AYOBANDUNG.ID -- Non April tidak pernah bercita-cita menjadi pebisnis kuliner. Ia hanya tahu satu hal yaitu rasa punya kekuatan untuk menyatukan.
Pandemi mengubah segalanya. Ketika dunia berhenti, Non April justru mulai bergerak. Ia membuka Rumah None, sebuah tempat kecil yang menjadi pelarian dari ketakutan dan ketidakpastian.
“Saya tumbuh di keluarga yang suka masak. Tapi saya tidak pernah berpikir akan membuka kafe. Selama pandemi, saya butuh ruang untuk tetap waras. Masak adalah cara saya bertahan,” ungkap April.
Dari dapur kecil itu, lahir impian yang lebih besar. Ia ingin membangun tempat yang bukan hanya menyajikan makanan, tapi juga menghadirkan suasana.
Maka lahirlah Rumah None, tepat di awal tahun 2021. Rumah None berdiri di sebuah gedung dua lantai di Bandung. Tidak ada papan nama besar, hanya suasana kafe yang hangat dan jujur.

“Saya ingin orang datang dan merasa seperti pulang. Saya tidak ingin tempat ini terasa seperti bisnis. Saya ingin terasa seperti rumah,” jelas April.
Interiornya sederhana tapi penuh detail. Lantai pertama adalah ruang serbaguna yang terdiri dari bar kecil, ruang rapat, dan sudut-sudut untuk duduk sendiri atau bersama. Lantai dua terbuka, dengan angin Bandung yang lembut menyapa.
“Saya suka melihat orang duduk lama di sini. Itu artinya mereka nyaman,” ujarnya.
Menu di Rumah None adalah cerminan dari perjalanan Non April. Kebab menjadi andalan, dengan empat varian yang ia racik sendiri. Bahkan cake warna-warni seperti Rainbowcake dan Bluevelvet menjadi simbol keceriaannya.
“Saya ingin kebab yang punya cerita. Bukan sekadar daging dan roti. Dan saya juga suka warna-warna ceria. Makanya saya ingin makanan di sini bisa mengubah mood orang,” ujarnya.
Dimsum dan camilan khas Indonesia melengkapi pilihan, dari siomay ayam jamur hingga cimol keju balado. Minuman pun dibuat dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Mix Drink None seperti Choco Strawberry dan Coklat Durian adalah hasil eksperimen yang menyenangkan.

Harga yang terjangkau bukan strategi bisnis, tapi prinsip. Mulai dari Rp25.000, pengunjung bisa menikmati makanan dan suasana yang tulus. April juga berharap, Rumah None bukan hanya tempat makan, namun juga bisa menjadi ruang komunitas, tempat rapat, tempat ulang tahun, bahkan tempat curhat.
“Saya ingin semua orang bisa datang. Tidak perlu berpikir dua kali soal harga.“Saya percaya kalau tempat ini punya jiwa, orang akan datang dengan sendirinya,” ujarnya.
Kini, Rumah None berdiri sebagai bukti bahwa bisnis kuliner bisa dibangun dengan hati. Non April tidak punya rencana ekspansi besar. Ia hanya ingin menjaga apa yang sudah ada.
“Saya ingin Rumah None tetap seperti sekarang. Tumbuh pelan, tapi kuat,” pungkasnya.
Alternatif kuliner dan UMKM Serupa: