Gaya Hidup Sehat Anak Muda Bandung Tumbuh Bersama Treat a Cup

Eneng Reni Nuraisyah Jamil
Ditulis oleh Eneng Reni Nuraisyah Jamil diterbitkan Sabtu 06 Des 2025, 19:38 WIB
Treat a Cup tampil berbeda dengan menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan melalui makanan dan minuman yang mereka sajikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Treat a Cup tampil berbeda dengan menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan melalui makanan dan minuman yang mereka sajikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

AYOBANDUNG.ID -- Bandung semakin menegaskan dirinya sebagai kota yang bukan hanya kaya akan kuliner, tetapi juga menjadi pusat lahirnya tren gaya hidup sehat.

Di tengah derasnya arus kafe dan restoran yang berlomba menghadirkan menu kekinian, Treat a Cup tampil berbeda dengan menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan melalui makanan dan minuman yang mereka sajikan.

Kehadiran cabang kelima di Botanica Mall menjadi momentum penting, bukan hanya bagi Jawara Group sebagai pengelola, tetapi juga bagi masyarakat Bandung yang semakin peduli pada pola konsumsi sehat.

General Manager Jawara Group, Stevi Setiadi, menegaskan bahwa Treat a Cup hadir untuk lebih dari sekadar tempat nongkrong. Pasalnya, Treat a Cup ingin menjadi ruang yang menyatukan kesenangan dan kesadaran.

Baca Juga: Bandung dan Krisis Sunyi: Menyuarakan Kesadaran Kesehatan Mental di Kota Urban

“Kami berharap bahwa cabang ini bisa menjadi tempat untuk hangout, nongkrong, WFC dan juga tempat yang menyediakan berbagai pilihan makanan, baik yang happening saat ini ataupun menu-menu sehat lainnya yang bisa mendukung lifestyle anak muda sekarang ataupun orang tua yang masih ingin nongkrong dan beraktivitas,” ujarnya pada Sabtu, 6 Desember 2025.

Bandung sendiri sedang mengalami pergeseran tren kuliner. Data terbaru dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung mencatat lebih dari 9.300 restoran dan kafe aktif hingga 2024, dengan semakin banyak di antaranya yang menawarkan menu sehat.

Treat a Cup tampil berbeda dengan menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan melalui makanan dan minuman yang mereka sajikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Treat a Cup tampil berbeda dengan menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan melalui makanan dan minuman yang mereka sajikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai mencari keseimbangan antara cita rasa dan kesehatan. Treat a Cup menangkap peluang ini dengan menghadirkan menu yang tidak hanya lezat, tetapi juga ramah bagi tubuh.

Salah satu inovasi yang dihadirkan adalah Bilvie To Go. Konsep ini menjawab kebutuhan masyarakat urban yang serba cepat, namun tetap ingin menjaga pola makan sehat.

“Kita tahu bahwa zaman sekarang pengin semuanya serba instant dan cepat sehingga makanan ini dapat disajikan kurang lebih 2 menit dan sudah ready untuk nongkrong dan kerja ataupun mau sarapan dengan kejar-kejaran waktu itu sangat memungkinkan,” jelas Stevi.

Stevi mengungkapkan, Bilvie To Go tidak hanya menawarkan kecepatan, tetapi juga kualitas. Menu yang dihadirkan dirancang agar tetap sehat, dengan pilihan snack rendah gula dan sajian yang tidak berlebihan. Croissant dan cake yang tidak terlalu manis menjadi contoh bagaimana Treat a Cup berusaha menghadirkan makanan yang aman dikonsumsi tanpa rasa bersalah.

Baca Juga: Bandung dan Tumbler, Ketika Gaya Hidup Sehat Menjadi Identitas Sosial

Kesadaran akan kesehatan juga hadir dalam sajian kopi. Treat a Cup, lanjut Stevi, menawarkan kopi yang ramah bagi penderita maag atau GERD. Dengan demikian, kopi bukan lagi sekadar minuman penambah energi, tetapi juga bagian dari gaya hidup sehat yang inklusif.

“Untuk sajian yang lainnya kita masih berfokus beberapa di kopi yang tidak perih ke lambung ataupun tidak memiliki efek samping ketika mungkin ada yang sakit maag atau yang gerd mau ngopi itu masih ramah,” tambah Stevi.

