Rasman dan Misi Hunian Produktif, dari Strategi ke Realisasi

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Senin 11 Agu 2025, 15:11 WIB
Rasman memulai Lengkong Mansion dengan visi kuat sejak lama, yakni hunian yang bukan hanya nyaman, tapi mendukung produktivitas dan gaya hidup generasi muda. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Rasman memulai Lengkong Mansion dengan visi kuat sejak lama, yakni hunian yang bukan hanya nyaman, tapi mendukung produktivitas dan gaya hidup generasi muda. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Tidak semua orang memulai bisnis dengan modal ruang kosong dan harapan. Rasman memulainya dengan visi yang telah ia rancang sejak lama, yakni visi tentang hunian yang bukan hanya nyaman, tapi juga mendukung produktivitas dan gaya hidup generasi muda.

“Memang saya pertama kali ada keinginan untuk membangun kos-kosan. Tujuan saya memang ada satu bisnis yang perlu saya tangani yaitu membangun kos-kosan,” ungkapnya saat ditemui Ayobandung.

Dengan latar belakang pendidikan S2 Strategic Management dari Universitas Prasetya Mulya dan kini menempuh program S3 di Universitas Trisakti, Rasman membawa pendekatan yang terstruktur dan berorientasi masa depan.

Gagasan membangun hunian bukan sekadar soal tempat tinggal. Bagi Rasman, hunian adalah ruang produktivitas. Ia melihat bahwa mahasiswa dan profesional muda membutuhkan tempat yang mendukung ritme hidup aktif mereka.

“Saya ingin menghadirkan tempat tinggal yang modern dan strategis, khususnya untuk generasi muda yang aktif,” ujarnya.

Hunian kos modern  Lengkong Mansion. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Hunian kos modern Lengkong Mansion. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Dari sinilah konsep hunian kos modern mulai dirancang. Langkah awalnya dimulai dari riset pasar. Rasman melakukan survei di berbagai titik di Bandung, termasuk Sukasenang dan Lengkong.

Di Sukasenang, ia membidik mahasiswa dari kampus seperti Itenas dan Widya Mandala. Sementara di Lengkong, ia menemukan potensi besar dari karyawan kantor dan pengunjung kuliner.

“Kenapa memilih Kawasan Lengkong? Karena di sini adalah jalur-jalur kuliner yang telah diresmikan oleh Pak Ridwan Kamil saat Covid kemarin. Yang kedua, banyak perkantoran-perkantoran bank-bank,” jelasnya.

Pemilihan lokasi bukan keputusan instan. Rasman menyebut bahwa banyak karyawan di Bandung bukan penduduk permanen, sehingga mereka membutuhkan hunian fleksibel. Ia juga menemukan bahwa mahasiswa justru memilih tinggal jauh dari kampus demi suasana baru.

“Dia ternyata tidak mau di dekat dengan kampusnya karena ingin mencari kenyamanan,” katanya.

Temuan ini menjadi dasar kuat dalam merancang konsep hunian yang tidak terpaku pada jarak kampus. Lengkong Mansion, hunian yang ia bangun di kawasan Lengkong, menjadi wujud nyata dari gagasan tersebut.

Hunian kos modern  Lengkong Mansion. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Hunian kos modern Lengkong Mansion. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Dengan total 58 kamar, terdiri dari tipe standar dan kamar dengan balkon, Rasman juga membuka opsi sewa harian. Tarif harian Rp300 ribu per malam, sementara kamar standar disewakan Rp3,5 juta dan kamar balkon Rp4 juta per bulan.

“Waktu tahun baru padahal saya belum buka tapi sudah penuh. Ada 10 kamar yang kami gunakan untuk sewa harian,” ujarnya.

Fasilitas yang ditawarkan pun dirancang untuk menunjang kenyamanan dan produktivitas. Setiap kamar dilengkapi dengan AC, TV, kulkas, kamar mandi dengan air panas-dingin, Wi-Fi dan listrik 1300 watt gratis. Selain itu, tersedia ruang komunitas seperti dapur umum lengkap dengan kulkas, kompor, dispenser, dan meja makan.

