Bahlil, Antara Puji, dan Hujat

Muhammad Sufyan Abdurrahman
Ditulis oleh Muhammad Sufyan Abdurrahman diterbitkan Kamis 28 Agu 2025, 14:44 WIB
Bahlil Lahadalia. (Sumber: Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral)

Bahlil Lahadalia. (Sumber: Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral)

Penganugerahan Bintang Mahaputera Adipurna yang baru saja diterima Bahlil Lahadalia dari Presiden Prabowo di Istana Negara kembali menempatkan figur ini dalam sorotan publik.

Gelar itu bukan sembarangan, melainkan kelas tertinggi dalam kategori Bintang Mahaputera, diperuntukkan bagi mereka yang dinilai luar biasa menjaga keutuhan dan kejayaan bangsa. Ironinya, penghargaan itu hadir di tengah kontroversi yang tak kunjung sepi.

Publik masih ingat bagaimana wacana pergantian dirinya di Munaslub Golkar santer beredar awal Agustus, seiring isu reshuffle kabinet yang juga menyeret namanya. Belum tuntas kritik atas kebijakan distribusi gas melon tiga kilogram, muncul polemik lain seputar disertasi cepat di Universitas Indonesia.

Belum reda perbincangan itu, keputusannya meneruskan eksplorasi tambang di Raja Ampat menambah daftar panjang isu yang membuat Bahlil menjadi figur penuh kontroversi.

Namun begitulah gaya komunikasinya, penuh energi dan cenderung memantik reaksi keras. Sejak menjabat Menteri Investasi hingga Menteri ESDM, Bahlil dikenal sering melontarkan pernyataan yang memecah opini.

Klaim investasi ratusan triliun di IKN, tuduhan adanya campur tangan asing di Rempang, hingga ungkapan simbolik tentang “Raja Jawa” menjadi bahan diskursus panjang. Ucapan-ucapannya sering dianggap menyederhanakan masalah, tetapi sekaligus memperlihatkan keyakinan diri yang kuat.

Meski dihujat, Bahlil juga dipuji. Narasi personalnya tentang perjalanan dari sopir angkot hingga menduduki kursi elite politik membangun kedekatan emosional dengan publik. Dalam studi komunikasi, ini dikenal sebagai narrative proximity, yakni kemampuan membangun jembatan emosional dengan rakyat melalui kisah hidup.

Ia menegaskan bahwa jalan menuju kekuasaan tidak hanya terbuka untuk anak pejabat, tetapi juga bagi mereka yang datang dari pinggiran. Dari perspektif framing, biografinya dibingkai sebagai bukti bahwa kerja keras bisa mengubah keterbatasan menjadi kekuatan.

Bahlil Lahadalia. (Sumber: Komdigi)
Bahlil Lahadalia. (Sumber: Komdigi)

Kekuatan narasi ini terbukti efektif. Banyak yang melihat Bahlil sebagai simbol mobilitas sosial dari tanah Papua menuju pusat Jakarta. Namun, di balik daya tarik tersebut, ada sisi rentan yang tidak bisa diabaikan.

Penelitian linguistik dari UGM menunjukkan bahwa pidato Bahlil kerap mengandung kesalahan fonologis, seperti penghilangan atau perubahan fonem. Walau tidak selalu bermakna negatif, dalam forum formal kesalahan seperti itu bisa menurunkan kredibilitas. Apalagi ketika lawan politik dengan mudah menjadikannya bahan sindiran.

Selain itu, retorikanya yang kadang terlalu simbolik, seperti ungkapan tentang raja, berisiko merusak citra institusi yang ia pimpin. Dalam era komunikasi digital, setiap kata direkam dan disebarkan tanpa filter. Ambiguitas pesan dapat menimbulkan krisis legitimasi. Retorika yang kuat harus selalu ditopang dengan kejelasan makna dan tanggung jawab etik.

Di sinilah letak paradoks Bahlil. Ia sosok yang berani vokal, mudah dikenali gayanya, dan penuh energi ketika berbicara. Namun, saat kata-katanya tidak selaras dengan tindakan, publik bisa mempertanyakan integritasnya. Misalnya, kisah sederhana tentang perjalanan hidupnya yang kontras dengan kritik terhadap disertasi super cepat. Narasi personal yang seharusnya menjadi aset justru bisa berbalik menjadi bumerang jika tidak konsisten dengan realitas.

Pada akhirnya, Bahlil adalah potret figur politik yang memadukan pujian dan hujatan dalam satu waktu. Ia dicintai karena dianggap mewakili rakyat kecil, tetapi juga dikritik karena gaya komunikasinya yang penuh kontroversi.

Dari perspektif komunikasi politik, keberhasilan Bahlil membangun kedekatan emosional tidak boleh diabaikan. Namun, kekuatan itu hanya akan bertahan bila ia mampu menjaga konsistensi antara ucapan dan tindakan.

