Menuai Cerita Mappanre Temme Saat Mengungjungi Omah Jangan Diam Terus

Dias Ashari
Ditulis oleh Dias Ashari diterbitkan Senin 11 Agu 2025, 08:22 WIB
Acara Pembukaan Mappanre Temme (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Acara Pembukaan Mappanre Temme (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Kali ini perjalanan mencari cita rasa nusantara mulai memasuki babak baru. Berusaha berangkat dari zona nyaman, keluar dari stigma bahwa hanya Bandung yang menjadi surga kuliner masakan nusantara.

Bukan karena Bandung tidak spesial lagi tapi untuk memenuhi memori akan sebuah cita rasa dari kayanya rempah nusantara, butuh banyak pengalaman untuk mendapat eksplorasi rasa yang nyata.

Perjalanan kali ini memiliki euforia yang berbeda, selain perjalanan yang di tempuh menggunakan travel.

Ini juga menjadi pengalaman pertama menginjakkan kaki di Kota Depok. Sebuah kota yang mendapat julukan kota belimbing ini ternyata memiliki cuaca yang tidak jauh berbeda dengan Kota Bandung. Kadang sejuk tapi beberapa waktu bisa berubah menjadi panas.

Perjalanan kali ini tidak hanya sekedar memburu kuliner semata tapi ikut menghadiri acara Mappanre Temme yang diadakan oleh Omah Jangan Diam Terus.

Mappanre Temme sendiri merupakan tradisi dari suku Bugis yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dari aktivitas spiritual seperti mengkhatamkan pembacaan Al-Qur’an atau sebagai bagian dari rangkaian prosesi pernikahan.

Mappanre sendiri bermakna memberi makan, sementara Temme merujuk pada sebuah pencapaian yang berhubungan dengan spiritual. Acara ini memiliki nilai akan sebuah penghormatan bagi ilmu, kebersamaan dan keberlanjutan budaya.

Sementara di acara kali ini Mappanre Temme menjadi bentuk simbol rasa syukur bagi tim pesepedah yang sudah menyelesaikan perjalanan selama 6 bulan melintasi kawasan Sulawesi.

Adapun urgensi dari kegiatan ini, tim berharap bisa membagikan ilmu, pengalaman dan rasa yang dibawa kembali dalam bentuk sajian yang kemudian akan diceritakan kembali dalam beberapa bacth selanjutnya.

Dalam acara ini semua peserta diwajibkan menggunakan dresscode berwarna hitam. Warna hitam sendiri menjadi simbol kenetralan yang menyiratkan pada sebuah nilai dan makna bahwa semua manusia berada dalam derajat yang sama. Terlepas dari berbagai profesi dan jabatan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum acara dimulai semua peserta wajib membasuh tangan dengan air bunga yang sudah disediakan dalam kendi sebelum memasuki area walasuji (bangunan yang terbuat dari bambu). Prosesi ini dipercaya dapat membuang energi negatif yang terbawa dari luar.

Setelah selesai para peserta bisa menikmati sejenak pameran mini yang ada. Sebuah perjalanan yang terdokumetasi dengan baik, berwujud menjadi sebuah karya yang tidak hanya bisa dinikmati tapi juga bisa bercerita.

Misalnya saja, perjamuan yang dihidangkan oleh masyarakat yang ditemui oleh tim Omah Jangan Diam Terus selama melakukan perjalanan, bisa berwujud menjadi sekumpulan resep yang menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan bahan rempah.

Ada beberapa baju tergantung yang pernah dipakai selama perjalanan, kaus kuning bertuliskan Moluccas dan satu kurta dari India yang bewarna lebih muda.

Melihat pameran tersebut mengingatkan betapa pentingnya dokumentasi, alat yang mengingatkan kenangan sebuah perjalanan pada ingatan manusia yang terbatas.

Pun lewat sebuah dokumentasi, seseorang yang belum pernah ikut singgah dalam perjalanan tersebut bisa ikut merasakan bagaimana menakjubkannya memori-memori kecil yang dialami oleh para traveler.

Acara di mulai pukul 17.30 ditemani temaramnya langit juga cahaya obor dan lilin cantik yang berjajar di setiap meja. Dalam acara ini peserta akan mendapat tujuh sajian yang terdiri dari minuman, makanan berat dan dessert. Menariknya kali ini setiap hidangan akan dijelaskan baik resep pembuatannya atau cerita sejarah dibaliknya.