Lebih dari sekadar menu, Treat a Cup juga menghadirkan ruang yang mendukung aktivitas sehat. Kapasitas cabang Botanica Mall mencapai 60–70 orang, dengan fasilitas colokan listrik untuk WFC, semi sofa yang nyaman, dan sirkulasi udara yang baik. Ruang ini dirancang agar anak muda bisa bekerja, bersosialisasi, sekaligus menjaga kesehatan melalui pilihan konsumsi yang tepat.

Stevi menegaskan bahwa Treat a Cup tidak hanya menjual makanan, tetapi juga mendukung kegiatan olahraga dan aktivitas anak muda. Dengan demikian, Treat a Cup menjadi bagian dari gerakan yang lebih besar yakni semangat untuk membangun kesadaran akan pentingnya hidup sehat.

Baca Juga: Langkah Kecil, Dampak Besar: Gaya Hidup Sehat Menjadi Gerakan Sosial di Bandung

“Kami juga mensupport banyak kegiatan olahraga ataupun nongkrong untuk anak-anak muda sehingga memiliki pola lifestyle atau hidup yang sehat dimulai dari apa yang dikonsumsi tapi tetap enak di dalam setiap sajiannya,” ujarnya.

Hal ini juga sejalan dengan tren atau fenomena di mana menjamurnya berbagai resto sehat di Bandung yang kini tampil lebih Instagramable, rendah kalori, dan tetap lezat. Kuliner sehat bukan lagi sekadar kebutuhan medis, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup yang fashionable dan estetik.

Bandung sebagai destinasi wisata kuliner juga memperkuat peluang ini. Sepanjang 2024, kota ini dikunjungi lebih dari 8,5 juta wisatawan domestik dan mancanegara. Tingginya kunjungan wisatawan membuka pasar luas bagi resto yang menawarkan konsep sehat, karena wisatawan kini juga semakin peduli pada pilihan makanan yang mendukung kesehatan.

Treat a Cup tampil berbeda dengan menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan melalui makanan dan minuman yang mereka sajikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Treat a Cup tampil berbeda dengan menekankan pentingnya kesadaran akan kesehatan melalui makanan dan minuman yang mereka sajikan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)

Kolaborasi Treat a Cup dengan brand internal seperti Bilvie memperkuat ekosistem bisnis Jawara Group. Dengan menghadirkan konsep Bilvie To Go, Treat a Cup tidak hanya memperluas variasi menu, tetapi juga memperkuat identitas sebagai pelopor kuliner sehat yang relevan dengan kebutuhan generasi kini.

Harga yang terjangkau menjadi strategi lain untuk memperluas jangkauan pasar. Stevi menekankan bahwa kuliner sehat tidak harus mahal, sehingga bisa diakses oleh berbagai kalangan. Strategi ini penting untuk menjadikan gaya hidup sehat sebagai sesuatu yang inklusif, bukan eksklusif.

Bandung kini semakin mengokohkan diri sebagai pusat inovasi kuliner di Indonesia. Dengan jumlah resto yang terus bertambah dan tren sehat yang menguat, kota ini menjadi laboratorium hidup bagi eksperimen kuliner yang menggabungkan rasa, estetika, dan kesehatan.

Generasi muda Bandung menjadikan kuliner sehat sebagai bagian dari identitas mereka. Nongkrong bukan lagi sekadar bersosialisasi, tetapi juga cara menjaga kesehatan dan produktivitas. Treat a Cup menangkap momentum ini dengan menghadirkan ruang yang mendukung interaksi sosial sekaligus gaya hidup sehat.

Baca Juga: Bandung Mengayuh Peluang, dari Gaya Hidup Sehat Menuju Bisnis Berkelanjutan

Meski tren sehat berkembang, tantangan tetap ada. Edukasi konsumen dan konsistensi kualitas menjadi faktor penting. Namun Treat a Cup menjawabnya dengan inovasi menu, konsep ruang, dan komitmen pada kesehatan. Dengan strategi ini, Treat a Cup tidak hanya bertahandan menjual makanan, tetapi juga menawarkan ruang hidup sehat yang relevan dengan kebutuhan generasi kini.

“Kami ingin setiap orang yang datang ke Treat a Cup merasakan bahwa hidup sehat bisa dimulai dari pilihan sederhana, dari apa yang mereka makan dan minum, tanpa kehilangan rasa nikmat dan kebersamaan," ujar Stevi.

