Dari Panggung ke Pasar Skincare, Perjalanan Dewi Hani Jayanti Membangun Maryame

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Jumat 15 Agu 2025, 16:56 WIB
Dewi Hani Jayanti, owner produk skincare Maryame. (Sumber: dok. pribadi)

Dewi Hani Jayanti, owner produk skincare Maryame. (Sumber: dok. pribadi)

AYOBANDUNG.ID -- Dewi Hani Jayanti bukan nama asing bagi penggemar musik pop Indonesia. Sebagai salah satu personel girlband Supergirlies, ia pernah wara-wiri di panggung hiburan dengan lagu-lagu catchy seperti “AW AW AW”.

Namun, di balik gemerlap dunia hiburan, Dewi menyimpan mimpi lain yang kini menjelma menjadi brand skincare lokal bernama Maryame.

“Dulu saya sibuk manggung. Tapi ada masa di mana saya merasa ingin membangun sesuatu yang lebih personal, lebih berdampak,” ungkap Dewi.

Keputusan untuk hengkang dari Supergirlies bukanlah hal mudah, namun ia yakin bahwa dunia bisnis adalah panggilan barunya. Maryame lahir dari kecintaan Dewi terhadap perawatan kulit.

“Saya lebih suka beli skincare daripada makeup. Dari yang murah sampai yang mahal, saya coba semua. Dari situ muncul keinginan, kenapa nggak bikin brand sendiri?” kenangnya.

Tahun 2020 menjadi titik awal perjalanan bisnisnya, dimulai dengan satu produk, Beauty Glow Up Cream. Produk pertama Maryame itu pun langsung mencuri perhatian.

Produk skincare Maryame. (Sumber: instagram.com/maryame.ofc)
Produk skincare Maryame. (Sumber: instagram.com/maryame.ofc)

Dengan tagline “skincare anti ribet bikin satset,” Dewi menawarkan solusi praktis bagi perempuan aktif yang ingin tampil glowing tanpa repot.

"Beauty Glow Up Cream itu skincare satset, buat wajah langsung glowing. Sekali oles, langsung cerah,” katanya.

Seiring waktu, Maryame berkembang menjadi lini skincare lengkap. Ada Beauty Glow Night Care untuk perawatan malam, Clean Moist Micellar Water untuk double cleansing, hingga Plump Liptint yang jadi salah satu produk favorit.

Kesuksesan Maryame tak lepas dari strategi digital Dewi. Ia aktif membuat konten di TikTok, memanfaatkan logat Sunda dan gaya bicara yang khas.

“Saya nggak mau jualan yang kaku. Saya ngobrol aja kayak ke teman, dan ternyata itu yang bikin orang betah nonton,” ujarnya.

Bisnis Maryame membawa perubahan besar dalam hidup Dewi. Ia berhasil membeli rumah impian, kendaraan pribadi, bahkan memberangkatkan orang tuanya umroh.

“Itu momen paling haru. Saya merasa Maryame bukan cuma bisnis, tapi jalan rezeki yang berkah,” ungkapnya.

Meski telah sukses, perempuan kelahiran Tasikmalaya tahun 1990 itu tetap rendah hati. Ia kerap membagikan tips bisnis kepada followers-nya. “Awalnya mulai aja dulu. Jangan tunggu sempurna, yang penting konsisten dan tahu siapa target market kita,” katanya.

Ia percaya bahwa kejujuran dan kedekatan dengan pelanggan adalah kunci keberlanjutan. Menariknya, Dewi tak sepenuhnya meninggalkan dunia musik.

Pada akhir 2024, ia merilis ulang lagu “Jangan Pernah Berubah” karya Charlie Van Houten dari Setia Band. Lagu ini diaransemen oleh suaminya, Yerry Meiryan, personel T-Five. “Musik tetap bagian dari jiwa saya,” kata Dewi.

Yerry bukan hanya partner musikal, tapi juga pendukung utama bisnis Dewi. Bersama, mereka membangun Rockretroom Label dan memperluas jangkauan Maryame.

“Kami saling mengisi. Saya di skincare, dia di musik. Tapi visi kami sama, berkarya dengan hati,” ujar Dewi.

Produk skincare Maryame. (Sumber: instagram.com/maryame.ofc)
Produk skincare Maryame. (Sumber: instagram.com/maryame.ofc)

Kini, Maryame menjadi salah satu brand skincare lokal yang banyak dicari di marketplace. Penjualan bundling produk seperti Glow Series dan Acne Series mencapai ribuan unit setiap bulan.

“Kami fokus pada kualitas dan pengalaman pengguna. Itu yang bikin repeat order tinggi,” jelas Dewi.

Dewi juga aktif mengedukasi konsumen tentang pentingnya perawatan kulit. Ia sering mengadakan live streaming dan Q&A di media sosial.

