Kisah dr. Ade Sari Nauli Sitorus dalam Merawat Harapan Lewat Bedah Plastik

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Rabu 23 Jul 2025, 19:57 WIB
Perjalanan dr. Ade menuju dunia bedah plastik dimulai dari sebuah pengalaman emosional dalam kegiatan bakti sosial di daerah Karawang. (Sumber: Ist)

Perjalanan dr. Ade menuju dunia bedah plastik dimulai dari sebuah pengalaman emosional dalam kegiatan bakti sosial di daerah Karawang. (Sumber: Ist)

AYOBANDUNG.ID -- Bagi sebagian orang, bedah plastik mungkin hanya tentang mengubah tampilan fisik. Tapi bagi dr. Ade Sari Nauli Sitorus, SpBP-RE, seorang dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik di The Clinic Beautylosophy Bandung, profesi ini jauh melampaui batas penampilan luar.

Ia melihat setiap sayatan pisau bedah sebagai langkah menuju pemulihan diri, membangkitkan rasa percaya diri yang mungkin telah lama hilang.

Menurutnya, setiap prosedur yang dijalankannya tidak pernah seragam. Tiap tubuh bercerita, dan setiap pasien membawa harapan yang berbeda.

“Mengerjakan tindakan bedah plastik selalu menjadi tantangan tersendiri saat dikerjakan pada setiap pasien,” ungkapnya.

Perjalanan dr. Ade menuju dunia bedah plastik dimulai dari sebuah pengalaman emosional dalam kegiatan bakti sosial di daerah Karawang.

Di sana, ia bertemu dengan seorang pasien dewasa yang mengalami kelainan bibir sumbing sejak lahir. Hasil operasinya begitu menyentuh.

“Diawali ketertarikan saya dari efek hasil operasi bedah plastik pada pasien bibir sumbing yang sudah dewasa,” kisahnya.

Transformasi yang terjadi bukan hanya fisik. Bentuk bibir yang tadinya tidak normal menjadi mendekati anatomi wajar. Lebih dari itu, pasien tersebut menunjukkan perubahan signifikan dalam kepercayaan dirinya.

“Dikarenakan beragam keinginan goal operasi pasien pada hasil operasi yang berbeda pada bentuk anatomi yang beragam. Jadi tindakan bedah plastik bersifat individual,” jelas dr. Ade.

dr. Ade menjelaskan, teknik mungkin sama, tetapi setiap tubuh menyimpan keunikan. Dan justru itulah yang membuat profesinya terasa hidup dan bermakna.

Bagi dr. Ade, kepuasan sejati bukan terletak pada hasil foto ‘before and after’. Ketika pasien mulai kembali percaya diri, menjalani kehidupan sosial dan profesional dengan lebih terbuka, ia merasa profesinya memberi dampak nyata.

“Kepuasan bagi dokter bedah plastik adalah melihat kepuasan hasil yang dinikmati oleh pasien,” katanya.

Namun ia tak menutup mata bahwa profesi ini menuntut banyak hal. Oleh karenaitu, riset, komunikasi, dan pemilihan dokter yang kompeten menjadi fondasi utama dalam setiap prosedur.

“Menekuni profesi sebagai dokter bedah plastik tidaklah mudah. Butuh keberanian sekaligus kepercayaan antara pasien dan dokter,” lanjutnya.

Tak bisa dipungkiri, tren bedah plastik semakin diminati di Bandung. Menurut dr. Ade, masyarakat kini lebih terbuka dan berani mengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas dirinya.

Prosedur yang paling digemari di antaranya adalah rinoplasti (operasi proporsi hidung), breast implant (pembesaran payudara), vaginoplasty (pengencangan area kewanitaan), dan liposuction (sedot lemak).

Namun ia mengingatkan bahwa memilih tindakan bedah harus disertai pertimbangan matang. “Perlu riset pada tindakan apa yang ingin dilakukan, memilih dokter yang sudah berpengalaman dan berkompeten di bidang bedah plastik, serta yang terutama berkonsultasi dengan dokter bedah plastik yang dituju,” tegasnya.

Alternatif produk skincare dan kecantikan:

  1. https://s.shopee.co.id/6ppx2oBhAc
  2. https://s.shopee.co.id/9fA8PsFt5h
  3. https://s.shopee.co.id/5L19G1ph0T
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 16 Des 2025, 17:30 WIB

Seharusnya Ada Peran Wali Kota Bandung: Warga Harus Nyaman, Konvoi Bobotoh Tetap Berjalan

Kemenangan persib bandung selalu memicu euforia besar di kalamgan masyarakat Jawa Barat terjadi setiap persib meraih juara.
Ribuan bobotoh memenuhi ruas jalan Bandung saat merayakan kemenangan Persib Bandung pada Minggu sore, 25 Mei 2025. (foto: Della Titya)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:32 WIB

Pungutan Liar Menjadi Cerminan Buruknya Tata Kelola Ruang Publik Bandung

Pungutan liar yang masih terjadi di berbagai ruang publik Bandung tidak hanya menimbulkan keresahan.
Parkir liar yang tidak dibatasi menimbulkan kemacetan di Jln. Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Minggu (5/12/2025) (Foto: Zivaluna Wicaksono)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 16:12 WIB

Nasi Kulit di Cibiru, Harga dan Rasa yang bikin Semringah

Kuliner baru di daerah Cipadung yang cocok untuk mahasiswa, menyajikan makan berat yang enak namun dengan harga yang murah dan ramah di dompet
foto nasi kulit Jatinangor (Sumber: Camera HP | Foto: Alfi Syah)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 15:44 WIB

Sensasi Makan Lesehan di Al Jazeerah Signature Bandung

Al Jazeerah Signature Bandung menawarkan sensasi makan lesehan dengan sajian Kabsah Lamb khas Timur Tengah.
Dua porsi Kabsah Lamb di Al Jazeerah Signature Bandung. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Seli Siti Amaliah Putri)
Beranda 16 Des 2025, 15:18 WIB

Antara Urusan Rumah dan Lapak, Beban Ganda Perempuan di Pasar Kosambi

Beban ganda justru menuntut perempuan untuk terus bekerja di luar rumah, sekaligus memikul hampir seluruh pekerjaan domestik.
Punya beban ganda, perempuan pekerja menjadi pahlawan ekonomi sekaligus pengelola rumah tangga. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 15:11 WIB

Sejarah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Riwayat Panjang di Balik Ramainya Cibiru

UIN Sunan Gunung Djati Bandung lahir dari keterbatasan lalu berkembang menjadi kampus Islam negeri terbesar di Jawa Barat.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Sumber: uinsgd.ac.id)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 15:05 WIB

Wayang Windu Panenjoan, Tamasya Panas Bumi Zaman Hindia Belanda

Jauh sebelum viral Wayang Windu Panenjoan dikenal sebagai destinasi kolonial yang memadukan bahaya keindahan dan rasa penasaran.
Wayang Windu Panenjoan. (Sumber: Tiktok @wayangwindupanenjoan)
Beranda 16 Des 2025, 14:57 WIB

Seni Lukis Jalanan di Braga Hidupkan Sejarah dan Ruang Publik Kota Bandung

Beragam tema dihadirkan, mulai dari potret tokoh terkenal hingga karya abstraksi penuh warna, yang terpampang di dinding-dinding bangunan sepanjang jalan
Ian seorang pelukis lokal dan karya lukisannya yang dipajang di trotoar Jalan Braga. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Toni Hermawan)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:57 WIB

Kang Ripaldi, Sosok di Balik Gratisnya Komunitas 'Teman Bicara'

Ripaldi, founder teman bicara yang didirikannya secara gratis untuk mewadahi anak muda yang ingin berlatih public speaking, mc wedding, mc event, mc birthday, hingga voice over secara gratis.
Ripaldi Endikat founder Teman Bicara (Sumber: Instagram Ripaldi Endikat | Foto: Tim Endikat Teman Bicara)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 12:04 WIB