“Konsep kami adalah modern dan efisien, memberikan pengalaman tinggal yang jauh lebih dari sekadar tempat tidur,” jelas Rasman.

Tak hanya fasilitas fisik, Rasman juga menerapkan sistem digital dalam pengelolaan penghuni. Ia membangun website khusus untuk pembayaran dan kontrol akses.

“Pembayaran by system, karena zaman sekarang zaman teknologi. Saya jadi tidak direpotkan dengan penagihan dan klaim kontrak terhadap penyewa jadi jelas,” katanya.

Sistem ini memungkinkan penghuni hanya bisa masuk jika pembayaran telah dilakukan sesuai jadwal. Strategi pemasaran pun tak kalah modern. Rasman mengandalkan media sosial, platform listing properti, dan kolaborasi dengan influencer lokal untuk menjangkau target pasar.

“Kami juga menggunakan teknologi dalam pengelolaan penghuni, memudahkan proses komunikasi dan pembayaran,” tambahnya.

Hunian kos modern  Lengkong Mansion. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Hunian kos modern Lengkong Mansion. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Pendekatan ini terbukti efektif dalam menarik perhatian generasi muda yang melek digital. Rasman tidak berhenti di satu titik. Ia telah membangun hunian serupa di Sukasenang dan berencana mengembangkan konsep ini ke berbagai kota di Indonesia.

“Mimpi saya dan tujuan jangka panjang saya memang saya ingin mendirikan bisnis kos-kosan di seluruh Indonesia,” tuturnya.

Ambisi ini bukan sekadar ekspansi, tapi juga upaya membentuk standar baru dalam bisnis hunian kos. Dalam rencana pengembangan ke depan, Lengkong Mansion akan menambah layanan pendukung seperti katering dan transportasi.

Rasman ingin menciptakan ekosistem hunian yang tak hanya nyaman, tapi juga memudahkan kehidupan sehari-hari penghuninya. “Jumlah mahasiswa dan profesional muda terus meningkat, sehingga kebutuhan akan hunian berkualitas sangat besar,” ujarnya optimis.

Satu hal menarik yang membedakan Rasman dari pengusaha kos-kosan lainnya adalah pendekatan strategis dan empatinya terhadap kebutuhan penghuni. Ia tidak sekadar membangun kamar, melainkan membangun pengalaman tinggal yang relevan dan berkelas. Setiap keputusan bisnisnya didasarkan pada riset, pengalaman, dan intuisi manajerial.

Lengkong Mansion kini berdiri sebagai simbol transformasi hunian kos di Bandung. Dengan perpaduan lokasi strategis, fasilitas premium, dan sistem digital yang efisien, Rasman membuktikan bahwa kos-kosan bisa menjadi bisnis yang visioner dan berdampak.

Kisah Rasman adalah bukti bahwa bisnis kos-kosan bisa menjadi arena inovasi dan strategi. Ia tidak hanya menjual ruang, tapi juga menawarkan gaya hidup yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Saya sengaja milih di sini karena memang ini lokasi yang sangat strategis dalam pembuatan rumah kos-kosan,” tutupnya.

Alternatif produk kebutuhan rumah dan kamar:

  1. https://s.shopee.co.id/AA6szhv112
  2. https://s.shopee.co.id/1g8Ks7mZ5F
  3. https://s.shopee.co.id/LcxHl2ouu
Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Biz 27 Sep 2025, 10:49 WIB

Menikmati Bandrek dan Bajigur Hangat di Tengah Kota Kembang

Bandrek adalah salah satu minuman tradisional Sunda yang tak pernah lekang oleh waktu. Terbuat dari jahe dan gula merah, bandrek menghadirkan rasa pedas hangat berpadu manis alami yang menenangkan.
Ilustrasi Foto Bandrek (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 27 Sep 2025, 10:02 WIB

'Proyek Besar' Putri Kusuma Wardani Mengalahkan 4 Pemain Top Dunia

Kabar baik kembali datang dari Putri Kusuma Wardani, pelapis kedua sektor Tunggal Putri. 
Pebulu tangkis Indonesia, Putri Kusuma Wardani. (Sumber: Dok. PBSI)
Beranda 27 Sep 2025, 07:35 WIB

Revitalisasi Trotoar di Kota Bandung, Menjawab Kebutuhan Pejalan Kaki atau Pedagang Kecil?