Minuman bernama Selendang Ratu Jaya menjadi minuman pertama yang disajikan oleh Omah Jangan Diam Terus. Berwarna pink muda dengan cita rasa seperti nano-nano, asam-manis-gurih lalu meledak dengan cita rasa pedas di akhir.

Sajian selanjutnya adalah Singkong Sambal Roa Asap, tekstur singkong yang lembut di dalam dan crunchy di luar berpadu dengan gurih sedikit pedas dan aroma smokey dari sambal roa asap.

Singkong Sambal Roa (Sumber: Instagram | Omah Jangan Diam Terus)
Singkong Sambal Roa (Sumber: Instagram | Omah Jangan Diam Terus)

Sajian selanjutnya adalah Angin Laut Selatan, ada rasa segar seperti nanas atau lemon juga seperti ada rasa susu fermentasi tapi rasanya sangat segar. Cocok diminum ketika cuaca sedang terik.

Makanan selanjutnya datang dari daerah Bali, sate lilit yang disajikan dengan tangkai serai. Lembutnya daging yang gurih bercampur dengan batang serai yang aromatik juga segarnya timun sebagai penetralisir.

Sajian Bebek Songkem with Nasi Jagung disajikan oleh tim yang berasal dari madura. Sajian ini merepresentasikan bagaimana cita rasa dapat merubah stigma yang ada tentang Madura. Bebek songkem menjadi bukti bahwa dapur tidak hanya milik perempuan tapi laki-laki pun terbukti bisa menghasilkan cita rasa yang menggugah selera.

Kali ini bebek songkem yang lembut dimakan bersama nasi jagung beserta sambal mangga yang segar. Menariknya sajian turun-menurun ini disajikan dengan taburan serundeng yang mirip seperti abon. Memang benar resep ibu yang dibuat dengan tangan telaten dan penuh rasa cinta selalu memiliki tempat tersendiri dalam relung jiwa.

Bebek Songkem With Nasi Jagung (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Bebek Songkem With Nasi Jagung (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)

Menu ke enam adalah Mawar Rimba, menu minuman dengan campuran bunga kecombrang ini memiliki rasa yang unik, manis segar dan sedikit aromatik. Ditutup dengan KlaperTart yang manis dan penuh aroma menjadi sajian akhir yang penuh kenangan akan cita rasa.

Omah Jangan Diam Terus tidak hanya berhasil membuat perut kenyang tapi mampu menghadirkan suasana makan malam yang sangat magical. Iringan musik Andingingi menambah kesan haru dan merinding, sebuah ritual adat dari masyarakat Kajang untuk memohon berkah atas hasil bumi.

Puncak acara ditutup dengan sebuah penampilan dari seorang tim yang menyajikan karyanya lewat sebuah lirik lagu. Bahkan tidak hanya sebuah lirik, ini adalah hasil keresahan yang ditangkap seorang penyair melalui gambaran sebuah realitas yang dialami oleh seorang Petani di Indonesia.

Perampasan tanah yang seringkali terjadi dengan dalih atas nama pembangunan dan kemajuan bangsa.  Lirik “Petani hilang ladangnya, Petani hilang hak hidupnya”, menjadi bahan refleksi bagi siapa yang mendengarnya.

Terimakasih sudah menjamu dengan baik, memberikan makna dalam setiap momen yang ada, membawa kenangan kembali ke rumah, tidak hanya dengan perut kenyang tapi perasaan senang dan tenang.

Masih banyak kata yang belum terungkap, sehingga kata pun malu untuk mengucapkannya dan pena pun kehabisan tinta untuk menuliskannya. Masih banyak cerita yang tidak bisa tertuliskan di sini karena kalian para pembaca harus menikmati sendiri dinamika perjalanannya.

You are Complete My Journey. (*)

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Disclaimer

Tulisan ini merupakan artikel opini yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Pandangan yang disampaikan dalam artikel ini tidak mewakili pandangan atau kebijakan organisasi dan redaksi AyoBandung.id.

Dias Ashari
Tentang Dias Ashari
Menjadi Penulis, Keliling Dunia dan Hidup Damai Seterusnya...
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 02 Okt 2025, 20:58 WIB

Bobotoh Kreatif yang Menyulap Cinta Persib Jadi Karya 3D

Kreativitas bobotoh memang tak pernah kehabisan akal. Dari tribun stadion hingga lini masa media sosial, dukungan untuk Persib yang berdiri sejak 1933 terus mengalir.
Karya 3D bertema Persib buatan Rully Ryana. (Sumber: instagram.com/persib3d)
Ayo Biz 02 Okt 2025, 20:22 WIB

Bandung Merangkai Wisata Halal dalam Lanskap Urban yang Ramah

Bandung tak hanya dikenal sebagai kota kreatif dan surga belanja, tapi juga mulai menapaki jalur baru dalam industri pariwisata yakni wisata halal.
Bandung tak hanya dikenal sebagai kota kreatif dan surga belanja, tapi juga mulai menapaki jalur baru dalam industri pariwisata yakni wisata halal. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 02 Okt 2025, 19:35 WIB

Transformasi Wisata Halal dari Tren Spiritual ke Peluang Ekonomi

Wisata halal telah menjelma menjadi arus utama yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan lokal, dan regenerasi gaya hidup spiritual.
Wisata halal telah menjelma menjadi arus utama yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi, pemberdayaan lokal, dan regenerasi gaya hidup spiritual. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 02 Okt 2025, 19:29 WIB

Dari Sanghyang Tikoro ke Citarum Harum: Mitos yang Jadi Aksi

Dari mitos Saghyang Tikoro hingga program Citarum harum, sungai memberi pesan, bahwa menjaga kelestarian alam berarti menjaga masa depan.
Sejumlah pelajar, warga dan pegiat lingkungan melakukan aksi bersih-bersih sungai Citarum pada Rabu 30 April 2025. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 02 Okt 2025, 17:03 WIB

Sejarah Jalan ABC Bandung, Benarkah Rasis?

Jalan ABC Bandung menyimpan perdebatan sejarah. Benarkah dari etnis Arab, Bumiputra, China, atau toko besar Tio Tek Hong?
Toko ABC di sekitar Pasar Baru bandung tahun 1920-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Jelajah 02 Okt 2025, 15:52 WIB

Julukan Parijs van Java Bandung Diprotes Sejak Zaman Baheula

Parijs van Java diprotes sejak 1938. Bandung dianggap tak mirip Paris, tapi branding ini tetap melekat hingga kini.
Jalan Braga, salah satu pusat keramaian yang lahir dari kreativitas warga Bandung zaman kolonial. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 02 Okt 2025, 15:27 WIB

Budaya Menyontek yang Sering Dianggap Sepele

Budaya menyontek sudah bermanifestasi menjadi kegiatan yang dikomersialkan dengan hadirnya jasa percaloan dalam dunia akademik.
Ruang kelas sekolah. (Sumber: Pexels/Sami TÜRK)
Ayo Netizen 02 Okt 2025, 14:35 WIB

Strategi Baru Widyaiswara, dari Variasi Metode hingga Kelas Inklusif

Transformasi widyaiswara di era digital, dari metode konvensional ke pembelajaran daring dengan variasi strategi, teknologi, dan kelas inklusif.
Transformasi widyaiswara di era digital, dari metode konvensional ke pembelajaran daring dengan variasi strategi, teknologi, dan kelas inklusif. (Sumber: rotendaokab.go.id)
Mayantara 02 Okt 2025, 12:08 WIB

Blokir WhatsApp (Ritual Digital dalam Relasi Sosial)

Blokir WhatsApp. Satu klik sederhana, dan seluruh akses komunikasi pun ditutup.
Blokir WhatsApp. Satu klik sederhana, dan seluruh akses komunikasi pun ditutup. (Sumber: Pexels/Image Hunter)
Ayo Netizen 02 Okt 2025, 10:22 WIB

Beberapa Kejanggalan dalam Keracunan Program MBG di Cipongkor

Program MBG yang digadang-gadang sebgai proyek prestisius ini ternyata menuai polemik dan temuan masalah di lapangan.
Dapur Makmur Jaya yang jadi tempat memasak menu MBG penyebab keracunan massal. (Sumber: Ayobandung | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 02 Okt 2025, 07:45 WIB

Melacak Api Zoroaster di Kehidupan Sunda Kontemporer

Sunda terhubung dengan agama-agama yang jauh ada di sana, dengan dunia yang multikultur.
Unggahan Akun Instagram @indocapsclub_bandung (30/09/22) yang Menampilkan Topi dengan Lambang Faravahar (Sumber: https://www.instagram.com/p/CjHdSdQvV45/?igsh=b3ZzbWxxMGhub3o= | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Biz 01 Okt 2025, 20:10 WIB

