan. “Itu memang konsep dari kantor yang ingin mengusung nilai ke-Indonesia-an,” tambah Ardit.
Lebih dari sekadar kuliner, Mie Merapi adalah simbol keberanian untuk berbeda. Di tengah arus globalisasi rasa, kedai ini memilih untuk menggali kekayaan lokal dan menyajikannya dengan cara yang modern, visual, dan menggugah.
Tak heran, jam makan siang dan akhir pekan menjadi waktu paling ramai, dengan pengunjung yang datang bersama keluarga atau sahabat. Menu andalan seperti mie jumbo dengan topping melimpah menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi mereka yang datang berombongan.
“Meskipun sudah menjamur kedai mie tematik serupa di Kota Bandung, kami tidak gentar. Kedai Mie Merapi sudah punya konsumen sendiri,” ujar Ardit.
Informasi Mie Merapi
Instagram: https://www.instagram.com/miemerapi
Alternatif produk kuliner dan UMKM: