Perjalanan Kiciks Muslimah: Dari Tugas Kuliah jadi Brand Busana Syar’i yang Mendunia

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Selasa 19 Agu 2025, 15:53 WIB
Founder sekaligus desainer utama Kiciks Muslimah, Dewi Permata Sari dan sang suami sekaligus CEO Kiciks Muslimah, Rosy Andreas. (Sumber: instagram.com/kiciks_muslimah)

Founder sekaligus desainer utama Kiciks Muslimah, Dewi Permata Sari dan sang suami sekaligus CEO Kiciks Muslimah, Rosy Andreas. (Sumber: instagram.com/kiciks_muslimah)

AYOBANDUNG.ID -- Di balik tagline “Keep Beautiful and Syar’i”, tersimpan kisah inspiratif tentang bagaimana sebuah tugas kuliah berubah menjadi brand fashion muslimah yang kini dikenal luas, bahkan hingga mancanegara.

Kiciks Muslimah bukan sekadar label busana syar’i, melainkan cerminan dari semangat dakwah, kreativitas, dan ketekunan seorang perempuan muda bernama Dewi Permata Sari.

“Awalnya Kiciks pertama kali digarap pada 1 April 2014 yang merupakan salah satu tugas mata kuliah kewirausahaan di kampus dan pemasarannya pun masih mengandalkan sosial media,” kenang Dewi, sang founder sekaligus desainer utama.

Saat itu, Dewi yang akrab disapa Uni Dewi, memanfaatkan Instagram sebagai etalase digital. Ia rajin mempromosikan produknya dengan cara yang kini mungkin dianggap klasik seperti meninggalkan komentar promosi di berbagai akun.

“Ya, mirip seperti promosi produk-produk pelangsing dan peninggi badan yang saat ini banyak muncul di akun-akun Instagram,” ujarnya sambil tersenyum.

Strategi sederhana itu ternyata efektif. Produk Kiciks mulai dikenal dan digemari, terutama karena desainnya yang syar’i namun tetap chic dan elegan sesuai dengan identitas brand.

Koleksi terbaru dari brand busana syar’i, Kiciks Muslimah. (Sumber: instagram.com/kiciks_muslimah)
Koleksi terbaru dari brand busana syar’i, Kiciks Muslimah. (Sumber: instagram.com/kiciks_muslimah)

Nama “Kiciks” bukan sekadar label. Ia lahir dari sapaan akrab orang-orang terhadap Dewi yang dianggap kecil dan menggemaskan.

“Karena dulu banyak orang yang bilang saya kecil, imut, dan sebagainya. Jadi saya kepikiran nama Kiciks sepertinya cocok karena terkesan kecil, imut, dan menggemaskan,” jelasnya.

Namun, sang suami sekaligus CEO Kiciks Muslimah, Rosy Andreas, menambahkan makna yang lebih dalam. “Manusia hanya sebagian kecil dari kekuatan Tuhan, jadi jangan menganggap diri sebagai sesuatu yang sudah memiliki apapun dan mengagungkan diri,” tuturnya.

Nama Kiciks menjadi pengingat untuk tetap rendah hati dalam setiap langkah bisnis. Dewi tak ingin Kiciks terjebak dalam pola penamaan yang monoton.

“Sekarang kebanyakan brand busana muslimah hanya mengangkat penamaan untuk boutique Islami yang terkesan monoton dan itu-itu saja, tapi saya ingin sesuatu yang beda. Alasannya agar bisa tampil dan bersaingmenjadi brand internasional,” tegasnya.

Untuk itu, ia rajin melakukan riset desain melalui majalah fashion, traveling, dan mengamati tren global. “Saya biasanya membaca majalah fesyen. Juga melakukan traveling untuk bahan riset dan inspirasi model desain selanjutnya. Juga banyak terinspirasi dari para designer lokal produk muslimah di Indonesia,” katanya.

Dewi juga membagikan tips dalam memilih target pasar. Ia mencontohkan Korea Selatan sebagai pasar potensial, dengan pendekatan yang mempertimbangkan budaya dan preferensi warna lokal.

Koleksi terbaru dari brand busana syar’i, Kiciks Muslimah. (Sumber: instagram.com/kiciks_muslimah)
Koleksi terbaru dari brand busana syar’i, Kiciks Muslimah. (Sumber: instagram.com/kiciks_muslimah)

“Kita harus belajar mengamati desain yang sedang booming dan ikut ambil inspirasi dari brand besar untuk ide,” ujarnya.

Dalam memilih warna dan motif, Dewi mengandalkan intuisi dan selera personal. Warna-warna pastel menjadi ciri khas Kiciks, dan ke depan, ia berencana menciptakan motif sendiri agar lebih eksklusif.

Warna-warna pastel dan lembut menjadi ciri khas. Untuk motif, ia berencana mengembangkan desain sendiri agar lebih otentik dan eksklusif. “Pemilihan warna disesuaikan dengan feeling dan selera saya sebagai designer,” ungkapnya.

Kesuksesan Kiciks pun tak lepas dari jaringan distribusi yang solid. Dewi menekankan pentingnya hubungan baik dengan para distributor dan pelanggan.

“Saya menganggap distributor, member, dan para pelanggan adalah keluarga kedua bagi saya. Sebab Kiciks tanpa mereka tidak akan jadi apa-apa,” tuturnya penuh haru.

Bagi Dewi dan Andre, bisnis bukan sekadar mencari keuntungan. Mereka menjadikan Kiciks sebagai sarana dakwah. “Jadilah orang kaya dan pengusaha yang berjuang di jalan-Nya dan selalu membantu sesama.” begitulah Andre dan Dewi membangun filosofi bisnisnya.

“Kami ingin menjaga loyalitas para pelanggan dan yang paling utama ingin menggiatkan dakwah lewat berbisnis. Kami ingin menggiatkan para perempuan untuk tetap menjaga aurat,” kata Andre.

Informasi Brand Busana Syar’i, Kiciks Muslimah

Instagram: https://www.instagram.com/kiciks_muslimah

Link pembelian produk busana syar’i, Kiciks Muslimah:

  1. https://s.shopee.co.id/5AiPptmKG1
  2. https://s.shopee.co.id/9znfaob5mT
  3. https://s.shopee.co.id/9UrOzvkzGs

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 21 Nov 2025, 17:27 WIB

Melihat Tuturan 'Arogan' dari Kacamata Linguistik

Esai ini membedah percakapan anggota DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, dengan peserta pada suatu forum SPPG di Bandung.
Jikapun ada masyarakat yang bersikap arogan pada pemerintah atau pejabat lantas memangnya kenapa? (Sumber: Ilustrasi oleh ChatGPT)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 17:02 WIB

Mewujudkan Kota Bandung yang Ramah bagi Wisata Pedestrian

Trotoar-trotoar yang seharusnya diperuntukkan bagi pedestrian beralih fungsi menjadi tempat parkir kendaraan, khususnya roda dua.
Pengerjaan revitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Lombok Kota Bandung pada Jumat, 26 September 2025. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:43 WIB

Sanghyang Kenit: Surga Wisata Alam Bandung Barat, Tawarkan Banyak Wahana dalam Satu Destinasi

Salah satu destinasi yang semakin populer adalah Sanghyang Kenit, sebuah kawasan wisata alam yang terletak di Cisameng, Kecamatan Cipatat.
tebing batu unik di Sanghyang Kenit yang dialiri arus sungai deras, menciptakan pemandangan alam yang khas dan menarik perhatian pengunjung (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Nada Ratu Nazzala)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:13 WIB

Bukan Sekadar Gaya Hidup, Work From Cafe jadi Penunjang Produktivitas Kalangan Muda

Work from Café (WFC) menawarkan suasana baru untuk mengatasi kejenuhan dalam bekerja.
Salah satu mahasiswa sedang mengerjakan tugas di salah satu Café di Kota Bandung (30/10/2025) (Foto: Syifa Givani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 16:04 WIB

Kisah Jajanan Sore 'Anget Sari' yang Dekat dengan Mahasiswa

Kisah Anget Sari, lapak gorengan di Sukapura yang dikenal karena mendoan hangat, bahan segar, dan pelayanan ramah.
Suasana hangat di lapak Anget Sari saat pemilik menyajikan gorengan untuk pelanggan, di Kampung Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Selasa (28/10/2025) (Sumber: Nailah Qurratul Aini | Foto: Nailah Qurratul Aini)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:41 WIB

UMKM Tahura Bandung Tumbuh Bersama di Tengah Perubahan Kawasan Wisata

Mengkisahkan tentang seorang pedagang pentol kuah yang ikut tumbuh bersama dengan berkembangnya kawasan wisata alam Tahura
Seorang pedagang sedang menjaga warungnya di Kawasan wisata tahura, (25/10/25) (Foto: M. Hafidz Al Hakim)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:21 WIB

Fenomena Turisme Bandung: Pesona Edukatif dan Konservatif di Lembang Park & Zoo

Lembang Park & Zoo menghadirkan wisata edukatif dan konservatif di Bandung.
Siap berpetualang di Lembang Park & Zoo! Dari kampung satwa sampai istana reptil, semua seru buat dikunjungi bareng keluarga (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Adil Rafsanjani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 15:10 WIB

Pengalaman Rasa yang Tidak Sesuai dengan Ekspektasi

Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis.
Hunting kuliner memang tidak selalu berbuah dengan rasa yang lezat, beberapa di antaranya rasa yang tidak sesuai dengan review dan harga yang sangat fantastis (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 14:49 WIB

Scroll Boleh, Meniru Jangan, Waspada Memetic Violence!

Saatnya cerdas dan bijak bermedsos, karena satu unggahan kita hari ini bisa membawa pengaruh besar bagi seseorang di luar sana.
Ilustrasi asyiknya bermedia sosial. (Sumber: pixabay.com | Foto: Istimewa)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 13:02 WIB

Hangatnya Perpaduan Kopi dan Roti dari Kedai Tri Tangtu

Roti Macan dimulai dari ruang yang jauh lebih kecil dan jauh lebih sunyi, yaitu kedai kopi.
Kedai kecil itu menciptakan suasana hangat dari aroma Roti Macan pada hari Selasa (04/11/2025). (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Wafda Rindhiany)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:17 WIB

Sejarah Soreang dari Tapak Pengelana hingga jadi Pusat Pemerintahan Kabupaten Bandung

Sejarah Soreang dari tempat persinggahan para pengelana hingga menjelma pusat pemerintahan modern Kabupaten Bandung.
Menara Sabilulunga, salah satu ikon baru Soreang. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Jelajah 21 Nov 2025, 11:16 WIB

Sejarah Black Death, Wabah Kematian Perusak Tatanan Eropa Lama

Sejarah wabah Black Death yang menghancurkan Eropa pada awal abad ke-14, menewaskan sepertiga penduduk, dan memicu lahirnya tatanan baru.
Lukisan The Triumph of Death dari Pieter Bruegel (1562) yang terinspirasi dari Black Death. (Sumber: Wikipedia)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 10:17 WIB

History Cake Bermula dari Kos Kecil hingga Jadi Bagian 'Sejarah Manis' di Bandung

History Cake dimulai dari kos kecil pada 2016 dan berkembang lewat Instagram.
Tampilan area display dan kasir History Cake yang menampilkan beragam Korean cake dan dessert estetik di Jalan Cibadak, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung. (30/10/2025) (Sumber: Naila Husna Ramadhani)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 09:29 WIB

Dari Tiktok ke Trotoar, ‘Iseng’ Ngumpulin Orang Sekota untuk Lari Bareng

Artikel ini menjelaskan sebuah komunitas lari yang tumbuh hanya iseng dari Tiktok.
Pelari berkumpul untuk melakukan persiapan di Jl. Cilaki No.61, Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, pada Sabtu pagi 15 November 2025 sebelum memulai sesi lari bersama. (Sumber: Rafid Afrizal Pamungkas | Foto: Rafid Afrizal Pamungkas)
Ayo Netizen 21 Nov 2025, 08:06 WIB

Giri Purwa Seni Hadirkan Kecapi Suling sebagai Pelestarian Kesenian Tradisional Sunda

Giri Purwa Seni di Cigereleng menjaga warisan kecapi suling melalui produksi, pelatihan, dan pertunjukan.
Pengrajin Giri Purwa Seni menampilkan seperangkat alat musik tradisional berwarna keemasan di ruang pamer Giri Purwa Seni, Jl. Soekarno Hatta No. 425, Desa Cigereleng, Astana Anyar, Karasak, pada Senin, 10 November 2025. (Sumber: Dokumentasi Penulis)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 21:19 WIB

Desa Wisata Jawa Barat Menumbuhkan Ekonomi Kreatif dengan Komitmen dan Kolaborasi

Desa wisata di Jawa Barat bukan sekadar destinasi yang indah, namun juga ruang ekonomi kreatif yang menuntut ketekunan, komitmen, dan keberanian untuk terus berinovasi.
Upacara Tutup Tahun Kampung Cireundeu, Merawat Tradisi dan Syukur Kepada Ibu Bumi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Restu Nugraha)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 20:18 WIB

Ngaruat Gunung Manglayang, Tradisi Sakral Menjaga Harmoni Alam dan Manusia

Ngaruat Gunung Manglayang adalah tradisi tahunan untuk menghormati alam.
Warga adat melakukan ritual ruatan di kaki Gunung Manglayang sebagai bentuk ungkapan syukur dan doa keselamatan bagi alam serta masyarakat sekitar.di Gunung Manglayang, Cibiru, Bandung 20 Maret 2025 (Foto: Oscar Yasunari)
Ayo Biz 20 Nov 2025, 18:23 WIB

Desa Wisata, Ekonomi Kreatif yang Bertumbuh dari Akar Desa

Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas.
Wajah baru ekonomi Jawa Barat kini tumbuh dari desa. Desa wisata, yang dulu dianggap sekadar pelengkap pariwisata, kini menjelma sebagai motor ekonomi kreatif berbasis komunitas. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:21 WIB

Lenggak-lenggok Jaipong di Tengah Riuh Bandung dan Pesona Tradisi

Tari Jaipong tampil memukau di West Java Festival 2025. Gerak enerjik dan musik riuh membuat penonton antusias.
Penampilan tari Jaipong menghiasi panggung West Java Festival 2025 dengan gerakan energik yang memukau penonton, Minggu (9/11/2025). (Sumber: Selly Alifa | Foto: Dokumentasi Pribadi)
Ayo Netizen 20 Nov 2025, 17:07 WIB

Curug Pelangi Punya Keindahan Ikonik seperti di Luar Negeri

Wisata alam Bandung memiliki banyak keunikan, Curug Pelangi punya ikon baru dengan pemandangan pelangi alami.
Pelangi asli terlihat jelas di wisata air terjun Curug Pelangi, Kabupaten Bandung Barat (2/11/25) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tazkiya Hasna Putri S)