Dari Hobi Menggambar Jadi Brand Fasion Lokal di Bandung

Bringace adalah merek fesyen lokal yang didirikan di Bandung pada tahun 2023.
 T-Shirt "The Unforgotten" dari Bringace. (Istimewa)
Ayo Jelajah 16 Des 2025, 10:07 WIB

Sejarah Universitas Padjadjaran, Lahirnya Kawah Cendikia di Tanah Sunda

Sejarah Universitas Padjadjaran bermula dari tekad Jawa Barat memiliki universitas negeri sendiri di tengah keterbatasan awal kemerdekaan.
Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:36 WIB

Dari Panggung Gigs ke Aksi Sosial di Flower City Festival 2025

Flower City Festival (FCF) 2025 sukses mengumpulkan dana senilai Rp56.746.500 untuk korban bencana di Sumatera.
Suasana Flower City Festival 2025 di Kopiluvium, Kiara Artha Park, Bandung (11/12/2025) (Sumber: Dokumentasi panitia FCF 2025 | Foto: ujjacomebackbdg)
Ayo Netizen 16 Des 2025, 09:10 WIB

Berjualan di Trotoar, PKL Caringin Menginginkan Ruang Publik dari Wali Kota Bandung

PKL di Caringin yang berjualan di trotoar berharap ada penataan agar mereka bisa berjualan lebih tertib.
Sejumlah pedagang kaki lima yang tetap berjualan meski hujan di malam hari di kawasan Caringin 30-11-2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Raifan Firdaus Al Farghani)
Beranda 16 Des 2025, 07:38 WIB

Suara Perempuan di Garis Depan Perlawanan yang Disisihkan Narasi Kebijakan

Dari cerita personal hingga analisis struktural, diskusi ini membuka kembali pertanyaan mendasar: pembangunan untuk siapa dan dengan harga apa.
Suasan diskusi buku “Pembangunan Untuk Siapa: Kisah Perempuan di Kampung Kami” Minggu (14/12) di perpustaakan Bunga di Tembok, Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Halwa Raudhatul)
Beranda 15 Des 2025, 21:18 WIB

Tanda Kerusakan Alam di Kabupaten Bandung Semakin Kritis, Bencana Alam Meluas

Seperti halnya banjir bandang di Sumatera, kondisi alam di wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 20:05 WIB

Tahun 2000-an, Palasari Destinasi 'Kencan Intelektual' Mahasiswa Bandung

Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung.
 Tahun 2002, Palasari bukan sekadar pasar buku. Ia adalah universitas paralel bagi mahasiswa UIN Bandung (Sumber: ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Farisi)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 19:25 WIB

Benang Kusut Kota Bandung: Penataan Kabel Tak Bisa Lagi Ditunda

Kabel semrawut di berbagai sudut Kota Bandung merusak estetika kota dan membahayakan warga.
Kabel-kabel yang menggantung tak beraturan di Jl. Katapang, Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (03/12/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Masayu K.)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 18:08 WIB

Menghangat di Hujan Bandung dengan Semangkuk Mie Telur Mandi dari Telur Dadar JUARA

“Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
 “Mie Telur Mandi” dari sebuah kedai di Kota Bandung yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:14 WIB

Mengukus Harapan Senja di Jatinangor

Ketika roti kukus di sore hari menjadi kawan sepulang kuliah.
Roti-roti yang dikukus kembali sebelum diberi topping. (Foto: Abigail Ghaissani Prafesa)
Ayo Netizen 15 Des 2025, 17:04 WIB

Selamat Datang di Kota Bandung! Jalan Kaki Bisa Lebih Cepat daripada Naik Kendaraan Pribadi

Bandung, yang pernah menjadi primadona wisata, kini menduduki peringkat sebagai kota termacet di Indonesia.
Deretan kendaraan terjebak dalam kemacetan pasca-hujan di Kota Bandung, (03/12/2025). (Foto: Zaidan Muafa)