Klinik Premium dan Masa Depan Estetika, Bandung Jadi Barometer Industri Kecantikan

Klinik kecantikan kini bukan lagi tempat eksklusif bagi segelintir orang, melainkan bagian dari rutinitas banyak warga urban yang ingin tampil segar, sehat, dan percaya diri.
Klinik kecantikan kini bukan lagi tempat eksklusif bagi segelintir orang, melainkan bagian dari rutinitas banyak warga urban yang ingin tampil segar, sehat, dan percaya diri. (Sumber: dok. L'viors)
Ayo Netizen 01 Okt 2025, 18:32 WIB

Mi Bakso Legendaris ‘Abrag’: Doyan Baksonya tapi Gak Tahu Apa Itu ‘Abrag’

Selain menyediakan mi bakso, kedai bakso “Abrag” pusat menyediakan batagor, dan minuman es campur.
Selain menyediakan mi bakso, kedai bakso “Abrag” pusat menyediakan batagor, dan minuman es campur. (Sumber: Ulasan Google oleh Fitrie)
Ayo Biz 01 Okt 2025, 17:09 WIB

Wisata Alam yang Terus Berevolusi dan Masa Depan Geowisata Bandung

Wisata alam tak lagi hanya soal menikmati pemandangan, tapi juga tentang bagaimana pengunjung bisa terlibat secara emosional dan digital.
Wisata alam tak lagi hanya soal menikmati pemandangan, tapi juga tentang bagaimana pengunjung bisa terlibat secara emosional dan digital. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 01 Okt 2025, 17:00 WIB

ASN Belajar dari Genggaman, dari Layar Kecil Menuju Perubahan Besar

Artikel ini menyoroti peluang dan tantangan pembelajaran digital Aparatur Sipil Negara (ASN) lewat gawai.
 (Sumber: ChatGPT | Foto: Ilustrasi)
Ayo Netizen 01 Okt 2025, 16:13 WIB

Learning Agility: Panduan Survival di Era Perubahan

Menghadapi dunia yang terus berubah, jabatan dan ijazah hanya menjadi pelengkap, hal utama adalah kelincahan untuk terus belajar.
Ilustrasi Aparatur Negeri Sipil (ASN). (Sumber: Pexels/Brett Jordan)
Ayo Jelajah 01 Okt 2025, 15:43 WIB

Pasukan Khusus Pergi ke Timur, Jawa Barat Senyap Pasca Kup Gagal G30S

Ketika Jawa Tengah banjir darah, Jawa Barat relatif sunyi pasca G30S. Sejarah militer dan strategi Siliwangi jadi pembeda.
Tentara Resimen Cakrabirawa yang melakukan penculikan Dewan Jenderal saat kup G30S dalam film Pengkhianatan G30S/PKI.
Ayo Biz 01 Okt 2025, 15:24 WIB

Sushi Menjamur di Bandung: Gaya Hidup Urban yang Kian Bersahabat dengan Rasa Jepang

Dari sushi roll sederhana hingga foie gras premium, pilihan menu Jepang kini hadir di berbagai penjuru kota, membentuk lanskap gastronomi yang semakin beragam.
Dari sushi roll sederhana hingga foie gras premium, pilihan menu Jepang kini hadir di berbagai penjuru kota, membentuk lanskap gastronomi yang semakin beragam. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Beranda 01 Okt 2025, 14:06 WIB

Menguak Kisah Branghang Lebakgede, Lorong Kecil yang Mengubah Wajah Lingkungan di Kecamatan Coblong

Revitalisasi branghang ini ternyata menjadi pintu masuk bagi gagasan lain yang lebih besar. Dari sinilah Inong kemudian berani melangkah ke program pengelolaan sampah yang lebih serius.
Tanaman hidroponik di branghang Kelurahan Lebak Gede, RW9 Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 01 Okt 2025, 12:10 WIB

Laju Perjalanan Haikal, Petinju Pelajar yang Bersinar di Popda Jabar 2025

Haikal merupakan seorang petinju sekaligus pelajar yang meraih emas di Popda Jabar 2025.
Bersama kedua lawannya yang tangguh, Haikal naik podium. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Yogi Esa Sukma N.)