“Saya ingin perempuan Indonesia tahu bahwa merawat diri itu bukan kemewahan, tapi bentuk cinta pada diri sendiri,” katanya.

Di balik kesuksesan Maryame, Dewi tetap belajar dan beradaptasi. Ia mengikuti tren skincare global, menggandeng formulator lokal, dan rutin melakukan uji coba produk.

“Saya nggak mau asal jual. Produk Maryame harus aman, efektif, dan menyenangkan dipakai. Saya ingin Maryame dikenal sebagai brand Indonesia yang punya karakter. Bukan sekadar ikut tren,” ujarnya.

Informasi produk skincare Maryame

Alamat di Jalan Ciganitri Cipagalo, Bojongsoang, Bandung

Instagram: https://www.instagram.com/maryame.ofc

Link pembelian produk skincare Maryame:

  1. https://s.shopee.co.id/3ftVk0TFTg
  2. https://s.shopee.co.id/BJdZf0l3Q
  3. https://s.shopee.co.id/5AiJWwah4V
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 15 Agu 2025, 19:16 WIB

Dari Es Krim ke Ekosistem Brand: Golden Pine dan Formula Bisnis Barry Akbar

Barry Akbar, CEO Orchid Forest Cikole, adalah tokoh di balik lahirnya Golden Pine, sebuah kafe bergaya glass house yang kini menjadi primadona baru di tengah hutan pinus.
CEO Orchid Forest Cikole sekaligus konseptor Golden Pine, Barry Akbar. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 18:04 WIB

Cerita Hantu dan Jeritan Ketidakadilan

Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh.
Cerita hantu menyimpan kode trauma dan harapan rakyat, mengingatkan bahwa luka sosial belum sembuh, dan ketimpangan nyata lebih menyeramkan dari bayangan gaib. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 16:56 WIB

Dari Panggung ke Pasar Skincare, Perjalanan Dewi Hani Jayanti Membangun Maryame

Di balik gemerlap dunia hiburan, Dewi menyimpan mimpi lain yang kini menjelma menjadi brand skincare lokal bernama Maryame.
Dewi Hani Jayanti, owner produk skincare Maryame. (Sumber: dok. pribadi)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 16:37 WIB

Belajar Konteks Sosial, Budaya, dan Ekonomi dari Sepiring Nasi Goreng

Ternyata nasi goreng erat kaitannya dengan konteks sosial, budaya juga ekonomi.
Nasi Goreng Sapi Cabe Hijau Solaria (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 15:25 WIB

Dari Dapur Impian ke Rumah None: Kisah Non April Merintis Bisnis Kuliner di Bandung

Non April tidak pernah bercita-cita menjadi pebisnis kuliner. Ia hanya tahu satu hal yaitu rasa punya kekuatan untuk menyatukan.
Salah satu menu di Rumah None. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 15:12 WIB

Saat Janji KDM (Kembali) Ingkar

Rasanya, tidak kali ini janji program Gubernur Jabar tidak ditepati. Bagaimana bila bangunan ingkar janji ini terus "dipahat" dan "diperkokoh"?
Gubernur Jabar, Kang Dedi Mulyadi (KDM). (Sumber: ppid.jabarprov.go.id)
Ayo Jelajah 15 Agu 2025, 14:53 WIB

Sejarah Pertempuran Bojongkokosan, 4 Hari Kacaukan Konvoi Sekutu ke Bandung

Empat hari empat malam, jalur Sukabumi–Bandung berubah jadi neraka bagi konvoi Sekutu di Bojongkokosan.
Diorama Pertempuran Bojongkokosan di Museum Satriamandala. (Sumber: Wikimedia)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 14:16 WIB

Tren Athleisure, Celana Jogging Makin Nyaman dan Enak Dipakai untuk Bergaya

Celana jogging adalah celana panjang yang awalnya dirancang untuk olahraga lari. Namun saat ini juga populer digunakan untuk aktivitas santai maupun gaya kasual.
Ilustrasi Foto Jogging. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 13:35 WIB

Cara Baik Komunitas Jaeminnesia, Rayakan Ultah Idol dengan Proyek Donasi Kemanusiaan

Jaeminnesia adalah salah satu komunitas penggemar Jaemin NCT Dream asal Indonesia.
Foto Jaemin NCT Dream dan sertifikat donasi ke Yayasan Gugah Nurani Indonesia (Sumber: x.com/@najaeminnesia)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 12:06 WIB

Menyusutnya Budidaya Jamur di Cisarua, Apakah Petani Masih Punya Harapan?