Kalau berhasil dijaga, bukan tidak mungkin wajah Bandung sebagai kota ramah pejalan kaki makin nyata.
Pejalan kaki melintas di trotoar yang sudah diperbaiki di Jalan Lombok, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Ikbal Tawakal)
Ayo Biz 27 Sep 2025, 06:43 WIB

Jangan Lewatkan Lumpia Basah Saat Berkunjung ke Bandung

Bandung tidak hanya dikenal dengan udara sejuk dan panorama indah, tetapi juga dengan ragam kuliner khasnya yang menggoda. Salah satu jajanan yang tak pernah kehilangan penggemar adalah lumpia basah.
Ilustrasi Foto Lumpia Basah. (Foto: Freepik)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 20:29 WIB

Sunda dan Buddha yang Langka Kita Baca

Sejarah menunjukkan pada dunia bahwa Sunda milik semua orang.
Mengintip Rupang Sang Buddha dari Samping Jendela Luar di Vihara Buddha Gaya, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Arfi Pandu Dinata)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 18:43 WIB

Ombram dan Bandung yang Tak Pernah Sepi Nada

Ombram, band yang digawangi Brahmana Amsal (vokal), Opit Bey (gitar), dan Magi (drum) adalah simbol regenerasi, proyek yang lahir dari pertemuan tak terduga.
Ombram, band yang digawangi Brahmana Amsal (vokal), Opit Bey (gitar), dan Magi (drum) adalah simbol regenerasi, proyek yang lahir dari pertemuan tak terduga. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 18:04 WIB

Advokasi Kebijakan dan Komunikasi Publik: Jalan Menuju Pemerintahan Partisipatif

Pentingnya sinergi advokasi kebijakan dan komunikasi pejabat publik agar aspirasi rakyat tersalurkan dan kebijakan lebih partisipatif.
Pentingnya sinergi advokasi kebijakan dan komunikasi pejabat publik agar aspirasi rakyat tersalurkan dan kebijakan lebih partisipatif. (Sumber: Pexels/Tara Winstead)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 16:55 WIB

Bandung dan Tren Gaya Hidup Terintegrasi, Bobobox Jadi Simbol Inovasi Lokal

Kota Bandung telah lama menjadi pusatnya kreativitas bagi generasi muda yang haus akan eksplorasi, baik dalam seni, teknologi, maupun kuliner.
Chief Commercial Officer Bobobox, Bayu Ramadhan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 16:01 WIB

Merawat Inovasi: Kunci Keberlanjutan Gerakan Pengelolaan Sampah di Kota Bandung

Bandung jadi gudang inovasi sampah. Keberlanjutan inovasi ASN akan mendorong pengelolaan sampah yang murah dan efektif.
Petugas memasukan sampah organik ke dalam drum komposter di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Selasa 15 Oktober 2024. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 15:28 WIB

Kisah Bebek Kaleyo Menaklukkan Bandung, Ketika Kuliner Legendaris Bertemu Gaya Hidup Kekinian

Dari rendang hingga rawon, dari soto hingga bebek goreng, kuliner Indonesia terus beregenerasi, menjawab selera zaman tanpa kehilangan identitas.
Flagship outlet Bebek Kaleyo di Jalan Sumatera No. 5, Kota Bandung yang mempertemukan kuliner tradisional dengan estetika kekinian. (Sumber: dok. Bebek Kaleyo)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 14:03 WIB