Alternatif produk kuliner sehat atau kebutuhan serupa:

  1. https://s.shopee.co.id/8peWKHDvGS
  2. https://s.shopee.co.id/2LR2aMju2n
  3. https://s.shopee.co.id/8AOpX7aMVs
  4. https://s.shopee.co.id/1VrvatUcK3

Artikel Rekomendasi Untuk Anda

Nilai artikel ini
Klik bintang untuk menilai

Berita Terkait

News Update

Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:44 WIB

Banjir Cibaduyut Bandung: Kegagalan Pemkot Bandung dalam Pengelolaan Drainase

Kritik dan opini kepada Wali Kota Bandung mengenai banjir Cibaduyut Bandung.
Genangan air menghambat arus lalu lintas di Jalan Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Sabtu 29 November 2025 (Sumber: Novrandi Aqilah | Foto: Novrandi Aqilah)
Ayo Biz 08 Des 2025, 15:30 WIB

Gulapadi Menjaga Tradisi Kuliner Jawa Barat di Tengah Modernisasi

Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan.
Gulapadi membawa filosofi sederhana namun mendalam yaitu makanan tradisional bukan hanya soal perut kenyang, melainkan tentang memori, identitas, dan kebersamaan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Eneng Reni Nuraisyah Jamil)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 15:09 WIB

Antara Branding dan Kenyataan: Pemerataan Fasilitas Publik masih Jauh

Bandung dikenal sebagai kota inklusif, namun ketimpangan akses masih terlihat. Pemerataan fasilitas menjadi kunci agar setiap warga merasa setara.
Salah satu keadaan guiding block yang terputus, rusak bahkan tertutup pohon di trotoar Jl. Gudang Utara, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung (3/12/25) (Foto: Fasha Nadira Syakir)
Ayo Jelajah 08 Des 2025, 14:21 WIB

Sejarah Cicalengka, Gudang Kopi Kompeni dengan Sejuta Cerita di Ujung Timur Bandung

Sejarah Cicalengka sejak era VOC, kejayaan Preangerstelsel, pembangunan stasiun, hingga jejak tokoh besar yang tumbuh di wilayah timur Bandung ini.
Suasana jalan Cicalengka menuju Nagreg tahun 1880-an. (Sumber: KITLV)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 13:46 WIB

Taman Menjadi Kolam Retensi, Dampak Baik dan Buruk untuk Warga di Bandung

Kolam retensi di Margahayu Raya yang dibangun untuk mendukung pengendalian banjir dinilai belum optimal.
Kolam retensi Margahayu Raya  | Kamis (4/12/2025) (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Fatimah Waliya Matin)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 12:37 WIB

Sampah Plastik di Bandung: Ancaman Sunyi yang Kita Ciptakan Setiap Hari

Kita terbiasa berpikir bahwa sampah adalah urusan pemerintah, truk pengangkut, atau petugas kebersihan.
Tumpukan sampah di sekitar Pasar Cicadas, Kota Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Irfan Al Faritsi)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:56 WIB

Kolaborasi Kampung Film Black Team dan Telkom University Hadirkan Pameran Pemutaran Film Nusantara

Kampung Film Black Team menggelar Program Inovasi Seni Nusantara berupa pameran dan pemutaran film pada Sabtu malam.
Foto bersama Gumilar Sayidul Akbar (Pendiri KFBT) dan komunitas Free Film Production (Sumber: Free Film Production | Foto: Free Film Production)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 11:15 WIB

Eksplorasi Aneka Ragam Biji Kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung

Merasakan kemurnian dari biji kopi di Pasar Sinpasa Summarecon Bandung.
kios coffe & tea preanger (Sumber: dokumentasi penulis)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 10:18 WIB

Ramai Diburu Saat Hujan, DAWA Minuman Rempah Jadi Idola Baru di Bandung

DAWA Minuman Rempah di Jl. Martanegara jadi primadona baru.
Dawa minuman rempah yang enak dinikmati saat musim hujan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi | Foto: Naimatus Sa'diyyah)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:47 WIB

Kondisi Taman Tegallega Sangat Memprihatinkan, Warga Kritik Sistem Tata Kelola Kebersihan Pemkot Bandung

Taman Tegallega seharusnya menghadirkan suasana rindang dengan pepohonan yang menyejukan mata.
Gambar 1.1 Kondisi Lingkungan di Kawasan Taman Tegalega Kota Bandung (30/11/2025) (Sumber: Dokumen Pribadi | Foto: Izzatul Syahiidah Nuraini Badar)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 09:24 WIB