Kampung Cipeusing di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, telah lama dikenal sebagai sentra budidaya jamur tiram putih. Ratusan warga pernah menggeluti usaha ini, namun kini ju
Budidaya Jamur di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Dok. Ayobandung.com)
Ayo Biz 15 Agu 2025, 11:14 WIB

Canumer, Saksi Perjalanan Toni dari Driver Ojol Jadi Juragan Pisang Nugget Lumer

Perjalanan usaha Toni Anggara, pemilik brand kuliner Canumer, membuktikan bahwa kegigihan dan kreativitas bisa membuka pintu rezeki dari arah yang tak terduga.
Canumer, Pisang Nugget Lumer (Foto: Rizma Riyandi)
Ayo Jelajah 15 Agu 2025, 10:30 WIB

Hikayat Dukun Digoeng Bantai Warga Cililin, Gegerkan Wangsa Kolonial di Bandung

Dukun Digoeng diduga jadi otak kematian misterius di Cililin tahun 1938. Ilmu gaib, racun, dan pesanan nyawa gegerkan pemerintah adat.
Dukun zaman baheula. (Sumber: Tropenmuseum)
Ayo Netizen 15 Agu 2025, 09:15 WIB

Asyiknya Kemah Berjamaah 

Berkemah di saat Hari Pramuka (penghujung akhir pekan, pergantian tahun) bulan sekadar perayaan menghilangkan kejenuhan.
Muara Rahong Hills, glamping di tepi Sungai Pangalengan yang cocok untuk healing. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Mildan Abdalloh)
Beranda 15 Agu 2025, 07:11 WIB

Berdarah-darah Menjadi Ibu dan Kehilangan Masa Remaja: Pelajaran Hidup dari Pernikahan Terlalu Muda

Saat teman-teman sebayanya masih bisa bersenda gurau, Santi justru sibuk mengganti popok dan menenangkan tangis bayi. Ia tak punya waktu untuk sekadar nongkrong bersama temannya.
Dalam pernikahan dini, wanita cenderung lebih rentan menjadi korban karena kombinasi faktor biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi. (Sumber: Unsplash | Foto: Jorge Salvador)
Ayo Netizen 14 Agu 2025, 20:13 WIB

Simbol Bajak Laut dan Krisis Kepercayaan Membaca Pesan

Berkibarnya Bendera One Piece melambangkan kemarahan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah Indonesia.
Berkibarnya Bendera One Piece melambangkan kemarahan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah Indonesia. (Sumber: Ilustrasi dibuat dengan AI Yupp)
Ayo Netizen 14 Agu 2025, 19:02 WIB

KDM yang Katanya Bahagia Digugat Soal Kebijakan Rombel 50 Siswa

KDM mengaku bahagia digugat untuk kebijakan rombel 50 anak. Akan tetapi, penggugat kemudian diintimidasi. Apa yang bisa ditarik pelajaran?
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan dirinya bahagia digugat Forum Kepala Sekolah SMA Swasta (FKSS) Jawa Barat. (Sumber: Diskominfo Depok)
Ayo Biz 14 Agu 2025, 18:04 WIB

Perjalanan Bisnis Over Easy Glamping, dari Keresahan Pribadi ke Gerakan Hijau

Over Easy bukan sekadar soal tenda dan fasilitas, Nico dan Steffi menciptakan pengalaman sekaligus ruang untuk menyampaikan nilai dan memberi dampak nyata.
Pemilik Over Easy Glamping Site, Nico Lauw. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Biz 14 Agu 2025, 16:49 WIB

Ketika Lukisan Menyatu dengan Kain, dan Sejarah Menyapa Masa Kini

El-Maestro lahir dari sebuah pertanyaan sederhana namun mendalam, bagaimana cara membuat anak muda mengenal dan mencintai seni lukis Indonesia.
El-Maestro lahir dari sebuah pertanyaan sederhana namun mendalam, bagaimana cara membuat anak muda mengenal dan mencintai seni lukis Indonesia. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 14 Agu 2025, 16:10 WIB

Ci Pasarangan Sungai Suci di Linggamanik

Di Jawa Barat, toponim Sarangan hanya satu, yaitu Ci Pasarangan.
Sawah bertingkat di Desa Linggamanik, dengan Ci Pasarangan yang tampak kering. (Sumber: Citra satelit: Google maps)
Ayo Biz 14 Agu 2025, 15:20 WIB

Cerita di Balik Makio Suki & Grill: Hangatnya Ide di Tengah Dinginnya Bandung

Berawal dari obrolan santai antara dua sahabat, ide mendirikan kedai suki dan grill muncul bukan dari ambisi besar, melainkan dari pengalaman pribadi.
Berawal dari obrolan santai antara dua sahabat, ide mendirikan kedai suki dan grill muncul bukan dari ambisi besar, melainkan dari pengalaman pribadi. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)