Dua Wajah Zaman Berlari di Bandung

Tentang perbedaan kegiatan lari di Kota Bandung pada tahun 1980-an dengan tahun 2020-an.
Warga melakukan aktivitas lari pagi di kawasan Dago, Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Djoko Subinarto)
Ayo Jelajah 26 Sep 2025, 14:00 WIB

Jejak Sejarah Terowongan Kereta Lampegan Cianjur, Tertua di Indonesia

Dibangun pada 1879 oleh Staatsspoorwegen, Terowongan Lampegan menjadi jalur kereta tertua di Indonesia. Kini, lorong 415 meter ini tak hanya saksi sejarah kolonial, tetapi juga terkenal dengan legenda
Terowongan Kereta Lampegan Cianjur, tertua di Indonesia. (Sumber: KITLV)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 11:03 WIB

Bukan Hanya Sekedar Olahan Susu, Yogurt Punya Segudang Manfaat

Yogurt merupakan produk olahan susu yang dibuat melalui proses fermentasi bakteri baik, seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Hasil fermentasi ini menghasilkan rasa asam
Ilustrasi Foto Yougurt (Foto: Pixabay)
Ayo Biz 26 Sep 2025, 10:03 WIB

Kedai Susu Murni Legendaris di Jalan Pungkur

Susu murni sejak lama dikenal sebagai minuman bergizi tinggi yang kaya akan protein, baik untuk menjaga kebugaran tubuh. Di Bandung, minuman ini mudah ditemui karena wilayahnya dikelilingi sentra
Ilustrasi Susu Murni (Foto: Pixabay)
Ayo Netizen 26 Sep 2025, 09:30 WIB

Cara Baru ASN Naik Kelas: Belajar Diakui, Karier pun Melaju

Corpu dan RPL membuka jalan baru untuk ASN, diakui jadi syarat karier ataupun studi lanjut.
Ilustrasi PNS di Bandung Raya. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Jelajah 25 Sep 2025, 21:10 WIB

Hikayat Konflik Lahan Dago Elos yang jadi Simbol Perlawanan di Bandung

Dari eigendom verponding peninggalan Belanda, konflik tanah Dago Elos menjelma simbol perlawanan warga kecil melawan modal besar.
Forum Dago Melawan di Depan Polrestabes Bandung. (Sumber: Ayobandung | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 25 Sep 2025, 20:03 WIB

Islam dengan Citra Rasa Lokal

Sungguh tak berlebihan bila kita meneguhkan Sunda dan kemajemukan budaya sebagai napas bersama.
Indahnya Masjid Raya Al Jabbar. (Sumber: Ayobandung.com | Foto: Irfan Al-Faritsi)
Ayo Biz 25 Sep 2025, 18:30 WIB

Gercep, FOMO, dan Instagramable: Milenial dan Gen Z Membentuk Arah Baru Industri Kuliner Kekinian

Industri kuliner kekinian di Indonesia tengah mengalami transformasi besar, didorong oleh perubahan perilaku konsumsi generasi milenial dan Z.
Industri kuliner kekinian di Indonesia tengah mengalami transformasi besar, didorong oleh perubahan perilaku konsumsi generasi milenial dan Z. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Biz 25 Sep 2025, 17:28 WIB

Sinergi UMKM dan Institusi, Bechips Jadi Bukti Ekspor Bukan Mimpi

Bandung kembali menegaskan reputasinya sebagai kota kreatif yang melahirkan pelaku usaha tangguh, salah satu kisah sukses terbaru datang dari UMKM Bechips.
Kisah sukses terbaru datang dari Bechips, salah satu UMKM Kota Bandung yang berhasil menembus pasar ekspor Jepang secara mandiri. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 25 Sep 2025, 17:17 WIB

Bandung Menjelang Sore di Kawasan Kopo Area

Bandung menjelang sore di kawasan kopo area layaknya pesta pora, riuh dan ramai oleh sejumlah kendaraan yang memadati jalanan.
Kemacetan di Kawasan Kopo, Senin, 22 September 2025 (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Dias Ashari)