Politik demokrasi digital menuntut lebih dari sekadar gaya bicara yang membumi. Publik hari ini menilai pemimpin bukan hanya dari retorika, melainkan dari kesesuaian makna dan integritas. Bahlil menunjukkan bahwa jalan menuju puncak bisa ditempuh siapa saja, tetapi untuk bertahan di sana diperlukan kedisiplinan dalam kata dan kejujuran dalam tindakan.

Figur seperti Bahlil, yang terus menuai pro dan kontra, sejatinya menjadi cermin bagi kita semua bahwa komunikasi politik adalah medan di mana kata-kata bisa menjadi kekuatan, sekaligus kelemahan yang menentukan arah perjalanan seorang pemimpin. (*)

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Muhammad Sufyan Abdurrahman
Peminat komunikasi publik & digital religion (Comm&Researcher di CDICS). Berkhidmat di Digital PR Telkom University serta MUI/IPHI/Pemuda ICMI Jawa Barat
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

Ada Pandan Jaksi di Cijaksi

Ayo Netizen 27 Agu 2025, 14:50 WIB
Ada Pandan Jaksi di Cijaksi

News Update

Ayo Netizen 02 Des 2025, 20:17 WIB

Seakan Tidak Ada Habisnya, Juru Parkir Liar makin Bertambah di Beberapa Kawasan Bandung

Tak sedikit warga mengeluhkan kejadian terhadap parkir liar yang semakin marak terjadi di Kota Bandung.
Seorang juru parkir yang sedang bertugas di Kiaracondong, Kota Bandung, Sabtu 29 November 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Asti Alya Anggraini)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 19:49 WIB

Harmoni Harga dan Kualitas yang Menyatu dalam Berbelanja di Butik Bandung Modern

Blossom, sebuah toko pakaian di Bandung yang menyediakan beragam pilihan pakaian, dengan menawarkan harga yang cukup bersahabat.
Suasana toko Blossom pada 8 November 2025, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. (Sumber: Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: foto : Amalia Putri Aditia)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 19:29 WIB

Menelusuri Kesamaan ‘Nasab’ 3 Kue Jadul: Burayot, Ali Agrem, dan Cucur

Tiga kue atau camilan jadul dengan “nasab” yang nyaris sama ini: Burayot, Ali Agrem, dan Cucur.
Kue Ali atau Ali Agrem merupakan cemilan tradisional Jawa Barat. (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 18:50 WIB

Tentang Suara, Perjuangan, dan Cara Musik Mengubah Seseorang Memandang Hidup

Nurul A’ini menutup matanya sejenak, membiarkan alunan Queen of the Night memenuhi ruang kecil itu.
Nurul A'ini, seseorang yang mempunyai gaya hidup dalam bernyanyi (Sumber: Paduan Suara Mahasiswa UIN SGD | Foto: Paduan Suara Mahasiswa UIN SGD)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 18:13 WIB

Friday Carfree Belum Efektif bagi Pemerintah Kota Bandung

Program Friday Carfree bagi ASN dinilai belum efektif karena masih ditemukan pelanggaran parkir yang memicu kemacetan di sekitar Balai Kota Bandung.
Banner Friday Carfree di Balaikota Bandung (Sumber: Pikiran rakyat)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 17:51 WIB

Dari Gang Sempit, Usaha Camilan Lokal Ini Tumbuh Jadi Peluang Besar

Dari gang sempit di Bandung, Kripik Bujangan tumbuh menjadi usaha camilan yang membuka peluang bagi banyak orang.
Seorang konsumen sedang mendatangi rumah produksi Bujangan di Jl. Muararajeun Baru, Cihaur Geulis, Cibeunying Kaler, Kota Bandung,  (05/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Amelia Ulya)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 17:31 WIB

Akulturasi Budaya Jepang dan Indonesia, Matcha Mulai Hadir dengan Cita Rasa Inovatif

Mengunjungi salah satu pelopor matcha autentik yang berpadu dengan selera lidah lokal di Bandung, yakni Kusuma Matcha.
Tempat transaksi Kusuma Matcha dengan nuansa Jepang modern yang kerap dijadikan spot foto pengunjung, (30/10/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Andrea Keira)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 16:25 WIB

Taman Main Mili-Mili: Keajaiban Kecil Penuh Petualangan di Hutan Pinus Lembang

Taman Main Mili-Mili adalah wisata alam edukasi, interaktif, dan merupakan pengembangan dari Wisata Hutan Mycelia.
Gerbang masuk dengan instalasi lampu yang indah di Taman Main Mili-Mili (13/11/2025). (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Rafy Lovinka)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 15:29 WIB

Bubur di Bawah Pohon Rindang, Tempat Sarapan Favorit Warga Bandung

Salah satu yang belakangan banyak dibicarakan adalah Toko Bubur di Bawah Pohon Rindang di kawasan Pinus Regency.
Suasana Toko Bubur di Bawah Pohon Rindang, Pinus Regency, Cinambo, Bandung. (Sumber: Rifa Windi | Foto: Rifa Windi)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 13:38 WIB