Trotoar di Bandung Semrawut: Dari Jalur Aman Menjadi Arena Berebut Ruang

Opini untuk Wali Kota Bandung Muhammad Farhan terkait kurangnya perhatian dan pengawasan terkait trotoar.
Kondisi trotoar di Bandung menjadi tidak layak digunakan oleh pejalan kaki pada pukul 19.28 hari Selasa (2/12/2025) (Foto: Riri Pamungkas)
Ayo Netizen 08 Des 2025, 08:32 WIB

Menangkal Bencana Hoaks

Dari bencana inilah kita belajar ihwal pemimpin sejati bukanlah mereka yang tampil paling menonjol di layar.
Komisaris Bio Farma, Relly Reagen menyerahkan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana di Padang, Sumatera Barat. (Sumber: ayobandung.com | Foto: Arif Budianto)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:40 WIB

Sisi ‘Gelap’ Bandung di Batununggal

Keresahan masyarakat atas minimnya penerangan di area Jalan Batununggal, Kota Bandung.
Kondisi jalanan di Batununggal saat malam hari pada Rabu (3/12/25). (Sumber: Penulis | Foto: Adventia)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:22 WIB

Farhan Vs. KDM

Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung.
Banyak kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang berseberangan dengan Wali Kota dan Bupati Bandung. (Sumber: Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:15 WIB

Catatan Warga untuk Wali Kota Farhan: Lubang Jalan, Lubang Kepercayaan Publik

Masyarakat selalu dihantui oleh satu masalah paling klise yang tak ada habisnya yaitu jalan berlubang dimana-mana. 
Salah Satu titik jalan berlubang di Jl. Lombok, Merdeka, Kec.Sumur Bandung, Kota Bandung.(3/12/2025) (Sumber: Nabila Putri Wiritanaya)
Ayo Biz 07 Des 2025, 20:13 WIB

Bandung Menjadi Pusat Inovasi Hotel Ramah Lingkungan Bertaraf Internasional

Bandung kini menegaskan dirinya bukan hanya sebagai kota kreatif dan kuliner, tetapi juga sebagai laboratorium hidup bagi praktik keberlanjutan di sektor pariwisata.
The Gaia Hotel Bandung membuktikan bahwa komitmen terhadap keberlanjutan dapat menjadi sumber daya saing, peluang investasi, dan jalan menuju pariwisata yang lebih inklusif dan berdaya tahan. (Sumber: Ayobandung.id | Foto: Kavin Faza)
Ayo Netizen 07 Des 2025, 20:07 WIB

Halte Bus Bandung: Wajah Buram Transportasi Publik

Halte menjadi salah satu fasilitas umum yang sangat terabaikan oleh Pemerintah Kota Bandung.
Kondisi halte yang basah dan minim pencahayaan pada malam hari di Halte Tegalgea, Jl. Moch. Toha, Kec. Regol, Kota Bandung. (Sumber: Dokumentasi Penulis | Foto: Tsaqifa Dhiyaul Hawa)
Ayo Jelajah 07 Des 2025, 19:54 WIB

Gunung Burangrang, Eksotisme Kaldera Tropis dalam Imajinasi Wisata Kolonial Priangan

Catatan kolonial menggambarkan Gunung Burangrang sebagai lanskap eksotik Priangan yang harus dipetakan dan ditaklukkan lewat wisata alam.
Gunung Burangrang.
Ayo Netizen 07 Des 2025, 19:46 WIB

Di Antara Ombak Buatan dan Tawa Keluarga di Bandung Barat

Wahoo Waterworld, taman air modern yang seru di Bandung Barat.
Area masuk Wahoo Waterworld yang menampilkan ikon roda kemudi besar di kawasan Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung Barat, Senin (10/11/2025). (Sumber: Dokumentasi penulis | Foto: Adifa Arsyad)
Beranda 07 Des 2025, 19:44 WIB

Bencana Alam Itu Tidak Jauh, Sudah di Depan Hidung Kita

Data bencana alam BNPB tahun 2024 menyatakan Jawa Barat sebagai provinsi yang paling sering mengalami bencana, yakni sebanyak 461 kejadian.
Warga di lokasi bencana sedang membantu mencari korban tertimbun longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung. (Sumber: ayobandung.id | Foto: Gilang Fathu Romadhan)