Perjalanan Bisnis Over Easy Glamping, dari Keresahan Pribadi ke Gerakan Hijau

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Kamis 14 Agu 2025, 18:04 WIB
Pemilik Over Easy Glamping Site, Nico Lauw. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Pemilik Over Easy Glamping Site, Nico Lauw. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Berawal dari keresahan pribadi akan minimnya ruang healing yang nyaman dan dekat dengan kota, Nico Lauw dan Steffi Suharja memutuskan untuk menciptakan sesuatu yang belum banyak ditawarkan di Bandung.

Mereka ingin menghadirkan tempat beristirahat yang menyatu dengan alam, namun tetap memberikan kenyamanan dan estetika modern. Maka lahirlah Over Easy Glamping Site, sebuah gagasan yang tumbuh dari pengalaman dan intuisi bisnis mereka.

“Waktu itu kami sering merasa jenuh dengan rutinitas, tapi sulit menemukan tempat yang bisa jadi pelarian singkat tanpa harus jauh-jauh ke luar kota,” kenang Nico.

Dari situlah ide glamping muncul dengan konsep menginap ala camping, tapi dengan fasilitas hotel yang memanjakan. Setelah riset lokasi dan konsep selama berbulan-bulan, mereka menemukan kawasan Dago Giri sebagai titik ideal.

Udara sejuk, pemandangan hijau, dan akses yang hanya 30 menit dari pusat kota Bandung menjadi kombinasi sempurna. Pada November 2022, Over Easy resmi dibuka untuk umum.

Namun, membangun Over Easy bukan sekadar soal tenda dan fasilitas. Nico dan Steffi ingin menciptakan pengalaman. Mereka merancang setiap tenda dengan desain estetik dan kekinian, lengkap dengan fasilitas seperti tempat tidur nyaman, kamar mandi bersih, dan area BBQ.

“Kami ingin tamu merasa seperti di rumah, tapi tetap bisa merasakan alam,” ujar Steffi.

Tak berhenti di situ, mereka juga menjawab kebutuhan pasar yang belum banyak disentuh yakni sebuah glamping yang ramah hewan peliharaan.

“Banyak orang ingin liburan tapi bingung meninggalkan hewan kesayangan. Kami ingin mereka bisa healing bersama,” tambah Steffi.

Over Easy Glamping Site. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Over Easy Glamping Site. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Seiring waktu, Over Easy mulai dikenal sebagai tempat staycation yang ideal. Tamu datang bukan hanya untuk menginap, tapi juga untuk menikmati me time, merayakan momen bersama keluarga, atau sekadar melarikan diri dari rutinitas. Reputasi mereka tumbuh secara organik, didorong oleh testimoni positif dan pengalaman yang berkesan.

Pada pertengahan 2023, Nico dan Steffi mengambil langkah baru yang lebih berani, di mana mereka meluncurkan kampanye lingkungan bertajuk “Satu Malam Menginap untuk Satu Pohon.” Ide ini lahir dari keinginan mereka untuk memberi dampak nyata pada alam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari bisnis mereka.

“Setiap kali tamu menginap di tempat kami, kami akan menanam satu pohon untuk memastikan kelestarian alam yang kita cintai,” jelas Steffi.

Kampanye ini tidak membebani tamu dengan biaya tambahan, dan pohon yang ditanam adalah pohon pinus yang disediakan langsung oleh Over Easy.

Tamu pun diberi tiga pilihan, di antaranya mereka bisa membawa pulang pohon untuk ditanam sendiri, menanam bersama staf saat menginap, atau menitipkan pohon untuk ditanam oleh tim Over Easy.

“Intinya kami ingin tamu merasa terlibat langsung dalam gerakan ini,” ujar Steffi.

Setelah pohon ditanam, tamu akan menerima update melalui media sosial Over Easy. Ini bukan hanya bentuk apresiasi, tapi juga cara membangun komunitas yang peduli terhadap lingkungan.

“Kami ingin mereka tahu bahwa kontribusi kecil mereka berdampak besar,” kata Nico.

Pemilik Over Easy Glamping, Steffi Suharja saat membantu tamu menanamkan bibit pohon untuk memastikan kelestarian alam sekitar. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Pemilik Over Easy Glamping, Steffi Suharja saat membantu tamu menanamkan bibit pohon untuk memastikan kelestarian alam sekitar. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Secara bisnis, kampanye ini memberikan nilai tambah yang signifikan. Di tengah tren wisata berkelanjutan, Over Easy tampil sebagai pilihan yang relevan dan bertanggung jawab.

“Kami melihat bahwa wisatawan kini lebih memilih tempat yang punya nilai dan dampak sosial,” ujar Steffi.

Target mereka adalah menanam 150 pohon per bulan di sekitar area glamping. Meski angka ini masih berkembang, Nico dan Steffi optimis bahwa gerakan ini akan terus tumbuh bersama komunitas tamu mereka.

Bagi Nico dan Steffi, Over Easy bukan sekadar bisnis namun juga sebuah ruang untuk menyampaikan nilai, membangun komunitas, dan memberi dampak nyata.

“Kami ingin para tamu bisa bergabung bersama dalam kampanye ini dan berkontribusi pada kelestarian alam yang kita nikmati. Karena dengan setiap kunjungan, kita dapat membuat perbedaan,” tutup Steffi.

Informasi Over Easy Glamping Site

Instagram: https://www.instagram.com/overeasy.bdg

Alternatif produk kebutuhan camping:

  1. https://s.shopee.co.id/AKQO9Q3Ikl
  2. https://s.shopee.co.id/3ftUDE5PV3
  3. https://s.shopee.co.id/8fIAAVNP4n
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:55 WIB

Wayang Golek Sindu Parwata Gaungkan Pelestarian Budaya Sunda di Manjahlega

Pagelaran Wayang Golek Sindu Parwata di Manjahlega gaungkan pelestarian budaya Sunda dan dorong generasi muda untuk mencintai budaya lokal sunda.
Suasana pagelaran Wayang Golek di Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jumat (5/9/2025), di halaman Karang Taruna Caturdasa RW 14. (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Ayu Amanda Gabriela)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:30 WIB

Menyoal 'Sora' Sunda di Tengah Sorak Wisatawan

Sora Sunda tidak harus berteriak paling keras untuk tetap hidup dan bertahan. Ia cukup dimulai dari kebiasaan kecil.
Mengenalkan budaya dan nilai kesundaan bisa dilakukan lewat atraksi kaulinan barudak. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:10 WIB

Kenaikan Gaji ASN, antara Harapan Dompet dan Reformasi Birokrasi

Kenaikan gaji ASN bukan sekadar soal dompet, tapi ujian sejauh mana birokrasi mampu menukar kesejahteraan menjadi kinerja.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 16:00 WIB

Damri dan Wisata Oase Kaum Marjinal di Dalamnya

DAMRI menjadi salah satu transportasi yang menjadi pilihan bagi masyarakat khususnya di Kota Bandung.
Ilustrasi yang menggambarkan suasana dalam bus DAMRI (Sumber: Gemini AI)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 15:52 WIB

Dari Nongkrong di Warung Jadi Komunitas Vespa Solid di Kota Bandung

Komunitas WK Scoot lahir dari tongkrongan anak SMP pada 2021 dan kini berisi 25 anggota.
WK Scoot Bandung terlihat berjejer rapi di Jalan Taman Citarum saat melakukan Sunday Morning Ride, Jumat (27/10/2024). (Sumber: Instagram | Foto: Arlo Aulia)