Berawal dari 'Nongkrong Santai', Empat Sekawan di Bandung Dirikan UMKM Fotografi

UMKM fotografi yang berkembang menjadi agensi kreatif dan siap menangani proyek dokumentasi.
Salah satu pendiri Foursix mengabadikan momen di lapangan mini soccer Bromus Cisaranten. (Sumber: Dokumentasi Penulis).
Ayo Netizen 02 Des 2025, 11:58 WIB

Pariwisata Alam ini Berikan Pengalaman Menarik dan Edukasi Sesar Lembang

Uncle D Backyard menawarkan keindahan alam serta edukasi mengenai mitigasi bencana sesar lembang kepada masyarakat.
Nuansa damai dan asri di bawah langit pepohonan Uncle D Backyard. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Carissa Syarafina)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 10:53 WIB

Kata-Kata Kecil yang Menghangatkan: 'Teh', 'Mah', 'Atuh', dan 'Meuni' Penanda Rasa dalam Bahasa Sunda

Terdapat sekian kata dalam Bahasa Sunda yang menjadi bumbu kehangatan dan kedekatan dalam setiap percakapan.
Abah Endang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di MAS Manba'ul Huda. Bandung, 05 November 2025. (Sumber: Dok. Penulis | Foto: Tsaqifa Dhiyaul Hawa)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 09:50 WIB

Trotoar di Bandung, Aksesibilitas bagi Tunanetra Masih Terabaikan

Keprihatinan akan kondisi trotoar di Kota Bandung bagi penyandang disabilitas yang masih perlu diperhatikan Wali Kota Bandung .
Kondisi trotoar yang sudah rusak parah, pada Jumat 28 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Ruth Maretha)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 08:45 WIB

Dari Ide Spontan Kini Menjadi Produk Berkarakter, Bukti Kreativitas Anak Muda Indonesia

Rewear Project lahir dari ide spontan dan menghadirkan produk berkualitas, nyaman, dan tahan lama.
Koleksi unggulan Rewear Project yang menampilkan gaya kasual hadir di Kabupaten Bandung, Sabtu (8/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Siti Octaviani)
Ayo Netizen 02 Des 2025, 07:59 WIB

Wisata Religius untuk Mengenang Eril

Para peziarah mulai berdatangan menuju tempat peristirahatan terakhir Emmeril Kahn Mumtadz.
Makam Eril di Cimaung, Kabupaten Bandung. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 01 Des 2025, 21:40 WIB

Bernapas Budaya, Tjitarum Menyulam Rasa dan Cerita Jawa Barat dalam Setiap Gigitan

Kehadiran Tjitarum sebagai toko bolu dan kue bukan sekadar membuka ruang baru bagi wisatawan untuk membeli buah tangan. Namun simbol bagaimana kuliner bisa menjadi bahasa pelestarian budaya.
Kehadiran Tjitarum sebagai toko bolu dan kue bukan sekadar membuka ruang baru bagi wisatawan untuk membeli buah tangan. Namun simbol bagaimana kuliner bisa menjadi bahasa pelestarian budaya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 20:07 WIB

Rajutan Keberuntungan: Kisah Yumna Craft Merajut Asa dari Tali Makrame di Kabupaten Bandung

Berawal dari hobi, Yumna Craft kini produknya dikenal luas dan sering tampil dalam pameran UMKM Kabupaten Bandung.
Ibu Lia Yulia selaku owner Yumna Craft memamerkan hasil kerajian makrame berupa tas dan gantungan kunci di rumahnya, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, (05/11/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dheana Husnaini)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 18:24 WIB

Perjalanan Panjang Sanggar Tari Pusbitari: Lestarikan Tari Klasik Tradisional Sunda hingga Saat Ini

Sanggar Pusbitari yang didirikan di tahun 1986 di Kota Bandung ini, memiliki keinginan untuk mempertahankan budaya warisan nenek moyang.
Para penari Sanggar Pusbitari sedang melakukan latihan rutin tarian klasik tradisional di ruangan sanggar pusbitari, Jalan Ir. H. Juanda, Kec Bandung Wetan, Kota Bandung, Rabu (29/10/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Nayla Aurelia)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 17:46 WIB

Kualitas dan Konsistensi Menjadi Fondasi Brand Lokal Cosmic untuk Terus Eksis

Cosmic adalah brand fashion asal Bandung yang berdiri sejak 2001 dan dikenal melalui desain simple, minimalis, serta mudah dikenali.
Bangunan bergaya modern ini menjadi identitas kuat gerai fashion lokal di Jalan Trunojoyo No. 30, Kota Bandung, pada Sabtu (29/10/2025). (Sumber: Bunga Citra Kemalasari)
Ayo Netizen 01 Des 2025, 16:45 WIB

Mencicipi Kolaborasi Rasa Tradisional dan Western lewat Menu Autentik Mami Palolo

Usaha kuliner Mami Palolo hadirkan perpaduan Sunda-Western di Bojongsoang.
Momen saat kelezatan Mami Palolo disantap dengan lahap oleh konsumen di Jalan Cikoneng Nomor 19, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (6/11/2025). (Sumber: Dok. Pribadi | Foto: Nabila Nazwa Saina)